Perbedaan Internship dan Apprenticeship & Cara Memilihnya

perbedaan internship dan apprenticeship banner

Bagi fresh graduate, mengikuti program internship dan apprenticeship bisa menjadi langkah awal yang bagus untuk belajar langsung dari para profesional di bidangnya.

Namun, meskipun terlihat mirip, sebenarnya ada perbedaan penting antara internship dan apprenticeship.

Program internship biasanya berlangsung dalam waktu singkat dan lebih fleksibel, sementara program apprenticeship cenderung lebih terstruktur dan membutuhkan komitmen waktu yang lebih lama.

Selain itu, jenis skill yang diajarkan, intensitas pelatihan, dan bahkan tujuan akhirnya juga bisa berbeda.

Oleh karena itu, penting untuk memahami perbedaan antara internship dan apprenticeship agar Anda bisa memlih program yang paling sesuai dengan kebutuhan dan arah karier.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas perbedaan internship dan apprenticeship serta cara memilihnya.

Apa Persamaan antara Internship dan Apprenticeship?

perbedaan internship dan apprenticeship 1

Secara umum, internship dan apprenticeship sama-sama dirancang untuk membantu orang-orang yang masih baru dalam dunia kerja atau masih menjalani pendidikan.

Meskipun apprenticeship biasanya lebih intens dan mendalam dibanding internship, keduanya tetap memiliki kesamaan dasar, seperti:

1. Sama-sama Didampingi Mentor

Baik internship ataupun apprenticeship melibatkan peran seorang mentor atau pembimbing.

Mentor ini bertanggung jawab untuk:

  • Sama-sama didampingi mentor
  • Struktur organisasi dan cara kerja perusahaan
  • Tugas dan tanggung jawab pekerjaan
  • Aturan atau budaya kerja di tempat kerja
  • Cara berinteraksi dengan rekan kerja
  • Keterampilan teknis sesuai bidang
  • Panduan umum agar kamu bisa berkembang secara profesional

Pada kedua program, mentor akan mendampingi hingga Anda cukup siap untuk bekerja lebih mandiri.

Bedanya, dalam apprenticeship, pendampingan bisa bersifat lebih intens karena targetnya adalah membuat Anda benar-benar ahli di bidang tertentu.

Di kedua program, mentor akan mendampingi hingga kamu cukup siap untuk bekerja lebih mandiri. Bedanya, dalam pemagangan, pendampingan ini bisa lebih intens karena targetnya adalah membuatmu benar-benar ahli di bidang tertentu.

2. Sama-sama Mengenalkan Lingkungan Kerja Baru

Baik peserta internship maupun apprenticeship akan langsung terjun ke lingkungan kerja yang nyata.

Anda bisa belajar bagaimana suasana kerja sehari-hari, mengenal ritme pekerjaan, dan mulai membangun ekspektasi soal karier.

Hal ini bisa menjadi kesempatan awal untuk mengevaluasi apakah bidang tersebut cocok untukmu.

Baca Juga: Sertifikat Magang: Pengertian, Cara Membuat, dan Contohnya

3. Sama-sama Melatih Keterampilan Kerja

Keduanya memberi kesempatan untuk belajar keterampilan yang dibutuhkan di dunia kerja.

Anda bisa mengetahui skill apa yang relevan untuk posisi tertentu dan bagaimana cara meningkatkannya.

Dalam internship, keterampilan yang diajarkan mungkin masih cukup dasar.

Sementara dalam apprenticeship, keterampilan yang dilatih biasanya bersifat teknis dan mendalam karena Anda dipersiapkan langsung untuk peran profesional.

4. Sama-sama Fokus pada Pembelajaran

Inti dari internship dan apprenticeship adalah belajar.

Anda akan belajar dari orang-orang yang sudah berpengalaman, memahami tantangan di dunia kerja, dan menilai apakah bidang tersebut sesuai untuk Anda.

Dalam internship, Anda mungkin lebih banyak belajar lewat observasi, sementara di apprenticeship, Anda juga akan mendapat waktu belajar khusus yang lebih formal, mirip kuliah atau pelatihan teknis.

Baca Juga: On the Job Training: Arti, Manfaat, Kekurangan, dan Tips Terbaiknya

Apa Saja Perbedaan antara Internship dan Apprenticeship?

perbedaan internship dan apprenticeship 2

Meskipun sama-sama memberi kesempatan belajar, namun tetap terdapat perbedaan antara internship dan apprenticeship.

Berikut beberapa perbedaannya:

1. Durasi

Internship

Internship biasanya berlangsung dalam waktu yang relatif singkat, mulai dari beberapa bulan hingga maksimal 1 tahun, tergantung industri tempat perserta magang.

Apprenticeship

Sementara apprenticeship lebih bersifat jangka panjang.

Dengan demikian, Anda akan bekerja full time selama beberapa tahun, tergantung jenjang program yang Anda ikuti.

Meskipun banyak apprenticeship dimulai dari level pemula, program ini juga cocok untuk profesional yang ingin meningkatkan skill.

2. Struktur

Internship

Struktur internship cenderung bersifat fleksibel.

Anda bisa berpindah-pindah posisi untuk mengamati berbagai peran.

Misalnya, hari ini Anda bisa mengikuti aktivitas senior, kemudian besok membantu menyusun laporan untuk atasan langsung.

Internship juga dapat dilakukan secara jarak jauh (remote working) dengan sistem pembelajaran yang tidak terikat waktu.

Apprenticeship

Apprenticeship biasanya jauh lebih terstruktur.

Program ini berfokus pada pembelajaran langsung yang mendalam terhadap keterampilan tertentu.

Sebagian besar apprenticeship juga dilakukan secara on-site, karena sifat pembelajarannya yang berbasis praktik.

Baca Juga: Manfaat Pelatihan Kerja bagi Karyawan dan Perusahaan

3. Gaji

Internship

Tidak semua internship memberikan bayaran.

Namun, melalui Permanaker Nomor 6 Tahun 2020, meskipun tidak diwajibkan memberi gaji, peserta magang tetap berhak menerima uang saku, yang mencakup biaya transportasi, makan, dan insentif.

Jumlahnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara perusahaan dan peserta.

Selain itu, perusahaan juga wajib memenuhi hak-hak peserta internship, yaitu:

  • Mendapat bimbingan dari pembimbing atau instruktur
  • Mendapat perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja
  • Menerima uang saku
  • Terdaftar dalam program jaminan sosial
  • Menerima sertifikat atau surat keterangan magang
  • Pemberikan uang saku, honorarium, atau kredit kuliah sebagai bentuk kompensasi.

Apprenticeship

Sementara dalam program apprenticeship, Anda akan dibayar sejak hari pertama.

Beberapa program bahkan menyediakan tunjangan tambahan.

Karena dianggap sebagai pekerjaan penuh waktu, gaji bisa meningkat seiring bertambahnya keterampilan.

perbedaan internship dan apprenticeship 3

4. Kredit Kuliah

Internship

Internship sering menjadi bagian dari kurikulum universitas dan bisa memberikan SKS.

Berdasarkan Keputusan Menteri Nomor 123/M/KPT/2019, 45 jam kerja internship dihitung sebagai 1 SKS.

Program ini harus berlangsung minimal 1 bulan dan jam kerja tidak boleh lebih dari 8 jam per hari.

Artinya, untuk memperoleh 2 SKS, Anda cukup mengikuti internship selama 4,5 jam per hari selama 5 hari kerja dalam sebulan.

Bagi mahasiswa, hal ini bisa menjadi langkah awal untuk menambah pengalaman kerja.

Untuk profesional, internship juga bisa menjadi cara untuk mencoba bidang baru.

Apprenticeship

Apprenticeship bisa dijalani sambil kuliah.

Namun, dalam banyak kasus, pengalaman dari apprenticeship sudah cukup kuat untuk menggantikan gelar akademik.

Baca Juga: Off the Job Training: Arti, Manfaat, Kekurangan, dan Metodenya

5. Peluang Kerja

Internship

Karena biasanya ditujukan untuk mahasiswa, internship lebih banyak difokuskan pada pengenalan lingkungan kerja.

Tugas yang diberikan pun umumnya dasar, dan tidak selalu ada jaminan akan diangkat menjadi karyawan tetap setelah program selesai.

Apprenticeship

Berbeda halnya dengan apprenticeship yang hampir selalu berujung pada penempatan kerja penuh waktu.

Program ini dirancang untuk melatih Anda secara langsung untuk peran tertentu, sehingga perusahaan siap merekrut Anda begitu program berakhir.

6. Tingkat Pengalaman

Internship

Internship memberikan pengalaman kerja awal dan pengenalan pada dunia profesional.

Tugas-tugasnya biasanya ringan, seperti membantu administrasi, mengobservasi proses kerja, atau mendukung proyek kecil.

Apprenticeship

Sebagai apprentice, Anda langsung terlibat dalam pekerjaan nyata.

Anda akan dilatih secara bertahap dan bertanggung jawab atas pekerjaan yang lebih kompleks karena tujuan akhirnya adalah menjadi tenaga kerja siap pakai.

perbedaan internship dan apprenticeship 5

7. Sertifikat

Internship

Di akhir program, peserta internship biasanya mendapat surat keterangan atau sertifikat partisipasi.

Jika magang merupakan bagian dari kurikulum, Anda juga akan mendapatkan SKS.

Apprenticeship

Apprenticeship menghasilkan sertifikat resmi yang menunjukkan Anda telah lulus pelatihan dan siap bekerja di bidang tertentu.

Sertifikat ini bisa menjadi nilai tambah yang signifikan di pasar kerja dan bahkan bisa menjadi alternatif dari gelar universitas.

Baca Juga: Job Shadowing: Arti, Manfaat, Hingga Tips Pelaksanaannya

Bagaimana Cara Memilih Internship dan Apprenticeship?

magang 6

Menentukan pilihan antara internship dan apprenticeship sangat penting karena dapat mempengaruhi arah karier Anda ke depannya.

Keduanya sama-sama memberikan pengalaman kerja, tetapi cocok untuk tujuan dan kebutuhan yang berbeda.

Berikut beberapa hal utama yang perlu dipertimbangkan:

Tujuan Karier Anda

Pertama, pikirkan apakah Anda sudah yakin dengan bidang karier yang ingin dijalani, atau masih ingin mencoba beberapa pilihan?

Jika Anda masih ingin mengeksplorasi bidang pekerjaan, internship bisa menjadi pilihan yang lebih fleksibel.

Magang biasanya berdurasi pendek dan memungkinkan Anda mencoba berbagai jenis pekerjaan sebelum memutuskan fokus karier.

Namun, jika Anda sudah memiliki tujuan karier yang jelas, apprenticeship bisa menjadi langkah yang tepat.

Program ini dirancang untuk memberikan pelatihan langsung di tempat kerja, dan umumnya berujung pada pekerjaan tetap di bidang tersebut.

Tips:

Cari tahu bagaimana perjalanan karier orang-orang yang pernah mengikuti program tersebut.

Banyak perusahaan yang membagikan kisah sukses peserta internship maupun apprenticeship mereka melalui situs web atau media sosial resmi.

Tentukan Bidang Industri yang Anda Minati

Industri tempat Anda ingin bekerja juga memengaruhi pilihan program yang paling sesuai.

Beberapa bidang yang lebih sering menawarkan apprenticeship:

  • Pembukuan
  • Teknik kelistrikan
  • Konstruksi dan survei bangunan
  • Pipa dan pemanas
  • Asuransi
  • Manajemen ritel
  • Kepolisian dan militer

Apprenticeship biasanya menjadi alternatif kuliah bagi Anda yang ingin langsung terjun ke dunia kerja sambil belajar keterampilan teknis secara langsung.

Sedangkan beberapa industri yang umumnya menyediakan internship adalah:

  • Pemasaran
  • Keuangan dan akuntansi
  • Perbankan
  • Jurnalistik
  • Teknologi informasi
  • Hukum
  • Media dan komunikasi
  • Desain dan fashion

Internship lebih banyak ditujukan untuk mahasiswa atau lulusan baru yang ingin mendapatkan pengalaman sebelum masuk dunia kerja secara full time.

Baca Juga: Probation Adalah? Ini Pengertian, Regulasi, dan Tips Suksesnya

Benefit yang Ditawarkan

Selain tujuan dan industri, penting juga untuk mempertimbangkan apa saja keuntungan atau benefit yang akan Anda dapatkan dari program tersebut.

Beberapa program internship dan apprenticeship menawarkan kompensasi seperti gaji, tunjangan makan atau transportasi, pelatihan tambahan, mentoring profesional, hingga peluang kerja setelah program selesai.

Oleh karena itu, pastikan Anda memahami apa yang ditawarkan, karena hal ini bisa memengaruhi kenyamanan dan nilai dari pengalaman Anda.

Jika Anda mencari pengalaman belajar yang dibayar dan memiliki peluang kerja jangka panjang, apprenticeship biasanya lebih menguntungkan.

Namun, jika Anda ingin pengalaman yang lebih eksploratif dengan kemungkinan membangun portofolio kerja, internship bisa menjadi pilihan yang tepat.

Baca Juga: Pengangguran Friksional: Penyebab, dan Cara Mengatasi

Bagaimana Cara Mendapatkan Kesempatan Internship dan Apprenticeship?

magang 7

Mencari internship atau apprenticeship adalah langkah penting untuk memulai karier profesional.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan internship atau apprenticeship:

1. Tentukan Tujuan dan Minat Karier Anda

Internship bisa menjadi pengalaman kerja pertama Anda.

Oleh karena itu, pahami apa yang Anda minati dan cari posisi yang memungkinkan Anda mengembangkan skill yang ingin Anda dalami.

2. Mulai Mencari Sejak Awal

Jangan menunggu mendekati batas waktu.

Semakin cepat Anda memulai, semakin banyak pilihan yang tersedia dan semakin baik Anda bisa mempersiapkan aplikasi.

Idealnya, mulailah mencari sekitar tiga bulan sebelum periode magang yang diinginkan.

3. Riset Perusahaan yang Menarik Bagi Anda

Luangkan waktu untuk mencari tahu tentang perusahaan yang Anda minati.

Pelajari budaya kerja, bidang usahanya, dan profil karyawannya di platform profesional seperti LinkedIn.

Dengan begitu, Anda bisa memastikan apakah perusahaan tersebut sesuai dengan nilai dan tujuan pribadi Anda.

Baca Juga: Jenjang Karir: Arti, Manfaat, Cara Membangun, dan Contohnya

4. Buat CV dan Surat Lamaran yang Spesifik

Hindari mengirimkan CV dan surat lamaran yang sama ke semua perusahaan.

Lamaran yang dipersonalisasi menunjukkan bahwa Anda benar-benar tertarik.

Tunjukkan alasan spesifik mengapa Anda ingin magang di perusahaan tersebut, bukan hanya karena butuh pengalaman atau sekadar ingin mengisi waktu.

gajihub 3

5. Bangun Profil LinkedIn Anda

LinkedIn bisa menjadi alat yang sangat efektif.

Pastikan profil Anda selalu terbarui, tampilkan proyek atau pengalaman yang relevan, dan bangun koneksi dengan teman kuliah atau rekan kerja.

Anda juga perlu menjaga reputasi digital Anda, misalnya pastikan media sosial Anda tidak menunjukkan hal-hal yang bisa merugikan citra profesional Anda.

Baca Juga: Screening Social Media: Manfaat, Cara, dan Do’s and Don’ts

6. Kirim Lamaran Spontan

Meskipun perusahaan tidak sedang membuka lowongan, bukan berarti mereka tidak membutuhkan intern.

Anda bisa mengirim lamaran spontan sebagai bentuk inisiatif.

Hal ini menunjukkan motivasi dan bisa membuat Anda diingat saat ada kebutuhan di kemudian hari.

7. Tindak Lanjuti Lamaran Anda

Setelah mengirim lamaran atau mengikuti wawancara, jangan ragu untuk mengirim email tindak lanjut sekitar seminggu kemudian.

Hal ini menunjukkan bahwa Anda tetap antusias.

Jika ternyata Anda ditolak, Anda bisa meminta feedback agar bisa memperbaiki diri di kesempatan berikutnya.

Contoh email follow-up:

Yth. Bapak/Ibu [Nama],

Saya ingin menindaklanjuti lamaran saya yang dikirim pada [tanggal] untuk posisi [nama posisi].

Saya masih sangat tertarik untuk bergabung sebagai intern di perusahaan Bapak/Ibu karena [alasan singkat]. Saya berharap bisa berdiskusi lebih lanjut mengenai kesempatan ini.

Terima kasih atas perhatiannya.
Salam hormat,
[Nama Anda]

Baca Juga: Cara Melamar Kerja Lewat Email dan Contohnya

8. Persiapkan Diri untuk Wawancara

Wawancara adalah momen penting yang menentukan langkah selanjutnya.

Oleh karena itu, Anda perlu menunjukkan sikap sopan dan profesional, serta pelajari profil perusahaan terlebih dahulu.

Anda juga bisa latihan wawancara dengan teman atau keluarga.

Jangan ragu untuk bertanya tentang peran, budaya kerja, dan peluang setelah magang selesai untuk menunjukkan kesiapan dan motivasi Anda.

Baca Juga: Motivation Letter: Cara Membuat, Contoh, dan Templatenya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa internship dan apprenticeship sama-sama merupakan program pelatihan kerja yang dirancang untuk memberikan Anda pengalaman nyata di dunia kerja.

Keduanya mengusung pendekatan learning by doing, di mana Anda belajar langsung melalui praktik, bukan hanya teori.

Namun, tentunya juga terdapat perbedaan internship dan apprenticeship, yang terletak pada tujuan, durasi, dan tingkat komitmen yang dibutuhkan.

Internship umumnya bersifat jangka pendek dan lebih fleksibel, sedangkan apprenticeship berlangsung lebih lama dan sering kali berujung pada sertifikasi atau pekerjaan tetap.

Jika Anda masih ingin mengeksplorasi berbagai bidang karier atau sedang mencari pengalaman untuk memperkuat CV, maka internship bisa menjadi pilihan yang tepat.

Sementara itu, jika Anda sudah mantap dengan pilihan karier tertentu dan ingin mendalami keahlian secara teknis sambil dibayar, apprenticeship bisa menjadi langkah awal yang ideal untuk membangun masa depan Anda.

Sebagai upaya untuk mengoptimalkan program internship maupun apprenticeship, Anda dapat menggunakan software absensi dari GajiHub yang dapat membantu memantau produktivitas peserta.

Melalui fitur absensi yang dimilikinya, Anda dapat mengelola proses presensi hingga payroll peserta magang dan juga karyawan.

Dengan demikian, Anda dapat menyerahkan tugas-tugas administrasi tersebut ke GajiHub dan berfokus pada strategi terkait internship atau pun apprenticeship.

Tertarik untuk mencoba GajiHub? Yuk, kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis selama 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *