Hampir semua produk yang Anda gunakan sehari-hari, seperti makanan, minuman, obat-obatan, hingga elektronik melibatkan ilmu kimia dalam proses pembuatannya. Oleh karena itu, jurusan kimia memiliki berbagai peluang kerja di bidang apa pun.
Selain itu, perkembangan teknologi dan industri yang pesat juga membuat kebutuhan akan tenaga ahli di bidang kimia meningkat, misalnya untuk mengembangkan produk dan proses baru yang ramah lingkungan.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu jurusan kimia, apa saja yang dipelajari, prospek kerja, hingga keterampilan yang dibutuhkan untuk berkarier di bidang tersebut.
Apa itu Jurusan Kimia?
Jurusan kimia adalah ilmu yang mempelajari tentang apa yang terbuat dari bahan kimia dan unsur-unsurnya, serta bagaina bahan tersebut berinteraksi dengan lingkungan. Pembelajaran di bidang kimia umumnya juga berkaitan dengan bidang pertanian, industri, medis, dan teknologi.
Saat menempuh studi ini, Anda akan mempelajari berbagai topik seperti struktur, sifat, dan reaktivitas zat secara detail. Selain itu, juga terdapat materi fisika kimia yang mempelajari sifat-sifat zat dalam konteks yang lebih luas, termasuk senyawa organik, senyawa anorganik, protein, dan sebagainya.
Baca Juga: Jobdesk Petugas K3, Skill Penting, Hingga Kisaran Gajinya
Apa Saja yang Dipelajari di Jurusan Kimia?
Berikut adalah beberapa topik yang umumnya dipelajari di jurusan kimia:
1. Kimia Organik
Kimia organik merupakan cabang kimia yang mempelajari struktur, sifat, dan reaksi senyawa yang mengandung unsur karbon. Senyawa organik biasanya banyak ditemukan dalam bahan sehari-hari seperti plastik, obat-obatan, bahan kimia industri, dan cat.
Kimia organik membantu dalam pengembangan obat baru, pembuatan bahan plastik yang ramah lingkungan, serta pemahaman tentang proses biokimia dalam tubuh.
2. Kimia Anorganik
Kimia anorganik berfokus pada senyawa yang tidak mengandung karbon, seperti logam, mineral, dan senyawa anorganik lainnya. Bidang ini penting dalam pengembangan material baru dan teknologi energi.
3. Biokimia
Biokimia adalah ilmu yang mempelajari proses kimia dalam organisme hidup, seperti bagaimana makanan diubah menjadi energi dalam tubuh atau bagaimana obat bekerja dalam sistem tubuh.
4. Kimia Fisik
Kimia fisik berfokus pada hubungan antara struktur molekul, energi, dan bagaimana sifat-sifat fisik suatu zat berubah. Pembelajaran ini membantu Anda memahami reaksi kimia, termodinamika dan kinetika.
5. Kimia Analitik
Kimia analitik memempelajari cara mengidentifikasi, mengukur jumlah, dan memisahkan zat. Hal ini sangat penting untuk memastikan kualitas produk, melacak polusi, dan mengembangkan obat.
Baca Juga: Jobdesk Network Engineer, Skill, dan Kisaran Gajinya di Indonesia
Jurusan Kimia Bisa Kerja Apa Saja?
Saat hendak memilih program studi, mungkin Anda bertanya-tanya, kira-kira jurusan kimia bisa kerja apa saja? Anda tidak perlu khawatir, karena jurusan ini membuka luang pekerjaan di berbagai bidang.
Berikut sejumlah profesi yang bisa Anda tekuni sebagai lulusan kimia:
1. Teknisi Laboratorium Klinis
Sebagai seorang teknisi laboratorium klinis, Anda akan terlibat dalam berbagai kegiatan laboratorium yang berkaitan dengan diagnosis medis dan perawatan pasien.
Tanggung jawab Anda akan mencakup pengambilan dan pengujian sampel biologis, seperti urin, darah, atau cairan tubuh lainnya, untuk mendeteksi adanya penyakit atau gangguan kesehatan.
Dalam melaksanakan tugas, Anda akan banyak bekerja sama dengan dokter dan tenaga medis lainnya, agar dapat menghasilkan data yang akurat dan relevan dalam proses diagnosis dan pengobatan pasien.
Pekerjaan ini memegang peran penting dalam menyediakan informasi yang diperlukan untuk merawat pasien dengan tepat dan efektif.
2. Peneliti dan Teknisi Kimia
Peneliti Anda akan banyak terlibat dalam pengembangan produk baru, seperti plastik, karet sintetis, serat kimia, dan sebagainya. Selanjutnya, Anda akan melakukan analisis dan eksperimen untuk menemukan solusi baru atau meningkatkan kualitas produk yang ada.
Sementara itu, sebagai teknisi kimia, tugas Anda akan lebih terfokus pada aspek teknis, seperti pemeliharaan peralatan laboratorium dan dukungan dalam proses penelitian. Dengan posisi ini, Anda bisa bekerja di berbagai sektor, mulai dari industri swasta hingga lembaga penelitian pemerintah.
Anda juga berkesempatan untuk bekerja di lembaga seperti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
4. Ahli Kimia Analitik
Dalam menjalankan peran sebagai ahli kimia analitik, Anda bertugas untuk mengidentifikasi dan menganalisis komposisi kimia dari berbagai zat. Anda akan menggunakan berbagai metode analisis untuk menentukan kandungan zat dalam sampel yang diberikan.
Bidang pekerjaan ini mencakup formulasi obat, penelitian forensik, pengujian kualitas produk, hingga pengembangan proses produksi.
5. Farmakolog
Sebagai seorang farmakolog, Anda akan mempelajari interaksi antara obat-obatan dan tubuh manusia. Pada posisi ini, Anda akan banyak terlibat dalam penelitian untuk memahami efek obat pada sistem biologis dan cara terbaik untuk menggunakannya secara aman dan efektif.
Farmakolog umumnya dibutuhkan di industri farmasi, yang berperan untuk membantu meningkatkan efektivitas dan keamanan obat-obatan.
6. Ilmuwan Forensik
Ilmuwan forensik memanfaatkan pengetahuan kimia untuk menyelidiki dan menganalisis bukti-bukti ilmiah yang berkaitan dengan kasus kriminal. Dengan demikian, Anda akan banyak bekerja sama dengan penyidik dan pengacara untuk mengumpulkan data yang diperlukan dan menyajikannya di pengadilan.
Tugas Anda mencakup memeriksa berbagai jejak kontak, seperti darah, rambut, dan serat, untuk membantu memecahkan kasus.
Baca Juga: Pengertian HSE, Manfaat, dan Sertifikasi yang Dibutuhkan untuk Profesional HSE
7. Teknisi Konservasi Lingkungan
Saat terjun ke bidang profesi ini, Anda akan banyak terlibat dalam pengembangan dan penerapan berbagai solusi untuk mengurangi polusi dan merawat lingkungan. Anda akan merancang dan memelihara peralatan anti solusi serta mengukur tingkat polusi udara dan air.
Inilah yang menyebabkan peran Anad sangat dibutuhkan dalam upaya pelestarian lingkungan, baik di sektor swasta maupun pemerintahan.
8. Quality Control dan Quality Assurance
Di bidang quality control (QC), Anda bertanggung jawab untuk memastikan bahwa produk yang diproduksi memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Dalam hal ini, Anda akan melakukan pengujian dan pemeriksaan berkala untuk memastikan konsistensi dan keamanan produk.
Sementara itu, di bidang quality assurance (QA), Anda akan mengawasi seluruh proses produksi guna memastikan bahwa standar kualitas telah dipenuhi dan produk yang dihasilkan memenuhi ekspektasi pelanggan.
9. Penulis atau Editor
Sebagai penulis atau editor, Anda akan bekerja untuk menghasilkan materi tulisan yang berhubungan dengan kimia. Artinya, Anda akan menulis buku, artikel, atau panduan ilmiah mengenai topik-topik kimia tertentu.
Oleh karena itu, pekerjaan ini sangat membutuhkan keampuan untuk menyampaikan informasi secara jelas dan menarik.
10. Akademisi
Seorang akademisi dapat bekerja sebagai dosen di pendidikan tinggi atau guru di sekoolah menengah. Pada posisi ini, Anda akan bertanggung jawab untuk mengajar dan mentransfer pengetahuan kimia kepada murid-murid atau mahasiswa.
Selain itu, Anda juga dapat terlibat dalam penelitian ilimah dan mengawasi mahasiswa dalam proyek-proyek penelitian mereka.
11. Staff Research and Development (R&D)
Dengan berbekal pengetahuan dan keterampilan yang relevan dalam analisis, Anda juga bisa bekerja sebagai research and development (R&D) staff, yang umumnya terlibat dalam kegiatan riset dan pengembangan produk yang sudah ada di sebuah perusahaan atau lembaga.
Sebagai seorang R&D, tugas Anda meliputi merancang eksperimen, melakukan pengujian, menganalisis data, dan bekerja sama dengan tim lain untuk mengembangkan solusi yang inovatif.
12. Marketing di Bidang Kimia
Meskipun tidak bersinggungan langsung dengan pembelajaran terkait marketing, lulusan dari jurusan kimia tetap berpeluang untuk terjun ke bidang pemasaran, khususnya yang berkaitan dengan kimia, seperti marketing produk obat-obatan, kosmetik, dan sebagainya.
Baca Juga: Tugas Staff Marketing, Skill, Hingga Jenjang Kariernya
Apa Saja Skill yang Dibutuhkan untuk Berkarier di Bidang Kimia?
Setelah memahami jurusan kimia bisa kerja apa saja, berikut adalah sejumlah skill yang perlu Anda kembangkan:
1. Kimia
Kimia merupakan disiplin ilmu yang mempelajari sifat, komposisi, dan reaksid ari sebuah zat. Saat bekerja di bidang kimia, Anda membutuhkan kemampuan untuk melakukan analisis kimia secara tepat, merekam data dengan akurat, serta memvalidasi hasil percobaan untuk memastikan keandalan.
2. Peralatan Laboratorium
Selanjutnya, Anda juga perlu menguasai bagaimana cara menggunakan berbagai alat laboratorium, mulai dari spektrofotometer, kromatografi, dan mikroskop elektron untuk melakukan eksperimen, menganalisis sampel, dan mengumpulkan data.
3. Interpretasi Hasil tes
Kemampuan untuk menginterpretasikan hasil tes laboratorium merupakan kunci dalam pekerjaan di bidang kimia. Hal ini melibatkan kemampuan mengenali pola, tren, atau anomali dalam data, serta menghasilkan laporan yang jelas dan informatif tentang temuan tersebut.
4. Pengembangan Produk
Seorang ahli di bidang kimia juga kerap terlibat dalam pengembangan produk, sehingga Anda harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang sifat-sifat bahan kimia dan bagaimana mereka berinteraksi dalam formulasi produk.
Selain itu, Anda juga harus bisa merencanakan dan melaksanakan percobaan untuk menguji kinerja produk baru atau perbaikan.
5. Pengembangan Metode
Anda juga perlu menguasai keterampilan pengembangan metode yang mencakup pengujian, validasi, dan dokumentasi metode tersebut untuk memastikan ketepatan dan konsistensi hasil.
Baca Juga: Soft Skill dan Hard Skill: Mana yang Lebih Baik?
6. High-Performance Liquid Chromatography (HPLC)
HPLC merupakan teknik kromatografi cair yang digunakan untuk memisahkan, mengidentifikasi, dan mengukur konsentrasi senyawa dalam sampel. Untuk berkarier di bidang kimia, Anda perlu memahami prinsip-prinsip HPLC serta cara menggunakan peralatan terkait dengan benar.
7. Metode Analisis
Selanjutnya, Anda juga membutuhkan pengetahuan mendalam tentang berbagai metode analisis kimia yang ada dan bagaimana implementasinya dalam konteks penelitian atau pengujian laboratorium. Anda juga harus terampil dalam memvalidasi metode-metode tersebut untuk memastikan keandalan hasil.
8. Good Manufacturing Practice (GMP)
GMP adalah seperangkat pedoman dan praktik standarisasi yang digunakan dalam industri manufaktur, termasuk dalam produksi produk farmasi atau pangan. Anda harus memahaim persyaratan GMP dan menerapkannya dalam operasi laboratorium atau proses produksi.
9. Bahasa Pemorgraman R
R adalah bahasa pemrograman yang digunakan untuk menganalisis statistik dan visualisasi data. Dengan kemampuan ini, seorang ahli di bidang kimia dapat memanfaatkannya untuk menganalisis data laboratorium, membuat grafik, dan membangun model statistik.
10. Gas Chormatography (GC)
GC adalah teknik analisis kimia yang digunakan untuk memisahkan dan mengidentifikasi senyawa dalam sampel gas atau cair. Untuk berkarier di bidang kimia, Anda perlu memahami prinsip-prinsip GC dan cara mengoperasikan peralatan GC, agar dapat menganalisis sampel secara akurat.
Selain berbagai pengetahuan dan keterampilan di atas, untuk dapat menekuni berbagai profesi di bidang kimia, Anda juga membutuhkan soft skill, seperti komunikasi, berpikir kritis, manajemen waktu, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: Pengembangan Soft Skill di Tempat Kerja: Cara dan Manfaatnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa jurusan kimia menawarkan peluang karier di berbagai sektor, mulai dari industri farmasi, teknologi lingkungan, hingga riset.
Dengan menempuh program studi ini, Anda dapat mengembangkan pengetahuan tentang sifat, struktur, dan reakzi sat kimia, serta keterampilan praktis untuk melakukan eksperimen laboratorium.
Nantinya, berbagai ilmu tersebut dapat menjadi bekal Anda untuk berkarier di bidang kimia, contohnya menjadi teknisi laboratorium klinis,ilmuwan forensik, hingga quality control di berbagai industri.
Nah, seperti yang Anda ketahui, beberapa bidang industri menerapkan sistem kerja shifting, misalnya seperti industri manufaktur. Oleh karena itu, Anda perlu mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub, untuk memudahkan perusahaan dalam pengelolaan karyawan .
Dengan software ini, karyawan dapat melakukan presensi dan pengajuan cuti serta izin secara mandiri melalui fitur employee self service (ESS). Selain itu, karyawan juga dapat mencatat jam lemburnya di aplikasi Gajihub, yang nantinya akan langsung terintgrasi dengan sistem payroll.
Setiap penghitungan komponen gaji juga akan tercatat jelas di slip gaji yang dapat dikirimkan perusahaan kepada karyawan dalam format PDF. Tertarik untuk mencobanya? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024