High Performance Culture: Manfaat, Ciri-ciri, dan Cara Membangunnya

high performance culture banner

High performance culture merupakan salah satu kunci untuk menciptakan tempat kerja yang produktif, kreatif, dan terlibat.

Dengan high performance culture, karyawan dapat terus berkembang dan memberikan hasil terbaik setiap harinya.

Untuk memulainya, perusahaan harus menetapkan nilai dan visi yang jelas, menerapkan kebijakan HR yang mendukung, memberdayakan manajer, dan fokus pada work life balance. 

Dengan demikian, perusahaan tidak hanya meningkatkan hasil kerja tetapi juga menciptakan lingkungan kerja yang positif dan berkelanjutan bagi semua karyawan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu high performance culture, manfaat, karakteristik, hingga cara membangunnya.

Apa yang Dimaksud dengan High Performance Culture?

high performance culture 1

High performance culture adalah lingkungan yang dirancang untuk membantu karyawan agar lebih efektif dalam mendukung tujuan bisnis dan memberikan nilai bagi organisasi.

Menurut penelitian Gartner, ini adalah hasil dari menyeimbangkan investasi pada SDM, proses, lingkungan fisik, dan teknologi secara terus-menerus untuk meningkatkan kemampuan karyawan dalam belajar, berinovasi, bekerja sama, memimpin, serta mencapai efisiensi dan manfaat finansial.

Tempat kerja yang menjunjung kinerja tinggi dapat membuat karyawan lebih produktif dan termotivasi untuk mencapai dan bahkan melampaui tujuan mereka.

Oleh karena itu, tidak mengherankan bahwa perusahaan dengan budaya kinerja tinggi cenderung menjadi tempat kerja yang hebat.

Baca Juga: Employee Centric Culture, Bagaimana Cara Mengembangkannya?

Apakah High Performance Culture itu Penting?

high performance culture 2

Ya, sangat penting. Perusahaan yang memiliki high performance culture dapat mendorong semua orang untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan dan mampu mengembangkan keterampilan mereka untuk kesuksesan organisasi.

Selain itu, berikut sejumlah manfaat dari budaya ini:

1. Meningkatkan Kinerja dan Profitabilitas

Budaya berkinerja tinggi memiliki hubungan langsung dengan hasil keuangan yang lebih baik.

Ketika kinerja karyawan tinggi, produktivitas juga tinggi, yang berujung pada peningkatan keuntungan perusahaan.

2. Meningkatkan Inovasi dan Kreativitas

Dalam budaya organisasi berkinerja tinggi, kepercayaan, rasa hormat, dan keamanan psikologis adalah prioritas.

Karyawan merasa diberdayakan untuk berpartisipasi dalam proses pengambilan keputusan, secara bebas berkontribusi ide, dan memberikan feedback, yang mengarah pada inovasi yang lebih besar.

3. Mempertahankan Bakat Terbaik

High performance culture berjalan seiring dengan retensi karyawan.

Karena dicirikan oleh tingkat kepercayaan, dukungan, dan keselarasan nilai, dan komunikasi yang tinggi, karyawan merasa terlibat dan termotivasi untuk memberikan yang terbaik setiap hari, sehingga membuat mereka betah di tempat kerja.

4. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Budaya berkinerja tinggi baik untuk karyawan dan juga pelanggan. Studi menunjukkan bahwa karyawan yang bahagia bisa membuat pelanggan lebih puas.

Pelanggan yang bahagia pun akan menjadi lebih setia, yang dapat mendatangkan keuntungan secara jangka panjang.

Baca Juga: 15 Tips Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Apa Saja Ciri-Ciri High Performance Culture?

high performance culture 3

High performance culture memiliki banyak kesamaan dengan tim berkinerja tinggi. Mereka menghargai tim, menetapkan tujuan bersama, dan memiliki arah yang jelas.

Hal ini disebabkan karena karyawan dibangun atas dasar kepercayaan dan keamanaan psikologis dalam bekerja.

Berikut adalah beberapa karakteristik utama dari high performance culture:

1. Pemimpin Menginspirasi dan Memotivasi Tenaga Kerja

Pemimpin memiliki pengaruh besar pada kinerja organisasi dan individu. Mereka menetapkan nilai dan misi perusahaan, mencontohkan perilaku, dan keyakinan yang membentuk budaya bersama, serta mendapatkan yang terbaik dari karyawan mereka.

Pemimpin ini biasanya dapat mecniptakan lingkungan yang memprioritaskan transparansi, kepercayaan keasilan, dan rasa hormat timbal balik.

2. Karyawan Merasa Diberdayakan dan Terlibat

Ketika karyawan merasa sangat teribat, mereka akan merasa lebih termotivasi untuk berkinerja tinggi.

Studi menunjukkan bahwa keterlibatan karyawan yang tinggi dapat meningkatkan kinerja karena karyawan bersedia untuk bekerja lebih keras, mengatasi rintangan, dan merasa bersemangat untuk melakukan pekerjaan yang bermakna.

3. Tim Dibangun Berdasarkan Pola Pikir Pertumbuhan yang Kuat

Perusahaan yang mendorong budaya belajar melihat peningkatan kinerja secara keseluruhan. High performance culture selalu mengutamakan pertumbuhan dan pembelajaran terus-menerus.

Melalui pendekatan ini, karyawan cenderung dapat berpikir kreatif dan fokus pada pengembangan keterampilan, serta pengetahuan yang mendukung kinerja mereka.

4. Kepercayaan dan Keamanan Psikologis

Kepercayaan dan psychological safety adalah landasan untuk membangun kinerja yang tinggi. Dengan adanya hal tersebut, karyawan akan merasa lebih diberdayakan oleh perusahaan.

Mereka juga merasa lebih aman dalam mengambil risiko, membuat kesalahan, dan terlibat dalam konflik sehat yang mengarah pada pembelajaran berkelanjutan.

Baca Juga: Sense of Belonging Karyawan, Bagaimana Cara Membentuknya?

Bagaimana Cara Membangun High Performance Culture?

high performance culture 4

Membangun high performance culture mungkin terdengar cukup sulit, tetapi sebenarnya ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mencapainya, seperti:

1. Prioritaskan Komunikasi

Komunikasi dua arah yang jelas antara manajer dan karyawan sangat penting. Saat harapan dijelaskan secara detail, karyawan akan lebih mudah mencapai tujuan di tingkat individu, tim, dan organisasi.

Begitu pula saat manajer memahami tujuan karier karyawan, mereka dapat membimbing dan membantu menemukan peluang belajar yang sesuai dengan aspirasi karier karyawan.

Untuk melakukan hal ini, sebagai tim HR Anda dapat memfasilitas one-on-one meeting antara manajer dan anggota timnya.

Dalam pertemuan rutin ini, manajer dan karyawan bisa bertukar feedback, membagikan progress, mengomunikasikan keberhasilan, dan menemukan solusi untuk hambatan.

2. Tetapkan Nilai Penting Perusahaan

Nilai perusahaan dapat menetapkan dasar untuk budaya perusahaan. Saat karyawan merasa selaras dengan nilai-nilai perusahaan, mereka lebih mungkin untuk terlibat dan mengenalkan bisnis perusahaan ke rekan dan keluarganya.

Dengan menetapkan nilai-nilai yang dipegang perusahaan dan menghidupkan nilai-nilai tersebut, Anda dapat membantu menciptakan budaya berkinerja tinggi.

Nilai-nilai ini dapat diperkuat selama proses onboarding dan pertemuan rutin.

3. Prioritaskan Manajemen Kinerja

Employee engagement atau keterlibatan karyawan adalah mesin dari kinerja perusahaan. Oleh karena itu, Anda perlu menciptakan budaya yang didasarkan pada perbaikan berkelanjutan dan feedback.

Dalam pendekatan ini, Anda dapat mengoptimalkan ulasan kinerja, untuk memberikan kesempatan bagi manajer dan karyawan agar saling memberikan feedback, menetapkan tujuan kinerja, dan memperkuat hubugan mereka.

Manajemen kinerja harus menjadi bagian dari budaya feedback yang berkelanjutan, yang berarti Anda harus mengintegrasikan feedback ke dalam alur kerja sehari-hari dengan pujian rutin dan ulasan kinerja.

4. Gunakan Tujuan untuk Pengembangan Karier

Di organisasi yang menerapkan high performance culture, karyawan dapat bekerja dengan baik karena mereka merasa hubungan dengan perusahaan bersifat timbal balik.

Mereka percaya bahwa manajer dan perusahaan ingin mereka berhasil dan turut berinvestasi dalam perkembangan mereka.

Untuk mempertahankan kepercayaan tersebut dan mendorong kinerja jangka panjang, perusahaan harus menunjukkan komitmen terhadap pembelajaran dan pertumbuhan berkelanjutan karyawan, dengan pembahasan terkait pengembangan karier dan penetapan tujuan yang efektif.

Pembahasan ini membantu manajer memahami tujuan karier anggota timnya dan keterampilan yang mereka butuhkan untuk mencapainya.

Baca Juga: Performance Review Calibration: Manfaat dan Cara Melaksanakannya

Apa Saja Tips Terbaik untuk Membangun High Performance Culture?

high performance culture 5

Selain dengan melakukan cara di atas, berikut beberapa tips lain yang bisa Anda optimalkan untuk mengembangkan budaya ini:

1. Penyelarasan Tujuan

Menyelaraskan tujuan individu dan tim dengan tujuan organisasi adalah dasar dari budaya berkinerja tinggi.

Hal ini memastikan bahwa semua orang bekerja menuju tujuan yang sama, mendorong persatuan tujuan dan kejelasan arah.

Dengan menyelaraskan tujuan di semua tingkat organisasi, mulai dari kepemimpinan senior hingga kontributor individu, tim dapat memprioritaskan upaya mereka secara efektif dan memaksimalkan dampaknya.

2. Penetapan OKR

Objective Key Results (OKR) adalah kerangka kerja penetapan tujuan yang kuat, yang dapat membantu organisasi menyeleraskan upaya mereka dan mendorong hasil.

Dengan menetapkan tujuan yang jelas dan terukur, serta hasil utama yang menunjukkan kemajuan dalam mencapai tujuan tersebut, tim dapat tetap fokus pada apa yang benar-benar penting.

OKR memberikan peta jalan untuk sukses, sehingga memungkinkan tim untuk melacak knierja mereka, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, dan merayakan pencapaian sepanjang jalan.

Baca Juga: Perbedaan OKR dan KPI, Mana yang Lebih Baik?

3. Pemberdayaan Karyawan

Memberdayakan karyawan untuk mengambil kepemilikian atas pekerjaan mereka dan membuat keputusan mendorong rasa tanggung jawab dan otonomi.

Oleh karena itu, Anda dapat memberikan peluang untuk upskillingkebebasan dalam pengambilan keputusan, dan pengakuan atas kontribusi memberdayakan karaywan untuk tampil maksimal.

Saat karyawan merasa diberdayakan dan dipercaya, mereka lebih terdorong untuk berinovasi, bekerja sama, dan mendorong hasil, serta berkontribusi pada high performance culture. 

high performance culture 6

4. Mempromosikan Kerjasama dan Kerja Tim

Kerjasama dan kerja tim sangat penting untuk mencapai tujuan bersama dan mendorong kesuksesan organisasi.

Dalam hal ini, mendorong kerjasama lintas departemen, membentuk budaya berbagai pegetahuan, dan mempromosikan kerja tim di berbagai departemen dapat mendorong inovasi.

Dengan mempromosikan pola pikir bersama dan menciptakan peluang bagi tim untuk bekerja bersama menuju tujuan bersama, organisasi dapat memanfaatkan kecerdasan dan keahlian  karyawan mereka untuk mencapai hasil yang lebih besar.

Baca Juga: 10 Tips Membangun Manajemen Tim di Lingkungan Kerja

5. Menanamkan Budaya Pola Pikir Bertumbuh

Menanamkan budaya pola pikir bertumbuh, di mana tantangan diaggap sebagai peluang untuk belajar dan berkembang, sangat penting untuk membangun high performance culture. 

Oleh karena itu, Anda perlu mendorong karyawan untuk menerima tantangan, bertahan dalam menghadapi kemunduran, dan mencari peluang untuk berkembang memungkinkan mereka untuk terus meningkatkan dan unggul.

Dengan mempromosikan budaya kerja di mana pembelajaran dan pengembangan diutamakan, organisasi dapat membudayakan ketahanan, inovasi, dan dorongan untuk keunggulan di antara karyawan mereka.

6. Memanfaatkan Teknologi

Mengadopsi teknologi sangat penting untuk membangun budaya berkinerja tinggi, sehingga Anda perlu memanfaatkan alat modern untuk menyederhanakan proses, meningkatkan komunikasi, dan memfasilitas kerjasama.

Salah satu alat penting yang perlu Anda pertimbangkan adalah software payroll dan HR, yang dapat mengotomatisasi proses administrasi SDM seperti Gajihub.

Sebagai contoh, dengan fitur absensi yang dimilikinya, Anda tidak perlu mengelola daftar hadir karyawan secara manual, melainkan karyawan dapat melakukan presensi secara mandiri melalui ESS dan data kehadiran tersebut nantinya dapat dilihat di fitur analitik data.

Selain itu, Anda juga bisa memanfaatkan fitur payroll untuk menghitung seluruh komponen penggajian karyawan, mulai dari gaji pokok, bonus, hingga potongan seperti iuran BPJS dan PPh 21.

Dengan demikian, Anda dapat lebih fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan pertimbangan dan strategi seperti membangun high performance culture ini.

Tertarik mencoba? Klik gambar berikut untuk informasi selengkapnya:

gajihub 1

Apa Saja Peran HR dalam Membangun High Performance Culture?

budaya kinerja tinggi 6

Meskipun menjadi tanggung jawab semua tim, high performance culture menjadi tugas yang sangat penting bagi tim HR.

Berikut beberapa peran HR dalam membangun budaya ini:

1. Rekrutmen

Sebagai HR, Anda perlu merekrut orang dengan catatan kinerja tinggi dan menyediakan pelatihan serta dukungan berkelanjutan setelah mereka bergabung.

2. Keahlian Bisnis

Anda harus memahami produk yang dijual dan strategi bisnis perusahaan. Dengan keahlian tersebut, Anda dapat memberikan kejelasan dan membantu menyelesaikan masalah karyawan.

3. Pelatihan Feedback

Memberikan dan menerima feedback adalah kunci dalam tim dan organisasi berkinerja tinggi. Hal ini membutuhkan usaha dan kecerdasan emosional.

Dalam hal ini, HR dapat melatih manajer dan karyawan untuk memberikan feedback yang konstruktif agar semua orang bisa terus berkembang.

4. Keberagaman Kepemimpinan

Kinerja tinggi memiliki dua hambatan utama yaitu micromanagement dan mengabaikan orang. Untuk mendukung budaya kinerja tinggi, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan keberagaman gaya kepemimpinan dan menggunakan pendekatan kepemimpinan situasional.

Kepemimpinan situasional berarti mengetahui kapan harus bersikap tegas dan kapan harus mendelegasikan, kapan menawarkan dukungan dan kapan memberi lebih banyak kebebasan.

Pendekatan ini membantu menyoroti otonomi dan mendorong kreativitas, yang esensial dalam menciptakan lingkungan kerja yang produktif dan inovatif.

5. Manajemen Kinerja

Anda perlu melakukan inovasi untuk mengganti proses tinjauan tahunan dengan pendekatan yang lebih fleksibel dan penuh kerjasama.

Feedback yang berkelanjutan dapat memperkuat hubungan manajer dan karyawan serta mempercepat pengembangan karyawan.

Baca Juga: Karyawan Loyal: Pengertian, Tips, dan Cara Mendukungnya

Bagaimana Cara Mengukur High Performance Culture?

budaya kinerja tinggi 7

Setelah menerapkan langkah-lengkah membangun high performance culture beserta tipsnya, berikut beberapa metrik yang bisa Anda hitung untuk mengukur kemajuan perusahaan:

1. Survei Karyawan dan Sesi Feedback

Check-in rutin, survei tempat kerja, dan feedback dua arah penting untuk manajemen kinerja. Hal ini memungkinkan karyawan untuk menyampaikan pandangan mereka tentang budaya perusahaan.

2. Data Perilaku dan Kinerja Karyawan

Evaluasi budaya organisasi dengan menetapkan OKR yang terukur, kemudian lakukan skill gap analysismelakukan 360 degree feedback dan memeriksa data kinerja karyawan yang relevan.

3. Analitik dan Wawasan untuk Pengambilan Keputusan yang Tepat

Analitik budaya memungkinkan perusahaan menilai dan mengukur dinamika bisnis menggunakan data digital.

Anda dapat mengintegrasikan analitik data dalam alur kerja harian untuk mendorong pengambilan keputusan berbasis data.

Baca Juga: 20 Contoh Pertanyaan dalam Cultural Fit Interview + Jawabannya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa high performance culture merupakan salah satu kunci untuk menciptakan tempat kerja yang produktif dan menyenangkan bagi karyawan.

Dengan membangun budaya ini, perusahaan dapat mendorong karyawan untuk terus berkembang dan memberikan hasil terbaik setiap harinya.

High performance culture memastikan karyawan bekerja dalam lingkungan yang positif dan berkelanjutan, yang mendukung pertumbuhan mereka secara profesional dan pribadi.

Untuk membangun high performance culture, perusahaan perlu fokus pada komunikasi yang jelas, menetapkan nilai penting perusahaan, mengutamakan manajemen kinerja, dan menggunakan tujuan untuk pengembangan karier.

Selain itu, perusahaan juga perlu memanfaatkan teknologi yang dapat menyederhanakan proses, seperti software payroll dan HR dari Gajihub.

Dengan software ini, tim HR dapat lebih mudah untuk mengelola administrasi karyawan, mulai dari manajemen kehadiran, penggajian, hingga pengelolaan cuti dan izin.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *