15 Contoh OKR Tim Keuangan, Manfaat, dan Cara Menetapkannya

contoh okr tim keuangan banner

Mengelola keuangan perusaahaan bukan hal yang mudah. Tanpa strategi yang jelas, upaya tim keuangan bisa terasa berantakan dan kurang terarah. Itulah mengapa Anda perlu memahami contoh OKR tim keuangan.

Dengan OKR, Anda bisa menciptakan framework yang jelas untuk mengukur keberhasilan itm, memastikan semua anggota tetap selaras.

OKR memungkinkan tim Anda bekerja dengan lebih fokus, memastikan setiap anggota tetap selaras dengan tujuan bersama, dan menghubungkan tugas harian dengan visi besar perusahaan.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas contoh OKR tim keuangan, manfaat, hingga cara membuatnya.

Apa yang Dimaksud dengan OKR Tim Keuangan?

contoh okr tim keuangan 1

OKR tim keuangan adalah sebuah metode strategis yang membantu tim finance menetapkan dan melacak tujuan dengan lebih terarah.

Objectives merupakan sasaran utama yang ingin dicapai, biasanya bersifat kualitatif, seperti meningkatkan stabilitas keuangan atau meningkatkan keuntungan perusahaan.

Di sisi lain, key results adalah hasil yang spesifik yang dapat diukur untuk menunjukkan sejauh mana tujuan tersebut telah tercapai.

Contohnya, key results dalam keuangan bisa berupa pertumbuhan pendapatan, pengurangan biaya dengan persentase tertentu, atau pencapaian target finansial tertentu dalam waktu yang ditentukan.

Dengan OKR tim keuangan memiliki panduan yang jelas untuk bekerja lebih fokus dan efektif.

Framework ini membantu menyelaraskan upaya tim dengan tujuan perusahaan, serta menciptakan transparansi dan akuntabilitas dalam setiap langkah menuju kesuksesan finansial.

Baca Juga: 7 Contoh OKR Sales, Manfaat, Tips Optimalisasinya

Apa Saja Manfaat OKR untuk Tim Keuangan?

contoh okr tim keuangan 2

Berikut beberapa contoh dari manfaat OKR untuk tim keuangan:

1. Meningkatkan Transparansi dan Tanggung Jawab Keuangan

Dengan menerapkan OKR, tim keuangan dapat bekerja lebih transparan dan bertanggung jawab karena setiap kegiatan keuangan diarahkan untuk mencapai tujuan yang jelas.

Hal ini membantu tim memiliki rasa tanggung jawab yang lebih besar dan memastikan laporan keuangan yang lebih akurat dan sesuai aturan.

2. Memaksimalkan Efisiensi Operasional

OKR membantu tim keuangan fokus pada tujuan keuangan yang spesifik dan prioritas utama.

Dengan pendekatan ini, proses keuangan menjadi lebih efisien, penggunaan sumber daya lebih optimal, dan risiko lebih terkendali. Hasilnya, efisiensi operasional secara keseluruhan meningkat.

3. Mendorong Kerjasama dan Penyelarasan Antar Tim

OKR berfungsi sebagai penghubung antara fungsi keuangan dan tujuan organisasi secara keseluruhan.

Dengan bekerja bersama untuk mencapai tujuan yang sama, tim keuangan dan tim lainnya dapat bekerja sama dengan lebih baik, menciptakan koordinasi yang lancar, dan membangun rasa kebersamaan.

Baca Juga: Perbedaan OKR dan KPI, Mana yang Lebih Baik?

Bagaimana Cara Menetapkan OKR Keuangan?

contoh okr tim keuangan 3

Menetapkan OKR melibatkan penyelarasan tujuan aspek keuangan dengan sasasran strategis organisasi secara keseluruhan.

OKR menyediakan kerangka kerja yang terstruktur untuk menetapkan dan mengukur tujuan, sehingga dapat meningkatkan kinerja dan mendorong hasil.

Berikut adalah langkah-langkah untuk menetapkan OKR keuangan:

1. Pahami Strategi Perusahaan Anda

Sebelum mendefinisikan OKR keuangan, penting untuk memiliki pemahaman yang jelas tentang tujuan strategis organisasi Anda secara keseluruhan.

Hal ini akan membantu Anda menyelaraskan tujuan keuangan dengan misi, visi, dan rencana jangka panjang perusahaan.

2. Tetapkan Tujuan yang Jelas dan Spesifik

Setiap tujuan (Objective) harus spesifik, dapat dilakukan, dan memotivasi. Tujuan ini harus menjawab pertanyaan, “Apa yang ingin kita capai?”

Contoh tujuan untuk tim keuangan mungkin termasuk:

  • Meningkatkan manajemen arus kas.
  • Memperbaiki akurasi laporan keuangan.
  • Mengoptimalkan alokasi anggaran untuk mendukung pertumbuhan.

3. Buat Key Results yang Terukur

Key Results adalah hasil kuantitatif yang menunjukkan kemajuan menuju tujuan. Hasil ini harus Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time Bound (SMART).

Contoh Key Results untuk OKR keuangan:

  • Mengurangi usia piutang (accounts receivable aging) sebesar 20% pada akhir kuartal.
  • Mencapai tingkat akurasi laporan keuangan sebesar 95% dengan menerapkan proses tinjauan bulanan.
  • Menurunkan biaya operasional sebesar 10% melalui inisiatif penghematan biaya pada akhir tahun.

4. Batasi Jumlah OKR

Walaupun perlu memasukkan berbagai area penting, memiliki terlalu banyak tujuan dapat mengurangi fokus dan efektivitas.

Anda dapat menetapkan sekitar 3-5 tujuan per kuartal atau siklus OKR agar tim dapat memberikan perhatian yang cukup pada setiap tujuan.

5. Tinjau dan Perbarui Secara Rutin

OKR bukanlah sesuatu yang kaku. Oleh karena itu, lakukan peninjauan dan pembaruan secara rutin berdasarkan kondisi bisnis, prioritas, dan masukan yang berubah.

Fleksibilitas ini memastikan berbagai contoh okr keuangan di atas tetap relevan dan selaras dengan kebutuhan organisasi yang terus berkembang.

Baca Juga: 12 Contoh KPI Programmer, Manfaat, dan Cara Menghitungnya

Apa Saja Contoh OKR Keuangan?

contoh okr tim keuangan 4

OKR adalah alat yang membantu menyelaraskan tim dan individu dengan tujuan keuangan perusahaan secara keseluruhan.

Berikut contoh OKR yang relevan dengan tim keuangan:

1. Objective: Memastikan Kepatuhan Keuangan

Key Results:

  • Melaksanakan audit triwulanan untuk mencapai 100% kepatuhan terhadap regulasi keuangan.
  • Membuat dan menerapkan kontrol internal baru untuk mengurangi risiko ketidakpatuhan hingga 20%.
  • Mengadakan pelatihan wajib tentang kepatuhan bagi seluruh staf keuangan dengan target penyelesaian 100% dalam dua kuartal.

2. Objective: Meningkatkan Pengelolaan Arus Kas

Key Results:

  • Memperpendek siklus pembayaran rata-rata sebesar 15 hari untuk meningkatkan efisiensi arus kas.
  • Menggunakan model peramalan arus kas yang lebih dinamis dengan tingkat akurasi 90%.
  • Menegosiasikan syarat pembayaran yang lebih fleksibel dengan vendor untuk memperpanjang deadline sebesar 10%.

3. Objective: Meningkatkan Produktivitas Tim Keuangan

Key Results:

  • Menyelenggarakan pelatihan untuk meningkatkan penguasaan tim keuangan terhadap
  • perangkat lunak keuangan baru hingga 25%.
  • Mengurangi waktu kerja manual pada tugas-tugas keuangan sebesar 20% melalui otomatisasi.
  • Mempercepat proses pelaporan keuangan dengan mengurangi waktu penyusunan laporan hingga 15%.

4. Objective: Mengoptimalkan Struktur Modal

Key Results:

  • Melakukan evaluasi menyeluruh terhadap struktur modal untuk mengurangi biaya modal sebesar 5%.
  • Mengeksplorasi opsi restrukturisasi utang untuk menurunkan bunga pinjaman hingga 10%.
  • Meningkatkan porsi pendanaan ekuitas untuk mencapai rasio utang terhadap ekuitas sebesar 0,6.

5. Objective: Memperkuat Manajemen Risiko Keuangan

Key Results:

  • Melakukan penilaian risiko untuk mengidentifikasi dan mengurangi potensi risiko keuangan sebesar 15%.
  • Menyelenggarakan program pelatihan manajemen risiko dengan target partisipasi 100% dari tim keuangan.
  • Mencapai tingkat keberhasilan 95% dalam penerapan strategi mitigasi risiko keuangan.

Baca Juga: Manajemen Keuangan: Manfaat, Jenis, Fungsi, dan Tipsnya

finance 5

6. Objective: Meningkatkan Pertumbuhan Pendapatan

Key Results:

  • Meningkatkan penjualan triwulanan sebesar 15% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
  • Mendapatkan 500 pelanggan baru dalam tiga bulan ke depan.
  • Meluncurkan dua produk atau layanan baru yang menghasilkan pendapatan pada akhir tahun fiskal.

7. Objective: Meningkatkan Efisiensi Biaya

Key Results:

  • Mengurangi biaya operasional sebesar 10% melalui optimalisasi proses dan langkah-langkah hemat biaya.
  • Menerapkan sistem pelacakan biaya baru dengan target pengurangan 20% pengeluaran yang tidak perlu.
  • Bernegosiasi dengan pemasok untuk mencapai pengurangan biaya bahan baku dan jasa sebesar 15%.

8. Objective: Meningkatkan Stabilitas Keuangan

Key Results:

  • Meningkatkan cadangan kas sebesar 20% untuk memastikan likuiditas keuangan yang lebih baik.
  • Mengurangi piutang yang belum terselesaikan sebesar 15% melalui perbaikan proses penagihan dan faktur.
  • Mencapai rasio utang terhadap ekuitas di bawah 0,8 pada akhir tahun fiskal.

9. Objective: Mengoptimalkan Pengembalian Investasi

Key Results:

  • Mendapatkan return on investment (ROI) sebesar 12% untuk portofolio investasi perusahaan.
  • Mengevaluasi dan menyesuaikan strategi investasi untuk selaras dengan tren pasar dan mencapai alpha yang positif.
  • Mendiversifikasi portofolio investasi untuk meminimalkan risiko dan mencapai portofolio yang seimbang pada kuartal keempat.

10. Objective: Memperkuat Pelaporan Keuangan

Key Results:

  • Menerapkan sistem pelaporan keuangan real-time untuk wawasan keuangan yang akurat dan tepat waktu.
  • Melakukan tinjauan keuangan bulanan, memastikan semua laporan diserahkan dalam waktu lima hari kerja setelah akhir bulan.
  • Mencapai tingkat akurasi 95% dalam peramalan keuangan untuk kuartal fiskal mendatang.

Baca Juga: 25 Contoh KPI Departemen Keuangan dan Cara Meningkatkannya

gajihub 3

11. Objective: Meningkatkan Transparansi Keuangan

Key Results:

  • Menerapkan dasbor keuangan real-time yang dapat diakses semua pemangku kepentingan, dengan tingkat kepuasan pengguna sebesar 90%.
  • Mengadakan sesi pelatihan transparansi keuangan triwulanan untuk semua departemen, dengan tingkat kehadiran 100%.
  • Meningkatkan frekuensi komunikasi keuangan kepada pemegang saham, memberikan pembaruan bulanan tentang metrik keuangan utama.

12. Objective: Mencapai Penghematan Biaya Operasional

Key Results:

  • Mengidentifikasi dan menerapkan perbaikan proses untuk mengurangi biaya operasional sebesar 15%.
  • Melakukan tinjauan menyeluruh terhadap kontrak vendor dan menegosiasikan pengurangan biaya dengan target penurunan 12% dalam pengeluaran layanan eksternal.
  • Menerapkan praktik hemat energi dalam operasi perusahaan, dengan target pengurangan biaya utilitas sebesar 10%.

tim finance 6

13. Objective: Memperluas Margin Laba

Key Results:

  • Menganalisis profitabilitas produk dan layanan, dengan fokus meningkatkan margin laba sebesar 5% dalam dua kuartal mendatang.
  • Melakukan analisis biaya-manfaat untuk lini produk baru, memastikan margin laba minimal 20% pada penawaran baru.
  • Mengoptimalkan strategi harga untuk mencapai peningkatan 10% dalam rata-rata margin laba keseluruhan.

14. Objective: Memperkuat Kontrol Keuangan

Key Results:

  • Meningkatkan prosedur audit internal untuk mencapai tingkat akurasi 95% dalam mengidentifikasi ketidaksesuaian keuangan.
  • Menerapkan autentikasi dua faktor untuk transaksi keuangan guna memastikan lingkungan keuangan 100% aman.
  • Melakukan tinjauan bulanan terhadap kontrol keuangan, dengan target kepatuhan 98% terhadap langkah-langkah kontrol yang telah ditetapkan.

15. Objective: Meningkatkan Manajemen Piutang

Key Results:

  • Menerapkan proses faktur yang lebih efisien untuk mengurangi rata-rata keterlambatan pembayaran sebesar 20%.
  • Memperkenalkan sistem pengingat otomatis untuk pembayaran yang telah jatuh tempo, dengan target pengurangan piutang tertunggak sebesar 15%.
  • Bekerja sama dengan tim penjualan untuk menetapkan syarat kredit yang jelas, dengan pencapaian pengurangan bad debt write-off sebesar 10%.

Baca Juga: Perbedaan OKR dan KPI, Mana yang Lebih Baik?

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa OKR dapat membantu tim keuangan dalam menetapkan dan melacak tujuan dengan lebih terarah.

Melalui OKR, tim keuangan dapat menyelaraskan tugas harian dengan visi besar perusahaan, meningkatkan fokus, dan menciptakan transparansi serta akuntabilits.

Contoh OKR tim keuangan mencakup berbagai aspek, seperti meningkatkan stabilitas keuangan, mengoptimalkan alokasi anggaran, dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.

Contoh OKR tim keuangan juga mencakup tujuan untuk meningkatkan efisiensi, seperti mengurangi waktu kerja manual dengan otomatisasi atau mempercepat proses penyusunan laporan keuangan.

Selain melalui OKR, perusahaan juga perlu berfokus pada manajemen data karyawan. Melalui upaya ini, perusahaan dapat memastikan kedisiplinan karyawan.

Salah satu tools yang dapat mempermudah Anda dalam pengelolaan manajemen data karyawan adalah GajiHub.

Melalui fitur analisa data yang dimilikinya, Anda bisa memantau tingkat disiplin karyawan, yakni dengan  melihat laporan keterlambatan, laporan lembur, laporan izin cuti, dan masih banyak lagi.

Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *