Untuk mendukung penjualan bisnis, Anda perlu memahami dan melacak berbagai contoh KPI (Key Performance Indicators) tim marketing agar bisa mengevaluasi dampaknya secara menyeluruh.
Sayangnya, kebanyakan bisnis biasanya hanya berfokus pada KPI populer seperti cost per lead atau tingkat konversi.
Padahal, masih banyak metrik penting lainnya yang juga bisa memberikan insifht lebih dalam mengenai seberapa efektif strategi pemasaran Anda.
Dengan melacak berbagai KPI, Anda juga dapat memastikan bahwa setiap rupiah yang Anda keluarkan benar-benar memberikan hasil nyata bagi bisnis.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas pengertian, contoh KPI tim marketing, dan cara menetapkannya.
Apa yang Dimaksud dengan KPI Marketing?
KPI marketing adalah metrik yang digunakan untuk mengukur seberapa baik sebuah perusahaan dalam mencapai tujuan tertentu.
Setiap divisi dalam perusahaan, seperti marketing, penjualan, dan lainnya memiliki KPI yang relevan dengan tugas mereka.
Dalam tim marketing, KPI berfungsi untuk mengevaluasi seberapa efektif strategi dan campaign yang dilakukan.
Dengan melacak KPI, tim marketing dapat membantu Anda memahami sejauh mana progress yang dicapai.
Selain itu, KPI juga membantu mengoptimalkan anggaran dengan memastikan dana dialokasikan pada saluran yang memberikan hasil terbaik.
Lewat data dari KPI, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan mengenali kelemahan, seperti campaign yang kurang efektif, sehingga bisa diperbaiki untuk hasil yang lebih baik.
Baca Juga: 10 Contoh OKR Tim Marketing dan Cara Menetapkannya
Apa Saja Contoh KPI Marketing?
Berikut adalah beberapa contoh KPI marketing yang bisa Anda terapkan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan:
KPI Utama
1. Penjualan/Leads
Jumlah dan kualitas leads yang dihasilkan dari campaign marketing Anda sangat memengaruhi peluang penjualan.
Semakin banyak leads yang Anda dapatkan, semakin besar peluang untuk meningkatkan penjualan.
Namun, kualitas leads juga penting, karena prospek yang lebih berkualitas memiliki kemungkinan lebih besar untuk menjadi pelanggan.
Misalnya, jika bisnis Anda adalah penyedia layanan (Software as a Services) SaaS yang menawarkan uji coba gratis, jumlah prospek yang melihat atau mengklik penawaran tersebut mencerminkan total leads yang dihasilkan.
Sedangkan jumlah leads berkualitas adalah prospek yang benar-benar mendaftar untuk uji coba, karena mereka lebih berpotensi menjadi pelanggan berbayar.
2. Return on Investment (ROI)
ROI adalah metrik yang mengukur seberapa besar keuntungan yang Anda peroleh dibandingkan dengan biaya pemasaran yang dikeluarkan.
Metrik ini penting untuk memastikan setiap pengeluaran pemasaran memberikan hasil yang sepadan, sekaligus menjadi panduan untuk mengalokasikan anggaran di masa depan.
Baca Juga: Cara Menghitung ROI HR dan Tips Meningkatkannya
3. Lifetime Value (LTV)
Berapa nilai rata-rata seorang pelanggan bagi bisnis Anda sepanjang waktu mereka menggunakan produk atau layanan Anda?
LTV menghitung total pendapatan yang bisa dihasilkan dari seorang pelanggan.
Dengan memahami LTV, Anda bisa menentukan berapa banyak yang layak diinvestasikan untuk mendapatkan dan mempertahankan pelanggan.
4. Customer Acquisition Cost (CAC)
Contoh KPI tim marketing berikutnya adalah CAC, yakni total biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan seorang pelanggan baru, termasuk pengeluaran untuk pemasaran dan penjualan.
Dengan membandingkan CAC dengan LTV, Anda bisa mengevaluasi seberapa efisien strategi akuisisi pelanggan Anda.
5. Conversion Rate
Conversion rate mengukur persentase pengguna yang menyelesaikan tindakan yang diinginkan, seperti melakukan pembelian atau mengisi formulir.
Metrik ini menunjukkan seberapa efektif strategi pemasaran Anda dalam mendorong pengguna untuk mengambil tindakan.
6. Pertumbuhan Penjualan
Pertumbuhan penjualan mengukur peningkatan pendapatan dalam periode tertentu.
Contoh KPI marketing ini menjadi indikator utama yang menunjukkan sejauh mana pemasaran Anda berhasil mendukung pertumbuhan bisnis.
Baca Juga: Manajemen Proses Bisnis: Tahapan, Cara, Contoh, dan Tipsnya
KPI PPC (Pay-Per-Click)
Melacak kinerja PPC penting untuk menilai efektivitas kampanye iklan berbayar Anda. Beberapa metrik utama yang perlu diperhatikan meliputi:
7. Return on Ad Spend (ROAS)
ROAS mengukur pendapatan yang dihasilkan dari setiap rupiah yang Anda keluarkan untuk iklan.
Metrik ini menunjukkan seberapa efektif kampanye iklan Anda dalam memberikan keuntungan.
Semakin tinggi ROAS, semakin baik kinerja kampanye Anda dan semakin efisien penggunaan anggaran iklan.
8. Cost per Click (CPC)
CPC adalah biaya yang Anda keluarkan untuk setiap klik pada iklan Anda.
Biaya ini bisa bervariasi tergantung pada industri atau kata kunci yang digunakan.
Sebagai gambaran, rata-rata biaya CPC untuk iklan pencarian di Indonesia berkisar antara Rp5.000 hingga Rp30.000, tergantung pada persaingan kata kunci.
Sebelum meluncurkan campaign, Anda perlu memahami biaya ini karena sangat penting dalam budgeting.
9. Click-Through Rate (CTR)
CTR mengukur persentase pengguna yang mengklik iklan Anda dibandingkan dengan jumlah tayangan iklan tersebut.
CTR yang lebih tinggi menunjukkan pesan iklan yang efektif dan pengalaman pengguna yang baik.
Targetkan CTR Anda untuk melampaui rata-rata industri agar kampanye iklan Anda tetap menarik.
10. Quality Score
Quality Score adalah penilaian yang diberikan oleh Google Ads berdasarkan relevansi dan kualitas iklan, keyword, serta halaman arahan Anda.
Skor yang lebih tinggi dapat membantu menurunkan biaya iklan dan meningkatkan posisi iklan.
Anda bisa meningkatkan Quality Score dengan membuat iklan yang relevan terhadap keyword, mengoptimalkan halaman arahan agar sesuai dengan pesan iklan, serta menyusun CTA yang menarik dan jelas.
Baca Juga: 17 Contoh OKR Tim Sales dan Cara Mengoptimalkannya
KPI SEO dan Content Marketing
Content marketing melibatkan pembuatan dan berbagi konten yang bernilai, seperti artikel blog, e-book, dan infografis, untuk menarik perhatian dan melibatkan audiens yang menjadi target Anda.
Strategi ini bertujuan untuk membangun brand awareness, menghasilkan prospek, dan meningkatkan penjualan secara online.
Berikut beberapa KPI pentingnya:
11. Sesi Organik
Sesi organik mengacu pada jumlah kunjungan unik yang diterima konten Anda.
Jika jumlah trafik organik tinggi, itu artinya konten Anda mampu menarik perhatian audiens.
Namun, jumlah kunjungan ini baru langkah awal untuk menilai efektivitas konten.
12. Peringkat Keyword
Peringkat keyword mengukur posisi konten Anda dalam hasil pencarian untuk kata kunci yang ditargetkan.
Semakin tinggi peringkat konten Anda, semakin besar peluangnya untuk dilihat oleh audiens dan menarik lebih banyak pengunjung ke situs Anda.
13. Durasi Kunjungan Halaman
Rata-rata durasi yang dihabiskan pengunjung di halaman konten Anda menunjukkan seberapa menarik dan bermanfaat konten tersebut bagi pembaca.
Durasi yang lebih lama dapat menjadi indikator bahwa konten Anda relevan dan berhasil melibatkan audiens.
14. Click Through Rate (CTR)
CTR mengukur seberapa sering pengguna mengklik konten Anda di hasil pencarian organik dibandingkan dengan jumlah total tayangan.
CTR yang tinggi menunjukkan bahwa judul dan deskripsi meta konten Anda menarik perhatian dan mendorong audiens untuk mengkliknya.
15. Bounce Rate
Bounce rate mengacu pada persentase pengunjung yang meninggalkan situs Anda setelah hanya melihat satu halaman saja.
Bounce rate yang tinggi bisa menjadi tanda bahwa konten Anda kurang relevan atau pengalaman pengguna di situs perlu ditingkatkan.
Baca Juga: 18 Contoh KPI Sales, Arti, serta Pentingnya bagi Perusahaan
16. Jumlah Share di Media Sosial
Jumlah share menunjukkan seberapa sering konten Anda dibagikan di platform media sosial.
Semakin banyak share, maka akan semakin luas jangkauan konten Anda.
Jadi, pastikan konten mudah dibagikan agar lebih banyak orang yang bisa terhubung dengan pesan yang ingin Anda sampaikan.
17. Komentar
Komentar pada halaman konten Anda menunjukkan tingkat keterlibatan audiens.
Komentar ini bisa memicu diskusi yang bermanfaat dan memberikan wawasan tambahan untuk meningkatkan strategi konten Anda.
Penting untuk merespons komentar, termasuk yang bersifat kritis, untuk membangun reputasi positif dan menunjukkan bahwa Anda menghargai audiens Anda.
Baca Juga: Jobdesk Digital Marketing Manager dan Skill yang Perlu Dikuasai
KPI Media Sosial
Di era digital, media sosial menjadi saluran penting untuk menjangkau audiens Anda.
Untuk memastikan strategi media sosial Anda efektif, berikut beberapa contoh KPI tim marketing yang perlu Anda pantau:
18. Tingkat Klik (CTR) Media Sosial
Click Through Rate (CTR) mengukur persentase pengguna yang mengklik postingan atau iklan Anda di media sosial.
CTR yang tinggi menunjukkan bahwa konten Anda relevan dan menarik bagi audiens.
Oleh karena itu, Anda perlu mengoptimalkan konten Anda dan pastikan call to action (CTA) Anda jelas untuk meningkatkan CTR.
19. Engagement (Likes, Komentar, Share)
Engagement mengacu pada jumlah like, komentar, dan share yang diterima oleh postingan Anda.
Engagement yang tinggi sangat penting karena algoritma platform media sosial cenderung mempromosikan postingan dengan interaksi tinggi, sehingga jangkauan dan visibilitasnya meningkat.
20. Jangkauan (Reach)
Jangkauan mengukur jumlah akun unik yang melihat postingan Anda.
Namun, meskipun jangkauan yang luas membantu meningkatkan brand awareness, penting juga untuk memastikan bahwa konten Anda relevan dan pesan Anda benar-benar tersampaikan dengan efektif.
21. Tayangan (Impressions)
Tayangan mencatat seberapa sering postingan Anda muncul di feed pengguna, terlepas dari apakah pengguna tersebut benar-benar berinteraksi dengan konten Anda atau tidak.
Meskipun tayangan tidak menjamin adanya tindakan dari pengguna, metrik ini tetap penting untuk memahami seberapa besar peluang konten Anda terlihat oleh audiens yang lebih luas.
22. Mention (Penyebutan)
Mention atau tag pada nama brand Anda di media sosial menunjukkan bahwa audiens sedang membicarakan Anda.
Penyebutan ini bisa meningkatkan brand awareness Anda, terutama jika mention tersebut bersifat positif.
Selain itu, penyebutan yang positif juga bisa berfungsi sebagai promosi gratis, memberikan kesan baik terhadap produk atau layanan Anda, sekaligus memperkuat reputasi brand Anda.
Baca Juga: 12 Contoh KPI Karyawan dan Cara Mengukurnya
KPI Media Sosial untuk Melacak Performa Strategi Anda
Selain media sosial, email marketing juga merupakan strategi yang efektif untuk menjangkau audiens Anda.
Berikut adalah beberapa KPI yang harus Anda pantau:
23. Open Rate
Open rate mengukur persentase penerima email yang membuka email Anda.
Tingkat open rate ini menunjukkan seberapa menarik subject line yang Anda gunakan dan seberapa baik reputasi email Anda di mata penerima.
Semakin tinggi open rate, semakin besar peluang email Anda dibaca oleh audiens.
24. Click-Through Rate (CTR)
CTR pada email marketing mengukur persentase penerima email yang mengklik tautan yang terdapat dalam email Anda.
Metrik ini menilai seberapa menarik isi email Anda dan apakah ajakan bertindak Anda cukup kuat untuk mendorong penerima mengambil tindakan.
25. Click-to-Open Rate (CTOR)
CTOR mengukur persentase penerima yang sudah membuka email Anda dan kemudian mengklik tautan di dalamnya.
Berbeda dengan CTR, metrik ini fokus pada efektivitas konten email Anda dalam melibatkan mereka yang sudah menunjukkan ketertarikan awal dengan membuka email Anda.
26. Tingkat Unsubscribe
Tingkat unsubscribe mengukur persentase penerima yang memilih untuk berhenti berlangganan dari daftar email Anda.
Jika tingkat unsubscribe Anda tinggi, ini bisa menjadi tanda bahwa ada masalah dengan konten yang Anda kirim, frekuensi pengiriman, atau relevansi email Anda dengan kebutuhan audiens.
Oleh karena itu, Anda perlu menganalisis contoh KPI tim marketing ini untuk memastikan strategi email marketing Anda tetap sesuai dan menarik bagi audiens Anda.
KPI Product Marketing
Product marketing bertujuan untuk meluncurkan dan mempromosikan produk secara efektif.
Untuk mengukur keberhasilannya, berikut beberapa contoh KPI tim marketing yang perlu Anda pantau:
27. Pendaftaran Trial dan Demo
Mengukur jumlah pengguna yang mendaftar untuk trial (uji coba) dan demo membantu Anda memahami seberapa efektif strategi pemasaran Anda.
Jika angka pendaftaran rendah, perbaiki strategi pemasaran atau optimalkan halaman pendaftaran Anda.
28. Penggunaan Produk
Metrik ini menunjukkan seberapa sering dan bagaimana pelanggan menggunakan produk Anda.
Dengan memahami pola penggunaan ini, Anda dapat meningkatkan retensi pelanggan dan menemukan peluang untuk upselling atau cross-selling.
29. Net Promoter Score (NPS)
Net Promoter Score mengukur seberapa besar kemungkinan pelanggan akan merekomendasikan produk Anda kepada orang lain.
Skor tinggi menunjukkan kepuasan pelanggan yang dapat membantu menarik prospek baru.
Anda dapat memanfaatkan feedback pelanggan untuk meningkatkan produk dan pengalaman mereka.
30. Keterlibatan dan Adopsi Fitur
Pantau bagaimana pelanggan menggunakan fitur-fitur produk Anda.
Data ini membantu Anda memahami fitur mana yang paling bernilai dan memandu pengembangan produk lebih lanjut.
Baca Juga: 10 KPI Customer Support dan Cara Menerapkannya
KPI Pemasaran B2B
Dalam pemasaran B2B, pelacakan yang cermat sangat penting untuk mengoptimalkan pengumpulan prospek dan meningkatkan konversi.
Berikut KPI yang perlu diperhatikan:
31. Biaya per Lead
Mengukur biaya untuk mendapatkan setiap prospek adalah cara untuk menilai efisiensi pemasaran Anda.
Bandingkan biaya per lead di berbagai saluran untuk mengoptimalkan anggaran Anda.
32. Tingkat Konversi Halaman Landing
Tingkat konversi menunjukkan seberapa efektif landing page Anda mendorong pengunjung untuk melakukan tindakan tertentu, seperti mengisi formulir atau mendaftar.
Jika tingkat konversi rendah, evaluasi dan perbaiki konten, desain, atau CTA Anda.
33. Kecepatan Sales Pipeline
Kecepatan sales pipeline menunjukkan seberapa cepat prospek bergerak melalui tahapan penjualan dan seberapa besar nilai yang mereka bawa.
Kecepatan yang tinggi berarti pendapatan dapat dihasilkan lebih cepat, yang menandakan proses penjualan yang efisien.
34. Tingkat Closing Penjualan
Tingkat penutupan mengukur seberapa efektif tim penjualan Anda menutup kesepakatan.
KPI ini dihitung dengan membandingkan jumlah kesepakatan yang berhasil ditutup dengan jumlah peluang yang ada.
Dengan demikian, KPI sales pipeline dapat membantu mengevaluasi kinerja tim penjualan.
35. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan mencerminkan bagaimana pelanggan menilai pengalaman mereka dengan produk atau layanan Anda.
Skor kepuasan yang tinggi penting untuk mempertahankan pelanggan dan mendorong pertumbuhan bisnis.
Anda bisa mengukur ini melalui survei atau feedback pelanggan.
Baca Juga: 15 Tips Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Bagaimana Cara Menetapkan KPI Marketing?
Memilih KPI dalam marketing adalah langkah penting yang dapat berdampak besar pada hasil strategi Anda.
Langkah pertama adalah mendefinisikan tujuan pemasaran secara jelas.
Apakah tujuan Anda meningkatkan kesadaran merek, meningkatkan penjualan, atau memperkuat loyalitas pelanggan, setiap tujuan memiliki KPI spesifik untuk mengukur keberhasilannya.
Selain itu, KPI yang Anda pilih sesuai dengan marketing channel yang digunakan.
Jika fokus Anda adalah content marketing, prioritaskan metrik seperti keterlibatan konten dan jumlah prospek yang didapatkan.
Jika sosial media marketing menjadi fokus Anda, metrik seperti pertumbuhan jumlah pengikut dan tingkat interaksi postingan akan lebih relevan.
KPI juga harus bisa diukur dan dilacak menggunakan alat dan platform yang tersedia.
Jika sebuah KPI sulit diukur, mungkin KPI tersebut kurang memberikan wawasan yang dapat membantu pengambilan keputusan.
Berikut beberapa hal yang perlu Anda perhatikan dalam menetapkan KPI marketing:
1. Tetapkan Tujuan yang Jelas
Pahami apa yang ingin Anda capai, seperti meningkatkan kesadaran merek, mendorong penjualan, atau mempertahankan pelanggan.
2. Pilih KPI yang Bisa Diukur
Pastikan KPI dapat dihitung menggunakan alat atau data yang Anda miliki.
3. Selaraskan dengan Saluran Pemasaran
Cocokkan KPI dengan saluran pemasaran yang sedang digunakan.
4. Tentukan Waktu Evaluasi
Tetapkan waktu untuk mengevaluasi KPI, misalnya bulanan atau triwulanan.
5. Fokus pada Tindakan
Pilih KPI yang dapat memberikan wawasan untuk memperbaiki atau mengubah strategi.
6. Pastikan Bisa Dibandingkan
Pilih KPI yang memungkinkan Anda membandingkan hasilnya dari waktu ke waktu atau dengan standar industri.
7. Fleksibel
Siap untuk mengubah KPI jika tujuan bisnis atau kondisi pasar berubah.
8. Fokus pada yang Penting
Hindari melacak terlalu banyak KPI. Pilih beberapa yang benar-benar berdampak.
9. Tinjau Secara Berkala
Lakukan evaluasi rutin untuk memastikan KPI tetap relevan dan efektif.
Dengan memilih KPI yang tepat, Anda dapat memantau kemajuan secara lebih efektif dan mengambil langkah strategis untuk mencapai tujuan pemasaran Anda.
Baca Juga: Perbedaan OKR dan KPI, Mana yang Lebih Baik?
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa KPI marketing sangat penting untuk mengukur keberhasilan upaya pemasaran bisnis Anda.
Beberapa contoh KPI untuk tim marketing yang paling utama adalah KPI leads/ penjualan, Lifetime Value, Cusomer Acquisition Cost.
Berbagai KPI tersebut dapat memberikan gambaran jelas tentang seberapa baik tim marketing dalam menarik prospek yang berkualitas dan mengonversinya menjadi pelanggan.
Dalam konteks marketing media sosial, memantau contoh KPI tim marketing seperti engagement, jangkauan, dan tayangan akan memberikan gambaran tentang seberapa besar visibilitas bisnis.
KPI yang dipilih sebaiknya disesuaikan dengan tujuan spesifik bisnis dan saluran pemasaran yang digunakan.
Setiap metrik ini memberikan wawasan berbeda yang bisa membantu Anda memetakan dan mengevaluasi strategi pemasaran dengan lebih efektif.
Untuk mendukung tim marketing dalam mencapai KPI yang telah ditetapkan, perusahaan perlu berfokus pada manajemen data karyawan menggunakan GajiHub.
Melalui fitur analisa data yang dimilikinya, Anda dapat melihat berbagai laporan seperti laporan kehadiran, keterlambatan, cuti dan sebagainya.
Lewat data-data tersebut Anda dapat mengukur produktivitas tim marketing dan memastikan mereka bekerja secara maksimal sesuai dengan jam kerja yang telah ditetapkan.
Selain itu, fitur tersebut juga dapat memberikan 30 laporan performa karyawan, sehingga memudahkan manajer untuk melakukan penilaian terhadap masing-masing karyawan.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Gaji Supervisor di Berbagai Industri dan Daerah di Indonesia - 17 January 2025
- 35 Contoh KPI Tim Marketing dan Cara Menetapkannya - 16 January 2025
- Contoh dan Cara Membuat Bussiness Development Job Description - 16 January 2025