Melakukan berbagai cara untuk menghitung presentase karyawan merupakan hal yang sangat penting untuk memahami kondisi tenaga kerja di sebuah perusahaan.
Data tersebut dapat membantu tim HR dan manajer untuk menganalisis kehadiran, retensi, serta efektivitas strategi pengelolaan karyawan.
Sebagai contoh, presentase kehadiran karyawan dapat mencerminan kedisiplinan, yang dapat berdampak langsung pada produktivitas tim dan operasional bisnis.
Jika tingkat kehadiran rendah, perusahaan bisa mengalami penurunan efisiensi hingga berkurangnya kepuasan pelanggan.
Selain presentase kehadiran karyawan, terdapat metrik lain yang digunakan untuk menganalisis kondisi tenaga kerja, seperti presentase turnover, retensi, tingkat promosi karyawan, dan sebagainya.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas cara menghitung presentase karyawan pada berbagai aspek.
Bagaimana Cara Menghitung Presentase Kehadiran Karyawan?

Presentase kehadiran mennujukkan seberapa andal karyawan dalam suatu periode tertentu.
Semakin tinggi angkanya, semakin baik tingkat keterlibatan dan produktivitas karyawan.
Cara Menghitung Kehadiran Karyawan
Rumus:
((Total hari kerja – Total ketidakhadiran) ÷ Total hari kerja) × 100
Contoh:
Total hari kerja adalah 1.000 dan jumlah ketidakhadiran 120, maka perhitungannya adalah:
((1000 – 120) ÷ 1000) × 100 = 88%
Persentase kehadiran 88% masih tergolong rendah.
Idealnya, perusahaan memiliki tingkat kehadiran di atas 95%.
Jika terus berada di bawah angka tersebut, HR perlu menyelidiki penyebabnya dan mencari solusi agar karyawan lebih termotivasi untuk hadir.
Cara Menghitung Ketidakhadiran Karyawan (Absenteeism Rate)
Tingkat ketidakhadiran menunjukkan seberapa sering karyawan tidak masuk kerja tanpa izin.
Jika angkanya tinggi, bisa jadi ada masalah seperti kelelahan, kurangnya keterlibatan, atau kondisi kerja yang tidak mendukung.
Rumus:
(Total ketidakhadiran tanpa izin ÷ Total hari kerja) × 100
Contoh:
Jika sebuah perusahaan memiliki 50 karyawan dan secara total ada 120 hari ketidakhadiran tanpa izin dalam satu bulan, dengan total hari kerja dalam periode tersebut sebanyak 1.000 hari (50 karyawan × 20 hari kerja), maka perhitungannya adalah:
(120 ÷ 1000) × 100 = 12%
Tingkat ketidakhadiran sebesar 12% cukup mengkhawatirkan.
Idealnya, angka ini tetap di bawah 1,5%. Jika lebih tinggi, bisa menjadi tanda adanya masalah yang perlu segera diatasi.
Berapa Tingkat Ketidakhadiran yang Masih Bisa Diterima?
Ketidakhadiran tanpa izin yang wajar sebaiknya tetap di bawah 1,5% dari total hari kerja per tahun.
Hal ini setara dengan sekitar 4 hari bagi karyawan penuh waktu yang bekerja 260 hari dalam setahun.
Beberapa industri mungkin bisa mentoleransi tingkat ketidakhadiran yang lebih tinggi.
Namun, jika karyawan tidak hadir lebih dari 10 hari dalam setahun, hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah dalam manajemen tenaga kerja dan perlu segera ditindaklanjuti.
Baca Juga: Cara Menghitung Presensi Absen Karyawan dan Contohnya
Bagaimana Cara Menghitung Presentase Turnover Karyawan?

Presentase turnover karyawan adalah persentase karyawan yang keluar dari perusahaan dalam periode tertentu.
Dengan menghitung data ini, Anda dapat mengetahui apakah perusahaan mengalami tingkat turnover yang tinggi dan perlu mengambil langkah perbaikan.
Namun, dalam perhitungannya, kita hanya menghitung karyawan yang keluar (terminations) berdasarkan jumlah karyawan awal dalam periode tersebut, tanpa memasukkan karyawan baru (hires).
Cara Menghitung Turnover Karyawan
Rumus:
(Jumlah karyawan keluar ÷ Jumlah karyawan di awal periode) × 100
Contoh:
- Awal kuartal: 100 karyawan
- Karyawan keluar: 5 orang
- Karyawan baru: 10 orang
- Akhir kuartal: 105 karyawan
Perhitungannya:
(5 ÷ 100) × 100 = 5%
Jadi, presentase turnover karyawan selama kuartal tersebut adalah 5%.
Cara Menghitung Presentase Turnover Karyawan Tahunan
Perusahaan biasanya menghitung turnover rate dalam skala tahunan untuk memahami pola pergantian karyawan dalam satu tahun penuh.
Rumus:
(Jumlah karyawan keluar dalam setahun ÷ Jumlah karyawan di awal tahun) × 100
Contoh:
- Awal tahun 2024: 200 karyawan
- Karyawan keluar sepanjang tahun: 10 orang
- Karyawan baru sepanjang tahun: 20 orang
- Akhir tahun 2024: 210 karyawan
Perhitungannya:
(10 ÷ 200) × 100 = 5%
Jadi, tingkat turnover karyawan tahunan adalah 5%.

Cara Menghitung Presentase Turnover Karyawan Bulanan
Selain tahunan, presentase turnover juga bisa dihitung per bulan untuk analisis yang lebih detail.
Rumus:
(Jumlah karyawan keluar dalam sebulan ÷ Jumlah karyawan di awal bulan) × 100
Contoh:
- Awal Februari: 300 karyawan
- Karyawan keluar selama Februari: 9 orang
- Karyawan baru selama Februari: 18 orang
- Akhir Februari: 309 karyawan
Perhitungannya:
(9 ÷ 300) × 100 = 3%
Jadi, presentase turnover untuk Februari adalah 3%.
Dengan memantau presentase turnover karyawan secara rutin, perusahaan bisa mengidentifikasi penyebab utama karyawan resign dan mencari solusi untuk meningkatkan retensi karyawan.
Baca Juga: Cara Menghitung Turnover Karyawan dan Tips Menguranginya
Bagaimana Cara Menghitung Presentase Retensi Karyawan?

Presentase retensi karyawan menunjukkan berapa banyak karyawan yang tetap bekerja di perusahaan dalam periode tertentu.
Angka ini menunjukkan seberapa baik perusahaan mempertahankan karyawannya.
Cara Menghitung Retensi Karyawan
Rumus:
((Jumlah karyawan awal – Jumlah karyawan yang keluar) ÷ Jumlah karyawan awal) × 100
Berikut beberapa contoh perhitungannya:
Contoh 1
Sebuah perusahaan digital marketing memiliki 300 karyawan. Dalam satu tahun terakhir, 15 karyawan keluar.
((300 – 15) ÷ 300) × 100 = 95%
Artinya, tingkat retensi karyawan perusahaan ini adalah 95%, yang menunjukkan bahwa sebagian besar karyawan tetap bertahan.
Contoh 2
Saat pandemi COVID-19, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang event harus merumahkan 2.000 karyawan dari total 5.000 karyawan.
((5000 – 2000) ÷ 5000) × 100 = 60%
Artinya, tingkat retensi karyawan perusahaan tersebut hanya 60%, menandakan banyaknya karyawan yang kehilangan pekerjaan.
Contoh 3
Sebuah bank multinasional beralih ke sistem digital dan menutup semua cabangnya.
Akibatnya, 10.000 karyawan kehilangan pekerjaan dari total 200.000 karyawan.
Perhitungan:
((200.000 – 10.000) ÷ 200.000) × 100 = 95%
Tingkat retensi karyawan bank ini adalah 95%, yang menunjukkan bahwa meskipun ada pengurangan, sebagian besar karyawan masih bertahan.
Baca Juga: 20 Strategi untuk Meningkatkan Retensi Karyawan
Bagaimana Cara Menghitung Presentase Promosi Karyawan?

Tingkat promosi karyawan adalah persentase karyawan yang mendapatkan promosi dalam periode tertentu.
Rumus:
(Jumlah total promosi ÷ Jumlah total karyawan) × 100
Rumus ini dapat diterapkan untuk berbagai periode, seperti tahunan, bulanan, atau periode lain yang ingin dianalisis.
Selain itu, tingkat promosi juga bisa dihitung untuk seluruh perusahaan atau hanya untuk tim atau departemen tertentu.
Contoh:
Misalnya, sebuah perusahaan memiliki 2.000 karyawan, dan dalam satu tahun, 100 karyawan dipromosikan.
(100 ÷ 2.000) × 100 = 5%
Hasil perhitungan ini menunjukkan bahwa 5% dari total karyawan mendapatkan promosi dalam satu tahun.
Namun, angka ini saja belum cukup untuk memberikan gambaran menyeluruh.
Oleh karena itu, tingkat promosi perlu dianalisis lebih dalam dengan membaginya berdasarkan departemen.
Misalnya, setelah ditelusuri, tingkat promosi di departemen customer service hanya 1%, sedangkan di departemen lain lebih tinggi.
Hal ini bisa menjadi tanda adanya masalah seperti minimnya peluang karier, kurangnya pelatihan, atau kendala performa dalam tim tersebut.
Berapa Tingkat Promosi yang Baik?
Tingkat promosi yang ideal bisa berbeda tergantung industri, ukuran perusahaan, lokasi, dan faktor lainnya.
Salah satu cara menilai apakah tingkat promosi perusahaan sudah baik adalah dengan membandingkannya dengan standar industri.
Menurut laporan SHRM (Society for Human Resource Management), rata-rata tingkat promosi adalah 7%.
Baca Juga: Penilaian Promosi Jabatan, Tahapan, dan Indikatornya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa menghitung presentase kayawan dalam berbagai aspek seperti tingkat kehadiran karyawan, turnover, retensi, dan promosi sangat penting unuk memahami kondisi tenaga kerja terkini.
Dengan menggunakan rumus yang tepat, perusahaan dapat menganalisis pola pergerakan karyawan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi stabilitas tenaga kerja.
Misalnya, tingkat turnover yang tinggi dapat menjadi tanda ketidakpuasan karyawan atau kurangnya kesempatan pengembangan.
Di sisi lain, tingkat retensi yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menciptakan lingkungan kerja yang nyaman bagi karyawan.
Software ini memiliki sejumlah fitur seperti laporan performa karyawan, struktur organisasi yang jelas, serta sistem rekrutmen dan tunjangan yang terintegrasi.
Untuk mendukung pengelolaan karyawan yang lebih efisien, Anda dapat menggunakan software HRIS dari GajiHub.
Semua data karyawan dapat diakses dalam satu platform, sehingga mempermudah pengambilan keputusan dan memastikan proses HR berjalan lebih efektif serta transparan.
GajiHub juga dilengkapi dengan fitur analisa data yang memberikan laporan kehadiran karyawan.
Disini Anda bisa melihat laporan keterlambatan, laporan lembur, laporan izin cuti, dan lainnya.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Contoh dan Cara Membuat Laporan Pertanggungjawaban - 28 March 2025
- Cara Menghitung Metrik Presentase Karyawan - 27 March 2025
- 10 Rekomendasi Website Test Kepribadian Online dan Tipsnya - 27 March 2025