10 Cara Memulai Percakapan di Tempat Kerja + 10 Tips Terbaik

cara memulai percakapan banner

Kemampuan memulai percakapan merupakan skill penting yang perlu Anda kuasai dalam membangun koneksi dan relasi, khususnya di dunia kerja.

Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa mencari kata-kata yang tepat di awal pertemuan merupakan hal yang cukup sulit.

Banyak orang merasa canggung atau ragu saat harus membuka obrolan, terutama dengan seseorang yang belum dikenal.

Padahal, percakapan yang baik bisa menjadi awal dari kerja sama yang produktif, bisa membangun kepercayaan, atau bahkan membuka peluang baru dalam berkarier.

Karena semua orang memiliki gaya komunikasi yang berbeda, penting untuk menyesuaikan cara memulai percakapan agar obrolan terasa lebih alami.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas cara memulai percakapan, manfaat, contoh ice breaker, rekomendasi topik, hingga tips terbaiknya.

Mengapa Anda Perlu Membangun Percakapan di Tempat Kerja?

cara memulai percakapan 1

Memulai percakapan yang baik di tempat kerja memiliki peran besar dalam mendukung perkembangan pribadi dan profesional.

Bahkan, 86% karyawan mengakui bahwa sebagian besar kegagalan di tempat kerja terjadi akibat miskomunikasi.

Lalu, mengapa komunikasi yang baik begitu penting?

Berikut beberapa manfaatnya di lingkungan kerja:

1. Komunikasi Terbuka dan Saling Memahami

Percakapan yang baik adalah kunci komunikasi terbuka dan saling memahami di tempat kerja.

Bayangkan jika Anda bekerja dengan orang-orang yang sulit diajak bicara.

Menjelaskan tugas, menyelesaikan masalah, atau memberi masukan jadi lebih susah.

Namun, kalau tim terbiasa berdiskusi dengan baik, suasana kerja jadi lebih terbuka dan penuh kepercayaan.

Dengan begitu, setiap orang bisa menyampaikan pendapat dan kekhawatiran mereka dengan jujur, sehingga hubungan dalam tim jadi lebih erat dan penuh empati.

2. Belajar dan Mengembangkan Keterampilan

Percakapan yang baik juga jadi cara untuk berbagi ilmu dan pengalaman dengan rekan kerja.

Dari obrolan, kita bisa belajar hal baru, menemukan cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah, dan mengasah keterampilan.

Misalnya, masukan dari atasan atau mentoring bisa membantu kita berkembang, sementara sesi brainstorming bisa memunculkan ide-ide segar.

Selain keterampilan kerja, percakapan ini juga melatih kemampuan berinteraksi dengan orang lain, menciptakan lingkungan kerja yang mendukung pertumbuhan bersama.

Baca Juga: Pengertian Upskilling, Manfaat, Teknik, dan Cara Mengembangkan

3. Membangun Relasi Profesional

Jika ingin memperluas jaringan profesional, Anda perlu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.

Hal ini hanya bisa terjadi kalau kita pandai berkomunikasi.

Percakapan yang menarik bisa membantu kita menunjukkan keahlian, berbagi wawasan, dan meninggalkan kesan positif.

Baik dalam seminar, meeting, atau pertemuan santai, berbicara dengan orang lain memberi peluang untuk belajar, berbagi pengalaman, dan menemukan kesamaan yang bisa mempererat hubungan kerja.

4. Meningkatkan Kepercayaan Diri dan Keterampilan Sosial

Berani berbicara dan berdiskusi dengan orang lain bisa meningkatkan rasa percaya diri.

Melalui hal tersebut, Anda akan lebih nyaman menyampaikan pendapat dan lebih terbuka terhadap masukan.

Selain itu, kita juga belajar mendengarkan dengan lebih baik, memahami sudut pandang orang lain, dan menyesuaikan cara bicara sesuai situasi.

Dengan sering berlatih berkomunikasi, kita jadi lebih peka terhadap orang lain, lebih mudah menjalin hubungan, dan lebih percaya diri dalam bekerja sama.

Baca Juga: 10 Tips Membangun Manajemen Tim di Lingkungan Kerja

Bagaimana Cara Memulai Percakapan?

cara memulai percakapan 2

Di lingkungan kerja, ada banyak cara untuk memulai percakapan, asalkan tetap sesuai dengan sitausi dan profesional.

Percakapan dengan rekan kerja atau kolega tentu berbeda dengan obrolan bersama teman baru atau profesional.

Meski terlihat sederhana, usaha untuk membuka percakapan bisa membawa manfaat besar, seperti membangun hubungan yang lebih baik dan memperluas jaringan profesional.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda coba:

1. Meminta informasi

Bertanya adalah cara yang alami dan efektif untuk memulai percakapan.

Hal ini bisa menjadi pembuka yang ringan sekaligus menunjukkan ketertarikan Anda terhadap topik yang dibahas.

Bahkan jika Anda sudah tahu jawabannya, bertanya tetap bisa menjadi strategi yang baik jika tidak tahu harus memulai dari mana.

Contoh:

“Mbak, tahu nggak ya, rapat tim hari ini pindah ke ruang mana?”

2. Memberikan pujian

Memberikan pujian dapat mencairkan suasana dan membuat lawan bicara merasa dihargai.

Pilih sesuatu yang memang Anda sukai dan sampaikan dengan tulus.

CContoh:

“Kak, pakaiannya bagus banget hari ini, warna birunya cocok sama Kakak.”

Jika Anda bertemu seseorang yang lebih senior atau memiliki peran penting di perusahaan, memuji hasil kerja mereka juga bisa menjadi cara yang baik untuk memulai percakapan.

CContoh:

“Saya sempat baca artikel yang Bapak/Ibu tulis di buletin kantor. Sangat informatif dan mudah dipahami.”

Baca Juga: 6 Tips Menghadapi Hari Pertama Kerja

3. Mengomentari sesuatu yang menyenangkan

Cara memulai percakapan selanjutnya adalah mengomentari hal-hal positif di sekitar, seperti acara kantor atau kejadian menarik, bisa menjadi cara yang santai untuk membuka percakapan.

Jika lawan bicara memiliki minat yang sama, percakapan pun bisa mengalir dengan lebih mudah.

CContoh:

“Seru banget acara gathering kemarin ya! Bagian mana yang paling berkesan buat Kakak?”

4. Memperkenalkan diri

Jika Anda baru bergabung dalam tim atau belum mengenal seseorang di kantor, memperkenalkan diri bisa menjadi cara yang efektif untuk memulai percakapan.

CContoh:

“Halo, saya Rina, baru bergabung di tim marketing. Boleh kenalan?”

5. Menawarkan bantuan atau meminta bantuan

Jika melihat seseorang yang butuh bantuan, jangan ragu untuk menawarkan pertolongan.

Hal ini bisa menciptakan kesan positif dan membangun hubungan kerja yang baik.
Contoh:

“Pak/Bu, apakah saya bisa membantu menyiapkan materi untuk meeting nanti?”

“Saya melihat Bapak/Ibu sedang mempersiapkan laporan ini, jika ada yang bisa saya bantu, silakan informasikan.”

Sebaliknya, meminta bantuan juga bisa menjadi cara efektif untuk memulai percakapan.

Selain membuka peluang interaksi, hal ini juga bisa membuat orang lain merasa dihargai.

CContoh:

“Pak/Bu, saya ingin memastikan apakah ada format tertentu yang harus digunakan untuk laporan ini?”

“Saya masih perlu sedikit arahan terkait proyek ini. Apakah Bapak/Ibu berkenan memberikan masukan?”

Baca Juga: Komunikasi Interpersonal: Pengertian, Jenis, dan Contohnya

cara memulai percakapan 3

6. Menyebutkan Pengalaman yang Sama

Saat ingin berbicara dengan seseorang yang memiliki pengalaman serupa, Anda bisa menjadikannya sebagai topik pembuka.

Kesamaan ini bisa membantu mencairkan suasana dan membuat percakapan lebih alami.

CContoh:

“Terakhir kali kita ikut rapat dengan Pak Budi, sepertinya ada beberapa hal yang belum sempat dibahas. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana?”

“Saya dengar Bapak/Ibu pernah ditempatkan di kantor cabang Jakarta. Bagaimana suasana kerja di sana?”

7. Meminta Pendapat

Meminta pendapat adalah cara yang baik untuk menunjukkan ketertarikan dan rasa hormat terhadap pandangan orang lain.

Jika mereka memahami topik yang Anda tanyakan, biasanya mereka akan senang berbagi pendapat dan membuka peluang percakapan lebih lanjut.

CContoh:

“Bagaimana menurut Bapak/Ibu tentang kafe baru di dekat kantor? Apakah kopinya sesuai selera?”

“Saya perhatikan Bapak/Ibu menggunakan sepatu dari merek [nama merek]. Apakah nyaman untuk dipakai seharian?”

8. Menunjukkan Ketertarikan yang Tulus

Cara memulai percakapan lainnya adalah dengan mengangkat topik yang berkaitan dengan minat atau pengalaman orang tersebut.

Saat seseorang berbicara tentang hal yang mereka sukai, percakapan akan terasa lebih mengalir.

Pastikan untuk tetap sopan dan menjaga suasana tetap nyaman.

CContoh:

“Saya lihat Bapak/Ibu sering membawa buku bacaan ke kantor. Apakah ada rekomendasi buku yang menarik?”

“Saya dengar Bapak/Ibu baru saja pindah ke Bandung. Bagaimana kesan pertama tinggal di sini?”

Baca Juga: 11 Interpersonal Skill Penting dan Tips Meningkatkannya

9. Bertanya Tentang Mereka

Sebagian besar orang senang berbicara tentang diri mereka sendiri, terutama jika ditanya dengan cara yang sopan dan tulus.

Coba ajukan pertanyaan ringan yang memungkinkan mereka berbagi cerita.

CContoh:

“Saya perhatikan ada foto keluarga di meja kerja Bapak/Ibu. Jika berkenan, boleh tahu anak-anaknya sekarang usia berapa?”

“Saya dengar Bapak/Ibu baru saja kembali dari perjalanan dinas ke Surabaya. Bagaimana pengalamannya di sana?”

10. Mengomentari Cuaca

Jika sulit menemukan topik pembuka, mengomentari cuaca bisa menjadi cara sederhana untuk memulai percakapan.

Meskipun terdengar sepele, topik ini bisa mengarah ke obrolan yang lebih luas.

CContoh:

“Hari ini cuacanya cerah sekali, ya. Rasanya jadi lebih semangat bekerja.”

“Hujan deras terus belakangan ini, semoga perjalanan ke kantor Bapak/Ibu tetap lancar.”

Baca Juga: Komunikasi Eksternal: Manfaat, Jenis, dan Cara Mengembangkan

Apa Saja Ice Breaker untuk Memulai Percakapan?

cara memulai percakapan 4

Ice breaker adalah cara yang menyenangkan dan mudah untuk memulai percakapan serta mengenal seseorang lebih baik.

Berikut beberapa pertanyaan yang bisa Anda gunakan dalam obrolan atau pertemuan berikutnya:

  1. Apa buku yang sedang Anda baca saat ini?
  2. Film terakhir apa yang Anda tonton? Apa yang menarik atau kurang Anda sukai dari film itu?
  3. Jika bisa langsung menguasai satu keterampilan, apa yang ingin Anda pelajari?
  4. Apa buku favorit Anda?
  5. Apa film favorit Anda?
  6. Liburan mana yang paling berkesan bagi Anda?
  7. Apakah Anda pernah melakukan sesuatu dari daftar impian (bucket list) Anda?
  8. Siapa yang paling menginspirasi Anda dalam bekerja?
  9. Apa nasihat karier paling berharga yang pernah Anda terima?
  10. Apa aktivitas indoor yang paling Anda sukai?

Baca Juga: 10 Jenis dan Cara Mengatasi Distraksi Saat Bekerja + Tipsnya

Apa Saja Topik Menarik untuk Memulai Percakapan?

cara memulai percakapan 5

Dengan mengetahui topik yang tepat, Anda bisa membuat percakapan lebih lancar dan menyenangkan.

Berikut beberapa topik yang bisa Anda bahas:

1. Keluarga

Jika ditanyakan dengan sopan, kebanyakan orang senang berbicara tentang keluarga mereka.

2. Olahraga

Banyak orang antusias membicarakan tim favorit, turnamen, atau olahraga yang mereka gemari.

3. Hiburan

Menanyakan acara TV atau film favorit bisa menjadi awal percakapan yang menarik.

4. Berita

Mengikuti berita terkini membantu Anda memulai percakapan dengan orang baru. Namun, sebaiknya hindari topik politik di tempat kerja.

5. Pekerjaan

Bertanya tentang pekerjaan seseorang, baik rekan kerja maupun orang yang baru Anda kenal, bisa membuka obrolan yang lebih dalam.

Baca Juga: Komunikasi Bisnis: Pengertian, Manfaat, Jenis, Masalah dan Solusinya

Bagaimana Tips Memulai Percakapan yang Berkualitas?

conversation 7

Percakapan yang baik di tempat kerja bisa meningkatkan pemahaman, kerja sama, dan produktivitas.

Berikut beberapa cara agar komunikasi Anda lebih efektif dan bermakna:

1. Bersikap Terbuka untuk Belajar

Memiliki sikap terbuka untuk belajar membuat percakapan lebih bermakna dan bermanfaat.

Ketika Anda mau mendengar dan memahami perspektif orang lain, banyak hal positif yang bisa didapat:

  • Lebih fokus mendengarkan, sehingga dapat memberikan tanggapan yang lebih baik.
  • Terbuka terhadap ide baru dan siap menyesuaikan pemikiran, membuat diskusi lebih fleksibel.
  • Membangun empati dan kerja sama yang lebih baik dengan rekan kerja.
  • Menyelesaikan konflik dengan lebih efektif karena ada keinginan untuk memahami sudut pandang lain.
  • Saling berbagi pengetahuan dan keterampilan, yang berdampak positif bagi semua orang.

Setiap orang memiliki pengalaman dan sudut pandang yang berbeda.

Dengan bersikap terbuka, Anda bisa belajar banyak hal baru dan terus berkembang secara profesional maupun pribadi.

2. Fokus pada Percakapan, Hindari Multitasking

Saat berbicara dengan seseorang, pastikan Anda memberikan perhatian penuh.

Jika Anda multitasking saat berbicara, ini yang bisa terjadi:

  • Anda mungkin melewatkan informasi penting.
  • Respon Anda jadi lebih lambat dan bisa mengganggu alur percakapan.
  • Tidak menangkap maksud pembicaraan secara utuh.
  • Melewatkan ekspresi atau bahasa tubuh yang mendukung komunikasi.
  • Memberi kesan tidak tertarik atau tidak menghargai lawan bicara.

Agar percakapan lebih berkualitas, jadilah pendengar yang aktif dan hadir sepenuhnya dalam komunikasi.

Baca Juga: Multitasking dalam Bekerja: Pengertian, Kekurangan, dan Cara Menguranginya

3. Ajukan Pertanyaan Terbuka

Pertanyaan terbuka mendorong percakapan yang lebih dalam dan bermakna.

Tidak seperti pertanyaan yang hanya membutuhkan jawaban “ya” atau “tidak,” pertanyaan terbuka membantu seseorang untuk berbagi lebih banyak informasi, pandangan, dan pengalaman.

CKeuntungan mengajukan pertanyaan terbuka:

  • Membantu lawan bicara lebih nyaman berbagi cerita atau pendapatnya.
  • Mendorong diskusi yang lebih mendalam dan bervariasi.
  • Membantu menemukan ide atau solusi baru.
  • Menciptakan komunikasi yang lebih interaktif dan menarik.

Dengan mengajukan pertanyaan yang tepat, percakapan di tempat kerja bisa menjadi lebih efektif, membangun hubungan yang lebih baik, dan meningkatkan kerja sama tim.

4. Jangan Berasumsi

Berasumsi dalam percakapan bisa menyebabkan kesalahpahaman karena kita hanya menebak isi pikiran orang lain.

Hal ini bisa menghambat komunikasi dan menutup peluang untuk memahami perspektif baru.

Agar percakapan lebih efektif, bersikaplah terbuka, tanyakan jika ada hal yang kurang jelas, dan dengarkan tanpa prasangka.

Baca Juga: 25 Contoh Kata-Kata untuk Menyambut Karyawan Baru

conversation 8

5. Jaga Percakapan Tetap Seimbang

Percakapan yang baik memberi kesempatan bagi semua orang untuk berbicara.

Jika satu orang terlalu mendominasi, komunikasi jadi tidak efektif.

CCara menjaga keseimbangan:

  • Dengarkan dengan penuh perhatian tanpa menyela.
  • Arahkan percakapan jika ada yang terlalu banyak berbicara, misalnya dengan mengajak orang lain berpendapat.
  • Rangkum poin penting dan tanyakan apakah ada tambahan.
  • Percakapan yang seimbang menciptakan lingkungan kerja yang lebih nyaman dan produktif.

6. Hargai Obrolan Ringan

Banyak orang menganggap small talk tidak penting, padahal ini bisa menjadi langkah awal menuju percakapan yang lebih bermakna.

Obrolan ringan juga membantu mencairkan suasana, membuat orang lebih nyaman, dan membangun hubungan yang lebih baik di tempat kerja.

Bahkan pertemuan singkat di lorong atau obrolan santai di acara kantor bisa meningkatkan komunikasi dan kerja sama tim.

Baca Juga: 25 Rekomendasi Ice Breaking Lucu untuk Cairkan Suasana

7. Perhatikan Bahasa Tubuh

Komunikasi tidak hanya terjadi lewat kata-kata.

Sering kali, seseorang menyampaikan pikirannya melalui bahasa tubuh atau isyarat non-verbal.

Berikut beberapa contohnya:

  • Ekspresi wajah → Senyum, dahi berkerut, atau alis terangkat bisa menunjukkan emosi.
  • Gerakan tangan → Mengisyaratkan sesuatu, melambaikan tangan, atau mengacungkan jempol dapat memperjelas maksud.
  • Postur tubuh → Berdiri tegap menunjukkan percaya diri, sedangkan membungkuk atau menyilangkan tangan bisa menandakan ketidaknyamanan.
  • Kontak mata → Menjaga kontak mata menunjukkan perhatian, sedangkan menghindarinya bisa menandakan ketidaknyamanan atau ketidaktertarikan.
  • Nada suara → Intonasi, volume, dan kecepatan bicara bisa mempertegas maksud atau menggambarkan emosi.
  • Sentuhan → Jabat tangan atau tepukan di bahu bisa menunjukkan dukungan atau persetujuan.
  • Jarak fisik → Seberapa dekat atau jauh seseorang berdiri bisa mencerminkan hubungan atau tingkat kenyamanan.

gajihub 2

9. Temukan Titik Temu

Setiap orang punya pandangan yang berbeda, dan perbedaan ini bisa menyebabkan ketegangan dalam percakapan.

Agar komunikasi tetap berjalan dengan baik, penting untuk mencari kesamaan atau titik temu.

CCara yang bisa dilakukan:

  • Dengarkan dengan baik → Pahami sudut pandang lawan bicara meskipun berbeda pendapat.
  • Hargai perasaan mereka → Mengakui kekhawatiran dan pendapat orang lain menunjukkan rasa hormat.
  • Cari kesamaan → Fokus pada tujuan atau nilai yang sejalan.
  • Bersikap fleksibel → Jika perlu, pertimbangkan kompromi agar kedua pihak merasa diuntungkan.
  • Tetap tenang dan sopan → Menghindari nada emosional dapat menjaga diskusi tetap produktif.

Baca Juga: Jenis Diskusi dan Tips Diskusi yang Efektif

10. Tahu Kapan Harus Mengakhiri Percakapan

Cara memulai percakapan yang terakhir adalah mengetahui kapan harus mengakhiri obrolan tersebut.

Hal ini bisa menunjukkan sikap profesional dan menghargai waktu orang lain.

Berikut beberapa tanda percakapan sudah sebaiknya diakhiri:

  • Tujuan pembicaraan sudah tercapai → Tidak ada hal lain yang perlu dibahas.
  • Topik mulai berulang → Tidak ada informasi baru yang ditambahkan.
  • Lawan bicara tampak kurang tertarik → Mereka terlihat terdistraksi atau tidak fokus.
  • Isyarat non-verbal → Melihat jam, mengubah posisi duduk, atau tampak gelisah bisa jadi tanda mereka ingin mengakhiri pembicaraan.
  • Sudah ada kesepakatan → Jika percakapan melibatkan keputusan, dan semua pihak sudah setuju.

Baca Juga: 10 Rekomendasi Bonding dalam Organisasi dan Tujuannya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa kemampuan memulai percakapan merupakan skill penting yang dapat membantu Anda membangun hubungan di tempat kerja.

Percakapan yang baik tidak hanya mencairkan suasana, tetapi juga membuka peluang untuk kerja sama, membangun kepercayaan, dan memperluas jaringan profesional.

Dengan memahami cara memulai percakapan, seperti meminta informasi, memberikan pujian, atau mengomentari hal-hal positif, Anda dapat menciptakan interaksi yang lebih alami dan efektif.

Percakapan yang berkualitas di tempat kerja juga memiliki manfaat besar, seperti meningkatkan komunikasi terbuka, mempererat hubungan tim, dan mendukung perkembangan pribadi serta profesional.

Untuk mendukung hal tersebut, perusahaan juga dapat mempertimbangkan penggunaan software absensi dari GajiHub.

Melalui software ini, perusahaan dapat lebih mudah dalam berkomunikasi kepada karyawan, misalnya dalam hal perturan jam kerja.

Software ini memungkinkan Anda dalam membuat jadwal shift secara otomatis dan karyawan dapat melihat jadwal tersebut melalui smartphone masing-masing.

GajiHub juga dilengkapi dengan fitur timeline yang memudahkan perusahaan untuk menyampaikan pengumuman dan informasi penting.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *