Menarik talenta terbaik untuk bergabung di sebuah perusahaan bukanlah hal yang mudah.
Ditambah lagi, banyak perusahaan yang masih belum mampu memberikan gaji besar atau paket kompensasi untuk menarik kandidat terbaik.
Selain itu, tidak semua perusahaan memiliki fasilitas tambahan seperti benefit eksklusif yang membuat karyawan betah.
Padahal, pada kenyataannya ada berbagai cara yang bisa dilakukan untuk membuat kandidat tertarik selain dengan menawarkan gaji kompetitif.
Misalnya, proses rekrutmen yang adil, transparan, dan memperlakukan kandidat dengan baik bisa memberikan kesan positif yang kuat.
Perusahaan yang bisa membangun budaya kerja yang sehat serta menunjukkan sisi manusiawi dalam setiap interaksi, besar kemungkinan kandidat akan memilih perusahaan tersebut.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas cara membuat kandidat tertarik selain dengan gaji beserta hal yang perlu diperhatikan.
Apa Saja yang Perlu Diperhatikan dalam Merekrut Karyawan Selain Gaji?

Di pasar tenaga kerja saat ini, banyak orang beranggapan bahwa untuk mendapatkan kandidat terbaik, perusahaan harus berani menawarkan gaji tinggi.
Jika tidak, maka peluang mendapatkan talenta unggul akan semakin kecil.
Padahal, kenyataannya tidak selalu demikian.
Uang bukanlah satu-satunya faktor utama dalam keputusan seseorang memilih pekerjaan.
Gaji dapat dinegosiasikan, tetapi ada hal-hal lain yang jauh lebih berpengaruh dan tidak bisa diukur dengan angka.
Inilah yang justru menentukan keberhasilan sebuah perusahaan.
Berikut lima cara yang dapat membantu perusahaan menarik kandidat potensial tanpa harus bersaing di level gaji tertinggi:
1. Budaya Kerja
Budaya adalah jiwa perusahaan. Inilah yang membentuk identitas di mata karyawan maupun publik.
Budaya kerja yang sehat akan menciptakan kenyamanan, meningkatkan loyalitas, dan menjadi daya tarik bagi kandidat baru.
Sebaliknya, budaya kerja yang buruk dapat menjadi penghalang besar. Karena itu, bangun lingkungan yang transparan, mendukung, serta sesuai dengan nilai dan tujuan perusahaan.
2. Pertumbuhan dan Pengembangan Profesional
Kesempatan untuk berkembang sering kali lebih berharga daripada gaji tinggi.
Survei Gallup menunjukkan 87% generasi milenial menilai peluang karier sebagai faktor penting dalam memilih pekerjaan.
Perusahaan dapat menawarkan ruang belajar, pelatihan, serta kesempatan berkembang yang mungkin tidak selalu tersedia di perusahaan besar.
3. Keunikan Perusahaan
Setiap perusahaan memiliki ciri khas yang membedakannya, bisa berupa visi, inovasi, kepemimpinan, atau komitmen pada keberagaman.
Tunjukkan keunikan tersebut sebagai bagian dari nilai perusahaan.
Jika ragu, lakukan survei internal untuk mengetahui apa yang membuat karyawan bangga bekerja di sana.
Keunikan inilah yang dapat menjadi daya tarik kuat di mata kandidat.
Baca Juga: Cara Evaluasi Diri untuk Pengembangan Karier dan Tipsnya

4. Benefit dan Total Rewards
Kini benefit tidak hanya soal asuransi kesehatan.
Kandidat juga memperhatikan kesejahteraan menyeluruh, termasuk kesehatan mental, fleksibilitas kerja, hingga dukungan finansial jangka panjang.
Program seperti cuti berbayar, jam kerja fleksibel, hingga bantuan pendidikan bisa menjadi nilai tambah yang membedakan perusahaan dari kompetitor.
5. Analisis Kompensasi
Meski gaji bukan satu-satunya faktor, penting bagi perusahaan untuk memahami standar pasar.
Lakukan analisis kompensasi agar penawaran gaji tetap kompetitif.
Jika berada dalam kisaran yang wajar, faktor lain seperti budaya kerja, benefit, serta peluang berkembang dapat menjadi alasan kuat bagi kandidat untuk bergabung.
Baca Juga: Variabel Kompensasi: Jenis, Keuntungan, dan Cara Menghitungnya

6. Job Security
Banyak karyawan menilai keamanan kerja sebagai faktor penting dalam memilih pekerjaan.
Mereka ingin merasa yakin bahwa posisi yang dijalani akan bertahan dalam jangka panjang.
Perusahaan bisa menunjukkannya dengan memberikan kontrak kerja yang jelas dan dapat diperbarui, atau dengan membagikan informasi kondisi keuangan perusahaan secara transparan.
Dengan begitu, karyawan merasa lebih tenang dan tahu bagaimana mereka bisa berkontribusi untuk mendukung keberhasilan perusahaan.
Baca Juga: Job Insecurity: Arti, Penyebab, Dampak, dan Cara Menguranginya
7. Jadwal Kerja
Jadwal kerja juga menjadi pertimbangan besar bagi karyawan.
Sebagian orang membutuhkan fleksibilitas, misalnya pilihan untuk bekerja dari rumah atau menyesuaikan jam kerja dengan kebutuhan pribadi.
Ada juga yang lebih nyaman dengan shift tertentu, baik siang maupun malam.
Dengan memberikan keleluasaan dalam memilih atau menyesuaikan jadwal kerja, karyawan akan merasa lebih dihargai sekaligus membantu mereka menjaga work life balance.
8. Peluang Pengembangan Karier
Kesempatan untuk berkembang juga menjadi daya tarik penting.
Karyawan ingin tahu bahwa mereka punya jalur karier yang jelas dan kesempatan untuk naik ke posisi yang lebih tinggi.
Perusahaan bisa mendukung hal ini dengan menyediakan program pelatihan, mentoring, serta transparansi mengenai jalur promosi.
Dengan begitu, karyawan merasa dihargai, termotivasi, dan melihat masa depan mereka bersama perusahaan.
Baca Juga: Cara Evaluasi Diri untuk Pengembangan Karier dan Tipsnya
Bagaimana Cara Membuat Kandidat Tertarik Selain dengan Gaji?

Selain melalui gaji, berikut beberapa cara membuat kandidat tertarik selain dengan memberikan gaji:
1. Buat Deskripsi Pekerjaan Transparan
Keterbukaan adalah kunci dalam menarik kandidat yang tepat. Jangan menutupi beban kerja, jam kerja, atau kisaran gaji.
Sebaliknya, gunakan judul posisi yang jelas, uraikan tanggung jawab utama, tantangan nyata, dan peluang pengembangan karier.
Dengan deskripsi yang transparan, kandidat dapat menilai kesesuaian mereka sejak awal, sehingga proses rekrutmen lebih efisien bagi kedua pihak.
2. Jangan Mengabaikan Kandidat
Setiap orang yang melamar menginvestasikan waktu dan energi mereka.
Memberi kabar, bahkan sekadar melalui balasan otomatis, menunjukkan penghargaan terhadap usaha tersebut.
Mengabaikan lamaran justru merusak citra perusahaan dan dapat menyebarkan kesan negatif.
Perusahaan yang komunikatif akan dipandang profesional dan lebih menarik bagi pencari kerja.
Baca Juga: Strategi Perusahaan Menentukan Gaji Karyawan dan Faktornya
3. Proses Wawancara yang Wajar
Terlalu banyak tahap wawancara sering membuat kandidat lelah dan menurunkan minat mereka.
Batasi jumlah wawancara agar tetap fokus dan efisien.
Dengan menghargai waktu kandidat, perusahaan menunjukkan kepedulian terhadap keseimbangan kerja-hidup dan memperlihatkan keseriusan dalam membangun hubungan kerja yang sehat.
4. Sesuaikan Kompensasi dengan Karyawan yang Ada
Pasar tenaga kerja terus berubah, begitu pula standar kompensasi.
Oleh karena itu, perusahaan perlu meninjau gaji karyawan secara berkala agar tetap kompetitif.
Jika belum mampu memberikan kenaikan penuh, lakukan penyesuaian bertahap.
Tindakan ini menunjukkan niat baik perusahaan, membangun kepercayaan, dan menciptakan budaya kerja yang lebih adil.
5. Jujur Sejak Awal
Kejujuran mengenai kondisi kerja, termasuk jika seorang karyawan harus memegang banyak peran, sangat penting.
Transparansi ini memungkinkan kandidat menilai kesiapan mereka menghadapi tanggung jawab tersebut.
Hubungan kerja yang dibangun di atas kejujuran akan lebih kokoh dan berpotensi menghasilkan loyalitas jangka panjang.
Baca Juga: Recruitment Agency: Manfaat, Jenis, dan Cara Kerjanya

6. Latih Pewawancara
Tidak semua orang mampu melakukan wawancara dengan baik.
Memberikan pelatihan kepada pewawancara akan meningkatkan konsistensi, objektivitas, serta menciptakan pengalaman positif bagi kandidat.
Pewawancara yang terlatih juga mampu menggali informasi lebih tepat, sehingga perusahaan bisa memilih kandidat yang benar-benar sesuai.
7. Rencanakan Pertanyaan dengan Baik
Wawancara yang terstruktur menunjukkan profesionalisme.
Pertanyaan yang dirancang dengan baik dan pedoman penilaian yang jelas membantu pewawancara menilai kandidat secara objektif.
Selain itu, pewawancara yang mampu menjawab pertanyaan kandidat dengan transparan akan membangun rasa percaya sejak awal.
8. Mengirim Beberapa Pertanyaan Sebelum Interview
Mengirim pertanyaan wawancara terlebih dahulu membantu kandidat mempersiapkan jawaban dengan matang.
Hal ini bukan berarti mengurangi tantangan, melainkan memberi kesempatan kandidat untuk menunjukkan potensi terbaik mereka.
Proses ini akan terasa lebih seperti diskusi profesional daripada ujian mendadak.
Baca Juga: 11 Tantangan Merekrut Karyawan secara Online dan Solusinya
9. Dorong Negosiasi
Negosiasi adalah proses alami dalam perekrutan.
Jika gaji tidak bisa dinaikkan, perusahaan bisa menawarkan alternatif lain seperti cuti tambahan, bonus awal, fleksibilitas kerja, atau kesempatan pengembangan diri.
Pendekatan ini menunjukkan bahwa perusahaan menghargai kebutuhan kandidat dan siap mencari solusi bersama.
10. Perhatikan Kandidat Internal
Promosi dari dalam organisasi tidak hanya menghemat biaya rekrutmen, tetapi juga meningkatkan motivasi karyawan.
Kesempatan untuk berkembang membuat karyawan merasa dihargai dan lebih setia pada perusahaan.
Apabila perusahaan mengabaikan potensi internal, hal itu dapat menyebabkan karyawan mencari peluang di luar.
11. Jaga Komunikasi
Proses rekrutmen yang penuh ketidakpastian dapat membuat kandidat cemas.
Memberikan kabar secara rutin mengenai status lamaran, tahapan seleksi, dan jadwal tindak lanjut akan menciptakan pengalaman yang lebih positif.
Komunikasi yang konsisten mencerminkan profesionalisme perusahaan.
Baca Juga: 9 Metrik Penting untuk Mengukur ROI Employer Branding

12. Lakukan Tindak Lanjut
Setelah wawancara selesai, mintalah masukan dari kandidat mengenai pengalaman mereka.
Langkah sederhana ini membantu perusahaan memperbaiki proses rekrutmen di masa depan.
Selain itu, tindak lanjut menunjukkan bahwa perusahaan menghargai pendapat kandidat, meskipun mereka tidak terpilih.
13. Berikan Feedback
Jika kandidat meminta evaluasi, berikan tanggapan yang jujur, jelas, dan membangun.
Feedback ini sangat berharga bagi perkembangan mereka di masa depan.
Selain itu, pengalaman positif ini membuat kandidat lebih mungkin melamar kembali atau merekomendasikan perusahaan kepada orang lain.
Baca Juga: Branding Perusahaan: Arti, Manfaat, Hingga Cara Membangunnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat diketahui bahwa membuat kandidat tertarik tidak selalu harus bergantung pada besarnya gaji.
Ada banyak faktor lain yang justru lebih menentukan, seperti budaya kerja yang sehat, transparansi dalam proses rekrutmen, peluang pengembangan karier, hingga fleksibilitas kerja.
Perusahaan yang mampu menunjukkan keunikan, kepedulian terhadap kesejahteraan karyawan, serta keamanan kerja jangka panjang menjadi cara penting untuk membuat kandidat tertarik, bahkan tanpa harus bersaing di level gaji tertinggi.
Selain itu, pengalaman kandidat selama proses rekrutmen juga sangat berpengaruh. Komunikasi yang jelas, wawancara yang efisien, hingga pemberian feedback dapat meninggalkan kesan positif yang kuat.
Untuk mempermudah proses rekrutmen, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software HRIS dari GajiHub.
Melalui software ini, tim HR dapat dengan mudah mengelola urusan administrasi karyawan, mulai dari payroll, kehadiran, hingga BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Cara Membuat Kandidat Tertarik Selain dengan Gaji - 11 September 2025
- Voluntary Benefits: Pengertian, Manfaat, dan Tipsnya - 11 September 2025
- Aturan Kerja 4 Hari Seminggu: Kekurangan dan Kelebihannya - 10 September 2025