Setiap karyawan yang bekerja di perusahaan berhak atas basic salary atau dalam bahasa Indonesia disebut dengan gaji pokok.
Setiap perusahaan diwajibkan untuk memberikan gaji pokok kepada karyawan yakni sesuai dengan ketentuan UMP atau UMK.
Basic salary ini merupakan gaji kotor yang belum ditambah dengan tunjangan, lembur, bonus, dan lainnya.
Sebagai HRD atau pemberi kerja, pastinya Anda wajib memahami pengertian dari basic salary sehingga dapat memberikan gaji yang layak kepada para karyawan.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai basic salary mulai dari pengertian hingga cara menghitungnya.
Untuk lebih lengkapnya Anda dapat menyimak penjelasan yang ada di bawah ini:
Apa yang Dimaksud dengan Basic Salary?

Basic salary atau gaji pokok adalah jumlah uang yang diperoleh karyawan yang digaji sebelum pemberi kerja melakukan pemotongan atau penambahan.
Ini adalah gaji awal yang diperoleh karyawan yang tidak termasuk tunjangan, kenaikan gaji, atau bonus.
Gaji pokok ini adalah kompensasi standar yang Anda terima karena telah memberikan jasa dan keahlian Anda kepada organisasi.
Tergantung pada perusahaan dan struktur sumber daya manusianya, gaji pokok dapat dinyatakan sebagai jumlah per jam, mingguan, bulanan atau tahunan.
Jumlah yang Anda dapatkan sebagai basic salary biasanya terkait dengan jumlah keahlian yang dibutuhkan oleh suatu posisi.
Orang yang bekerja di bidang khusus sering kali mendapatkan gaji pokok yang lebih tinggi, sementara pekerjaan yang membutuhkan keterampilan dasar akan mendapatkan gaji pokok yang lebih rendah.
Di banyak industri, pemberi kerja menggunakan basic salary yang tinggi dan rencana kompensasi yang murah hati untuk menarik talenta ke dalam organisasi mereka karena penambahan dan pengurangan ini dapat memengaruhi jumlah yang dibawa pulang oleh karyawan.
Misalnya, bonus untuk lembur dapat meningkatkan gaji Anda, sementara asuransi kesehatan dan potongan pensiun dapat menurunkan gaji Anda yang sebenarnya.
Baca Juga: Salary Bands: Pengertian, Manfaat, dan Cara Menetapkannya
Apa Perbedaan Basic Salary dan Gross Salary?
Basic salary adalah jumlah uang standar yang diperoleh karyawan sebelum dipotong dan ditambah.
Gaji ini tidak termasuk bonus, upah lembur, dan jenis kompensasi tambahan lainnya.
Sedangkan gross salary atau gaji kotor mengacu pada jumlah total yang diperoleh karyawan untuk periode tertentu sebelum dipotong.
Gaji kotor terdiri dari gaji pokok sebelum pajak dan potongan dan termasuk kompensasi tambahan seperti bonus, lembur dan pembayaran untuk proyek-proyek khusus.
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan menawarkan untuk membayar Anda gaji pokok sebesar Rp5.000.000 ditambah bonus Rp5oo.000, maka gaji kotor Anda adalah Rp5.500.000.
Baca Juga: Annual Salary dan Annual Income: Pengertian dan Perbedaannya
Apa Perbedaan Basic Salary dan Gaji per Jam?
Perlu diketahui bahwa hanya karyawan yang digaji yang mendapatkan gaji pokok.
Ketika seorang karyawan mendapatkan gaji pokok, maka jumlah yang didapatkan akan tetap sama untuk setiap periode pembayaran, berapa pun jumlah jam kerja mereka.
Sedangkan mereka yang menerima gaji per jam menerima kompensasi untuk jumlah jam kerja mereka.
Sering kali, pekerja yang digaji tidak mendapatkan upah lembur karena kompensasi mereka tidak bergantung pada jam kerja.
Karyawan dengan upah per jam dapat menerima upah lembur jika mereka bekerja lebih dari jumlah waktu tertentu per minggu.
Baca Juga: Arti Salary Adalah: Ini Pengertian, Manfaat, dan Perbedaan dengan Upah
Apa Saja Faktor-Faktor yang Memengaruhi Basic Salary?

Berikut adalah faktor-faktor yang dapat memengaruhi gaji pokok Anda:
1. Hukum ketenagakerjaan
Salah satu faktor yang dapat memengaruhi gaji pokok karyawan adalah peraturan ketenagakerjaan di suatu negara.
Di banyak negara, serikat pekerja, pemberi kerja, dan pemerintah bekerja sama untuk menentukan gaji pokok yang adil. Gaji dasar ini sering disebut upah minimum.
Setelah upah minimum ditetapkan dan didukung oleh hukum, pemberi kerja tidak dapat membayar karyawan di bawah jumlah tersebut
Di industri yang memiliki serikat pekerja yang aktif, mereka dapat memainkan peran penting dalam menentukan gaji pokok anggotanya.
Serikat pekerja dapat bernegosiasi dengan manajemen perusahaan atau bahkan industri, dan mereka dapat menggunakan berbagai macam alat, mulai dari pertemuan sipil hingga mogok kerja untuk memastikan pemberi kerja memenuhi tuntutan mereka.
Efektivitas serikat pekerja tergantung pada beberapa faktor, seperti jumlah anggota, posisi keuangan, dan kualitas kepemimpinan mereka.
2. Tingkat pendidikan dan keterampilan
Gaji pokok juga sangat bervariasi di berbagai industri, tergantung pada tingkat pendidikan dan keahlian karyawan.
Industri yang mengharuskan karyawannya menjalani pendidikan dan pelatihan profesional yang panjang, seperti kedokteran dan teknik, biasanya membayar gaji pokok yang lebih tinggi.
Sebaliknya, karier yang tidak membutuhkan pengetahuan dan kompetensi khusus membayar gaji dasar yang lebih rendah.
Perusahaan juga menawarkan bonus dan tunjangan yang lebih besar untuk para profesional di bidang khusus dibandingkan dengan pekerjaan yang melibatkan keterampilan tingkat rendah.
Baca Juga: Cara Hitung Gaji Bersih dan Gaji Kotor serta Perbedaannya
3. Permintaan dan penawaran tenaga kerja
Kondisi pasar tenaga kerja di sebuah industri dapat memengaruhi gaji dasar yang ditawarkan perusahaan.
Bidang-bidang yang membutuhkan keahlian dan pelatihan khusus biasanya memiliki pasokan tenaga kerja yang rendah, sehingga perusahaan cenderung membayar gaji pokok yang lebih tinggi
Profesi dengan hambatan yang lebih rendah, seperti pekerjaan manual atau posisi pemula, biasanya menarik tarif dasar yang lebih renda.
4. Kemampuan untuk membayar
Masing-masing perusahaan di lokasi dan industri yang sama juga dapat menawarkan gaji pokok yang berbeda.
Perusahaan yang menikmati pertumbuhan positif dan pendapatan serta keuntungan yang lebih tinggi mungkin mampu membayar gaji pokok yang lebih tinggi.
Perusahaan juga dapat menawarkan gaji pokok yang lebih tinggi untuk menarik talenta ke perusahaan mereka dan mempertahankan keunggulan kompetitif mereka atas pesaing.
Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Bersih yang Wajib Diketahui Karyawan dan Pemilik Bisnis
5. Kualifikasi pribadi
Kualifikasi dan pengalaman pribadi yang dimiliki karyawan dapat menentukan gaji pokok yang ditawarkan kepada karyawan.
Misalnya, seseorang dengan pengalaman bertahun-tahun dan rekam jejak yang terbukti dalam mencapai hasil mungkin dapat menegosiasikan gaji pokok yang lebih tinggi daripada seseorang dengan kinerja rata-rata.
Seseorang dengan pendidikan tinggi, kredensial profesional, keterampilan yang dibutuhkan, referensi yang kuat, dan ulasan kinerja yang positif dapat menarik gaji pokok yang lebih tinggi daripada seseorang dengan kualifikasi pendidikan yang lebih sedikit dan penilaian di bawah standar.
Baca Juga: 3 Cara Menghitung Gaji Karyawan, Bisnis Wajib Tahu!
Apa yang Bisa Didapatkan Selain Basic Salary?

Ada beberapa hal lain yang bisa dimasukkan dalam kompensasi selain gaji pokok.
Hal-hal tersebut meliputi:
- Upah lembur: Jika karyawan dibayar per jam, pemberi kerja mungkin berkewajiban untuk membayar lembur ketika karyawan bekerja lebih dari jumlah jam tertentu per minggu.
- Komisi: Beberapa profesi, seperti penjualan dan investasi, membayar komisi kepada karyawan. Jika karyawan mendapatkan komisi, komisi tersebut dapat ditambahkan ke gaji pokok mereka.
- Bonus: Karyawan juga dapat memperoleh bonus untuk berbagai alasan, termasuk kinerja luar biasa, mencapai target akuisisi klien baru, atau sukses dalam proyek besar.
- Penggantian biaya: Perusahaan juga dapat memasukkan pembayaran untuk penginapan atau makanan yang bayarkan sendiri selama perjalanan bisnis ke dalam gaji yang didapatkan.
Baca Juga: Kenaikan Gaji Per Tahun: Aturan di Indonesia dan Rata-Ratanya
Apa Potongan dari Basic Salary?
Berikut ini adalah hal-hal yang dapat dipotong oleh pemberi kerja dari gaji pokok karyawan:
- Pajak penghasilan: Pajak adalah salah satu potongan yang paling sering dilakukan perusahaan terhadap gaji pokok karyawan.
- Asuransi: Perusahaan juga dapat memotong pembayaran polis asuransi kesehatan, gigi, dan jiwa dari gaji pokok. Di Indonesia, setiap karyawan akan dipotongan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
- Iuran pensiun: Jika karyawan adalah bagian dari program pensiun yang dikelola perusahaan, perusahaan dapat memotong iuran pensiun dari gaji pokok.
- Iuran serikat pekerja: Di tempat-tempat yang mengizinkan karyawannya menjadi anggota serikat pekerja, organisasi tersebut dapat memotong iuran dari gaji karyawan.
Baca Juga: Gaji Karyawan Termasuk Biaya Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya
Bagaimana Cara Menghitung Basic Salary?

Ikuti langkah-langkah berikut untuk menghitung gaji pokok:
1. Tentukan jenis penggajian
Langkah pertama adalah menentukan jenis penggajian apakah dibayar per bulan atau per jam.
Jika Anda digaji per bulan, Anda mendapatkan gaji pokok tetap setiap kali gajian.
Sedangkan karyawan per jam menerima gaji sesuai jumlah jam kerja.
Rincian mengenai jenis penggajian ini biasanya ada dalam perjanjian kerja antara karyawan dengan perusahaan.
2. Periksa detail pada slip gaji
Slip gaji biasanya menguraikan informasi tentang potongan dan tambahan spesifik yang membentuk gaji kotor.
Potongan yang berkaitan dengan pajak, asuransi kesehatan, dan program pensiun memengaruhi gaji yang Anda terima.
Ingatlah untuk memeriksa tambahan seperti bonus dan upah lembur.
Baca Juga: Laporan Gaji Karyawan: Pengertian, Komponen, dan Contohnya
3. Tentukan jadwal pembayaran gaji
Untuk menghitung gaji pokok, penting juga untuk menentukan berapa kali kaeyawan mendapatkan paket gaji dalam setahun.
Jika karyawan mendapatkan gaji bulanan, itu berarti mereka menerima 12 kali gaji dalam setahun.
Orang yang dibayar dua mingguan akan mendapatkan 24 paket gaji.
Informasi ini sangat penting untuk menghitung gaji tahunan yang didapatkan oleh karyawan.
4. Tentukan upah lembur
Beberapa karyawan berhak atas upah lembur dan beberapa tidak.
Sebelum menghitung gaji pokok dari informasi yang ada di dalam slip gaji, cari tahu upah lembur dan bonus yang didapatkan karyawan.
Karyawan bisa mengetahui jumlah jam lembur dari laporan pajak atau slip gaji.
5. Hitung basic salary
Setelah Anda memiliki semua informasi tentang kompensasi yang didapatkan, hitunglah gaji pokok dengan mengurangi tunjangan, bonus, dan uang lembur dari gaji kotor Anda, tidak termasuk potongan-potongan.
Sebagai contoh, seorang akuntan mendapatkan penghasilan kotor sebesar Rp8.000.000 per bulan.
Dia dibayar lembur sebesar Rp750.000 dan bonus sebesar Rp1.500.000, sedangkan untuk tunjangan sejumlah Rp2.500.000.
Basic salary = gaji kotor – lembur – bonus
Basic salary = Rp8.000.000 – Rp750.000 – Rp1.500.000 – Rp2.500.000 = Rp3.000.000.
Baca Juga: 8 Tips Menjawab Pertanyaan Tentang Gaji, Apa Saja?
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai basic salary yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa basic salary atau gaji pokok adalah gaji dasar yang belum ditambah dengan komponen lainnya seperti tunjangan, bonus, insentif, dan pengurangan-pengurangan lainnya.
Sebagai HRD Anda wajib memahami basic salary ini dan menjadikannya sebagai dasar dalam penggajian karyawan di perusahaan Anda.
Ini karena penentuan basic salary ini biasanya sesuai dengan ketentuan upah minimum dimana akan menunjang kebutuhan hidup layak karyawan.
Untuk memudahkan Anda dalam mengelolaan penggajian karyawan, Anda dapat menggunakan software payroll dari GajiHub.
GajiHub merupakan software payroll yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan penggajian karyawan, mulai dari fitur pencatatan kehadiran (absensi), HRIS, kelola BPJS, kelola PPh 21, analisis data, integrasi akuntansi, employee self service, cuti dan izin, reimbursement, kasbon, live tracking, hingga integrasi fingerprint.
Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Pajak Rekening Bank: Ini Syarat dan Cara Pelaporannya - 14 March 2025
- Basic Salary: Faktor Penentu dan Cara Menghitungnya - 14 March 2025
- 11 Cara Mengurangi Biaya Operasional dan Manfaatnya - 13 March 2025