Menjadi mentor yang baik adalah tujuan yang harus Anda capai ketika ditunjuk sebagai mentor di tempat kerja. Amanah menjadi mentor ini tentu diberikan bukan tanpa alasan.
Ketika Anda ditunjuk menjadi mentor, itu artinya perusahaan percaya Anda memiliki kemampuan untuk memberikan bimbingan kepada para junior di tempat kerja. Lalu bagaimana cara menjadi seorang mentor yang baik?
Di artikel ini akan dibahas bagaimana cara Anda bisa menjadi seorang mentor yang baik, jadi baca hingga selesai ya!
Apa Itu Mentor?
Mentor merupakan seseorang yang bertugas memberikan dukungan dan pembelajaran di tempat kerja. Dukungan dan bimbingan ini diberikan kepada peserta magang, anggota tim, hingga peserta pelatihan dengan menggunakan keahlian dan wawasan yang dimiliki oleh mentor tersebut.
Seseorang yang bekerja di bawah bimbingan seorang mentor adalah seorang mentee. Kegiatan mentorship tidak memiliki durasi tertentu karena tergantung pada hubungan antara mentor dan mentee dan hasil yang diinginkan.
Ada bimbingan yang berlangsung satu hari dan ada pula bimbingan yang berlangsung bertahun-tahun. Meskipun kegiatan mentoring bersifat pribadi antara mentor dan mentee, namun kedua diharapkan untuk tetap bersikap profesional.
Setiap kegiatan mentoring bersifat unik, ini dikarenakan apa yang dipelajari oleh seorang mentee secara langsung dipengaruhi oleh kualitas bimbingan. Seorang mentor dapat memberikan pengalaman praktis, pelajaran hidup, dan berbagi pengetahuan kepada mentee.
Ini akhirnya mendorong mereka mendapatkan teknik penguatan positif, dan bertindak sebagai guru dan menawarkan bimbingan. Mentor juga dapat membuat tujuan dan pencapaian untuk membantu mentee berkembang, mempersiapkan mentee untuk promosi, hingga mengembangkan keterampilan mentee melalui tes praktik, dan membantu mereka menemukan peluang baru.
Baca Juga: Peer Mentoring: Arti, Manfaat, Langkah, dan Contohnya
Bagaimana Cara Kerja Mentor?
Seorang individu yang menjadi mentor di tempat kerja yang kurang berpengalaman dengan berbagi keahlian profesional dan memberikan dukungan. Mentor berperan sebagai guru, konselor, dan advokat bagi anak didik mereka.
Sebagai hasil dari bimbingan, hubungan profesional yang saling menguntungkan akan berkembang seiring berjalannya waktu. Mentoring tidak bertujuan untuk memperbaiki kinerja yang lemah, melainkan untuk membentuk karier yang menjanjikan.
Dengan membimbing generasi pemimpin dan inovator berikutnya, Anda memberikan kontribusi kepada perusahaan dan industri.
Baca Juga: Evaluasi Kandidat: Arti dan Panduan Lengkap untuk HR
Bagaimana Kriteria Mentor yang Baik?
Untuk menjadi seorang mentor yang baik, Anda harus memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Bersikap Rendah Hati
Kriteria yang pertama adalah mentor memiliki sikap yang rendah hati. Menjadi seorang mentor itu artinya Anda memiliki kemampuan untuk memberikan bimbingan.
Dengan semua kapasitas yang Anda miliki, merasa lebih baik dari orang lain adalah hal yang wajar, namun jangan sampai Anda memupuknya hingga membuat mentee merasa berkecil hati.
Meski telah dipercaya sebagai seorang mentor namun mentor yang berkualitas selalu bersikap rendah hati. Ia merasa apa yang dimilikinya adalah apa yang selama ini ia pelajari dari mentor sebelumnya, jadi tugasnya selanjutnya adalah meneruskannya ke generasi selanjutnya.
2. Bisa Mengapresiasi Mentee
Kriteria kedua adalah bisa memberikan apresiasi kepada mentee. Meski terlihat sepele, namun banyak yang mengabaikan apresiasi ini, padahal apresiasi bisa memberikan dampak yang baik, dari sisi mentee ataupun mentor itu sendiri.
Mentee bisa merasa lebih dihargai karena adanya apresiasi dan kinerjanya bisa menjadi lebih baik lagi. Sedangkan dari sisi mentor, Anda akan dianggap sebagai mentor yang kompeten karena berhasil membimbing mentee hingga mentee bisa mengikuti bimbingan dengan baik.
Baca Juga: 8 Cara Merancang Soft Skill Training, Manfaat, dan Metodenya
3. Memberikan Evaluasi Ketika Mentee Melakukan Kesalahan
Tidak hanya dalam hal positif, mentor juga harus bisa mendampingin mentee ketika mentee melakukan kesalahan. Mentor bisa melakukannya dengan cara memberikan evaluasi kepada para mentee sehingga mentee tahu apa kesalahannya dan bisa berintropeksi sehingga kesalahan tidak terulang lagi.
4. Mampu Memberikan Mentoring yang Efektif
Memberikan mentoring yang efektif adalah tujuan dari seorang mentor yang baik. Efektif artinya apa yang diberikan sesuai dengan yang dibutuhkan. Selain itu, mentor yang hebt juga bisa menyeimbangkan waktu bimbingan dengan waktu pekerjaan.
Dengan memberikan mentoring yang efektif, mentor dan mentee bisa mencapai tujuan tanpa harus menghabiskan banyak waktu.
Baca Juga: 8 Strategi Mempertahankan Top Performers dan Karakteristiknya
Bagaimana Cara Menjadi Mentor yang Baik?
Berikut cara yang bisa Anda lakukan untuk menjadi mentor yang baik:
1. Bisa Menjadi Teladan yang Baik
Bagi mentee, mentor adalah panutan yang akan mereka cari ketika mereka membutuhkan bimbingan. Oleh karena itu, mentor harus bisa menjadi teladan yang baik.
Lalu bagaimana cara menjadi teladan yang baik bagi mentee? Anda bisa melakukannya dengan cara bekerja secara antusias dan menaati semua peraturan yang ada di perusahaan.
Mentee Anda kemungkinan besar akan menjadi Anda teladan ketika Anda menunjukkan profesionalisme dan sikap positif. Memberikan contoh kepada mentee tentang bagaimana berperilaku di tempat kerja akan memberi mereka contoh untuk perilaku mereka sendiri.
2. Berikan Apreasiasi
Memberikan apresiasi adalah hal yang bisa dilakukan oleh seorang mentor, khususnya kepada mentee yang baru memulai dan belajar banyak hal di tempat kerja. Membimbing mentee yang baru bekerja tentu bukan hal yang mudah dan terasa melelahkan.
Oleh karena itu, merayakan keberhasilan mentee dan memuji mereka saat mereka berhasil adalah hal yang penting. Hal ini akan membuat mentee merasa dihargai di tempat kerja sehingga mendorong mentee untuk berbagi kesuksesan mereka dengan mentor dan rekan kerja lainnya.
Memiliki mentee yang berhasil adalah cerminan bahwa mentor telah melakukan pekerjaannya dengan baik, sehingga mereka juga dapat merayakannya.
3. Berani Bertanggung Jawab Saat Terjadi Kesalahan
Sebagai seorang mentor, wajar bila Anda merasa apa yang Anda lakukan selalu benar. Ini dipengaruhi oleh jabatan dan juga pengalaman Anda saat bekerja.
Namun sebagai mentor yang baik Anda juga harus berani bertanggung jawab ketika terjadi kesalahan. Menerima kesalahan Anda sendiri adalah cara yang sangat baik untuk menjadi mentor, karena hal ini menunjukkan kepada para mentee bahwa kesalahan tidak dapat dihindari dalam pekerjaan.
Menggunakan kesalahan mentor dengan benar dapat menjadi kesempatan belajar yang sangat baik bagi mentee.
Baca Juga: Perbedaan Employee Training dan Development, serta Manfaatnya
4. Bangun Komunikasi yang Baik
Cara menjadi mentor yang baik selanjutnya adalah dengan membangun komunikasi yang baik antara Anda dengan para mentee. Tujuan dari adanya kegiatan mentoring adalah untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman untuk mentee bekerja, belajar dari kesalahan, dan bertumbuh.
Ini adalah tujuan keberadaan Anda sebagai seorang mentor. Memiliki komunikasi yang baik adalah kunci untuk hal ini, karena Anda dapat mengajar secara efektif dan mendengarkan dengan seksama mentee Anda.
Banyak masalah yang dihadapi oleh mentee dapat diselesaikan hanya dengan mendengarkan mereka. Sistem komunikasi yang baik dapat mendorong kesempatan bertukar pikiran yang dapat menyelesaikan masalah.
5. Saling Menghormati dan Tumbuh Bersama
Mentor dan mentee dapat memperkuat kepercayaan dan keyakinan mereka dengan memahami satu sama lain dalam sebuah bimbingan. Ketika mentor dan mentee saling menghargai satu sama lain, komunikasi menjadi lebih terbuka, dan pekerjaan menjadi lebih transparan.
Sebagai hasil dari rasa saling menghormati, para mentor akan lebih mudah berbagi keahlian, wawasan, dan keterampilan dengan mentee yang mereka percayai dan hormati.
6. Jujur
Mentor harus dapat memberikan kritik yang membangun dan umpan balik positif secara efektif. Mungkin terasa seperti Anda mengkritik pekerjaan mereka, tetapi jika umpan balik Anda membantu mereka, maka itu adalah kritik yang baik.
Anda dapat mendorong anak bimbingan untuk memperbaiki kekurangan mereka melalui kritik yang membangun.
Baca Juga: 10 Cara Melatih Manajer Baru dan Tips Suksesnya
7. Tetap Profesional
Sangat mudah untuk mengabaikan profesionalisme saat bekerja sebagai mentor dengan waktu yang cukup banyak dihabiskan bersama. Namun Anda harus tetap mempertahankan sikap profesional Anda di hadapan mentee.
Bagaimana caranya? Anda dapat melakukannya dengan cara memperkuat hubungan kerja yang profesional dengan menetapkan batasan yang jelas di mana Anda hanya berkomunikasi di tempat kerja.
8. Suportif Tanpa Menghakimi
Mentorship adalah tentang memahami bahwa para mentee berada di jalur karier mereka sendiri. Setiap kali Anda mendiskusikan masa depan mereka, tetaplah objektif dan mendukung keputusan karier mereka.
Dengan tetap bersikap tidak memihak dan mendukung, Anda mengizinkan mentee Anda untuk mengembangkan keterampilan mereka sendiri dan memperkuat hubungan mentor dan mentee.
9. Berpikir secara Mandiri dan Dukung Inisiatif
Anda dapat menjadi mentor yang hebat dengan memberikan kesempatan kepada mentee Anda untuk mengambil keputusan sendiri. Anda bertanggung jawab untuk membimbing dan menasihati mentee sehingga mereka dapat memecahkan masalah dan membuat keputusan sendiri.
Membuat kesalahan adalah bagian dari proses pembelajaran. Jika dilakukan di lingkungan yang aman, coba-coba adalah cara yang bagus untuk belajar. Mengunakan inisiatif mereka sendiri akan membuat mentee lebih percaya diri dengan kemampuan mereka jika mereka melakukan sesuatu dengan benar.
Baca uga: 9 Langkah Membangun Reward Strategy untuk Karyawan
10. Buat Struktur Bimbingan
Mentorship adalah sesuatu yang unik, jadi Anda tidak akan bisa menggunakan kerangka kerja yang sama untuk semua mentee. Pikirkan beberapa faktor yang menentukan seperti apa bentuk bimbingan Anda nantinya.
Anda harus mendiskusikan berapa banyak waktu tatap muka yang ingin Anda habiskan bersama, seberapa sering Anda ingin bekerja sama, dan tugas, tujuan, dan sasaran yang ingin Anda capai bersama. Pertimbangkan juga bagaimana Anda akan menilai bimbingan dan apakah Anda ingin menggunakan tonggak pencapaian dan tinjauan atau pendekatan yang lebih santai.
Dengan semua pertimbangan ini, ada baiknya Anda mendiskusikannya dengan peserta bimbingan sebelumnya. Setidaknya Anda harus memiliki rencana tentang bagaimana mentorship akan berjalan, namun akan lebih baik lagi jika Anda bersikap fleksibel dan akomodatif.
Pertimbangkan struktur keseluruhan dari bimbingan dan apa yang akan Anda dan mentee Anda dapatkan dari bimbingan tersebut di setiap tahapnya.
11. Kenali mentee Anda
Ini adalah hubungan yang profesional namun dekat antara mentor dan mentee, jadi penting untuk mempelajari satu sama lain. Mentor dapat mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan mentee sehingga mereka dapat dilatih dan dibimbing dengan baik.
Untuk melakukan hal ini, Anda harus mengenal mentee Anda secara pribadi dan profesional. Cari tahu apa tujuan jangka panjang mentee, mengapa mereka berada di industri ini, dan apa yang mereka hadapi di tempat kerja.
Ketika Anda memperkuat hubungan ini, hubungan ini akan menjadi lebih kuat dan bermanfaat bagi Anda berdua.
12. Berpartisipasi dalam Program Bimbingan
Program bimbingan dan lokakarya disediakan oleh banyak perusahaan yang menggunakan program bimbingan. Berpartisipasi dalam salah satu program ini adalah ide yang bagus karena memberikan Anda gambaran tentang apa yang dilakukan seorang mentor selama bimbingan.
Program ini bahkan dapat memasangkan Anda dengan seorang mentee untuk mendapatkan pengalaman praktis.
Baca Juga: Perbedaan Onboarding dan Offboarding dan Prosesnya
Kesimpulan
Dari artikel di atas dapat diketahui bahwa kegiatan mentoring menjadi bagian yang sangat penting di dalam dunia kerja dan menjadi mentor yang baik bisa dilakukan dengan cara kerja sama antara mentor dan mentee. Kerja sama ini harus dilakukan secara profesional dan efektif sehingga kegiatan mentoring bisa berdampak bagi kedua belah pihak dan juga bagi perusahaan.
Salah satu kegiatan yang cukup penting dalam mentoring adalah memperkenalkan sistem pengelolaan karyawan yang digunakan oleh perusahaan. Sistem ini mencakup absensi, pengajuan izin dan cuti, hingga penggajian.
Untuk memudahkannya Anda bisa menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub. GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan.
Tertarik menggunakan GajiHub? Kunjungi tautan ini sekarang juga dan dapatkan masa coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024