Dark Core Personality Test: Pengertian dan Toolsnya

dark core personality test

Ada berbagai cara yang dapat dilakukan untuk mengenali dan memahami perilaku manusia, salah satunya melalui dark core personality test.

Tes ini dikembangkan untuk mengungkap latar belakang yang tersembunyi dari perilaku manusia seperti antisosial, manipulatif, dan tidak etis.

Tidak heran jika banyak perusahaan yang menggunakan dark core personality test untuk mengenal lebih dalam karakter dari kandidat karyawan.

Tujuannya agar perusahaan bisa mendapatkan karyawan terbaik tidak hanya dari kemampuan yang dimiliki, tetapi juga dari karakter mereka.

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai dark core personality test, mulai dari pengertiannya, fungsi, hingga tools atau alat yang digunakan dalam tes ini.

Baca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:

Apa Pengertian dari Dark Core Personality Test?

dark core personality test

Dark core personality test dijelaskan oleh Mashagen, Ph.D., Hilbig, Ph.D., dam Zettler, Ph.D., sebagai inti dari beberapa sifat atau karakter gelap yang dimiliki oleh seseorang.

Inti dari kepribadian ini disusun oleh 3 (tiga) komponen utama, yakni antara lain narsisme, machiavellianisme, dan juga psikopati yang dikenal juga dengan nama dark triad personality.

Dari teori yang dikembangkan oleh Paulhus D. L., & Williams, K.M. (2002). dark triad personality merupakan titik tengah antara kepribadian klinis dan kepribadian normal.

Dari kepribadian ini, dapat mempengaruhi kesehatan mental seseorang dan juga dapat berpengaruh pada lingkungan yang ada di sekitarnya.

Berdasarkan definisi dan ciri-ciri yang mengarah pada situasi yang tidak menyenangkan, seseorang dengan sifat dark triad personality ini tidak serta-merta dapat bertindak merusak.

Setiap orang termasuk diri kita, pastinya memiliki sifat-sifat yang buruk namun dengan tingkatan dan nilai ukur yang berbeda-beda.

Melalui dark core personality test inilah dapat diketahui seperti apa tingkatan dan nilai ukuran dari sifat buruk yang dimiliki seseorang.

Jika tes tradisional mengedepankan kekuatan, tes ini lebih mengeksplorasi bagaimana individu memprioritaskan kepentingan pribadi, memanipulasi situasi, ataupun mengabaikan standar etika untuk keuntungan pribadi.

Melalui tes ini, dapat dipahami mengenai sifat-sifat yang dimiliki seseorang dan terkait kesadaran terhadap sifat-sifat tersebut sehingga dapat meningkatkan regulasi diri, kepemimpinan, dan juga perilaku etis.

gajihub banner

Baca Juga: 10 Jenis Psikotes dalam Rekrutmen dan Manfaatnya

Apa Saja yang Diukur dalam Dark Core Personality Test?

dark core personality test

Dalam tes ini, dilakukan pengukuran fondasi psikologis yang menghubungkan beberapa sifat yang tidak diinginkan secara sosial.

Dalam tes ini, ada 7 yang diukur di dalamnya, yaitu:

1. Narsisme

Narsisme merupakan karakter yang merasa dirinya penting secara berlebihan, termasuk sangat mengedepankan kekaguman dan validasi diri.

Seseorang dengan sifat ini sering menganggap diri mereka luar biasa dan berhak atas perlakuan khusus.

Mereka berharap orang lain dapat mengakui superioritas mereka dan mereka dapat bereaksi negatif terhadap kritik ataupun anggapan tidak hormat kepada mereka.

Dalam konsep dark core personality, narsisme muncul dari validasi yang didorong oleh ego.

Karakter ini menggabungkan kepercayaan diri dengan kerapuhan, di mana harga diri bergantung pada pengakuan eksternal.

Di dalam lingkungan profesionalisme, narsisme dapat terlihat ambisius, menawan, dan persuasif.

Namun daya saing dan kepekaan mereka dapat mengakibatkan konflik, eksploitasi, ataupun kolaborasi yang buruk.

Ketika narsisme diimbangi dengan empati, sifat ini dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan visi.

Namun jika narsisme menjadi destruktif, dapat mengarah kepada kesombongan, mengabaikan orang lain, dan promosi diri yang manipulatif.

2. Machiavellianism

Machiavellianism merupakan karakter yang menggunakan pendekatan penuh perhitungan dan manipulatif untuk mencapai tujuan mereka.

Orang-orang dengan sifat ini memiliki dapat menghalalkan segala cara, meski harus menggunakan tipu daya atau persuasif strategis untuk mencapai tujuan mereka.

Mereka cenderung sangat analitis dan tidak terikat secara emosional, di mana mereka fokus pada keuntungan jangka panjang dibandingkan keadilan atau transparansi.

Di dalam lingkungan organisasi, kepribadian Machiavellian dapat unggul dalam negosiasi dan perencanaan strategis, namun mereka juga dapat menggunakan orang lain untuk kemajuan pribadi.

Melalui tes dark core personality test, dapat dilihat sejauh mana individu dapat menilai orang lain atau melanggar aturan demi keuntungan pribadi.

Baca Juga: Tes MBTI: Manfaat dan Kekurangan, Cotoh Soal, dan Caranya

3. Psikopati

Psikopati ditandai dengan rendahnya empati, impulsivitas, dan dinginnya emosi.

Individu dengan sifat ini tidak merasa takut, percaya diri, dan tidak dapat dipengaruhi oleh konsekuensi moral.

Dari luar mereka dapat tampak menawan, namun mereka memiliki koneksi emosional atau rasa bersalah yang terbatas.

Psikopati menjadi salah satu elemen penting di dalam tes ini karena dapat membantu membedakan antara keberanian yang berakar pada rasa percaya diri dan impulsivitas yang akarnya ada pada ketidakpedulian terhadap konsekuensi.

4. Egoisme

dark core personality test

Egoisme merupakan karakter yang berfokus pada keuntungan pribadi hingga mengabaikan keadilan, etika, atau kebutuhan orang lain.

Individu dengan tingkat egoisme yang tinggi memandang hidup melalui sudut pandang dirinya sendiri, meyakini bahwa kesuksesan mereka adalah hal paling penting, sedangkan kesejahteraan orang lain menjadi nomor dua.

Sifat ini menunjukkan keyakinan moral bahwa kemajuan dan keuntungan diri sendiri dapat membenarkan tindakan apapun.

Di dalam lingkungan profesional, individu yang egois mengutamakan pengakuan dan penghargaan diri sendiri daripada kerja sama tim atau standar etika.

Melalui dark core personality test, dapat dievaluasi sehingga dapat menentukan keseimbangan ambisi dengan keadilan dan tanggung jawab kolektif yang dimiliki seseorang.

Baca Juga: 8 Jenis Tes Kepribadian yang Sering Digunakan Perusahaan

5. Sadisme

Sadisme mengacu pada karakteristik yang memperoleh kesenangan atau kepuasan dari ketidaknyamanan, penghinaan, ataupun penderitaan orang lain.

Sifat ini sering dikaitkan dengan perilaku ekstrem, namun bisa juga muncul secara halus seperti menikmati kegagalan orang lain atau menggunakan otoritas untuk mengintimidasi.

Melalui tes ini, dapat diukur kecenderungan sadis yang dimiliki seseorang sehingga dapat mengidentifikasi potensi risiko dalam perilaku kepemimpinan, budaya tempat kerja, dan interaksi interpersonal.

6. Kedengkian

Kedengkian merupakan kemampuan seseorang untuk menyakiti orang lain, meskipun tindakan tersebut tidak memberikan keuntungan pribadi dan sekalipun dapat merugikan diri sendiri.

Kedengkian timbul karena adanya rasa dendam, atau keinginan untuk menguasai.

Individu dengan sifat dengki atau dendam seringkali bertindak berdasarkan dorongan emosional dibandingkan dengan pemikiran rasional.

Mereka dapat merendahkan orang lain, menyebarkan hal-hal negatif, sampai merusak hubungan orang lain.

Dengan mengukur kedengkian ini dapat membantu menentukan stabilitas emosional, termasuk kemampuan dalam mengelola konflik, dan ketahanan.

Sedangkan untuk tingkat kedengkian yang tinggi dapat menandakan tantangan dalam kerja sama tim dan manajemen stres.

Baca Juga: DiSC Test: Arti, Manfaat, Jenis Kepribadian, dan Contoh Soalnya

7. Moral Disengagement

Moral disengagement merupakan karakteristik yang senantiasa melibatkan pembenaran tindakan yang tidak etis atau merugikan orang lain dengan cara membingkainya sebagai tindakan yang dapat diterima atau tidak berbahaya.

Contohnya adalah mereka mempercayai bahwa berbohong atau eksploitasi orang lain dapat diterima untuk mencapai hasil yang diinginkan.

Proses kognitif ini bisa membuat seseorang melakukan tindakan tidak etis tanpa rasa bersalah atau merasa malu.

Di tempat kerja, ini dapat terjadi ketika seseorang mengabaikan praktik tidak etis karena dianggap baik untuk berbisnis.

Melalui dark core personality test, dapat dievaluasi bagaimana individu dapat memahami batasan moral dan apakah mereka dapat mempertahankan konsistensi etika di bawah tekanan.

Baca Juga: Psikotes Gambar Orang: Cara Penilaian dan Tips Mengerjakan

Apa Saja Tools dalam Dark Core Personality Test?

tes kepribadian

Dalam melakukan dark core personality test, ada 4 tools yang digunakan, yakni:

1. IDRlabs Dark Core Personality Test

Tes dari IDRlabs dapat melakukan pengukuran tingkat kesepakatan Anda terhadap 45 item yang berkaitan dengan dark core personality lengkap dengan contoh di kehidupan nyata.

Hasil dari tes ini berupa skala satu sampai sembilan dengan dark core personality yang dimiliki.

2. Personality Assessor

Tools yang kedua adalah personality assessor yakni tes yang menghasilkan ukuran sisi terang (big five) dan sisi gelap (dark triad) yang ada dalam kepribadian seseorang.

Tes ini memiliki kurang lebih 130 pertanyaan yang dapat diselesaikan dalam kurun waktu 15 menit.

Baca Juga: Tips Lolos Tes Kepribadian Saat Interview Kerja

3. Quiz Expo Dark Core Test

Quiz Expo Dark Core Test merupakan tes yang dapat mengukur tingkat kejahatan dan kekejaman seseorang.

Dalam tes ini, peserta diwajibkan untuk menjawab 20 pertanyaan sederhana untuk mengetahui apakah peserta tersebut memiliki sisi jahat atau tidak.

4. Dark Triad Personality Test

Tes yang terakhir adalah dark triad personality test di mana tes ini bertujuan untuk mengukur tiga karakteristik sisi gelap kepribadian, yakni machiavellianisme, narsisme, dan psikopat.

Baca Juga: Big Five Test dalam Rekrutmen, Bagaimana Caranya?

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap mengenai dark core personality test yang dapat menjadi referensi Anda.

Dari penjelasan artikel ini dapat diketahui bahwa dark core personality test menjadi tes yang digunakan untuk mengetahui sisi gelap yang dimiliki seseorang.

Dalam proses rekrutmen menggunakan tes ini sangat penting untuk mengetahui tingkat karakter sisi gelap yang dimiliki kandidat, sehingga nantinya tidak memberikan dampak kepada perusahaan.

Tentunya dalam mendapatkan kandidat terbaik, melakukan tes kepribadian saja tidak cukup.

Anda juga perlu mendukung dengan melakukan pengelolaan karyawan dengan sebaik mungkin.

Gunakan sistem HRIS dari GajiHub untuk mendukung kemudahan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

GajiHub merupakan sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.

Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis untuk 14 hari.

Desi Murniati

Tinggalkan Komentar