Di tengah persaingan yang semakin ketat, para karyawan dituntut untuk terus belajar agar tidak tertinggal.
Hal ini juga didorong oleh perkembangan teknologi yang membuat banyak profesi baru bermunculan.
Itulah mengapa perusahaan perlu mendorong reskilling dan upskilling untuk para karyawannya.
Sebuah data menunjukkan 85% perusahaan berencana memprioritaskan upskilling karyawan pada tahun 2030, sementara 59% pekerja perlu mengikuti pelatihan tertentu agar tetap relevan di dunia kerja.
Artinya, selain melakukan perekrutan karyawan baru, perusahaan juga perlu mengembangkan tim yang ada agar lebih siap menghadapi tantangan baru.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu upskilling dan reskilling, perbedaan, manfaat, contoh, tantangan, dan cara implementasinya.
Apa yang Dimaksud dengan Upskilling dan Reskilling?

Reskilling adalah proses mempelajari skill baru untuk pindah ke pekerjaan yang berbeda.
Sementara itu, upskilling adalah proses meningkatkan skill agar lebih baik di posisi saat ini atau untuk mengambil tanggung jawab tambahan.
Keduanya sama-sama penting, terutama di tengah dunia kerja yang terus berubah akibat digitalisasi dan model bisnis baru.
Perusahaan yang mendorong reskilling dan upskilling bisa lebih cepat beradaptasi dengan perubahan.
Selain itu, karyawan yang diberikan keksempatan belajar skill baru, biasanya akan lebih percaya diri, lebih semangat bekerja, dan memiliki peluang karier yang lebih baik.
Perbedaan Utama Upskilling dan Reskilling
Untuk lebih memahami perbedaan di antaranya keduanya, simak tabel berikut ini:
Aspek | Reskilling | Upskilling |
---|---|---|
Tujuan | Belajar keterampilan baru untuk pekerjaan yang berbeda. | Meningkatkan keterampilan di pekerjaan yang sedang dijalani. |
Hasil | Pindah ke bidang atau posisi kerja baru. | Kinerja lebih baik atau bisa ambil tanggung jawab tambahan. |
Kapan diperlukan | Saat ada posisi yang dihapus atau kebutuhan bisnis baru. | Saat teknologi berkembang atau ada tuntutan pekerjaan baru. |
Siapa yang terlibat | Karyawan yang posisinya terancam atau ingin switch career. | Karyawan yang tetap di posisi sekarang tapi perlu upgrade kemampuan. |
Jenis Pelatihan | Pelatihan bidang baru, sertifikasi, atau bootcamp. | Pelatihan di tempat kerja, workshop, atau belajar alat/software baru. |
Baca Juga: Knowledge, Skill, Attitude Teori: Arti Sejarah, dan Manfaatnya
Apa Manfaat Upskilling dan Reskilling?

Ada banyak manfaat yang bisa dirasakan perusahaan saat berinvestasi pada upskilling dan reskilling karyawan, seperti:
1. Mengatasi Skill Gap
Dengan menerapkan program reskilling dan upskilling, perusahaan dapat lebih sigap dalam menyesuaikan diri terhadap perubahan kebutuhan bisnis, sekaligus memastikan karyawan memiliki skill yang sesuai dengan tuntutan baru.
Baca Juga: Skill Gap Analysis: Pengertian dan Cara Melakukannya
2. Memperkuat Peran Strategis HR
upskilling dan reskilling berperan penting dalam menyelaraskan talenta yang dimiliki perusahaan dengan tujuan bisnis.
Dengan demikian, dapat membantu mendorong kinerja, pertumbuhan usaha, serta mendukung transformasi digital di berbagai lini.

3. Memberikan Teladan bagi Karyawan
Dengan konsisten meningkatkan skill di bidang seperti data analytics, teknologi digital, AI, perusahaan dapat mendorong terciptanya learning culture yang berkelanjutan di tempat kerja.
4. Mendorong Perkembangan Karier dari Internal Perusahaan
Strategi reskilling dan upskilling yang terencana dengan baik akan memudahkan perusahaan dalam mengidentifikasi karyawan yang berpotensi.
Strategi ini juga membuka peluang promosi internal, serta meningkatkan retensi dan meningkatkan employee engagement.
Baca Juga: 18 Strategi Retensi Karyawan Terbaik
5. Meningkatkan Kredibilitas HR
Program pengembangan ini mampu memberikan hasil yang bisa diukur.
Misalnya, perusahaan dapat memperoleh data terkait peningkatan produktivitas, penurunan tingkat turnover, atau proses rekrutmen yang cepat.
6. Mengurangi Ketergantungan terhadap Rekrutmen Eksternal
Mengembangkan kompetensi karyawan yang sudah terbukti lebih efisien dari segi waktu dan biaya dibandingkan dengan merekrut karyawan baru.
Baca Juga: Rekrutmen Internal dan Eksternal: Kelebihan dan Kekurangannya
Bagaimana Contoh Upskilling dan Reskilling?

Supaya lebih jelas, berikut beberapa contoh nyata bagaimana reskilling dan upskilling bisa diterapkan di perusahaan:
Contoh Reskilling
1. Pekerja pabrik menjadi koordinator logistik
Seorang pekerja pabrik belajar menggunakan tools digital untuk mengatur stok barang.
Hal itu dilakukan karena ia akan beralih ke posisi koordinator logistik yang bertugas mengatur pengiriman dan sistem gudang.
Dengan demikian, perusahaan tetap bisa mempertahankan karyawan berpengalaman sekaligus mengisi posisi baru yang dibutuhkan.
2. Customer support menjadi data analyst
Seorang CS yang terbiasa membantu pelanggan memecahkan masalah kini tertarik untuk mengikuti program pelatihan data.
Dalam pelatihan tersebut, ia mempelajari Excel, SQL, dan Tableau, lalu pindah ke tim data perusahaan.
Hal ini adalah salah satu contoh bagaimana karyawan di tim CS bisa dialihkan ke posisi data analyst yang saat ini banyak dicari.
3. Jurnalis pindah ke content marketing
Perusahaan media memberikan pelatihan tentang SEO, storytelling, dan social media analtics untuk seorang mantan jurnalis.
Kemudian ia bekerja di bidang digital marketing untuk perusahaan dengan memanfaatkan skill menulis yang sudah ia kembangkan sebelumnya.
Baca Juga: Switch Career: Pengertian, Alasan, dan Caranya

Contoh Upskilling
1. Marketing specialist belajar tools SEO
Seorang marketing specialist meningkatkan skill-nya dengan mempelajari SEO tools seperti SEMrush dan Google Search Console.
Setelah menguasanya, ia bisa membantu perusahaan menaikkan peringkat website dan membuka peluang promosi ke posisi yang lebih tinggi.
2. Recruiter belajar data analytics
Seorang recruiter belajar menggunakan Excel, Power BI, dan fitur laporan di sistem applicant tracking system.
Melalui pembelajaran tersebut, ia bisa memantau data-data penting seperti saat rekrutmen dan data kadndiat.
Hal ini membuat keputusan rekrutmen menjadi lebih tepat dan membuka jalan karier baru di bidang HR analytics.
3. Sales belajar CRM automation
Tim sales dilatih menggunakan fitur-fitur CRM seperti automation workflow dan lead scoring.
Hasilnya, waktu dan tugas admin berkurang hingga 30%, sehingga mereka bisa lebih fokus dalam mencari pelanggan dan meningkatkan penjualan.
Baca Juga: Contoh Analisis SWOT untuk Diri Sendiri dan Cara Membuatnya
Bagaimana Cara Implementasi Upskilling dan Reskilling?

Agar perusahaan bisa mengisi posisi baru sekaligus mengembangkan skill karyawan sesuai kebutuhan, berikut langkah-langkah yang bisa dilakukan untuk menerapkan program upskilling dan reskilling:
1. Pahami Kebutuhan Perusahaan
Langkah pertama, perusahaan perlu mengetahui keterampilan apa saja yang paling dibutuhkan saat ini.
Fokusnya bukan hanya untuk kebutuhan jangka pendek, tapi juga harus dipikirkan untuk jangka panjang.
Dengan begitu, perusahaan bisa tetap mengikuti perubahan dunia kerja sambil mencapai target bisnis.
2. Cek Skill yang Sudah Dimiliki Karyawan
Selain mencari tahu skill apa yang masih kurang, perusahaan juga perlu mengetahui skill apa saja yang sudah dimiliki karyawan.
Data ini bisa dicatat dalam database khusus, supaya perusahaan tahu siapa saja yang bisa lebih mudah dipindahkan ke posisi baru sesuai kemampuan yang mereka punya.
3. Sediakan Fasilitas Belajar yang Nyaman dan Efektif
Agar proses berjalan lancar, pilih platform belajar yang menyediakan materi sesuai kebutuhan saat ini dan terus diperbarui sesuai perkembangan tren tenaga kerja.
Pastikan platform tersebut lengkap, mulai dari hard skill, soft skill, sampai materi pendukung lainnya.
akan lebih baik jika platform-nya punya fitur interaktif seperti video, simulasi, latihan, dan tes.
Dan yang penting, harus fleksibel agar karyawan bisa belajar kapan pun dan di mana pun.
Baca Juga: Learning Management System: Manfaat, Jenis, dan Rekomendasi
4. Bangun Budaya Belajar di Lingkungan Kerja
Belajar hal baru memang bisa menjadi tantangan untuk sebagian orang.
Oleh karena itu, perusahaan perlu menjaga komunikasi yang baik dan terus memberikan motivasi supaya karyawan paham bahwa belajar hal baru adalah hal yang penting.
5. Pantau dan Evaluasi Hasil Belajar
Terakhir, perusahaan perlu secara rutin memantau perkembangan karyawan selama program berlangsung.
Data hasil belajar ini penting untuk memastikan program berjalan sesuai rencana, sekaligus jadi bahan evaluasi kalau ada bagian yang perlu diperbaiki.
Baca Juga: Skill Mapping: Panduan Lengkap untuk HR
Apa Saja Tantangan dalam Melakukan Upskilling dan Reskilling?

Meskipun upskilling dan reskilling penting untuk perkembangan bisnis karyawan, proses ini juga memiliki tantangan yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Butuh Waktu, Biaya, dan Sumber Daya
Program pelatihan membutuhkan anggaran, tenaga, dan waktu yang tidak sedikit.
Selain itu, pelatihan juga harus disesuaikan dengan jadwal kerja karyawan agar tidak mengganggu aktivitas utama.
Perusahaan perlu memastikan ada dana yang cukup dan menyediakan opsi pelatihan yang fleksibel.
2. Menentukan Keterampilan yang Sesuai dengan Tujuan Bisnis
Agar pelatihan tepat sasaran, perusahaan harus bisa menentukan keterampilan apa saja yang benar-benar dibutuhkan untuk mendukung bisnis di masa depan.
Program pelatihan juga harus sejalan dengan prioritas perusahaan.
Karena itu, kerja sama antara tim HR, manajemen, dan pimpinan divisi sangat penting.
Baca Juga: Talent Shortage: Arti, Dampak, dan Cara Menghadapinya
3. Adanya Penolakan dari Karyawan
Beberapa karyawan mungkin belum paham manfaat reskilling dan upskilling, atau justru takut tergeser dari posisinya saat ini.
Di sinilah perusahaan perlu memberikan pemahaman yang jelas tentang manfaat pelatihan, serta mendampingi mereka selama proses belajar.
4. Dukungan dari Pimpinan
Agar program pelatihan berjalan maksimal, dukungan dari manajemen sangat dibutuhkan.
Tim HR harus memastikan bahwa para pimpinan perusahaan benar-benar menjadikan pelatihan dan pengembangan karyawan sebagai prioritas.
Baca Juga: Evaluasi Pelatihan, Ketahui Arti, Manfaat, Hingga Langkahnya
5. Mengukur Hasil Pelatihan (ROI)
Program pelatihan harus bisa menunjukkan dampak positif, bukan sekadar jumlah karyawan yang selesai mengikuti pelatihan.
Ukuran keberhasilannya bisa dilihat dari peningkatan kinerja, retensi karyawan, hingga perkembangan karier mereka.
Baca Juga: Cara Menghitung ROI Proses Training dan Pentingnya Bagi Perusahaan
6. Perkembangan Teknologi yang Cepat dan Kejenuhan Belajar
Karena teknologi terus berkembang, materi pelatihan harus selalu diperbarui agar tetap relevan.
Selain itu, perusahaan juga perlu memperhatikan kejenuhan belajar, dengan cara menyajikan materi yang menarik, ringkas, dan fokus pada keterampilan yang paling dibutuhkan.
Baca Juga: Apakah AI Dapat Menggantikan HR? Ini Jawabannya!
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa dapat disimpulkan bahwa reskilling dan upskilling menjadi kebutuhan strategis bagi perusahaan di tengah perkembangan teknologi yang terus bergerak cepat.
Kehadiran AI, automasi, dan metode pembelajaran modern tidak hanya mengubah pola kerja, tetapi juga jenis skill yang dibutuhkan di masa depan.
Agar dapat tetap bersaing, perusahaan perlu secara aktif memetakan kebutuhan keterampilan, memberikan pelatihan yang relevan, serta memastikan program pembelajaran disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan karyawan.
Dengan langkah yang tepat, upskilling dan reskilling tidak hanya meningkatkan kompetensi individu, tetapi juga mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan di era digital.
Agar tim HR dan manajemen perusahaan bisa lebih fokus dalam menyusun strategi reskilling maupun upskilling, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software HRIS.
Software ini membantu tim HR dalam melakukan tugas-tugas administrasi seperti pengelolaan kehadiran, payroll, hingga penghitungan PPh 21.
Tak hanya itu, karyawan juga dapat melakukan presensei secara mandiri melalui fitur employee self-service (ESS) tanpa melibatkan peran HR.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Competency Mapping: Manfaat, Skala, Cara, dan Contohnya - 23 May 2025
- Upskilling dan Reskilling: Perbedaan, Cara, dan Tantangannya - 23 May 2025
- Download Template Interview Evaluation Form - 22 May 2025