Blind Hiring: Ini Kelebihan dan Kekurangannya

blind hiring

Praktik rekrutmen telah banyak berubah dalam beberapa dekade terakhir, salah satu praktik yang saat ini banyak dilakukan oleh para recruiter adalah blind hiring.

Blind hiring adalah proses rekrutmen yang dioptimalkan untuk menghindari prasangka dan mendapatkan karyawan yang lebih beragam.

Pada blind hiring ini akan disembunyikan beberapa informasi yang dimiliki oleh kandidat sehingga rekrutmen dapat dilakukan dengan lebih objektif.

Lalu bagaimana cara melakukan blind hiring ini dan apa saja kelebihan serta kekurangan yang dimilikinya?

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai blind hiring mulai dari pengertian, kelebihan dan kekurangan, hingga langkah-langkah melakukannya.

Yuk simak penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:

Apa Pengertian dari Blind Hiring?

blind hiring

Blind hiring merujuk pada menghilangkan informasi spesifik yang mengarah pada bias bawah sadar saat perekrutan.

Umumnya, atribut-atribut ini termasuk nama, jenis kelamin, usia, pendidikan, atau perusahaan sebelumnya.

Dengan cara ini, seluruh proses rekrutmen didasarkan pada keterampilan, pengalaman, kualifikasi, dan apakah orang tersebut dapat melakukan pekerjaan tersebut.

Tujuan utama perekrutan tunanetra adalah untuk mempromosikan keberagaman dan inklusi di tempat kerja dengan mengurangi pengaruh bias yang disadari dan tidak disadari yang dapat mengaburkan pengambilan keputusan dalam proses perekrutan.

Dengan menggunakan metode ini, perusahaan dapat menghindari diskriminasi yang sering terjadi dalam proses rekrutmen, sehingga lebih mengutamakan kemampuan dan potensi yang dimiliki oleh kandidat.

Dengan menggunakan metode ini juga, kandidat yang berada di dalam kelompok minoritas ataupun yang jarang mendapatkan kesempatan menjadi memiliki kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan.

Baca Juga: Apa itu Open Hiring? Simak Kelebihan dan Kekurangannya Berikut Ini

Mengapa Blind Hiring Penting Dilakukan?

blind hiring

Tim rekrutmen sering kali membuat keputusan berdasarkan kesan dari resume kandidat, yang mungkin termasuk detail pribadi seperti nama atau latar belakang.

Meskipun hal ini tidak selalu disengaja, namun bias dapat menguntungkan satu kelompok. Perekrutan buta bertujuan untuk:

  • Mengurangi diskriminasi berdasarkan gender, etnis, atau latar belakang sosial ekonomi
  • Mendorong tim yang lebih beragam
  • Meningkatkan kesetaraan di tempat kerja
  • Fokus pada bakat dan keterampilan, bukan pada sifat-sifat yang tampak di permukaan

Baca Juga: Mass Hiring: Pengertian, Manfaat, dan Cara Melakukannya

Bagaimana Cara Melakukan Blind Hiring?

blind hiring

Sebuah studi dari National Bureau of Economic Research menemukan bahwa kandidat dengan nama yang “terdengar seperti orang kulit putih” memiliki kemungkinan 50% lebih besar untuk dipanggil kembali untuk wawancara dibandingkan mereka yang memiliki nama yang “terdengar seperti orang etnis tertentu”, bahkan dengan resume yang sama.

Blind recruitment cenderung menghilangkan data yang dapat diidentifikasi dari resume dan materi lamaran lainnya yang relevan.

Hal ini bisa dilakukan dengan berbagai cara, tergantung pada titik dalam proses perekrutan, seperti:

1. Anonimisasi resume

Dalam anonimisasi resume, nama, alamat, dan bahkan informasi pendidikan dihilangkan.

Nama-nama perusahaan tempat bekerja sebelumnya juga dihapus.

Perekrut memusatkan perhatian pada pengalaman kerja, keahlian, dan pencapaian.

2. Blind interview

Selain dengan menggunakan anonimisasi resume, rekrutmen buta juga dilakukan dengan blind interview.

Beberapa perusahaan akan menggunakan wawancara berbasis teks atau bahkan merekam pertanyaan yang sudah diajukan sebelumnya dengan wawancara video yang mana suara atau gambar kandidat hanya muncul pada tahap selanjutnya.

Baca Juga: Campus Hiring: Arti, Manfaat, Kekurangan, dan Strategi Terbaiknya

3. Penilaian keterampilan

Sebuah alternatif dari resume adalah melakukan penilaian keterampilan buta, memberikan rekruter gambaran tentang kandidat tanpa mengetahui siapa dia.

Dengan cara ini, tim rekrutmen dapat fokus menilai keterampilan yang dimiliki kandidat tanpa harus melihat bagaimana background yang dimiliki oleh kandidat tersebut.

4. Wawancara terstruktur

Jika ini adalah pekerjaan di kantor dan ketika tiba waktunya untuk wawancara langsung, perekrut mengandalkan pertanyaan standar dan kriteria evaluasi yang berfokus pada kompetensi daripada kesan subjektif.

Baca Juga: Collaborative Hiring: Manfaat, Strategi, dan Tantangannya

Apa Kelebihan dan Kekurangan dari Blind Hiring?

rekrutmen

Rekrutmen buta menawarkan banyak kelebihan yang lebih dari sekadar mengurangi bias.

Berfokus pada keterampilan dan kompetensi membantu menciptakan tenaga kerja yang lebih beragam dan inklusif, yang dapat menghasilkan inovasi dan kinerja perusahaan yang lebih baik.

Namun bukan berarti metode rekrutmen ini tidak memiliki kekurangan.

Berikut kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh metode rekrutmen buta ini:

Kelebihan dari Blind Hiring

1. Mengurangi bias dan mendorong keberagaman

Keuntungan pertama yang ditunjukkan oleh blind hiring adalah kemampuannya untuk mengurangi bias dalam perekrutan, yang dapat mempengaruhi pilihan karyawan.

Penelitian oleh McKinsey menunjukkan bahwa perusahaan dengan keragaman yang lebih tinggi 36% lebih mungkin untuk mengungguli rekan-rekan mereka secara finansial.

Dalam proses rekrutmen buta, ras, jenis kelamin, dan bahkan kualifikasi pendidikan bisa disamarkan, dan perekrutan bisa benar-benar didasarkan pada pengalaman kerja dan keterampilan.

Dengan cara ini, proses perekrutan yang sangat inklusif akan menghasilkan tenaga kerja yang lebih beragam.

2. Berfokus pada keterampilan dan kompetensi

Perekrutan buta menekankan pada hal yang paling penting, yaitu kemampuan kandidat untuk melakukan pekerjaan.

Dengan berfokus pada tes keterampilan, contoh pekerjaan, atau pengalaman yang relevan dari individu, perekrut dapat yakin dalam memilih yang terbaik untuk peran tersebut.

Baca Juga: Hiring Manager: Pengertian, Tugas, dan Skill yang Wajib Dimiliki

3. Meningkatkan reputasi perusahaan

Perusahaan yang berkomitmen terhadap keragaman dan praktik perekrutan non-diskriminatif berada di garis depan dalam hal keragaman dan inklusi, yang dapat menjadi iklan yang menarik bagi calon karyawan dan klien yang tertarik dengan praktik bisnis yang adil.

4. Meningkatkan inovasi

Organisasi yang beragam akan menghasilkan tim yang lebih inovatif dan imajinatif.

Karena orang-orang dengan latar belakang yang berbeda mengetahui hal-hal yang berbeda, ketika mereka bergabung, mereka membawa perpaduan sudut pandang dan masukan, yang mengarah pada pemecahan masalah yang lebih kreatif dan pemikiran yang inventif.

Baca Juga: Hiring Freeze: Penyebab, Dampak, dan Tips untuk Rekruter

Kekurangan dari Blind Hiring

1. Informasi yang terbatas

Rekrutmen buta menghilangkan banyak informasi pribadi yang juga dapat menghilangkan konteks pengalaman pelamar.

Sebagai contoh, informasi tentang seseorang yang lulus dari universitas ternama atau bekerja di perusahaan ternama dapat sangat informatif untuk informasi latar belakang.

2. Sulit dipertahankan di tahap selanjutnya

Meskipun pada titik tertentu anonimitas mungkin saja terganggu, yakni seperti ketika kandidat menjalani wawancara secara langsung.

Namun mustahil untuk tidak mengamati kandidat saat bertemu langsung dan memang, salah satu potensi jebakan dalam proses ini.

Jadi cara ‘buta’ ini akan sulit dipertahankan pada tahap berikutnya.

Baca Juga: Apa itu Passive Recruiting? Berikut Arti, Strategi, dan Tekniknya

3. Memakan waktu

Blind hiring membutuhkan lebih banyak pekerjaan untuk tim rekrutmen karena resume harus disunting dengan teliti.

Untuk memastikan keadilan, proses baru mungkin perlu dikembangkan untuk hal-hal seperti penilaian keterampilan tunanetra.

4. Bukan solusi untuk mengatasi keragaman

Metode rekrutmen ini memang membantu mengurangi bias di awal.

Namun, hal ini tidak menyelesaikan sebagian besar tantangan sistemik yang mungkin ada dalam proses atau budaya perusahaan secara keseluruhan.

Organisasi harus terus mendukung keberagaman dan inklusi lebih dari sekadar perekrutan.

Baca Juga: Strategi Rekrutmen: Pengertian, Proses, dan Tips Suksesnya

Bagaimana Cara Menerapkan Blind Hiring di Perusahaan?

blind hiring

Apakah Anda ingin menerapkan perekrutan tunanetra di organisasi Anda?

Berikut ini adalah panduan langkah demi langkah untuk membantu Anda memulai.

1. Mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki

Pertama, tinjau proses perekrutan Anda saat ini untuk menemukan semua celah yang memungkinkan terjadinya bias.

Apakah Anda menyaring resume berdasarkan pendidikan atau prestise perusahaan yang Anda hadiri?

Apakah Anda melakukan wawancara dengan cara yang memungkinkan adanya subjektivitas?

Pertama, pahami tempat-tempat yang melibatkan bias dan putuskan bagian mana dari perekrutan buta yang akan Anda gunakan.

2. Gunakan alat penyaringan blind resume

Banyak alat perangkat lunak yang bisa menganonimkan resume secara otomatis dengan menghapus nama, jenis kelamin, dan informasi apa pun yang menjelaskannya.

Anda bahkan bisa melatih tim rekrutmen Anda untuk menghapus informasi ini secara manual sebelum meninjau resume.

Baca Juga: Ghost Jobs: Arti, Penyebab, Dampak, dan Tips Menghindarinya

3. Menerapkan penilaian keterampilan

Penilaian keterampilan dalam prosedur perekrutan.

Tes ini akan memungkinkan kandidat untuk membuktikan kemampuan mereka dalam melakukan tugas-tugas di dunia nyata, sehingga memungkinkan perekrut untuk memahami kualifikasi mereka tanpa melihat resume.

4. Standarisasi wawancara

Setiap kandidat dinilai menggunakan standar yang sama.

Seseorang akan menggunakan pertanyaan terstruktur yang diarahkan pada keterampilan dan pengalaman yang dianggap cukup untuk memenuhi syarat, setelah menyiapkan metode penilaian yang memungkinkan untuk mengukur respon secara objektif.

Baca Juga: Talent Sourcing: Arti, Proses, Teknik Terbaik, dan Tantangannya

5. Latih tim rekrutmen

Latihlah tim rekrutmen Anda agar mereka dapat meminimalisir bias dalam perekrutan.

Teknik perekrutan tunanetra terbaik, pelatihan kesadaran dan kepekaan, akan membuat proses perekrutan menjadi tidak bias.

6. Pantau dan sesuaikan

Pantau keefektifan metode rekrutmen ini, mulai dari apakah Anda mendapatkan kandidat yang lebih beragam hingga melanjutkan perekrutan yang paling cocok.

Kumpulkan data dan umpan balik untuk mengasah dan menyesuaikan proses Anda sesuai kebutuhan.

gajihub 3

Baca Juga: 17 Tips Mencari Karyawan dan Hal yang Perlu Dipertimbangkan

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai blind hiring yang dapat Anda jadikan sebagai salah satu metode rekrutmen di perusahaan Anda.

Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa blind hiring ini digunakan untuk mengurangi bias yang sering terjadi dalam rekrutmen perusahaan.

Ketika rekrutmen dilakukan secara ‘buta’, maka tim rekrutmen dapat fokus kepada kemampuan yang dimiliki oleh kandidat, alih-alih memperhatikan latar belakang yang dimiliki.

Ini bisa memberikan kesempatan kepada kandidat-kandidat yang sebelumnya tidak pernah mendapatkan kesempatan karena latar belakang yang dimiliki.

Untuk mendukung terlaksananya blind hiring ini dengan efektif dan efisien, Anda dapat menggunakan sistem HRIS dari GajiHub.

GajiHub merupakan sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan, mulai dari untuk pengelolaan kehadiran karyawan, pengelolaan payroll, pengelolaan BPJS dan PPh 21, HRIS, integrasi akuntansi, cuti dan izin, analisis data, employee self service, kasbon, reimbursement, live tracking, hingga integrasi fingerprint.

Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis untuk 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *