Menanyakan Status Pernikahan Karyawan, Ini Aturan dan Alternatifnya

menanyakan status pernikahan karyawan

Tahukah Anda, menanyakan status pernikahan karyawan menjadi salah satu pertanyaan yang dapat muncul dalam rekrutmen karyawan.

Pertanyaan ini diberikan oleh HRD pada saat wawancara kerja ataupun dalam informasi lowongan kerja.

Meski begitu, menanyakan status pernikahan masih sering dianggap sebagai tindakan yang kurang etis.

Lalu apa sebenarnya alasan HRD menanyakan status pernikahan karyawan? Apakah ada alternatif lain yang lebih sopan untuk menanyakan status pernikahan karyawan?

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai menanyakan status pernikahan karyawan.

Untuk lebih lengkapnya, Anda bisa menyimak penjelasan yang ada di bawah ini:

Apakah Status Pernikahan Perlu Dicantumkan di Informasi Lowongan Kerja?

menanyakan status pernikahan karyawan

Status pernikahan hingga saat ini masih menjadi hal yang ditanyakan dalam tahapan rekrutmen karyawan.

Pertanyaan mengenai status pernikahan ini ditanyakan oleh HRD baik melalui informasi lowongan kerja hingga ketika saat proses wawancara kandidat.

Mengajukan pertanyaan ini masih dilakukan dengan berbagai alasan.

Namun sebanarnya apa sih yang harus dilakukan? Bolehkan HRD menanyakan status pernikahan dalam proses rekrutmen ini?

Ternyata, mencantumkan pertanyaan mengenai status pernikahan ini bisa menimbulkan diskriminasi, lho.

Diskriminasi ini dapat terjadi bagi mereka yang telah menikah ataupun mereka yang belum menikah.

Diskriminasi ini akhirnya dapat melanggar prinsip kesetaraan dan kesempatan yang sama dalam bekerja.

Untuk menjaga dan sebagai bentuk diversitas sekaligus membangun budaya kerja yang inklusif, sebaiknya tidak ada diskriminasi yang didasarkan pada status pernikahan atau kehidupan pribadi lainnya.

Jadi, sebagai HRD yang mengurus informasi lowongan kerja atau melaksanakan wawancara kerja, sebaiknya Anda tidak menanyakan pertanyaan mengenai status pernikahan ini.

Jika memang Anda membutuhkan informasi mengenai pernikahan karyawan, maka Anda bisa mengajukan pertanyaan ini melalui tahap seleksi lebih lanjut atau setelah karyawan diterima kerja.

Setelah karyawan diterima kerja, perusahaan biasanya akan memberikan dokumen yang berisi informasi pribadi karyawan, termasuk status pernikahan.

Meski begitu, HRD dan perusahaan diharapkan tetap memperlakukan karyawan dengan seadil-adilnya apapun status pernikahannya, baik sudah menikah atau belum menikah.

Baca Juga: Menikah Satu Kantor: Ini Aturan dan Tipsnya

Mengapa HRD Menanyakan Status Pernikahan Karyawan?

menanyakan status pernikahan karyawan

HRD memiliki tugas melakukan pengelolaan karyawan di perusahaan, termasuk dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan.

Di sini HRD harus memastikan bahwa kandidat yang dipilih dapat bekerja dalam waktu yang lama.

Ini termasuk kandidat tersebut dapat fokus bekerja dan terus meningkatkan produktivitas pekerjaan dan terkait administrasi perusahaan lainnya seperti untuk perhitungan gaji, tunjangan, dan terkait pajak.

Berikut beberapa alasan mengapa HRD menanyakan status pernikahan karyawan baik dalam informasi lowongan kerja atau saat wawancara kerja:

1. Menjadi bagian administrasi karyawan

Alasan pertama adalah pertanyaan mengenai status pernikahan merupakan bagian dari administrasi karyawan.

Data-data informasi karyawan ini akan dimasukan ke dalam database yang dimiliki perusahaan.

Dari data ini nantinya perusahaan dalam membuat berbagai kebijakan terkait tunjangan, asuransi karyawan, pajak penghasilan, pengelolaan cuti karyawan, dan lainnya.

2. Untuk memastikan komitmen karyawan

Mengajukan pertanyaan terkait status karyawan juga dilakukan HRD untuk memastikan komitmen karyawan.

Biasanya untuk memastikan komitmen ini HRD akan memberikan pertanyaan ini saat tahap interview.

Meski terdengar tidak etis, namun pertanyaan mengenai status pernikahan ini masih sering ditanyakan oleh HRD.

Karyawan yang belum menikah atau single dianggap memiliki komitmen untuk bekerja yang lebih besar dibandingkan mereka yang sudah menikah.

Ini termasuk dalam hal fokus bekerja, karyawan yang sudah menikah sering dianggap memiliki fokus kerja yang terbagi dengan kehidupan di rumah.

Baca Juga: 15 Contoh Pertanyaan untuk Mengetahui Karakter Seseorang

3. Bagian menyusun gaji dan tunjangan

Alasan selanjutnya mengapa HRD memberikan pertanyaan terkait status pernikahan adalah sebagai bagian dari menyusun gaji dan tunjangan.

Ini dikarenakan ketika karyawan berstatus telah menikah, maka gaji dan tunjangan yang didapatkan akan berbeda.

Oleh karenanya perusahaan perlu mempertimbangan karena tanggungan karyawan yang telah menikah lebih besar daripada karyawan yang belum menikah.

Salah satu tunjangan yang diberikan kepada karyawan yang telah menikah adalah tunjangan suami/istri dan tunjangan anak.

Tunjangan suami/istri diberikan dengan nominal yang disesuaikan dengan gaji yang didapatkan, tunjangan ini akan ditiadakan ketika suami/istri meninggal atau cerai.

Sedangkan tunjangan anak diberikan sampai batas usia anak 21 tahun dan hanya dihitung untuk 2 anak saja.

4. Untuk perhitungan pajak

Alasan yang terakhir mengapa HRD menanyakan status pernikahan karyawan adalah untuk perhitungan pajak.

Pajak yang dimaksud di sini adalah PPh 21, dimana perhitungannya disesuaikan dengan status pernikahan dan jumlah anak.

gajihub 3

Baca Juga: 20 Contoh Jawaban Kelebihan dan Kekurangan Diri Saat Interview

Bagaimana Aturan Menanyakan Status Pernikahan Karyawan?

pertanyaan wawancara

Setelah Anda mengetahui alasan mengapa HRD menanyakan status pernikahan karyawan, lalu bagaimana aturannya?

Adakah aturan yang membahas mengenai HRD yang bertanya mengenai status pernikahan karyawan?

Sejauh ini tidak ada aturan yang membahas mengenai bertanya status pernikahan karyawan, baik dalam UU Ketenagakerjaan ataupun dalam peraturan pemerintah.

Ketika ada HRD yang menanyakan status pernikahan kepada kandidat, maka HRD ataupun perusahaan yang bersangkutan tidak akan mendapatkan sanksi atau hukuman.

Namun mengajukan pertanyaan ini dianggap tidak etis dalam dunia kerja, karena status pernikahan merupakan privasi kandidat.

Mengajukan pertanyaan ini juga sangat rentan terhadap diskriminasi sehingga HRD sebisa mungkin harus menghindarinya.

Baca Juga: In-Depth Interview: Pengertian, Karakteristik, dan Tips Mempersiapkannya

Apa Saja Pertanyaan Alternatif untuk Menanyakan Status Pernikahan Karyawan?

menanyakan status pernikahan karyawan

Meski mengajukan pertanyaan mengenai status pernikahan dianggap tidak etis, Anda bisa lho menggunakan pertanyaan alternatif untuk menanyakan status pernikahan ini.

Berikut beberapa pertanyaan alternatif yang bisa Anda gunakan untuk menggantikan pertanyaan mengenai status pernikahan karyawan:

  1. Apakah Anda tidak keberatan jika sewaktu-waktu harus dipindahkan ke luar kota?
  2. Apakah Anda tidak keberatan jika sewaktu-waktu harus bekerja lembur atau bekerja di hari libur?
  3. Apakah Anda keberatan jika sewaktu-waktu harus melakukan perjalanan dinas ke luar kota?
  4. Apa tujuan karir Anda dalam jangka panjang?
  5. Jika Anda berada di dalam keadaan darurat, siapa yang bisa kami hubungi?

Ketika HRD mengetahui status pernikahan karyawan, maka lebih mudah bagi HRD untuk mengelola tunjangan, kebijakan cuti, hingga untuk perhitungan pajak.

Namun Anda sebisa mungkin menghindari pertanyaan mengenai status pernikahan karyawna baik dalam informasi lowongan kerja atau saat tahap interview karyawan.

Ini dilakukan untuk menghindari diskriminasi dalam proses rekrutmen dan untuk menciptakan budaya kerja yang adil untuk seluruh karyawan.

Meski karyawan yang telah menikah sering dianggap kurang fokus dan kurang berkomitmen untuk bekerja, namun masih banyak karyawan yang telah menikah yang bisa membagi waktu dengan baik untuk pekerjaan dan keluarga.

Jadi, sebaiknya Anda tidak menjadikan status pernikahan sebagai pertimbangan untuk menerima atau menolak kandidat saat proses rekrutmen karyawan.

Baca Juga: 8 Tips Menjawab Pertanyaan Tentang Gaji, Apa Saja?

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan mengenai menanyakan status pernikahan karyawan yang dapat menjadi refrensi bagi Anda untuk melakukan wawancara secara adil dan bebas diskriminasi.

Dari penjelasan artikel yang ada di atas dapat diketahui bahwa mengajukan pertanyaan mengenai status pernikahan karyawan dianggap tidak etis dan sebisa mungkin Anda harus menghindarinya.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya diskriminasi yang bisa terjadi pada karyawan yang telah menikah ataupun yang belum menikah.

Sebagai HRD, Anda dituntut untuk dapat mengelola karyawan di perusahaan dengan sebaik mungkin, termasuk mendapatkan talenta terbaik untuk perusahaan.

Untuk mengoptimalkan pengelolaan karyawan ini, penting bagi Anda untuk menggunakan perangkat lunak yang memadai.

GajiHub menjadi perangkat lunak pengelolaan karyawan terbaik yang akan memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

GajiHub merupakan sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.

Fitur-fitur yang dimiliki GajiHub sangatlah lengkap, mulai dari untuk pengelolaan penggajian karyawan, pengelolaan kehadiran karyawan, PPh 21, BPJS, integrasi akuntansi, analisis data, pengajuan izin dan cuti, reimbursement, kasbon, analisis data, live tracking, hingga integrasi fingerprint.

Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *