Research and Development: Manfaat, Jenis, dan Tahapannya

research and development banner

Research and development (R&D) atau penelitian dan pengembangan menjadi salah satu metode yang dilakukan untuk menemukan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada.

Proses R&D mencakup berbagai tahapan yang cukup panjang dan membutuhkan strategi yang perlu disusun dengan baik agar bisnis dapat mencapai keberhasilan dalam menyediakan produknya.

Melalui proses R&D yang efektif, bisnis dapat menghadirkan solusi yang relevan dan kompetitif, memberikan nilai tambah bagi pelanggan, dan menumbuhkan rasa loyalitas.

Di samping itu, R&D juga memungkinkan bisnis untuk menyesuaikan tren industri, sehingga menjadikannya lebih adaptif terhadap perubahan permintaan pasar dan teknologi terbaru.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas apa itu research and development, manfaat, jenis, dan tahapan prosesnya.

Apa yang Dimaksud dengan Research and Development?

research and development 1

Research and development (R&D) adalah bagian penting dalam proses pengembangan produk dalam sebuah bisnis.

R&D menjadi metode umum yang digunakan oleh perusahaan untuk menemukan ide-ide baru guna mendapatkan keunggulan kompetitif di pasar.

Proses ini memungkinkan bisnis untuk mengungkap pengetahuan terkait produk, baik terkait pelanggan mereka maupun produk yang mereka jual.

Berbagai perusahaan, terutama yang bergerak di bidang layanan sering kali terlibat dalam proyek research and development, karena industri tersebut sangat kompetitif.

Barang tanpa bentuk fisik juga lebih sulit untuk dijual, sehingga penting bagi perusahaan untuk menemukan keunggulan kompetitif dari suatu produk.

Ada beberapa metode dan tujuan berbeda dalam menjalankan penelitian dan pengembangan. Beberapa model yang berbeda termasuk:

  • Penelitian dengan tujuan menciptakan produk baru
  • Penelitian terapan dengan tujuan mengidentifikasi produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada
  • Pendanaan inkubator untuk mendorong wirausahawan mengembangkan ide-ide inovatif

Research and development umummnya bukan bagian termasuk ke dalam operasional bisnis internal, melainkan perusahaan menggunakan outsourcing untuk memenuhi tugas tersebut.

Namun, beberapa perusahaan besar mungkin membangun tim R&D-nya sendiri dan biasanya terdiri dari researcher atau engineer yang memahami bisnis, tujuan perusaahaan, dan pasar.

Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Product Knowledge untuk Bisnis

Apakah Perusahaan Perlu Melakukan Research and Development?

research and development 2

Research and development menawarkan beberapa manfaat penting bagi perusahaan, seperti:

1. Keunggulan Kompetitif

Melalui R&D, perusahaan bisa menciptakan produk atau layanan baru yang membantu mereka bersaing lebih baik di pasar.

Dengan keunggulan kompetitif yang lebih besar, perusahaan dapat menarik lebih banyak pelanggan dan meningkatkan keuntungan.

R&D juga dapat membantu menemukan cara untuk mengurangi biaya produksi.

Penghematan ini memungkinkan perusahaan untuk mengalokasikan dana lebih banyak ke area lain, seperti pemasaran, yang semakin memperkuat posisi mereka di pasar.

2. Dukungan untuk Pemasaran

R&D dapat memberikan tim pemasaran materi baru untuk mempromosikan bisnis secara lebih efektif.

Setiap kali ada produk atau fitur baru yang dihasilkan oleh R&D, tim pemasaran bisa membuat campaign iklan yang menarik, untuk menarik pelanggan baru atau membangkitkan minat dari pelanggan lama.

Tim pemasaran juga dapat memberikan masukan kepada tim R&D, karena mereka lebih memahami keinginan pelanggan sehingga arah pengembangan produk bisa lebih terfokus.

3. Meningkatkan Motivasi Karyawan

R&D dapat meningkatkan motivasi karyawan dan membangun semangat kerja dalam tim.

Ketika karyawan merasa antusias terhadap produk atau fitur baru yang sedang mereka kembangkan, produktivitas dan kepuasan kerja mereka meningkat.

Dengan berfokus pada inovasi, karyawan juga dapat menyampaikan ide-ide dengan lebih bebas, sehingga tim dapat menghasilkan ide-ide baru dengan lebih cepat dan menciptakan produk yang lebih bermanfaat bagi pelanggan.

R&D 8

4. Peluang Merger dan Akuisisi

Beberapa tim R&D mengembangkan ide-ide baru dengan tujuan menjualnya ke perusahaan yang lebih besar.

Jika tim kecil memiliki ide bagus tetapi kekurangan dana atau sumber daya, mereka dapat menjual ide tersebut kepada perusahaan besar.

Terkadang, perusahaan besar tertarik hingga menawarkan untuk membeli atau mengakuisisi tim tersebut, sehingga tim kecil ini bisa terus mengembangkan ide-ide inovatif yang menguntungkan kedua belah pihak.

5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Dengan mengembangkan produk, layanan, dan fitur baru melalui R&D, perusahaan dapat menawarkan lebih banyak hal yang diinginkan atau dibutuhkan pelanggan.

Dengan lebih banyak pilihan produk dan layanan, bisnis dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan loyalitas pelanggan.

Pelanggan yang puas dan setia membantu meningkatkan pendapatan perusahaan, yang memungkinkan lebih banyak riset untuk menciptakan produk yang lebih bermanfaat.

Siklus ini menciptakan hubungan saling menguntungkan yang mendukung pertumbuhan bisnis.

Baca Juga: Manajemen Persediaan: Metode, Langkah Penting, dan Tipsnya

Apa Saja Jenis-Jenis Research and Development?

research and development 3

Sebelum melaksanakan proses research and development, penting bagi Anda untuk memahami jenis-jenisnya.

Dengan demikian, Anda dapat menentukan jenis informasi yang dibutuhkan dalam pengembangan produk bisnis.

Berikut beberapa jenisnya:

1. Basic Research

Basic research atau disebut juga sebagai penelitian fundamental bertujuan untuk memperluas pemahaman mengenai fenomena atau subjek tertentu.

Jenis penelitian ini fokus pada menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar yang biasanya dimulai dengan kata “apa,” “mengapa,” dan “bagaimana.”

Menurut  Organization for Economic Cooperation and Development (OECD) tujuan dari basic research adalah untuk menganalisis properti, struktur, dan hubungan dengan tujuan merumuskan serta menguji hipotesis, teori, atau hukum.

Penelitian ini dilakukan tanpa adanya aplikasi atau kegunaan spesifik di dalam pikiran, karena pada tahap ini, mungkin belum ada tujuan akhir yang jelas untuk penerapannya.

Contoh Basic Research

  • Mempelajari dampak merokok jangka panjang terhadap kondisi kulit
  • Mempelajari efek kerja jarak jauh terhadap kesehatan mental
  • Mempelajari pengaruh penggunaan alat transportasi mikromobilitas terhadap kemacetan di perkotaan

Penelitian dasar lebih berfokus pada perolehan pengetahuan daripada mencapai tujuan bisnis.

Oleh karena itu, penelitian jenis ini lebih sering dilakukan oleh institusi pendidikan seperti universitas, meskipun beberapa perusahaan juga turut berinvestasi dalam penelitian dasar, seringkali melalui kemitraan dengan universitas.

Selain itu, hasil dari penelitian dasar biasanya tidak diperjualbelikan, melainkan dipublikasikan dalam jurnal ilmiah agar bisa diakses oleh publik.

Hasil dan wawasan dari penelitian dasar ini kemudian dapat digunakan oleh tim R&D untuk jenis penelitian lainnya, yaitu penelitian terapan.

Baca Juga: Manajemen Proses Bisnis: Tahapan, Cara, Contoh, dan Tipsnya

gajihub 3

2. Penelitian Terapan

Penelitian terapan bertujuan untuk menemukan solusi bagi masalah tertentu.

Meskipun penelitian dasar dan terapan sama-sama berfokus pada menemukan pengetahuan baru, perbedaannya terletak pada bagaimana pengetahuan tersebut akan diterapkan.

Dalam penelitian terapan, pengetahuan digunakan untuk mengembangkan solusi praktis.

Sementara dalam dunia bisnis, perusahaan biasanya membedakan penelitian dasar dan terapan dengan memulai proyek baru yang mengeksplorasi hasil penelitian dasar.

Ada tiga jenis utama dari penelitian terapan:

  1. Penelitian Tindakan bertujuan untuk menyelesaikan masalah dengan cepat. Misalnya, jika sebuah perusahaan memiliki sistem manajemen proyek yang terlalu rumit, mereka dapat menggunakan penelitian tindakan untuk mencari solusi yang lebih efisien.
  2. Penelitian Evaluasi bertujuan untuk menilai dan mengukur keberhasilan suatu proyek atau aktivitas. Contohnya, perusahaan dapat mengevaluasi bagaimana alat laboratorium baru memengaruhi efisiensi proses research and development.
  3. R&D dalam konteks penelitian terapan bertujuan untuk mengumpulkan pengetahuan guna menciptakan produk baru untuk dipasarkan.

Contoh penelitian terapan meliputi:

  • Mencari solusi untuk mencegah penyebaran informasi yang salah di media sosial
  • Meneliti teknologi yang bisa meningkatkan kapasitas baterai lithium-ion
  • Meneliti cara memproduksi alat rumah tangga yang lebih hemat energi

Baca Juga: Problem Analysis: Pengertian, Metode, dan Prosesnya

3. Pengembangan Eksperimental

Dalam pengembangan eksperimental, tim research and development menggunakan hasil dari penelitian dasar dan terapan untuk mengembangkan atau menyempurnakan produk atau layanan.

Pengembangan eksperimental berbeda dengan pengembangan produk pada umumnya, meskipun keduanya merupakan bagian dari proses penciptaan produk.

Pada tahap ini, tim R&D menguji pengetahuan mereka tentang aplikasi spesifik yang diperlukan untuk mengembangkan produk dengan sukses.

Contoh dari pengembangan eksperimental adalah produsen mobil yang menguji teknologi airbag baru selama proses pembuatan kendaraan.

Pada banyak perusahaan, proses pengembangan eksperimental ditangani oleh tim R&D yang sama yang melakukan penelitian dasar dan terapan.

Namun, ada beberapa proyek di mana jenis penelitian R&D yang berbeda ditangani oleh tim yang berbeda pula.

Misalnya, dalam penelitian farmasi, proses pengembangan obat dapat dimulai dengan ilmuwan akademik yang menemukan informasi baru tentang suatu penyakit.

Kemudian, perusahaan farmasi dapat memanfaatkan informasi ini untuk mengembangkan senyawa molekul baru yang lebih efektif dalam mengobati penyakit tersebut.

Baca Juga: Manajemen Proyek: Pengertian, Tujuan, dan Tahapan Prosesnya

Apa Perbedaan Antara Research and Development Industri dan Akademik?

research and development 4

Proses R&D bervariasi tergantung pada jenis dan industrinya, tetapi ada perbedaan besar antara R&D di lingkungan industri dan akademik.

Tujuan utama R&D akademik adalah untuk memperoleh pengetahuan, bukan penerapan praktis langsung.

Sementara dalam R&D industri, tujuannya adalah untuk mendapatkan pengetahuan yang mendukung tujuan perusahaan, menciptakan produk atau layanan baru, dan menghasilkan keuntungan.

Karena R&D industri terkait langsung dengan tujuan bisnis, prosesnya biasanya lebih cepat daripada R&D akademik.

Baca Juga: Revolusi Industri: Pengertian, Sejarah, dan Dampaknya di Berbagai Bidang

Bagaimana Tahapan dalam Proses Research and Development?

research and development 5

Dalam research development, ada beberapa tahapan penting yang perlu menjadi fokus Anda, yaitu:

1. Ide

Tahap pertama ini sangat berkaitan dengan penelitian. Di sini, Anda perlu menentukan jenis produk yang ingin dibuat atau cara meningkatkan produk yang sudah ada.

Pada tahap ini, biarkan ide-ide mengalir dan sediakan wadah agar tim dapat menyampaikan inovasinya yang out of the box. 

Penelitian yang dilakukan

Menggali teknologi baru, tren pasar, perilaku pelanggan pada produk saat ini, dan kelemahan produk pesaing.

2. Validasi

Pada tahap ini, Anda perlu memastikan bahwa ide-ide Anda sesuai dengan kebutuhan atau keinginan pasar.

Anda bisa melakukan survei, berbicara dengan pelanggan saat ini, atau bahkan mencoba menjual produk untuk mengukur respons.

Untuk memperjelas data atau memilih ide terbaik, Anda bisa melakukan A/B testing untuk melihat mana yang lebih disukai pelanggan.

Penelitian pasar dan analisis permintaan akan menjadi alat utama dalam tahap ini.

Penelitian yang dilakukan

Analisis pasar dan permintaan untuk memastikan produk sesuai dengan kebutuhan pelanggan, serta riset harga untuk mengetahui potensi profitabilitas.

Baca Juga: Problem Statement: Pengertian, Metode, dan Cara Menulis

R&D 7

3. Pembuatan Prototipe

Setelah ide semakin jelas, langkah selanjutnya adalah membuat prototipe produk. Bergantung pada produk yang Anda buat, ini bisa berupa mockup pada alat desain atau model fisik.

Tahap ini adalah peluang untuk memahami produk yang ingin dibuat serta meminta pendapat audiens tentang ekspektasi mereka untuk versi final.

Bentuk kelompok uji coba dan tanyakan beberapa pertanyaan seperti:

  • Apakah Anda memahami produk ini?
  • Untuk apa produk ini bisa digunakan?
  • Menurut Anda, siapa yang akan menggunakannya?
  • Apa kekuatan dan kelemahan produk ini?

Catat fitur yang kurang dan buat penyesuaian.

Namun, jangan langsung menerima semua masukan karena pelanggan mungkin memberikan ide tambahan yang tidak terlalu relevan. Anda perlu memilah mana yang penting untuk produk.

Penelitian yang dilakukan

Memahami seberapa baik calon pembeli mengerti produk Anda, serta melihat manfaat dan kekurangannya menurut mereka.

4. Pemasaran

Setelah prototipe selesai, mulailah untuk merencanakan strategi pemasaran produk kepada calon pelanggan.

Pahami siapa calon pembeli, apa kekuatan produk yang bisa menarik minat mereka, dan tentukan saluran pemasaran yang ingin digunakan.

Pemilihan ini akan bergantung pada anggaran dan waktu yang tersedia. Karena itu, strategi go-to-market sangat penting.

Penelitian yang dilakukan

Tinjau analisis pasar dan audiens untuk memahami karakteristik pembeli, manfaatkan poin-poin penting yang diidentifikasi pada tahap prototipe, serta lakukan riset harga untuk menentukan strategi harga yang tepat.

Baca Juga: Manajemen Pemasaran: Tahapan, Peran, Jenis, dan Strateginya

research and development 6

5. Pengembangan

Setelah Anda semakin memahami apa yang ingin dibangun dan cara menjualnya, mulailah membuat produk.

Jangan coba selesaikan semua sekaligus, melainkan tentukan jangka waktu untuk membangun MVP (Minimum Viable Product) terlebih dahulu, kemudian kembangkan secara bertahap.

Pendekatan iteratif seperti Kanban atau metode Scrum bisa membantu mengelola pengembangan produk dalam setiap siklus, serta memungkinkan Anda mengambil masukan dari pelanggan selama proses berlangsung.

Penelitian yang dilakukan

Menentukan MVP berdasarkan harapan pengguna dan kapasitas internal, serta mengumpulkan feedback pengguna tentang performa produk untuk memahami pengalaman mereka.

6. Peluncuran

Setelah produk mencapai tahap yang diinginkan, waktunya untuk diluncurkan. Pastikan semua sistem, pemasaran, dan penjualan sudah siap agar produk bisa langsung mendapatkan perhatian maksimal.

Setelah peluncuran, pantau hasil pemasaran, minat pelanggan, dan cara mereka menggunakan produk. Ini akan membantu menentukan perubahan yang perlu dilakukan di masa depan.

Penelitian yang dilakukan

Mengukur dan menganalisis tingkat adopsi, minat pemasaran, serta kinerja produk.

Baca Juga: Kano Model Analysis: Pengertian, Cara Kerja, dan Metodenya

7. Peningkatan

Setelah produk diluncurkan, proses research and development tidak berhenti. Produk perlu terus didukung dan ditingkatkan agar tetap relevan dan berdaya saing.

Beberapa ide perbaikan awal bisa didapatkan dari peluncuran, namun, Anda tetap perlu memantau pasar, pesaing, dan pelanggan untuk memastikan produk tetap sesuai dengan kebutuhan.

Penelitian yang dilakukan

Analisis pesaing, tren pasar, dan kepuasan pelanggan.

Baca Juga: 12 Strategi Untuk Meningkatkan Kepuasan Karyawan

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa research and development merupakan proses penting bagi perusahaan untuk menciptakan produk baru atau meningkatkan produk yang sudah ada.

Melalui R&D, perusahaan bisa memahami kebutuhan pasar, menemukan ide-ide inovatif, dan mengembangkan solusi yang relevan dan kompetitif.

R&D tidak hanya membantu perusahaan menghadirkan nilai tambah bagi pelanggan, tetapi juga membuat bisnis lebih adaptif terhadap perubahan tren dan teknologi di pasar.

Selain itu, research and development juga memiliki berbagai manfaat, seperti memberikan keunggulan kompetitif, mendukung upaya pemasaran, meningkatkan motivasi karyawan, hingga meningkatkan kepuasan pelanggan.

Untuk mendukung proses research and development, perusahaan juga perlu berfokus pada manajemen data karyawan dengan menggunakan software Gajihub.

Melalui hal tersebut, perusahaan dapat melakukan riset terhadap gaji karyawan karena Gajihub dapat memberikan data seperti gaji pokok, total tunjangan, total potongan, hingga take home pay. 

Selain itu, Anda juga bisa melihat ringaksan gaji per-organisasi atau divisi untuk mengetahui tim mana yang memiliki pengeluaran terbesar.

Dengan demikian, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih baik terkait penggajian karyawan.

Tertarik mencoba Gajihub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *