Perbedaan Performance Management dan Performance Appraisal

performance management dan performance appraisal banner

Performance management dan performance appraisal merupakan dua hal penting yang perlu dilakukan perusahaan untuk memastikan karyawan bekerja secara optimal dan selaras dengan tujuan organisasi.

Dalam bisnis, performance management menjadi kunci untuk mengidentifikasi potensi sekaligus area yang membutuhkan peningkatan, sementara performance appraisal berfokus pada penilaian kinerja karyawan pada periode tertentu.

Melalui keduanya, perusahaan dapat lebih mudah dalam mengembangkan karyawan, memberikan feedback konstruktif, hingga mampu menciptakan budaya kerja yang transparan.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas perbedaan performance management dan performance appraisal, serta masing-masing pengertian dan tujuannya.

Apa yang Dimaksud dengan Performance Management?

performance management dan performance appraisal 1

Performance management atau manajemen kinerja adalah proses berkelanjutan di mana supervisor dan karyawan berkomunikasi secara rutin sepanjang tahun untuk memastikan tujuan perusahaan tercapai.

Proses ini mencakup perencanaan, pemantauan, dan evaluasi tujuan karyawan dengan fokus pada peningkatan kinerja.

Dengan performance management, karyawan didorong untuk memberikan upaya terbaik mereka dalam mencapai target perusahaan.

Manajemen kinerja tidak bertujuan untuk meningkatkan semua keterampilan, tetapi fokus pada keterampilan tertentu yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan perusahaan.

Proses ini mengevaluasi kontribusi karyawan secara keseluruhan agar produktivitas dan efektivitas mereka meningkat.

Aspek penting dalam karier seperti bonus, promosi, dan keputusan untuk mempertahankan karyawan sangat dipengaruhi oleh proses ini.

Baca Juga: Performance Management Tools: Manfaat dan Contohnya

Tujuan Manajemen Kinerja

Beberapa tujuan utama dari manajemen kinerja adalah:

  • Menetapkan tujuan perusahaan.
  • Membuat ekspektasi yang realistis bagi manajer dan karyawan.
  • Menciptakan komunikasi yang jelas antara individu dan tim.
  • Menyusun rencana kinerja dengan standar yang jelas.
  • Membentuk rencana pelatihan dan pengembangan karyawan.

Pendekatan dalam Melakukan Peformance Management

Dalam performance management terdapat dua pendekatan yang bisa Anda terapkan, yaitu:

1. Pendekatan Perilaku

Pendekatan ini cocok untuk situasi di mana hasil individu sulit diukur. Pendekatan ini menilai perilaku karyawan untuk evaluasi.

Biasanya digunakan untuk tim, staf pendukung, atau profesional HR.

2. Pendekatan Berorientasi Hasil

Pendekatan ini digunakan saat hasil lebih penting daripada cara pelaksanaannya. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria objektif.

Pendekatan ini sering diterapkan pada tenaga sales atau karyawan call center. 

performance management dan performance appraisal 2

Komponen Penting dalam Performance Management

Performance management bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi dengan mengembangkan kemampuan tiap individu.

Oleh karena itu, terdapat elemen-elemen penting yang perlu diperhatikan, seperti:

1. Planning

Organisasi menentukan key performance indicator (KPI) yang digunakan untuk mengukur kinerja karyawan.

2. Pemantauan atau Monitoring

Kinerja karyawan dipantau melalui evaluasi berkala atau feedback berkelanjutan.

3. Pengembangan

Manajer membantu karyawan meningkatkan kinerja melalui pelatihan atau peningkatan keterampilan jika ada area yang perlu diperbaiki.

4. Penilaian

Penilaian kinerja memberikan peringkat sebagai ukuran kinerja dan kemajuan karyawan. Peringkat ini membantu mengukur efektivitas strategi manajemen kinerja.

5. Pemberian Penghargaan

Sistem ini juga memungkinkan organisasi memberikan penghargaan kepada karyawan yang berkinerja tinggi.

Program seperti employee recognition dan kompensasi dapat membantu meningkatkan motivasi karyawan.

Baca Juga: Apa itu Performance Management System? Berikut Pembahasan Lengkapnya

Apa yang Dimaksud dengan Performance Appraisal?

performance management dan performance appraisal 3

Performance appraisal atau penilaian kinerja dirancang untuk membantu karyawan mengembangkan karier melalui feedback atas kinerja mereka.

Penilaian ini memastikan karyawan mencapai target yang diharapkan dan memberikan arahan jika mereka belum mencapai target.

Penilaian ini membantu perusahaan melihat siapa yang memberikan kontribusi besar dan layak mendapat penghargaan.

Selain itu, performance appraisal juga membantu karyawan dan manajer menyusun rencana pengembangan seperti pelatihan tambahan sambil menemukan cara untuk memperbaiki kinerja.

Namun, perlu Anda ingat bahwa penilaian ini bukan satu-satunya kesempatan bagi karyawan dan manajer untuk membahas kontribusi karyawan.

Anda juga perlu melakukan diskusi rutin guna membantu menjaga keselarasan tim, memperkuat hubungan, dan mengurangi tekanan saat evaluasi tahunan.

Tujuan Performance Appraisal

Performance appraisal bertujuan untuk:

  • Mengevaluasi kinerja karyawan dengan sistem yang adil, akurat, dan menyeluruh.
  • Menganalisis kinerja dengan mengenali kekuatan dan kelemahan karyawan, memberikan bimbingan bagi yang berkinerja kurang, serta membuat rencana pelatihan dan pengembangan.
  • Memberikan feedback secara rutin melalui sistem review.
  • Memfasilitasi keputusan terkait promosi, perekrutan, dan kompensasi berdasarkan hasil evaluasi.
  • Mengapresiasi karyawan berprestasi.
  • Menetapkan target individu agar karyawan memahami tujuan dan harapan yang harus dicapai.

Baca Juga: Manajemen Performa Karyawan: Manfaat dan Tahapannya

Apa Perbedaan antara Performance Management dan Performance Appraisal?

performance management dan performance appraisal 4

Meski memiliki fungsi yang hampir sama, performance management dan performance appraisal memiliki sejumlah perbedaan mendasar, seperti:

1. Proses vs. Sistem

Performance management adalah proses yang fleksibel dan berkembang, sedangkan penilaian kinerja adalah sistem terstruktur dan formal.

2. Pelaksanaan

Performance management melibatkan diskusi antara manajer dan karyawan, sementara itu performance appraisal lebih top-down dan dikelola oleh HR serta dilaksanakan oleh manajer ke bawahannya.

3. Pertumbuhan vs. Evaluasi

Performance management fokus pada pertumbuhan dan produktivitas, sementara performance appraisal mengevaluasi karyawan untuk pengambilan keputusan kompensasi.

4. Dasar Penilaian

Performance management berfokus pada pengembangan saat ini dan masa depan, sementara performance appraisal menilai kemajuan karyawan berdasarkan data masa lalu.

5. Proaktif vs. Reaktif

Performance management bersifat proaktif, sehingga perlu menyelaraskan tujuan karyawan dengan perusahaan.

Di sisi lain, performance appraisal bersifat reaktif dengan mengidentifikasi kelemahan karyawan berdasarkan target yang sudah ditetapkan.

Baca Juga: 8 Tahapan Evaluasi Karyawan dan Metodenya

performance management dan performance appraisal 5

6. Holistik vs. Operasional

Performance management lebih holistik, di mana prosesnya lebih mempertimbangkan hubungan antara karyawan dan perusahaan.

Sementara itu, performance apparaisal cenderung lebih operasional, yakni fokus pada prosedur evaluasi karyawan.

7. Strategis vs. Individualis

Perbedaan performance management dan performance appraisal juga terletak pada visi yang dituju.

Performance management berorientasi pada visi strategis dengan memperhatikan tujuan perusahaan dan pertumbuhan organisasi, sementara performance appraisal lebih bersifat individualis, yakni berfokus pada penilaian kinerja setiap karyawan secara individu.

8. Kelangsungan Proses

Performance management berlangsung secara berkelanjutan dan menggunakan feedback real-time, serta pendekatan feedback secara terus-menerus.

Sebaliknya, performance appraisal tidak terlalu sering dilakukan, biasanya sekali atau dua kali dalam satu tahun dengan fokus pada penilaian dan evaluasi.

gajihub 2

9. Kualitatif vs. Kuantitatif

Performance management cenderung bersifat kualitatif, menggunakan penilaian dan metrik untuk membentuk pandangan berbasis sistem umpan balik dari seluruh organisasi.

Performance appraisal lebih berorientasi kuantitatif, menghasilkan evaluasi berbasis skor dan skala penilaian untuk menghasilkan pengukuran akhir.

10. Fleksibel vs. Kaku

Performance management bersifat fleksibel, sehingga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tujuan organisasi yang berubah.

Di sisi lain, performance appraisal cenderung lebih kaku dan tidak fleksibel, mengikuti aturan sistem evaluasi dan terutama terbatas pada informasi mengenai kinerja masa lalu karyawan.

Untuk lebih memahami perbedaan antara performance management dan appraisal, berikut perbedaannya dalam tabel:

Aspek Performance Management Performance Appraisal
Definisi Mengelola kinerja karyawan secara proaktif agar selaras dengan tujuan, visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan. Mengevaluasi kinerja karyawan berdasarkan pencapaian sebelumnya dan memberikan feedback.
Fokus Menginvestasikan waktu dan sumber daya untuk pengembangan karyawan demi kemajuan perusahaan. Meninjau dan menilai kinerja masa lalu tanpa memberikan strategi untuk pengembangan ke depan.
Orientasi Tujuan Memastikan karyawan mencapai target yang ditetapkan dan memberikan panduan untuk mengatasi hambatan. Menilai kinerja tahunan secara objektif dan memberikan feedback akhir.
Panduan Memberikan arahan agar karyawan dapat meningkatkan kinerja di masa mendatang. Mengidentifikasi kesalahan dan menyarankan bagaimana karyawan seharusnya memberikan usaha yang lebih baik.
Keberlangsungan Proses Proses yang berlangsung terus-menerus, sering kali menjadi bagian dari interaksi harian antara manajer dan karyawan. Dilakukan hanya sekali atau dua kali dalam setahun.
Tanggung Jawab Melibatkan manajer, supervisor, dan pemangku kepentingan lain dalam proses yang berkelanjutan. Biasanya dikelola oleh departemen SDM.
Fleksibilitas Fleksibel dan dapat disesuaikan dengan perubahan dan kebutuhan individu. Tidak fleksibel dan mengikuti struktur yang baku.
Tujuan Alat strategis untuk pertumbuhan jangka panjang dan penyelarasan dengan tujuan perusahaan. Alat operasional yang berfokus pada pengukuran efisiensi.

Baca Juga: Evaluasi Pelatihan, Ketahui Arti, Manfaat, Hingga Langkahnya

Apa Saja Tips Meningkatkan Proses Performance Management dan Performance Appraisal?

evaluasi kinerja 6

Setelah memahami perbedaan antara performance management dan performance appraisal, berikut beberapa tips penting yang bisa Anda lakukan untuk meningkatkan prosesnya:

1. Libatkan Karyawan Secara Aktif

Pendekatan performance management kini sudah jauh berbeda dari yang dulu. Proses ini sebaiknya merupakan tanggung jawab bersama antara karyawan dan atasan langsungnya.

Penelitian menunjukkan bahwa employee engagement yang lebih besar dalam proses ini dapat meningkatkan kepuasan kerja, komitmen, serta motivasi mereka untuk berkembang lebih baik.

Tips

  • Ajak karyawan memberikan feedback tentang tujuan dan harapan kerja mereka.
  • Dorong karyawan melakukan self-appraisal atau evaluasi mandiri agar mereka lebih menyadari kelebihan dan kekurangannya.
  • Jadikan pertemuan appraisal sebagai sarana untuk membahas rencana pengembangan jangka panjang, bukan sekadar mengevaluasi hasil kerja.

2. Bangun Culture Learning yang Berkelanjutan

Lingkungan yang mendukung self-development membantu karyawan meningkatkan kinerja mereka.

Dengan learning culture berkelanjutan, karyawan bisa terus memperbarui keterampilan dan pengetahuan mereka, berpartisipasi dalam aktivitas pengembangan, serta melacak progres mereka.

Tips

  • Sediakan ruang bagi karyawan untuk berbagi ide dan berkolaborasi.
  • Berikan feedback yang membangun untuk mendukung pengembangan diri.
  • Atasan berperan sebagai mentor atau pelatih yang mendorong karyawan terus belajar dan berkembang.

3. Buat Sistem 360-Degree Feedback yang Kokoh

Sistem 360-degree feedback memungkinkan karyawan menerima feedback dari rekan kerja, atasan, bahkan dari diri sendiri.

Sistem ini dapat membantu dalam evaluasi performa yang lebih komprehensif, sehingga karyawan mendapatkan pandangan menyeluruh tentang kekuatan dan area yang perlu ditingkatkan.

Tips

  • Gunakan tools survei untuk memastikan data feedback akurat dan relevan.
  • Pastikan setiap peserta feedback memahami cara memberikan penilaian dengan benar agar hasilnya bisa dipertanggungjawabkan.
  • Rencanakan langkah lanjutan berdasarkan hasil feedback agar ada perubahan nyata.

evaluasi kinerja 7

4. Investasi dalam Sistem Performance Management yang Efektif

Sistem performance management yang terintegrasi membantu menyederhanakan proses penilaian kinerja.

Sistem ini mempermudah dalam melakukan penilaian, menetapkan tujuan, serta melacak perkembangan karyawan secara berkala.

Tips

  • Pastikan sistem mendukung komunikasi yang efektif antara karyawan dan manajer.
  • Sistem yang baik juga harus fleksibel, bisa disesuaikan dengan budaya organisasi dan mendukung pengembangan karyawan.
  • Jaga konsistensi dalam mengaitkan tujuan, monitoring, dan evaluasi kinerja.

5. Sesuaikan Pendekatan Berdasarkan Kebutuhan Individu

Setiap karyawan memiliki kebutuhan yang berbeda dalam pengelolaan kinerja dan proses appraisal.

Pendekatan yang disebut “workforce of one” memungkinkan organisasi menyesuaikan kebijakan sesuai kelompok karyawan tertentu, seperti karyawan junior dan senior.

Tips

  • Berikan panduan lebih detail untuk karyawan junior, sementara karyawan senior bisa diberi kebebasan lebih dalam menetapkan tujuan mereka.
  • Fasilitasi peluang pengembangan bagi karyawan muda, dan tawarkan peran mentoring bagi karyawan yang lebih berpengalaman.
  • Sesuaikan proses appraisal sehingga relevan dengan posisi dan pengalaman karyawan.

Baca Juga: Perbedaan Coaching dan Mentoring serta Manfaat Keduanya

Kesimpulan

Meskipun performance management dan performance appraisal menjadi komponen penting dalam pengelolaan kinerja karyawan di sebuah organisasi, keduanya merupakan hal yang berbeda.

Performance management berfokus pada proses pengembangan berkelanjutan yang menghubungkan tujuan karyawan dengan sasaran perusahaan, sementara performance appraisal lebih menitikberatkan pada evaluasi kinerja individu secara berkala.

Kedua proses ini membantu perusahaan meningkatkan produktivitas dan efektivitas karyawan dengan memberikan panduan serta feedback yang relevan.

Manajemen kinerja bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang penuh kerjasama dengan komunikasi dua arah antara manajer dan karyawan.

Melalui pendekatan ini, perusahaan dapat membantu karyawan dalam mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan organisasi, sehingga tercipta lingkungan yang mendorong produktivitas dan kepuasan kerja.

Sementara itu, appraisal yang bersifat top-down lebih cocok untuk evaluasi tahunan, di mana penilaian berbasis data masa lalu digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan terkait promosi dan kompensasi.

Untuk memudahkan perusahaan dalam melakukan performance management dan appraisal, perusahaan dapat menggunakan sistem HRIS dari Gajihub.

Melalui sistem ini, Anda dapat meninjau kinerja karyawan melalui 30 laporan performa karyawan.

Setiap penilai, juga bisa mengakses data tersebut kapan pun dan di mana pun, sehingga pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan mudah.

Tertarik mencoba sistem HRIS dari Gajihub? Yuk, kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *