Pengangguran Friksional: Penyebab, dan Cara Mengatasi

pengangguran friksional

Meskipun istilah pengangguran dapat memiliki konotasi negatif bagi banyak orang, beberapa jenis pengangguran tidak selalu buruk. Pengangguran friksional mengacu pada karyawan yang secara sukarela berpindah ke posisi baru, yang sering kali merupakan tanda ekonomi yang sehat.

Jenis pengangguran ini bisa dianggap sebagai pengangguran paling normal dan banyak terjadi di sekitar lingkungan kita, termasuk bisa saja saat ini Anda sedang mengalaminya.

Meskipun begitu, tetap dibutuhkan cara mengatasi pengangguran ini agar perekonomian dapat berjalan dengan baik. Sebelum itu, Anda juga wajib mengetahui apa dampak dari pengangguran friksional ini.

Dalam artikel ini, GajiHub menjelaskan apa itu pengangguran friksional, mendiskusikan sebab dan akibatnya, dan berbagi cara-cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi pengaguran jenis ini.

Anda bisa membaca penjelasn lengkapnya hanya di bawah ini:

Apa Pengertian Pengangguran Friksional?

pengangguran friksional

Sebelum membahas mengenai cara mengatasi pengangguran friksional, apakah Anda sudah mengetahui pengertian dari jenis pengangguran ini? Pengangguran friksional adalah jenis penggaguran yang terjadi ketika seorang profesional dengan sengaja meninggalkan sebuah pekerjaan untuk mencari pekerjaan lain.

Jenis pengangguran ini justru paling sering terjadi dalam ekonomi yang sehat.  Penyebab pengangguran friksional dapat mencakup karyawan yang keluar agar lebih dekat dengan keluarganya (misalnya baru menikah atau baru punya anak), mengejar pendidikan yang lebih tinggi, atau memiliki kemampuan finansial untuk mengambil cuti dari pekerjaannya untuk mencari peluang lain.

Beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengurangi pengangguran friksional adalah dengan meningkatkan fleksibilitas pekerjaan dan menawarkan bantuan relokasi.

Pengangguran friksional adalah istilah yang menggambarkan tindakan para profesional yang meninggalkan satu pekerjaan untuk mencari pekerjaan lain. Kejadian ini terjadi di semua jenis ekonomi, termasuk ekonomi yang sehat, karena merupakan hal yang normal bagi seorang karyawan untuk mencari peluang yang membayar lebih banyak atau lebih sesuai dengan minat mereka.

Selain karyawan yang secara sukarela meninggalkan pekerjaan mereka saat ini, pengangguran jenis ini juga terjadi pada para profesional yang baru pertama kali memasuki dunia kerja.

Pengangguran jenis ini adalah bagian dari pengangguran alamiah, yang mengacu pada tingkat minimum yang dialami perekonomian sebagai akibat dari pergerakan tenaga kerja dan kekuatan ekonomi.

Baca Juga: Quiet Firing: Pengertian, Dampak, dan Cara Mencegahnya

Apa Penyebab Pengangguran Friksional?

Penyebab paling umum dari pengangguran ini antara lain:

  • Seorang karyawan meninggalkan pekerjaannya saat ini sebelum menemukan pekerjaan baru untuk menggantikannya.
  • Seorang karyawan harus pindah ke lokasi lain.
  • Seorang karyawan mengambil cuti untuk merawat orang yang dicintai.
  • Seorang karyawan meninggalkan posisi yang tidak memuaskan untuk mencari perubahan karier.
  • Seorang karyawan memiliki kemampuan finansial untuk mengambil cuti dari pekerjaan penuh waktu.
  • Seseorang mengejar pendidikan yang lebih tinggi dan meninggalkan pekerjaan mereka untuk melakukannya.
  • Seorang karyawan menginginkan kondisi kerja yang lebih baik atau gaji yang lebih tinggi.

Untuk lebih lanjutnya mengenai penyebab dari jenis pengangguran ini, berikut penjelasan lengkapnya:

1. Kurangnya informasi terkait lowongan pekerjaan

Penyebab pertama adalah karena kurangnya informasi terkait lowongan pekerjaan. Seperti yang kita ketahui, tidak semua orang memiliki akses yang sama untuk mendapatkan informasi lowongan kerja.

Akses yang tidak merata untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan membuat terjadinya banyak pengangguran yang sedang menunggu pekerjaan. Biasanya ini terjadi di daerah pedesaan atau yang jauh dari kota dimana akses untuk informasi lowongan kerja masih terbatas.

2. Proses rekrutmen yang memakan waktu lama

Seperti yang kita ketahui, dalam proses rekrutmen dibutuhkan waktu yang tidak sebentar. Ini membuat kandidat-kandidat yang sedang menunggu pengumuman dari pekerjaan yang dilamarnya menjadi pengangguran.

Terlebih dengan persaingan kerja yang semakin hari semakin ketat membuat mereka yang sedang menunggu pekerjaan menjadi pengangguran lebih lama.

3. Butuh waktu istirahat

Penyebab ketiga adalah ketika seseorang butuh waktu istirahat, baik itu setelah menempuh pendidikan atau setelah kerja selama bertahun-tahun. Keadaan pengangguran ini juga bisa terjadi karena adanya dukungan finansial dari keluarga, istilahnya nggak kerja sekarang juga masih bisa dapat uang.

Baca Juga: Garden Leave: Keuntungan dan Kerugian, serta Tips Terbaiknya

4. Mengajar pekerjaan impian

Ada beberapa orang yang memutuskan menjadi pengangguran demi mengejar pekerjaan impian. Namanya pekerjaan impian pastinya sulit untuk mendapatkannya dan membutuhkan waktu lebih lama.

Ini yang akhirnya membuat seseorang menjadi pengangguran fraksional.

5. Adanya trauma

Trauma juga bisa menjadi penyebab seseorang menjadi pengangguran. Trauma ini biasanya terjadi di lingkungan kerja sebelumnya, misalnya ketika memiliki atasan yang toxic.

Seseorang membutuhkan waktu untuk healing dengan trauma yang dihadapi, oleh karenanya memutuskan untuk menganggur terlebih dahulu.

Baca Juga: 12 Penyebab Layoff serta Dampak Positif dan Negatifnya

6. Alasan keluarga

Ada beberapa orang yang harus menganggur demi alasan keluarga. Misalnya ketika orang tua tidak mengizinkan anaknya bekerja di perusahaan A dan ini membuatnya menjadi pengangguran.

Ada juga yang memutuskan menganggur karena harus mengikuti suami pindah ke luar kota.

7. Mengalami PHK

Penyebab terakhir adalah ketika orang yang bersangkutan mengalami PHK. PHK membuat seseorang menjadi penganggur.

Biasanya mereka akan langsung mencari pekerjaan, namun mendapatkan pekerjaan baru bukanlah hal yang mudah.

Baca Juga: Karyawan Resign Kerja Mendadak, Apa yang Harus Dilakukan HR?

Apa Dampak dari Pengangguran Friksional?

pengangguran friksional

Karena pengangguran friksional adalah bagian alami dari ekonomi yang sehat, pengangguran jenis ini tidak selalu berdampak negatif. Bahkan, pengangguran ini bisa jadi menguntungkan.

Misalnya, ketika individu yang berkualifikasi lebih tinggi dan sudah bekerja memilih untuk mencari peluang baru dalam ekonomi yang sehat, perusahaan biasanya memiliki pilihan kandidat yang lebih baik.

Beberapa potensi kerugian dari pengangguran friksional termasuk karyawan yang kehilangan pendapatan, meskipun hanya untuk waktu yang singkat, yang mengakibatkan kesulitan dalam mengelola pengeluaran rumah tangga.

Selain itu, pengangguran dapat menjadi peristiwa yang membuat orang stres meskipun hanya sementara. Semakin lama seseorang menganggur, semakin tinggi kemungkinan mereka mengalami beberapa efek negatif dari pengangguran. Selain itu, pengangguran juga dapat memengaruhi perusahaan yang kesulitan mempertahankan karyawan berbakat.

gajihub 3

Baca Juga: Gap Year dan Semi Gap Year: Pengertian, Alasan, dan Bedanya

Bagaimana Solusi untuk Mengatasi Pengangguran Friksional?

Meskipun pengangguran friksional pada tingkat tertentu bermanfaat, namun jika terlalu banyak, pengangguran friksional dapat menimbulkan tantangan ekonomi. Perusahaan dapat mengambil langkah-langkah berikut untuk mengurangi pengangguran friksional:

1. Membuat informasi pekerjaan tersedia dengan mudah

Ketika orang tidak mengetahui posisi yang tersedia, mereka cenderung tidak akan mencoba mempelajari lebih lanjut tentang posisi tersebut. Untuk meningkatkan tingkat penyerapan tenaga kerja secara keseluruhan, penting untuk meningkatkan ketersediaan informasi yang berkaitan dengan lowongan pekerjaan.

Perusahaan dapat melakukan ini melalui berbagai media seperti papan lowongan kerja online, platform media sosial, dan kampanye iklan. Semakin cepat pertukaran informasi pekerjaan antara pemberi kerja dan pencari kerja, semakin cepat pula mereka menemukan posisi yang sesuai dengan kebutuhan dan kualifikasi mereka.

Strategi ini sangat bermanfaat bagi perusahaan yang ingin merekrut secara internal. Mengiklankan lowongan pekerjaan kepada karyawan yang sudah ada dapat meningkatkan tingkat retensi dan memastikan posisi-posisi yang lebih tinggi memiliki kandidat yang memenuhi syarat.

Selain itu, karyawan cenderung menghargai perusahaan yang memprioritaskan pengembangan profesional mereka.

Baca Juga: Apa itu PMTK dalam PHK? Berikut Penjelasan Lengkapnya

2. Meningkatkan fleksibilitas pekerjaan

Fleksibilitas pekerjaan sering kali merupakan keuntungan yang menarik. Contoh cara untuk meningkatkan fleksibilitas pekerjaan antara lain:

  • Menawarkan jam kerja fleksibel yang memungkinkan karyawan untuk menyusun hari kerja mereka sesuai dengan jadwal mereka atau sesuai dengan waktu kerja yang paling optimal
  • Menawarkan kesempatan untuk bekerja dari jarak jauh, yang memungkinkan karyawan untuk melakukan pekerjaan meskipun mereka tidak tinggal di lokasi yang sama dengan perusahaan
  • Memasukkan opsi kerja paruh waktu atau setengah hari untuk memungkinkan karyawan mengelola komitmen mereka di luar pekerjaan
  • Menawarkan kursus pengembangan dan pelatihan agar karyawan dapat meningkatkan keterampilan dan berpotensi naik jabatan

3. Menawarkan bantuan relokasi

Menawarkan bantuan relokasi adalah cara yang efektif untuk berkontribusi dalam mengurangi pengangguran friksional karena dapat memperluas jumlah kandidat pekerjaan yang tersedia.

Contoh bantuan relokasi termasuk mengganti biaya pindah, memberikan bonus relokasi, dan berkontribusi pada biaya hidup karyawan hingga mereka menetap di lokasi baru. Strategi ini membantu karyawan bekerja selama masa transisi dan memastikan perusahaan dapat memberikan dukungan yang diinginkan oleh tim mereka.

Baca Juga: Ketahui Prosedur PHK Karyawan Berdasarkan Aturan yang Berlaku

Apa Pengangguran Friksional dan Pengangguran Musiman?

pengangguran friksional

Meskipun pengangguran friksional dan pengangguran musiman sama-sama bersifat sukarela, keduanya memiliki beberapa perbedaan penting. Pengangguran friksional dapat merujuk pada orang yang berpindah-pindah pekerjaan, tetapi pengangguran musiman merujuk pada mereka yang dipekerjakan di pekerjaan yang aktif selama musim tertentu, seperti bekerja dalam kampanye politik atau mengoperasikan bajak salju.

Baik pengangguran friksional maupun musiman menyiratkan peluang kerja di masa depan, tetapi mereka yang menganggur secara friksional biasanya mencari pekerjaan yang sesuai dengan keterampilan mereka. Mereka yang menganggur musiman mengalami penurunan permintaan tenaga kerja yang mengakibatkan mereka menganggur.

Baca Juga: Contoh Surat PHK dan Cara Membuatnya

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai pengangguran friksional untuk Anda. Pengangguran friksional merupakan salah satu jenis pengangguran yang bisa terjadi kepada saja dan dianggap sebagai pengangguran paling normal.

Meski begitu, perusahaan turut berperan dalam terjadinya pengangguran jenis ini. Misalnya, perusahaan yang memiliki sistem rekrutmen yang lama membuat banyak kandidat menjadi pengangguran.

Ini juga terjadi pada karyawan yang baru saja mengalami PHK dari perusahaan. Untuk itu penting bagi perusahaan untuk menerapkan sistem rekrutmen yang efisien sehingga kandidat tidak perlu menunggu terlalu lama.

Termasuk melakukan pengelolaan karyawan dengan baik agar PHK tidak perlu dilakukan lagi. Anda bisa melakukan pengelolaan karyawan dengan baik menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub.

GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan, mulai dari fitur absensi online, payroll, BPJS, PPh 21, akuntansi, analisis data, cuti dan izin, kasbon, reimbursement, live tracking, hingga integrasi fingerprint.

Jadi tunggu apa lagi, segera daftar GajiHub di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis menggunakan GajiHub selama 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *