Tahukah Anda bahwa stres bisa terjadi di mana saja, termasuk di tempat kerja? Stress merupakan hal yang bisa terjadi ketika menghadapi pekerjaan dan untuk mengatasinya, dibutuhkan manajemen stress yang baik.
Stress bisa terjadi karena beban kerja yang berat hingga tidak adanya work life balance. Untuk menghadapinya perusahaan perlu menyiapkan manajemen stress yang baik agar karyawan tetap termotivasi untuk bekerja dan hubungan di tempat kerja menjadi lebih baik.
Lalu apa sebenarnya manajemen stress ini? Lalu apa yang harus dilakukan untuk mendukung manajemen stress yang baik di tempat kerja?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai manajemen stress mulai dari pengertian hingga cara manajemen stress yang baik. Anda bisa menyimak penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Apa Itu Stress?
Sebelum membahas mengenai manajemen stres, sebanarnya apa sih stress itu? Stress merupakan suatu keadaan yang terjadi ketika seseorang mengalami perubahan.
Ketika bertemu dengan perubahan, tubuh manusia secara normal akan memberikan respon terhadap perubahan tersebut, salah satunya dengan munculnya rasa tidak nyaman. Respon rasa tidak nyaman ini pada akhirnya akan semakin berkurang setelah orang tersebut dapat beradaptasi dengan baik.
Beberapa hal yang bisa menyebabkan stres antara lain:
- Kehilangan orang yang dicintai;
- Stres dari tempat kerja;
- Stres karena rutinitas sehari-hari.
Selain penyebab di atas, stres juga bisa muncul ketika seseorang terus-terusan mengkhawatirkan sesuatu secara berlebihan. Salah satunya adalah stres dengan pekerjaan yang telah dijalani selama bertahun-tahun.
Stres ini jika terus dibiarkan, bisa mengakibatkan penyakit baik penyakit fisik ataupun mental. Apalagi jika berhubungan dengan pekerjaan, stres bisa membuat seseorang tidak bisa fokus untuk bekerja.
Jadi, penting bagi karyawan ataupun perusahaan untuk mengetahui pengelolaan stres yang baik agar tidak berlarut-larut dalam perasaan tertekan dan tidak nyaman.
Baca Juga: Stress Interview: Pengertian, Persiapan, dan Contoh Pertanyaannya
Apa Pengertian Manajemen Stress?
Manajemen stres adalah strategi yang dilakukan untuk mengurangi dampak negatif dari stres yang dirasakan oleh seseorang. Manajemen stres ini akan membantu seseorang mengatasi berbagai tekanan yang membuat tidak nyaman sehingga pekerjaan dan aktivitas sehari-hari tidak terganggu.
Dengan adanya pengelolaan stres yang baik, seseorang dapat mengontrol emosi dengan baik sehingga perasaan tidak nyaman tersebut terus ada dan berdampak kepada kesehatan.
Manajemen stres ini tidak hanya dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan, tetapi perusahaan tempar bekerja juga harus memberikan manajemen stres yang baik.
Manajemen stres kerja ini merupakan strategi untuk menyediakan lingkungan dan sumber daya bagi karyawan yang dapat mengurangi tekanan dan ketegangan di tempat kerja.
Proses ini mungkin melibatkan penemuan penyebab stres karyawan dan menyusun rencana untuk mengatasi penyebabnya.
Setelah pengembangan rencana, perusahaan dapat mengomunikasikannya kepada karyawan dan melatih supervisor dan pemimpin tim lainnya tentang cara menerapkan rencana yang diinginkan.
Di tempat kerja, strategi manajemen ini dapat membantu menghilangkan atau meminimalkan dampak dari penyebab stres, seperti tidak adanya kesempatan untuk berkembang atau peningkatan beban kerja.
Tempat kerja dengan rencana manajemen stres yang baik untuk karyawan cenderung mengalami produktivitas yang lebih besar. Karyawan juga dapat menjaga hubungan yang sehat dengan rekan kerja mereka, bertindak dengan tenang selama masa krisis dan merasakan kepuasan yang lebih besar dengan pekerjaan mereka.
Baca Juga: 15 Cara Memotivasi Karyawan dan Keuntungannya
Bagaimana Manajemen Stress yang Baik di Tempat Kerja?
Berikut adalah tujuh teknik untuk mengelola stres di antara karyawan yang bisa dilakukan oleh perusahaan:
1. Ciptakan budaya tempat kerja yang positif
Sebagai pemilik bisnis, teknik efektif yang bisa Anda terapkan adalah menciptakan budaya tempat kerja yang positif. Anda bisa memulai inisiatif ini dengan memberikan apresiasi kepada semua karyawan Anda.
Mungkin perlu waktu untuk mempelajari apa yang karyawan Anda tanggapi dengan baik, karena beberapa orang mungkin lebih suka kata-kata penegasan, sementara yang lain mungkin ingin menerima hadiah kecil sebagai tanda terima kasih.
Ketika Anda memperkenalkan sistem pengakuan dan penghargaan di tempat kerja, Anda mungkin akan menemukan bahwa karyawan merasa lebih termotivasi untuk memenuhi tanggung jawab mereka.
Sistem ini juga dapat mendorong rekan kerja untuk mengenali dan menghargai satu sama lain, yang selanjutnya dapat menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Elemen lain dalam menciptakan budaya tempat kerja yang positif adalah mendorong persaingan yang sehat. Alih-alih membuat karyawan bersaing satu sama lain, tekankan pentingnya mengungguli organisasi pesaing.
Karyawan dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dan menciptakan kemakmuran bagi organisasi bersama dalam jangka panjang.
Baca Juga: 15 Tips Meningkatkan Motivasi Karyawan dan Strateginya
2. Kumpulkan umpan balik dari survei
Teknik lain untuk mengelola stres di antara para karyawan adalah dengan mengumpulkan umpan balik dari survei. Sebarkan survei ini secara teratur, baik setiap bulan atau setiap kuartal.
Buatlah survei yang mencakup beberapa pertanyaan standar sehingga Anda bisa mendapatkan konsensus tentang elemen-elemen tertentu di tempat kerja. Anda juga dapat menyertakan pertanyaan yang lebih terbuka dan ruang untuk memberikan tanggapan sehingga karyawan dapat menyampaikan faktor-faktor tempat kerja yang menjadi perhatian mereka.
Berikan waktu yang cukup bagi setiap orang dalam organisasi untuk memberikan tanggapan yang menyeluruh. Anda dapat memilih untuk membuat survei tertentu menjadi anonim sehingga Anda dapat mengumpulkan umpan balik yang jujur.
Umpan balik yang Anda kumpulkan melalui survei dapat menjadi sangat berharga ketika menentukan cara mengelola stres di antara anggota staf. Anda dapat mempelajari sumber daya apa yang menurut karyawan kurang sehingga Anda dapat memahami apa yang perlu disediakan oleh perusahaan untuk mereka.
Anda juga dapat menemukan perbaikan yang diperlukan pada struktur organisasi. Hasil survei juga dapat mengungkapkan informasi mengenai persepsi karyawan mengenai kinerja mereka sendiri, kinerja rekan kerja dan tujuan profesional mereka.
Anda dapat menggunakan informasi yang Anda pelajari untuk membuat rencana akuntabilitas dan pengembangan profesional untuk meningkatkan kepuasan dan mengurangi stres.
Baca Juga: 7 Indikator Motivasi Kerja dan Cara Meningkatkannya
3. Menerapkan tunjangan karyawan yang baik
Anda bisa mengurangi tingkat stres di antara karyawan dengan menerapkan tunjangan karyawan yang baik. Misalnya, cuti berbayar adalah tunjangan dasar yang bisa dipertimbangkan oleh organisasi untuk diperkenalkan.
Ketika karyawan tahu bahwa mereka tidak bekerja pada hari libur yang diakui secara luas dan masih menerima bayaran, mereka dapat bekerja dengan lebih sedikit stres menjelang hari-hari tersebut.
Manfaat lain yang dapat dipertimbangkan perusahaan untuk diterapkan adalah program diskon karyawan. Program semacam ini membantu karyawan mendapatkan peralatan kantor di rumah dan kebutuhan profesional dan pribadi lainnya tanpa membayar harga penuh, yang sering kali sangat mereka hargai.
Perusahaan juga bisa menerapkan tunjangan seperti keseimbangan kehidupan kerja yang baik dan jam kerja yang fleksibel. Menciptakan work life balance berarti membiarkan karyawan hanya mengerjakan tugas mereka ketika mereka berada di jadwal.
Biarkan mereka pulang ke rumah dan menjalani kehidupan pribadi mereka tanpa mengkhawatirkan pekerjaan di kantor. Anda juga bisa memberikan jam kerja yang fleksibel.
Tergantung pada industri tempat Anda bekerja, jam kerja fleksibel bisa berbeda-beda. Misalnya, perusahaan pemasaran dapat mengizinkan karyawannya untuk bekerja dari rumah selama beberapa hari ketika tim tidak bertemu dengan klien.
Baca Juga: Manajemen Prioritas: Manfaat, Langkah, dan Teknik Terbaiknya
4. Menekankan kesehatan dan kesejahteraan karyawan
Menekankan kesehatan fisik dan kesejahteraan mental karyawan dapat membantu mereka mengelola tingkat stres. Ada beberapa cara untuk menerapkan teknik ini.
Misalnya, Anda bisa berinvestasi pada meja berdiri, bola yoga, tali peregangan dan treadmill di atas meja agar karyawan bisa tetap aktif secara fisik selama hari kerja.
Dukung mereka untuk beristirahat dengan berjalan kaki sehingga mereka dapat melawan efek negatif yang dapat ditimbulkan oleh duduk dalam waktu lama, seperti postur tubuh yang buruk dan sakit punggung.
Anda juga dapat menjadwalkan sesi yoga mingguan atau sesi kebugaran virtual untuk mendorong karyawan tetap aktif.
Di sisi lain Anda dapat memperkenalkan langkah-langkah untuk mendorong kesehatan mental karyawan. Jadwalkan kegiatan bulanan, seperti makan siang atau malam trivia, di luar jam kerja.
Kegiatan ini memberi karyawan Anda kesempatan untuk bersosialisasi dan mengenal satu sama lain dalam suasana yang berbeda. Ikatan semacam ini dapat membantu individu belajar untuk bekerja sama di tempat kerja dan mengurangi stres yang mungkin mereka alami.
Baca Juga: 10 Tanda Anda Seorang People Pleaser di Tempat Kerja + Tipsnya
5. Dukung manajemen diri
Berikan dukungan kepada karyawan untuk berpartisipasi dalam manajemen diri, yang merupakan praktik mengendalikan emosi, pikiran, dan perilaku seseorang dalam berbagai skenario.
Manajemen diri yang lebih baik dapat meningkatkan efisiensi kerja dan kinerja secara keseluruhan, yang dapat membantu karyawan mengurangi stres terkait pekerjaan. Karyawan yang dapat mengelola emosi, pikiran, dan perilaku mereka dapat lebih memahami kelemahan dan kekuatan mereka sendiri.
Mereka dapat belajar lebih banyak dan memotivasi diri mereka sendiri, bereksperimen dengan proses baru dan mengakui kekurangan mereka tanpa harus selalu diingatkan. Hal ini juga membantu karyawan merasa lebih kompeten dan percaya diri untuk menyelesaikan tugas-tugas yang diharapkan dan mengalami pertumbuhan pribadi.
Baca juga: 20 Pertanyaan untuk Employee Happiness Survey dan Manfaatnya
6. Memperbaiki proses manajemen konflik
Sebagai pemimpin dalam sebuah organisasi, Anda bisa menyempurnakan proses manajemen konflik Anda dan membantu atasan lain untuk melakukannya juga. Setiap kali konflik muncul di antara dua karyawan, lakukan percakapan empat mata agar Anda bisa mendengar situasi dari perspektif yang berbeda.
Berlatihlah untuk berempati dengan masing-masing pihak. Mediasi percakapan antara dua karyawan dan bantu mereka menemukan solusi bersama. Dalam hal manajemen konflik, yang terbaik adalah tetap fokus untuk mengurangi ketegangan di dalam tim.
Baca Juga: Manajemen Organisasi: Arti, Manfaat, Fungsi, dan Contohnya
7. Dukung penetapan target yang realistis
Pastikan karyawan Anda tahu cara menetapkan target yang realistis untuk diri mereka sendiri. Berusaha keras untuk mencapai tujuan yang tidak realistis atau tidak dapat dicapai, dapat menimbulkan perasaan frustrasi dan stres.
Jadi penting bagi karyawan Anda untuk bekerja mencapai tujuan dan target yang dapat mereka capai dengan keahlian dan sumber daya yang tersedia. Perkenalkan konsep tujuan yang SMART sehingga karyawan dapat melacak kemajuan pencapaian mereka.
Anda juga dapat mengevaluasi tujuan yang Anda tetapkan untuk karyawan. Pastikan karyawan merasa nyaman untuk berbicara dengan Anda jika mereka merasa bahwa suatu tujuan berada di luar kemampuan mereka.
Anda dapat memberikan dorongan komunikasi dan kolaborasi untuk membantu membuat tujuan yang realistis menjadi lebih mudah dikelola.
Baca Juga: 10 Tips Membangun Manajemen Tim di Lingkungan Kerja
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai manajemen stress untuk Anda. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa manajemen stress di tempat kerja menjadi tanggung jawab bersama, yakni karyawan dan perusahaan.
Karyawan sebagai pihak yang mengalami stres ini, wajib memiliki menanganan yang baik sehingga stres yang dirasakan tidak mengganggu pekerjaan. Perusahaan pun demikian, harus memberikan dukung agar stres yang dialami karyawan dapat dikelola dengan baik.
Salah satunya adalah dengan melakukan pengelolaan karyawan yang baik di perusahaan. Pengelolaan karyawan ini akan membantu perusahaan lebih memahami karyawan, termasuk memahami apa yang sedang dirasakan karyawan.
Anda bisa mendukung pengelolaan karyawan ini dengan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub. GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan.
Misalnya, dengan fitur izin dan cuti yang dimiliki oleh aplikasi GajiHub akan memudahkan karyawan mengajukan cuti dan izin kepada perusahaan. Termasuk fitur ESS atau Employee Self Service dimana karyawan bisa melakukan layanan mandiri dengan bantuan aplikasi GajiHub.
Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Karyawan Dirumahkan Apakah Dapat THR? Ini Jawabannya - 30 October 2024
- Cuti Melahirkan bagi Suami dalam UU KIA 2024 - 29 October 2024
- Kebijakan Cuti Karyawan dan Jenis-Jenisnya - 29 October 2024