Toxic workplace atau lingkungan kerja beracun adalah lingkungan kerja yang sangat dihindari oleh karyawan. Lingkungan kerja seperti ini selain tidak bisa menghargai karyawan yang bekerja di sana, juga bisa memberikan beban mental kepada karyawan.
Beban pekerjaan yang selalu bertambah hingga tidak ada apresiasi yang diberikan kepada karyawan akan membuat karyawan merasa tidak betah bekerja. Sebagai HRD dan pemberi kerja, Anda harus menghindari toxic workplace ini di perusahaan Anda.
Jangan sampai karyawan Anda memutuskan meninggalkan perusahaan karena sudah tidak tahan bekerja di perusahaan Anda. Selain dapat meningkatkan turnover karyawan, citra perusahaan Anda juga bisa menjadi buruk karena toxic workplace ini.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai toxic workplace mulai dari pengertian, tanda, hingga cara menghadapinya.
Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya di bawah ini:
Apa Itu Toxic Workplace?
Toxic workplace merupakan lingkungan kerja beracun yang tidak bisa memberikan keamanan dan kenyamanan kepada setiap anggota yang ada di dalamnya. Lingkungan kerja beracun ini akan memberikan situasi yang tidak menyenangkan setiap hari dan berlanjut tanpa adanya jeda.
Dampak dari toxic workplace ini adanya perasaan tidak nyaman di dalam diri karyawan, karyawan merasa stres ketika bekerja, hingga akhirnya memutuskan untuk mengundurkan diri karena tidak tahan.
Lingkungan kerja yang toxic bisa muncul dari berbagai hal, misalnya atasan yang otoriter, adanya pelecehan verbal di kantor, hingga beban kerja yang tidak masuk akal dan tidak memberikan kesempatan karyawan untuk bersuara.
Toxic workplace dipenuhi oleh perilaku negatif seperti manipulasi, intimidasi, membentak, dan sebagainya. Jika dibiarkan, lingkungan kerja yang toxic dapat mengakibatkan menurunnya produktivitas, kepercayaan karyawan, stres yang tinggi, hingga konflik di tempat kerja.
Sebagai pemiliki bisnis, sudah menjadi kewajiban Anda untuk menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan menghindari adanya toxic workplace ini.
Baca Juga: Toxic Leadership: Tanda dan Cara Menyikapinya
Apa Saja Tanda Toxic Workplace?
Toxic workplace muncul dengan berbagai cara. Sebagai pemiliki bisnis atau HRD, Anda harus mengetahui tanda-tandanya di perusahaan Anda.
Berikut ini adalah beberapa tanda umum dari lingkungan kerja yang tidak baik:
1. Karyawan Sering Kelelahan dan Sakit
Toxic workplace sering kali membuat karyawan merasa kelelahan, letih dan sakit karena tingkat stres yang dialami. Jika karyawan Anda sering sakit atau selalu merasa lelah dan letih, ini mungkin mengindikasikan bahwa lingkungan kerja mempengaruhi kesehatan fisik karyawan.
Anda bisa mengetahui keadaan karyawan ini melalui penampilan dan juga seberapa sering karyawan mengajukan cuti dan izin untuk alasan sakit. Jika karyawan sering izin sakit, apalagi dialami tidak hanya pada satu karyawan, ini bisa menjadi indikasi perusahaan Anda toxic.
2. Produktivitas Menurun
Ketika Anda sedang bekerja, lihatlah sekeliling kantor atau area kerja Anda untuk menentukan apakah ada orang yang benar-benar bahagia dan tersenyum. Jika Anda tidak melihat percakapan positif atau karyawan yang bersosialisasi, ini sama saja dengan racun.
Terlebih jika Anda melihat produktivitas karyawan yang terus menurun. Kurangnya motivasi dan semangat kerja dapat menyebar ke semua orang di ruang kerja, menciptakan masalah yang jauh lebih besar.
Salah satunya adalah produktivitas yang terus menurun. Jika Anda melihat grafik produktivitas karyawan terus menurun, Anda harus segera mencari tahu penyebab di balik penurunannya.
3. Pergantian Karyawan yang Tinggi
Jika Anda mulai melihat tingkat pergantian yang tinggi di perusahaan Anda atau dalam tim Anda, ini mungkin mengindikasikan bahwa orang lain telah mengetahui adanya toksisitas di tempat kerja Anda.
Semangat kerja yang buruk, sakit, dan kurangnya antusiasme secara keseluruhan dapat menyebabkan karyawan mencari peluang kerja di tempat lain.
4. Pembagian Kelompok, Pengucilan dan Gosip
Jika Anda melihat sekelompok orang di tempat kerja yang mengasingkan orang lain di tempat kerja, ini bisa mengindikasikan toxic workplace .
Meskipun memiliki teman kerja dan kenalan adalah hal yang wajar, namun perilaku apa pun yang menunjukkan bahwa kelompok-kelompok ini bertindak seperti menyebarkan hal negatif atau gosip dapat menimbulkan lingkungan kerja yang toxic.
Rekan kerja yang baik adalah yang bisa merangkul seluruh anggota di organisasi tersebut. Meski adanya kelompok berdasarkan tim, namun ini tidak membuat karyawan lainnya merasa dikucilkan.
5. Pertumbuhan yang Terhambat
Toxic atau tidak perusahaan Anda juga bisa dilihat dari pertumbuhan perusahaan. Perusahaan yang memiliki lingkungan yang baik akan memiliki pertumbuhan yang baik.
Ini karena perusahaan yang didikung oleh karyawan yang produktif. Jika sebaliknya, maka produktivitas akan terhambat dan membuat perusahaan Anda tertinggal di belakang.
Baca Juga: 10 Perbedaan Bos dan Leader, Mana Karakter Anda?
Bagaimana Mencegah Toxic Workplace bagi Pemilik Bisnis?
Agar perusahaan Anda menjadi lingkungan kerja yang aman dan menyenangkan, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegahnya:
1. Buat Visi dan Misi yang Jelas
Cara pertama yang bisa dilakukan untuk mencegah lingkungan kerja yang toxic adalah dengan membuat visi dan misi yang jelas untuk perusahaan Anda.
Dengan adanya visi dan misi yang jelas ini Anda bisa menciptakan peraturan dan manajemen perusahaan yang lebih profesional.
2. Berikan Work Life Balance
Anda juga bisa mencegah toxic workplace dengan memberikan work life balance kepada karyawan di perusahaan Anda. Keseimbangan kehidupan pribadi dengan kehidupan kerja akan membuat karyawan tidak menghabiskan hari sepenuhnya di tempat kerja.
Ini menjadi kesempatan bagi karyawan untuk memiliki kehidupan lain di luar kantor. Dengan begitu karyawan bisa mengurangi stres dan akan bersikap lebih baik ketika berada di tempat kerja.
3. Nilai Karyawan secara Objektif
Tahukah Anda bahwa toxic workplace bisa muncul karena perusahaan yang bersikap diskriminasi? Ketika karyawan merasa mendapatkan diskriminasi, karyawan bisa bersikap kurang baik kepada karyawan lainnya.
Oleh karenanya penting untuk menilai karyawan secara objektif dan memberikan hak sesuai kinerja yang telah dilakukan karyawan. Untuk karyawan yang produktif, Anda bisa memberikan apresiasi agar karyawan bisa lebih bersemangat untuk kerja.
4. Berikan Apresiasi terhadap Kinerja Karyawan
Terakhir adalah dengan memberikan apresiasi terhadap kinerja karyawan. Apresiasi akan membuat karyawan merasa dihargai dan bersedia bekerja lebih baik lagi.
Lingkungan kerja yang sehat pastinya akan memberikan apresiasi sesuai kinerja karyawan. Ini juga sebagai cara untuk mencegah toxic workplace karena dengan adanya apresiasi karyawan memiliki kesempatan yang sama dan dinilai sesuai kemampuan mereka.
Baca Juga: Crab Mentality: Pengertian, Contoh, dan Cara Mengatasi
Bagaimana Cara Menghadapi Toxic Workplace bagi Karyawan?
Selain dari sisi pemilik bisnis atau employer, dari sisi karyawan juga harus bisa menghadapi toxic workplace ini. Bayangkan jika Anda seorang karyawan di lingkungan kerja yang toxic, kira-kira apa yang akan Anda lakukan?
Berikut beberapa cara menghadapi toxic workplace yang bisa dilakukan oleh karyawan:
1. Temukan Kelompok Pendukung
Apakah Anda berada di lingkungan kerja yang toxic atau tidak, penting untuk menemukan sekelompok orang yang akan mendukung Anda apa pun situasinya. Temukan kelompok pendukung di luar pekerjaan yang bisa Anda mintai bantuan saat ketegangan memuncak di tempat kerja.
Meskipun Anda mungkin merasa tidak nyaman untuk curhat kepada rekan kerja, memiliki kelompok pendukung di luar pekerjaan akan memberikan Anda jalan keluar untuk mengekspresikan emosi dan frustrasi Anda.
2. Bersantailah
Setelah hari kerja yang panjang dan penuh tekanan, penting untuk menemukan cara untuk bersantai. Alih-alih memikirkan kejadian-kejadian melelahkan itu, carilah hal-hal yang dapat mengalihkan pikiran Anda dari pekerjaan, seperti pergi ke gym atau melakukan beberapa proyek perbaikan rumah.
Berfokus pada tugas-tugas setelah bekerja akan mencegah pikiran Anda untuk kembali mengembara ke hari kerja yang tidak menyenangkan.
- Berikut adalah beberapa cara untuk bersantai sepulang kerja:
- Menuliskan pikiran Anda dalam jurnal
- Membaca buku
- Berolahraga
- Mendengarkan dan menari dengan musik favorit Anda
- Mandi atau berendam
- Jadwalkan tamasya yang menyenangkan
Baca Juga: Toxic Productivity: Pengertian, Ciri, dan Cara Mengatasinya
3. Tetaplah Bersikap Positif
Ketika Anda menghabiskan waktu di sekitar orang-orang dengan pola pikir pesimis, hal ini bisa berdampak negatif pada suasana hati Anda. Meskipun Anda tidak berada di sekitar orang-orang yang bersemangat, penting untuk tetap positif agar Anda tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif yang tidak ada habisnya.
Ingatkan diri Anda tentang apa yang Anda sukai dari pekerjaan Anda dan carilah hal-hal baik sebanyak mungkin. Berfokus pada apa yang Anda syukuri akan memastikan hal-hal negatif tidak akan membuat Anda terpuruk.
Perlu diperhatikan bahwa meskipun penting untuk tetap gembira, jangan berlebihan dan bersikap seolah-olah tidak ada yang salah. Sebaliknya, fokuslah pada tugas Anda dan bersikaplah hormat dan sopan kepada semua orang yang Anda ajak bicara.
Baca Juga: 15 Contoh Red Flag di Dunia Kerja Beserta Artinya
4. Bermeditasi
Luangkan waktu beberapa menit untuk bermeditasi saat istirahat kerja. Gunakan latihan pikiran-tubuh ini untuk meningkatkan relaksasi dan ketenangan.
Pastikan Anda menarik napas dalam-dalam dengan pola yang berirama dan fokus pada setiap tarikan napas yang Anda ambil. Menghilangkan ketegangan dan stres yang menumpuk akan memudahkan Anda menjalani sisa hari kerja Anda meskipun lingkungan tempat Anda bekerja kurang mendukung.
5. Alihkan Perhatian Anda
Ketika Anda dikelilingi oleh hal-hal negatif, penting untuk tidak membiarkan hal tersebut mengalihkan perhatian Anda.
Jaga diri Anda tetap fokus dengan membawa headphone ke tempat kerja. Dengarkan musik saat Anda bekerja sepanjang hari. Hal ini dapat membantu Anda tetap tenang dan meningkatkan
6. Tinggalkan Masalah Pekerjaan di Tempat Kerja
Usahakan untuk meninggalkan masalah pekerjaan Anda begitu Anda pulang kerja. Meskipun melampiaskan emosi dapat membantu Anda merasa lebih baik, cobalah untuk membatasi diskusi tentang apa pun yang berhubungan dengan pekerjaan begitu Anda memasuki rumah.
Ketika Anda mengalihkan pikiran Anda dari pekerjaan dan berbagai masalah yang muncul selama hari kerja, hal ini dapat membuat suasana hati Anda menjadi lebih baik dan mencegah Anda untuk membuat masalah menjadi lebih buruk.
Baca Juga: Hustle Culture, Apa itu dan Bagaimana Cara Menghindarinya?
7. Hindari Gosip Kantor
Meskipun wajar jika Anda ingin berinteraksi dengan rekan kerja Anda, hindari gosip dalam bentuk apa pun. Jika Anda terus-menerus terlibat dalam aktivitas ini, hal ini dapat meningkatkan toksisitas di tempat kerja Anda.
Tetapkan batasan dengan orang-orang di sekitar Anda sehingga mereka tahu bahwa mereka tidak dapat mengharapkan lebih dari sekadar respons netral ketika mereka mencoba melakukan percakapan negatif.
Menghindari gosip kantor dapat menjauhkan Anda dari hal-hal negatif dan membantu Anda fokus pada pekerjaan.
8. Carilah Humor dalam Setiap Situasi
Ketika Anda dikelilingi oleh lingkungan kerja yang toxic, penting untuk melihat segala sesuatu dari sudut pandang positif sebanyak mungkin. Daripada terus-menerus mengeluh tentang pekerjaan Anda, belajarlah untuk menertawakan situasi tertentu.
Menemukan humor dalam setiap situasi dapat membantu Anda merasa lebih baik. Anda juga bisa bertukar cerita dengan teman di luar kantor untuk mengingatkan diri sendiri bahwa Anda tidak sendirian.
9. Beristirahatlah
Sepanjang hari kerja Anda, sisihkan waktu untuk beristirahat sejenak dari tugas-tugas Anda. Beristirahat sejenak dapat memberikan waktu bagi otak Anda untuk beristirahat.
Entah itu dengan berjalan-jalan, bermeditasi, atau makan camilan sehat, meninggalkan pekerjaan Anda sejenak dapat meningkatkan suasana hati dan bahkan meningkatkan produktivitas Anda saat kembali bekerja.
10. Tinggalkan pekerjaan Anda
Jika lingkungan kerja Anda sudah tidak tertahankan, tidak masalah untuk mengakui bahwa toksisitasnya sudah terlalu parah untuk Anda tangani. Sebelum Anda keluar, pastikan Anda memiliki kesempatan lain dan Anda telah memikirkan sepenuhnya keputusan Anda.
Saat Anda memulai pencarian kerja, carilah posisi yang menginspirasi Anda dan mendorong perkembangan pribadi dan profesional Anda.
Baca Juga: 15 Alasan Berhenti Kerja Terbaik dan Masuk Akal
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai toxic workplace untuk Anda ketahui. Menciptakan lingkungan kerja yang positif dan menghindari lingkungan kerja toxic harus dilakukan oleh karyawan dan pemberi kerja.
Perusahaan harus bisa melakukan pengelolaan karyawan dengan baik sehingga setiap karyawan merasa memiliki kesempatan yang sama sehingga tidak perlu menyakiti karyawan lainnya.
Untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda, Anda bisa menggunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub. GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang dilengkapi berbagai fitur yang akan memudahkan pengelolaan karyawan.
Mulai dari fitur absensi online, pengelolaan PPh, akuntansi, BPJS, kelola izin dan cuti, analisis data, hingga pengajuan reimbursement dan kasbon ada di GajiHub.
Daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024