Buat Anda yang tertarik kerja di Jakarta, mengetahui besaran UMR Jakarta 2025 bisa menjadi acuan untuk menentukan pilihan Anda.
Mengetahui UMR Jakarta ini penting untuk mengetahui standar biaya hidup di Jakarta dan perkiraan gaji yang bisa Anda dapatkan.
Seperti yang diketahui, UMR atau Upah Minimum Regional merupakan aturan upah minimum yang wajib diberikan pengusaha kepada karyawan.
Ini didapatkan dari perhitungan standar hidup layak di suatu daerah, seperti UMR Jakarta untuk standar hidup layak di Jakarta.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai UMR Jakarta 2025 dan faktor-faktor yang memengaruhinya.
Baca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Berapa UMR Jakarta Tahun 2025?

Sebelum membahas mengenai besaran UMR Jakarta 2025, sudahkah Anda mengetahui apa yang dimaksud dengan UMR?
UMR (saat ini disebut dengan UMP/UMK) adalah besaran upah minimum yang ditetapkan pemerintah yang akan dijadikan sebagai dasar pemberian upah perusahaan kepada karyawan.
Di tahun 2025, DKI Jakarta memiliki UMR yakni Rp.5.396.791 di mana angka ini mengalami kenaikan sebesar Rp329.380 dibandingkan UMR pada 2024 yakni Rp.5.067.381.
Dengan angka kenaikan tersebut, DKI Jakarta memiliki persentase kenaikan sebesar 6,5% dibandingkan dengan UMR tahun sebelumnya.
Kenaikan ini diambil setelah melalui Sidang Dewan Pengupahan DKI Jakarta yang di dalamnya melibatkan perwakilan pemerintah, pengusaha, dan juga serikat pekerja.
Untuk melihat kenaikan UMR Jakarta dari tahun ke tahun, Anda bisa melihat daftar pada tabel berikut ini:
UMR Jakarta | Besarannya (Rp) |
2020 | 4.267.349 |
2021 | 4.416.186 |
2022 | 4.641.854 |
2023 | 4.901.798 |
2024 | 5.067.381 |
2025 | 5.396.791 |

Baca Juga: 10 Daftar Daerah UMR Tertinggi di Indonesia tahun 2025
Apa Saja Faktor yang Memengaruhi Besaran UMR?

Dalam menentukan besaran UMP, ada beberapa faktor yang memengaruhinya, yakni:
1. Pengaruh Serikat Pekerja
Faktor pertama yang memengaruhi adalah dari serikat pekerja.
Serikat pekerja adalah organisasi yang menjadi wakil dari pekerja yang ada di Indonesia.
Mereka memiliki peran untuk merundingkan penentuan upah pekerja.
Ini termasuk dalam memengaruhi pemberian upah pekerja yang ditentukan oleh perusahaan.
Faktor kedua adalah dalam hal pemenuhan hidup layak di suatu daerah.
Seperti yang diketahui, UMR ditetapkan agar pekerja bisa memenuhi kehidupan layak dan ini menjadi hal yang dipertimbangkan ketika pemerintah menentukan besaran UMR.
Pemerintah akan melakukan riset di pasar terhadap harga-harga yang ada di pasaran, kemudian dari informasi yang didapatkan ini pemerintah akan menentukan besaran UMR tahun berikutnya.
Baca Juga: Ini Daftar UMR Jabodetabek 2025 dan Kenaikannya
3. Inflasi
Selain pemenuhan hidup layak, inflasi juga menjadi faktor yang memengaruhi penentuan UMR di suatu daerah.
Ketika inflasi yang terjadi tinggi, maka mata uang akan mengalami penurunan.
Karena penurunan mata uang ini, besaran UMR harus disesuaikan agar pekerja bisa memenuhi kehidupan layak mereka.
4. Kebijakan dari Pemerintah
Falam menentukan besaran UMR, kebijakan pemerintah juga berpengaruh di dalamnya.
Baik itu pemerintah pusat atau pemerintah daerah, keduanya berpengaruh di sini.
Di sini pemerintah akan memiliki andil menentukan besaran kenaikan UMR setelah mempertimbangkan faktor-faktor sebelumnya.
Baca Juga: Gaji di Bawah UMR, Bolehkah Berikut Aturan Lengkapnya
Berapa Besaran UMR di Setiap Provinsi di Indonesia?

Selain di Jakarta, Anda juga perlu mengetahui besaran UMR di setiap daerah.
Informasi ini bisa menjadi perbandingkan UMR Jakarta dengan daerah-daerah lainnya yang ada di Indonesia.
Berikut besaran UMR setiap provinsi di Indonesia yang bisa menjadi informasi bagi Anda:
Provinsi | UMR 2025 (Rp) |
Aceh | 3.685.615 |
Sumatera Utara | 2.992.599 |
Sumatera Barat | 2.994.193 |
Sumatera Selatan | 3.681.570 |
Kepulauan Riau | 3.623.653 |
Riau | 3.508.775 |
Lampung | 2.893.069 |
Bengkulu | 2.670.039 |
Jambi | 3.234.533 |
Kepulauan Bangka Belitung | 3.876.600 |
Banten | 2.905.119 |
DKI Jakarta | 5.396.760 |
Jawa Barat | 2.191.232 |
Jawa Tengah | 2.169.348 |
Daerah Istimewa Yogyakarta | 2.264.080 |
Jawa Timur | 2.305.984 |
Bali | 2.996.560 |
Nusa Tenggara Barat | 2.628.969 |
Nusa Tenggara Timur | 2.328.969 |
Kalimantan Barat | 2.878.286 |
Kalimantan Tengah | 3.473.621 |
Kalimantan Selatan | 3.496.194 |
Kalimantan Utara | 3.580.160 |
Kalimantan Timur | 3.579.313 |
Sulawesi Utara | 3.775.425 |
Sulawesi Tengah | 2.914.583 |
Sulawesi Tenggara | 3.073.551 |
Sulawesi Selatan | 3.657.527 |
Sulawesi Barat | 3.104.430 |
Gorontalo | 3.221.731 |
Maluku Utara | 3.408.000 |
Maluku | 3.141.699 |
Papua | 4.285.848 |
Papua Barat | 3.615.000 |
Papua Tengah | 4.285.848 |
Papua Barat Daya | 3.615.000 |
Papua Pegunungan | 4.285.848 |
Papua Selatan | 4.285.848 |
Baca Juga: UMR Terendah di Indonesia: Ini Daftar Kabupaten dan Provinsinya
Berapa Biaya Hidup di Jakarta?

Dalam menetapkan besaran UMR salah satu faktor pentingnya adalah standar hidup layak di daerah tersebut.
Nah, untuk UMR Jakarta 2025 tentunya ditentukan dari standar hidup layak di Jakarta.
Salah satu pertanyaan bagi orang-orang yang tertarik merantau ke Jakarta adalah berapa sih biaya hidup layak di Jakarta?
Sebagai ibu kota negara Indonesia, Jakarta memiliki biaya hidup yang cukup tinggi, khususnya jika dibandingkan dengan kota-kota lain yang ada di Indonesia.
Dari data yang didapatkan oleh Badan Pusat Statistik, pengeluaran per kapita tiap bulan di Jakarta pada tahun 2024 rata-ratanya adalah sebesar Rp2.794.485.
Angka ini merupakan angka tertinggi jika dibandingkan dengan daerah lain yang ada di Indonesia.
Angka ini didapatkan dari rata-rata pengeluaran untuk konsumsi per individu pada periode tertentu.
Untuk lebih jelasnya Anda bisa menyimak rincian biaya hidup yang harus dikeluarkan untuk bisa hidup layak di Jakarta:
1. Biaya Tempat Tinggal
Biaya yang pertama adalah biaya untuk tempat tinggal.
Biaya tempat tinggal di sini adalah biaya untuk sewa atau kos.
Nah, untuk budget sewa atau kos di Jakarta ada berbagai pilihan, misalnya untuk kos yang terletak di pinggiran Kota Jakarta dengan fasilitas seadanya biayanya sekitar Rp700 ribu.
Sedangkan jika Anda mencari kos standar yang lebih layak, biayanya adalah sekitar Rp1,5 juta hingga Rp2 juta.
Biasanya untuk kos dengan biaya ini sudah dilengkapi dengan fasilitas kamar mandi dalam dan juga Wi-Fi.
Jika Anda adalah orang yang sangat mengedepankan kenyamanan, Anda bisa memilih kos eksklusif dengan harga Rp3 juta ke atas, di mana biasanya di harga ini sudah dilengkapi dengan fasilitas laundry dan water heater.
Buat Anda yang ingin tinggal di apartemen, biaya sewa apartemen studio mulai dari Rp4 juta dan untuk apartemen dengan 2 kamar memiliki harga sewa Rp7 juta.
Harga ini juga masih dipengaruhi oleh letak dari apartemen, semakin strategi letaknya maka harganya akan semakin maha.
Buat Anda yang sudah berkeluarga, biaya rumah kontrakan biasanya disewakan per tahun dengan harga mulai dari Rp20 juta hingga Rp50 juta per tahun.
Baca Juga: Membayar Gaji di Bawah UMR: Aturan dan Sanksinya
2. Biaya untuk Makan
Untuk biaya makan, ada berbagai pilihan yang bisa Anda pilih ketika hidup di Jakarta, dari masak sendiri hingga makan di luar.
Untuk masak sendiri, Anda bisa menekan uang belanja bulanan di angka Rp1 juta hingga Rp1,5 juta per bulan.
Jika Anda sering makan di luar maka biayanya akan semakin besar.
Misalnya sekali makan di warteg memiliki biaya antara Rp20 ribu hingga Rp30 ribu, jadi jika dalam sehari Anda makan 3 kali maka biayanya berkisar antara Rp1,3 juta hingga Rp2 juta per bulan.
Jika Anda ingin makan di restoran atau kafe, untuk biaya satu kali makan per orang bisa menghabiskan Rp50 ribu hingga Rp150 ribu.
Jika Anda makan di kafe atau restoran beberapa kali dalam satu bulan, Anda tinggal mengalikannya saja.
3. Biaya untuk Transportasi
Bagi Anda yang tertarik untuk bekerja di Jakarta, transportasi jadi komponen yang tidak boleh diabaikan.
Jika Anda dalam sehari-hari menggunakan TransJakarta, maka tarif satu kali jalan adalah Rp3.500.
Jadi jika dihitung bolak-balik selama 22 hari kerja, maka dalam sebulan biayanya adalah Rp154 ribu.
Jika Anda menggunakan KRL atau Commuter Line, maka biayanya akan lebih mahal karena ditentukan oleh jarak tempuhnya.
Untuk 25 km pertama biayanya adalah Rp3.000 dan akan bertambah Rp1.000 untuk 10 km berikutnya.
Jika ditotal biaya KRL selama satu bulan adalah berkisar antara Rp200 ribu hingga Rp300 ribu.
Jika Anda menggunakan MRT setiap harinya, biaya yang dikeluarkan per tarifnya adalah antara Rp4.000 hingga Rp14.000 tergantung jaraknya dan jika satu bulan bisa mencapai Rp616 ribu.
Sedangkan untuk LRT memiliki biaya antara Rp5.000 hingga Rp20.000 dan selama satu bulan adalah Rp220 ribu hingga Rp880 ribu.
Akan lebih makal lagi jika Anda menggunakan ojek online yakni kisaran antara Rp1 juta hingga Rp2 juta per bulan.
Memiliki motor sendiri bisa menjadi alternatif lebih hemat biata, untuk bensin biayanya kisaran Rp100 ribu hingga Rp300 ribu per bulan tergantung jarak tempuhnya.
Baca Juga: UMR Adalah: Pengertian, Komponen, dan Perbedaan UMR, UMP, dan UMK
4. Biaya untuk Utilitas
Selain biaya-biaya sebelumnya, ada juga biaya untuk utilitas yakni terdiri dari gas, air, listrik, dan internet.
Jika Anda tinggal di kos, biaya Wi-Fi, dan air biasanya sudah termasuk did alamnya.
Namun bagi Anda yang tinggal di kontrakan atau apartemen, Anda harus menanggung biaya ini sendiri.
Untuk biaya listrik dan air biayanya berkisar antara Rp300 ribu hingga Rp700 ribu per bulan tergantung dengan pemakaiannya.
Sedangkan untuk WiFi dan kuota internet kisaran Rp400 ribu hingga Rp1 juta tergantung penyedia layanan dan kecepatannya.
5. Biaya Hiburan
Namanya bekerja setiap hari, pasti Anda membutuhkan hiburan, bukan?
Hiburan menjadi cara yang dilakukan untuk melepas penat agar badan dan jiwa bisa lebih fresh kembali/
Untuk biaya hiburan ini tergantung dengan pilihan hiburan Anda, misalnya untuk bioskop bisa antara Rp35 ribu hingga Rp60 ribu tergantung hari dan lokasi nonton.
Untuk nongkrong di kafe seperti ngopi dan ngemil bisa berkisar antara Rp50 ribu hingga Rp150.000.
Biaya hiburan ini akan mengikuti dengan hiburan yang Anda pilih.
Baca Juga: PKWT Adalah: Pengertian, Hak, dan Jenisnya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai UMR Jakarta 2025 yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa UMR Jakarta di tahun 2025 adalah Rp.5.396.791.
Informasi mengenai UMR Jakarta 2025 ini sangatlah penting, baik bagi perusahaan ataupun bagi pekerja.
Bagi perusahaan, mengetahui besaran UMR bisa menjadi acuan bagi Anda untuk menentukan gaji kepada karyawan Anda dan bagi pekerja bisa menjadi acuan pendapatan yang diterima jika bekerja di Jakarta.
Untuk perusahaan, pastikan Anda melakukan pengelolaan gaji karyawan dengan sebaik mungkin.
Gunakan software payroll dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan penggajian di perusahaan Anda.
GajiHub merupakan software payroll yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Fenomena Jualan Kelas dan Ebook di Media Sosial: Apakah Bagian dari Personal Branding? - 23 July 2025
- UMR Jakarta 2025: Ini Rinciannya - 23 July 2025
- Resign Massal: Penyebab dan Cara Mencegahnya - 23 July 2025