Untuk mengukur kesiapan seseorang dalam bekerja, salah satu tes yang bisa digunakan adalah tes koran.
Tes ini melibatkan deretan angka dan kolom yang harus dijumlahkan secara cepat dan tepat.
Meskipun terkesen sederhana, tes ini menuntut konsentrasi tinggi dan daya tahan mental yang baik, karena sebagai peserta Anda harus menyelesaikannya dalam waktu terbatas.
Pada dasarnya, tes koran bertujuan untuk mengukur kemampuan mengelola konsentrasi, ketelitian, dan kecepatan.
Namun, tes ini juga memberikan gambaran tentang kemampuan seseorang dalam menghadapi tekanan serta mengukur daya tahan fisik dan mental Anda.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu tes koran, tujuan, aspek yang dinilai, contoh, cara mengerjakan, dan tipsnya.
Apa yang Dimaksud dengan Tes Koran?
Tes koran adalah salah satu metode dalam tes psikologi yang berbentuk soal berupa deretan angka dalam lajur-lajur kolom.
Tes ini disebut tes koran karena lembar soalnya berisi banyak angka dengan ukuran kertas yang besar menyerupai halaman koran.
Tes koran biasanya terdiri dari tes Pauli dan Kraepelin dengan format yang berbeda.
Meskipun demikian, keduanya sama-sama meminta peserta menjumlahkah dua angka yang berdekatan di setiap kolom secara berurutan.
Walaupun terlihat sederhana, tes ini cukup menantang karena jumlah angka yang harus dikerjakan sangat banyak dan waktu pengerjaannya terbatas.
Itulah mengapa dibutuhkan konsentrasi tinggi, ketelitian, daya tahan, serta stabilitas emosi.
Tantangan utamanya adalah bagaimana Anda bisa tetap fokus dan tidak merasa overwhelmed selama mengerjakan.
Baca Juga: Tes Kerja Apa Saja? Ini Jenisnya dan Tips Mempersiapkannya
Apa Tujuan dari Tes Koran?
Berdasarkan aspek yang dinilai, berikut beberapa tujuan dari tes koran:
1. Kemampuan Belajar dan Kecepatan
Tes koran bertujuan untuk menilai apakah peserta mampu belajar dengan cepat, bergerak aktif, dan tidak mudah merasa bosan meskipun mengerjakan tugas yang monoton dan berulang.
2. Daya Tahan dan Keuletan
Tes ini mengukur daya tahan fisik dan mental peserta dalam menyelesaikan tugas yang membutuhkan ketelitian dan konsentrasi tinggi dalam waktu yang relatif lama.
3. Kemauan dan Keinginan Berusaha
Tes koran juga menilai seberapa besar kemauan peserta untuk berusaha dan menyelesaikan tugas meski menghadapi tantangan atau tekanan.
4. Stabilitas Emosional
Tes ini bertujuan untuk melihat bagaimana peserta mengelola emosinya saat dihadapkan dengan situasi yang penuh tekanan atau tuntutan, sehingga stabilitas emosional mereka dapat diukur.
5. Kemampuan Beradaptasi
Salah satu tujuan utama tes koran adalah untuk mengukur kemampuan peserta dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja yang dinamis dan menuntut.
Baca Juga: Skill Test: Arti, Prinsip, dan Manfaatnya bagi Karyawan
Apa Perbedaan antara Tes Koran, Tes Pauli, dan Tes Kraepelin?
Seperti yang telah disebutkan di atas, bahwa tes koran, tes pauli dan kraepelin memiliki perbedaan masing-masing.
Berikut penjelasannya:
1. Tes Koran
Format
Tes ini melibatkan deretan angka atau huruf dalam kolom dan baris yang harus dicocokkan atau dihitung dengan cepat.
Tujuan
Tes ini bertujuan untuk mengukur kemampuan konsentrasi, ketelitian, kecepatan, dan ketahanan mental serta emosional peserta dalam menyelesaikan tugas.
Durasi
Biasanya berlangsung dalam waktu terbatas, dengan tugas yang melibatkan kecepatan dan akurasi.
Aspek yang Diukur
Konsentrasi, kecepatan, ketahanan fisik dan mental, serta stabilitas emosional.
2. Tes Pauli
Format
Tes Pauli melibatkan lembar kerja besar (seukuran koran), di mana peserta harus mencocokkan angka berdasarkan sinyal yang diberikan.
Tujuan
Menilai beberapa aspek kepribadian dan psikologi peserta, seperti ketelitian, tanggung jawab, pengendalian emosi, dan dorongan berprestasi.
Durasi
Tes ini berlangsung lebih lama, sekitar satu jam.
Aspek yang Diukur
Energi psikis, ketelitian, kehati-hatian, pengendalian perasaan, dorongan berprestasi, dan vitalitas dalam bekerja.
3. Tes Kraepelin
Format
Tes ini juga melibatkan penjumlahan angka, namun dilakukan secara berurutan dan berpindah kolom sesuai instruksi yang diberikan.
Tujuan
Digunakan untuk menilai tipe performa kerja seseorang dan mengidentifikasi potensi gangguan mental, seperti depresi atau distraksi.
Durasi
Waktu yang diperlukan sekitar 15-20 menit.
Aspek yang Diukur
Performa kerja, kecepatan dan ketepatan dalam menyelesaikan tugas, serta stabilitas mental yang dapat mencerminkan gejala gangguan emosional atau mental.
Baca Juga: Psikotes Online dan Offline, Mana yang Lebih Baik?
Apa Saja yang Dinilai dalam Tes Koran?
Tes koran memiliki beberapa aspek yang bisa dinilai untuk mengukur kemampuan peserta secara menyeluruh.
Berikut aspek-aspeknya:
1. Konsentrasi
Dalam tes ini, kemampuan untuk tetap fokus menjadi salah satu aspek penting.
Peserta harus mampu mengerjakan tugas tanpa terganggu oleh hal-hal di sekitar mereka.
Konsentrasi yang baik membantu menghasilkan grafik yang stabil.
2. Ketepatan
Hasil tes tidak hanya dilihat dari kecepatan, tetapi juga dari akurasi.
Peserta perlu memastikan setiap perhitungan yang mereka lakukan benar.
Kesalahan dalam menjumlahkan angka bisa memengaruhi hasil keseluruhan.
3. Kecepatan
Tes ini mengukur kemampuan peserta untuk bekerja dengan cepat dalam waktu yang ditentukan.
Meski begitu, kecepatan tetap harus seimbang dengan ketelitian agar hasil yang dicapai tetap maksimal.
4. Konsistensi
Menjaga performa secara konsisten sepanjang tes juga menjadi poin penting.
Grafik yang naik-turun secara tajam menunjukkan kurangnya konsistensi, sehingga hasil tes dianggap kurang optimal.
5. Kemampuan Mengikuti Instruksi
Aspek lain yang dinilai adalah seberapa baik peserta memahami dan menjalankan instruksi yang diberikan.
Peserta harus memastikan mereka mengerjakan sesuai panduan agar hasil tes mencerminkan kemampuan mereka dengan benar.
Baca Juga: Tes Army Alpha Intelegence: Arti, Fungsi, Contoh Soal, dan Tipsnya
Bagaimana Cara Mengerjakan Tes Koran?
Sebagai gambaran, berikut contoh dan cara mengerjakan tes koran:
1. Cara Menjumlahkan Angka
- Jumlahkan dua angka dari bawah ke atas.
- Misalnya, angka pada kolom paling kiri adalah:
3 + 1 = 4, tulis 4 di antara angka 3 dan 1. - Lanjutkan ke atas, 1 + 4 = 5, tulis 5 di antara angka 1 dan 4.
- Jika hasil penjumlahan lebih dari 10, tuliskan hanya angka satuannya.
Misalnya: 9 + 5 = 14, tulis angka 4.
2. Fokus pada Grafik yang Stabil
Perlu Anda ketahui, bahwa yang dinilai dalam tes ini bukan seberapa besar angka yang dihasilkan, melainkan grafik dari hasil pengerjaan Anda.
Grafik yang baik adalah grafik yang stabil, tanpa kenaikan atau penurunan yang drastis.
Grafik yang terlalu naik menunjukkan Anda terlalu cepat di awal, sementara grafik yang menurun drastis menunjukkan Anda kehilangan fokus.
Berikut contoh tes koran yang sudah dikerjakan dan grafiknya:
3. Kerjakan Soal yang Mudah Terlebih Dahulu
Mulailah dengan angka-angka atau soal yang lebih mudah untuk dikerjakan.
Dengan begitu, kamu bisa membangun momentum dan menghemat waktu tanpa terjebak pada soal yang sulit di awal.
4. Gunakan Teknik Scanning
Pindai kolom angka dengan cepat untuk menemukan pola atau angka yang lebih mudah dijumlahkan.
Fokuslah pada bagian yang terlihat jelas dan mudah dikerjakan terlebih dahulu, sehingga Anda bisa menyelesaikannya dengan efisien.
5. Jangan Menghitung Ulang
Setelah selesai menjumlahkan angka, catat hasilnya dan langsung lanjut ke soal berikutnya.
Hindari menghitung ulang hasil yang sudah dikerjakan karena hanya akan membuang waktu dan memperlambat ritme pengerjaan.
Baca Juga: Aptitude Test: Manfaat, Contoh Soal, hingga Tips Mengerjakannya
Bagaimana Klasifikasi Hasil Tes Koran?
Tes koran dapat menghasilkan grafik yang memberikan gambaran tentang kinerja peserta.
Berikut adalah penjelasan mengenai klasifikasi hasil grafik:
1. Grafik Datar
Jika hasil grafik terlihat datar, ini menunjukkan bahwa peserta memiliki kemampuan bekerja yang stabil, tidak terpengaruh oleh tekanan waktu atau kelelahan.
2. Grafik Naik
Grafik yang menunjukkan pola naik menandakan peserta memiliki potensi untuk terus meningkatkan kinerjanya. Ini menggambarkan peserta yang mampu berprestasi dengan baik.
3. Grafik Menurun
Jika grafik menurun, hal ini menunjukkan bahwa peserta cenderung mudah lelah, kehilangan fokus, atau mudah merasa bosan.
Kondisi ini dapat memengaruhi performa kerja secara keseluruhan.
4. Grafik Bergelombang
Grafik yang naik turun secara tidak teratur menandakan adanya ketidakstabilan dalam kinerja peserta.
Hal ini menunjukkan bahwa peserta mungkin kesulitan menjaga konsistensi.
Baca Juga: Big Five Test dalam Rekrutmen, Bagaimana Caranya?
Apa Saja Tips untuk Mengerjakan Tes Koran?
Agar dapat mengerjakan tes ini dengan baik, ada beberapa hal yang bisa Anda persiapkan:
1. Gunakan Alat Tulis yang Tepat
Pastikan Anda menggunakan pulpen atau pensil biasa yang lancar dan tidak seret.
Jika memungkinkan, bawa cadangan.
Hindari memakai pensil mekanik karena memerlukan waktu tambahan untuk mengisi ulang isi pensil, yang dapat mengurangi waktu pengerjaan.
2. Latihan Sebelumnya
Tes ini melibatkan banyak angka, hampir memenuhi satu lembar besar seperti koran.
Oleh karena itu, Anda perlu berlatih mengerjakan tes ini sebelumnya akan membantu Anda terbiasa dengan pola dan meningkatkan kesiapan mental serta fisik saat tes sesungguhnya.
3. Jaga Stabilitas Penjumlahan
Hindari memaksakan diri menyelesaikan seluruh angka di awal, karena Anda bisa kelelahan di pertengahan tes.
Usahakan untuk menjaga ritme penjumlahan secara stabil agar hasil grafik terlihat lebih baik dan konsisten.
Baca Juga: Tes PAPI Kostick: Arti, Contoh Soal dan Cara Menjawabnya
4. Tetapkan Target Realistis
Tentukan target jumlah perhitungan sesuai kemampuan Anda.
Jangan terlalu ambisius menyelesaikan terlalu banyak angka di awal, terutama pada baris pertama.
Sebaliknya, usahakan mencapai jumlah yang konsisten pada setiap baris, misalnya lebih dari 11 angka.
5. Hindari Kecurangan
Jangan mencoba mengubah hasil perhitungan atau mencurangi waktu.
Hal ini hanya akan membuat Anda bingung dan menghabiskan waktu yang seharusnya digunakan untuk fokus mengerjakan angka berikutnya.
6. Fokus dan Konsentrasi
Konsentrasi adalah kunci utama dalam tes ini.
Jika Anda merasa blank atau kehilangan fokus di pertengahan, usahakan segera kembali pada penjumlahan berikutnya tanpa terpaku pada hasil sebelumnya.
Jangan buang waktu untuk mengoreksi jika dirasa tidak terlalu mendesak.
7. Persiapkan Fisik dengan Baik
Pastikan tubuh dalam kondisi prima. Tidurlah dengan cukup di malam sebelum tes dan pastikan perut sudah terisi.
Tes ini cukup menguras energi, sehingga penting untuk menjaga stamina.
Baca Juga: 20 Contoh Soal Tes Silogisme beserta Jawaban, Arti, dan Jenisnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa tes koran dilakukan untuk mengukur kemampuan belajar cepat, daya tahan mental, hingga stabilitas emosional peserta.
Aspek-aspek tersebut dangat penting untuk mengetahui bagaimana peserta dapat bertahan dalam lingkungan kerja yang penuh tantangan.
Itulah mengapa tes koran menjadi cara terbaik untuk menilai kesiapan seseorang dalam menjalani pekerjaan yang membutuhkan konsentrasi tinggi.
Untuk mengikuti tes koran dengan sukses ada beberapa tips yang bisa dilakukan seperti berlatih terlebih dahulu, serta menjaga ritme dan konsentrasi dalam pengerjaannya.
Dengan persiapan yang matang, seperti menjaga konfisi fisik dan mental, Anda dapat menjalani tes ini dengan lebih percaya diri dan maksimal.
Sementara itu, bagi tim HR yang bertugas untuk menyusun dan menjaga pelaksanaan tes koran, Anda dapat menggunakan software absensi dari GajiHub.
Melalui software ini, Anda tetap dapat fokus pada pengelolaan kehadiran karyawan, karena GajiHub dilengkapi dengan sistem abuse detection.
Sistem ini dapat mendeteksi fake GPS, fake IP, dan berdasarkan pada face recognition, sehingga membantu perusahaan terhindar dari kecurangan dalam hal presensi karyawan.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Gaji Karyawan Termasuk Biaya Apa? Ini Penjelasan Lengkapnya - 22 January 2025
- Tes Koran: Aspek yang Dinilai, Contoh, Cara dan Tips Mengerjakan - 22 January 2025
- Aspirasi Karyawan: Manfaat, Contoh, dan Cara Menanganinya - 21 January 2025