Interpreter merupakan salah satu profesi yang cukup menjanjikan dan memiliki peran penting dalam banyak bidang.
Profesi ini sangat dibutuhkan di berbagai situasi, terutama saat komunikasi lintas bahasa.
Misalnya, dalam pertemuan bisnis internasional atau konferensi dibutuhkan seorang interpreter untuk membantu menerjemahkan bahasa kedua belah pihak.
Jika Anda memiliki kemampuan bahasa asing, interpreter bisa menjadi salah satu pilihan karier yang menarik.
Dengan menggeluti profesi ini, Anda dapat bekerja di berbagai bidang dan bertemu dengan orang-orang dari latar belakang yang berbeda.
Namun, untuk menjadi seorang intepreter dibutuhkan keterampilan khusus, pelatihan, dan pemahaman konteks yang mendalam agar pesan yang disampaikan benar-benar akurat.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu interpreter, tugas dan tanggung jawab, skill penting, hingga kisaran gajinya di Indonesia.
Apa yang Dimaksud dengan Interpreter?

Interpreter adalah seorang profesional yang menejermahkan percakapan secara lisan dari saatu bahasa ke bahasa lain, agar orang-orang dengan latar belakang bahasa yang berbeda bisa saling memahami dan berkomunikasi dengan lancar.
Seorang interpreter biasanya menguasai dua bahasa atau lebih, baik bahasa asli pembicara maupun bahasa yang akan diterjemahkan.
Dalam bekerja, seorang interpreter akan menyampaikan isi pembicaraan secara dua arah, termasuk emosi, maksud, dan nada bicara agar pesan yang disampaikan tetap terasa alami seperti percakapan langsung.
Mereka juga dituntut untuk menjaga sikap profesional, terutama saat menangani informasi yang bersifat pribadi atau rahasia.
Sebagai contoh, saat bekerja di lingkungan pemerintahan bersama presiden, perdana menetri, atau pejabat militer, interpreter perlu menyampaikan pesan sembari memperhatikan budaya pihak lawan bicara.
Selain itu, mereka juga harus menjaga kerahasiaan dan tidak membocorkan informasi penting kepada pihak lain.
Baca Juga: Sastra Inggris Kerja Apa? Berikut 20 Profesi yang Bisa Ditekuni
Apakah Interpreter dan Translator itu Sama?

Tidak, meskipun sama-sama bertugas untuk menerjemahkan, keduanya merupakan profesi yang berbeda.
Simak beberapa perbedaannya berikut ini:
1. Format
Interpreter bekerja dengan bahasa lisan secara langsung, sementara translator lebih fokus pada teks tertulis.
Jadi, jika klien membutuhkan seseorang untuk menerjemahkan percakapan langsung, mereka membutuhkan interpreter.
Namun, apabila klien ingin menerjemahkan dokumen, artikel, atau buku, maka mereka dapat menyewa jasa translator.
2. Cara Penyampaian
Interpreter menerjemahkan secara real-time, baik secara langsung (tatap muka), lewat telepon, atau video call.
Sementara itu, translator bekerja dengan waktu yang lebih fleksibel karena mereka bisa menerjemahkan teks kapan saja setelah dokumen aslinya selesai.
Hal ini memungkinkan translator untuk menggunakan referensi atau alat bantu agar hasil terjemahannya lebih akurat.
Baca Juga: Skill Public Speaking, Bagaimana Cara Meningkatkannya?
3. Tingkat Akurasi
Karena bekerja secara langsung, interpreter biasanya tidak punya waktu untuk berpikir lama atau mencari referensi.
Maka, tingkat akurasi dalam interpretasi bisa tidak terlalu ketat.
Sebaliknya, karena translator memiliki banyak waktu untuk mengecek, menyunting, dan memastikan setiap kata tepat, hasil terjemahannya pun harus lebih akurat dan mendalam.
4. Arah Bahasa
Interpreter harus bisa menerjemahkan dua arah dengan lancar, misalnya dari bahasa Jepang ke bahasa Indonesia dan sebaliknya dalam satu waktu.
Sementara itu, translator umumnya hanya menerjemahkan satu arah, yakni dari bahasa asing ke bahasa ibu mereka, agar hasilnya lebih alami dan mudah dipahami oleh pembacara.
5. Konteks
Interpreter dan translator memang perlu sama-sama memahami konteks, idiom, dan gaya bahasa.
Namun, interpreter memiliki tantangan tambahan, yakni mereka harus menyampaikan nada suara, intonasi, dan ekspresi pembicara agar maksud pesan tetap tersampaikan secar utuh.
Hal ini bisa menjadi nilai tambah yang penting dalam komunikasi langsung.
Baca Juga: Komunikasi Interpersonal: Pengertian, Jenis, dan Contohnya
Apa Saja Jenis Interpreter?

Terdapat beberapa jenis interpreter yang umumnya dipilih berdasarkan kebutuhan dan konteks acaranya.
Berikut jenis interpreter secara umum:
1. Interpreter Simultan
Interpreter simultan menerjemahkan ucapan pembicara secara langsung saat pembicara masih berbicara.
Jadi, mereka mendengarkan dan menerjemahkan secara bersamaan tanpa jeda.
Jenis interpreter ini biasanya dibutuhkan dalam acara besar seperti konferensi internasional atau sidang pengadilan.
Karena membutuhkan konsentrasi tinggi, interpreter simultan biasanya bekerja dalam tim kecil dan bergantian saat acara berlangsung, terutama untuk acara dengan durasi yang panjang.
2. Interpreter Konsekutif
Berbeda dengan interpreter simultan, interpreter konsekutif mulai menerjemahkan setelah pembicara berhenti bicara sejenak.
Misalnya, pembicara akan menyampaikan beberapa kalimat, lalu berhenti agar interpreter bisa menerjemahkannya ke bahasa lain.
Tugas ini sering ditemukan dalam rapat tatap muka, pidato formal, atau proses hukum seperti persidangan.
Baca Juga: Skill Public Speaking, Bagaimana Cara Meningkatkannya?
3. Interpreter Bahasa Isyarat
Interpreter bahasa isyarat membantu komunikasi antara orang yang tuli atau memiliki gangguan pendengaran dengan orang yang bisa mendengar.
Mereka menerjemahkan bahasa isyarat dan sebaliknya.
Di Indonesia, umumnya mereka harus memiliki pengalaman menjadi Juru Bahasa Isyarat (JBI) yang dibutuhkan dengan sertifikat.
4. Sight Translation
Sight translation merupakan jenis interpreter yang bertugas untuk membaca dokumen tertulis dengan sekilas, kemudian menerjemahkannya secara lisan agar orang lain bisa memahami isi dokumen tersebut.
Jenis tugas ini banyak dibutuhkan di lingkungan hukum, misalnya untuk menjelaskan isi dokumen pengadilan kepada terdakwa atau klien yang tidak mengerti bahasa dokumen tersebut.
Baca Juga: Skill Komunikasi: Pengertian, Jenis, dan Cara Meningkatkannya
Apa Saja Tugas dan Tanggung Jawab Seorang Interpreter?

Seorang interpreter bertugas membantu komunikasi antara dua pihak yang berbicara dalam bahasa yang berbeda.
Tugas mereka bisa berbeda-beda tergantung pada bidang dan tempat mereka bekerja.
Namun, tugas interpreter secara umum adalah:
1. Menerjemahkan Secara Langsung
Interpreter menerjemahkan percakapan secara langsung, bisa secara simultan atau konsekutif seperti yang telah disebutkan sebelumnya.
Hal ini membantu komunikasi berjalan lancar dalam situasi seperti meeting, konferensi, sidang pengadilan, atau konsultasi medis.
2. Melakukan Persiapan Sebelum Bertugas
Sebelum mulai bekerja, tugas interpreter adalah mempelajari topik yang akan dibahas, termasuk istilah-istilah khusus dan latar belakang budaya.
Tujuannya agar hasil terjemahan lebih akurat dan sesuai konteks.
3. Menjembatani Komunikasi
Interpreter membantu kedua pihak saling memahami dengan menyampaikan pesan secara tepat, termasuk nada bicara dan maksud sebenarnya.
Mereka juga perlu menyesuaikan terjemahan agar cocok secara budaya dan menghindari kesalahpahaman.
Baca Juga: Komunikasi Eksternal: Manfaat, Jenis, dan Cara Mengembangkan
4. Menjaga Profesionalisme
Interpreter harus menjaga kerahasiaan, terutama saat menangani informasi pribadi atau sensitif.
Mereka juga harus netral dan tidak menambahkan pendapat pribadi dalam terjemahan.
5. Terus Belajar dan Mengasah Kemampuan
Bahasa selalu berkembang, sehingga interpreter harus terus belajar dan mengikuti pelatihan agar tetap mahir, memahami istilah baru, dan mengetahui tren terbaru di bidangnya.

6. Menguasai Alat dan Teknologi
Beberapa alat yang digunakan interpreter biasanya adalah headset, mikrofon, dan blik suara, terutama saat menerjemahkan secara simultan.
Mereka juga terbiasa menggunakan aplikasi konferensi video untuk sesi interpretasi jarak jauh.
Baca Juga: Unsur-Unsur Komunikasi Bisnis dan Peran Pentingnya
7. Mencatat dan Mendokumentasikan Tugas
Interpreter mencatat detail tugas seperti waktu, tanggal, dan topik, baik untuk keperluan administrasi maupun hukum.
Mereka juga bisa membuat daftar istilah untuk menjaga konsistensi dalam terjemahan.
8. Berkomunikasi dengan Klien
Interpreter berdiskusi dengan klien sebelum mulai bekerja untuk memahami kebutuhan dan tantangan khusus.
Mereka juga menerima dan menanggapi masukan agar kualitas layanan tetap terjaga.
Baca Juga: Manajemen Klien: Pengertian, Manfaat dan Keterampilannya
Apa Saja Skill Penting untuk Seorang Interpreter?

Jika Anda tertarik untuk menjadi seorang interpreter, simak skill penting yang perlu Anda kuasai:
1. Kemampuan Bahasa
Untuk menjadi seorang interpreter, setidaknya Anda harus mahir dalam dua bahasa.
Anda perlu memahami berbagai ungkapan, idiom, makna tersirat, dan metafora dalam kedua bahasa tersebut.
Karena pekerjaan interpreter berlangsung dengan cepat, Anda harus bisa menerjemahkan langsung tanpa bantuan kamus.
Idealnya, interpreter harus bisa menerjemahkan dua arah, yakni dari satu bahasa ke bahasa lain dan sebaliknya.
Baca Juga: HSK Test: Manfaat, Level, Biaya, Cara Mengikuti, dan Tipsnya
2. Kemampuan Mendengarkan yang Baik
Interpreter harus bisa mendengarkan dengan teliti agar menangkap setiap kata dan maksud dari pembicaraan.
Anda harus bisa memahami isi pesan sambil menyusunnya kembali dalam bahasa lain.
Baca Juga: Empathetic Listening: Manfaat, Prinsip, Ciri-ciri, dan Tipsnya
3. Kosakata yang Luas
Saat bekerja, interpreter jarang punya waktu untuk membuka kamus.
Oleh karena itu, Anda perlu menguasai banyak istilah dan singkatan dalam kedua bahasa, terutama yang berkaiatn dengan topik yang sedang dibahas.
4. Pengetahuan Budaya
Interpreter juga harus memahami budaya dari bahasa yang diterjemahkan.
Apabila terdapat ungkapan atau referensi budaya tertentu, sebagai interpreter Anda harus bisa menyampaikannya dengan cara yang tetap bisa dipahami oleh audiens.
5. Ketahanan Emosional
Dalam situasi seperti di rumah sakit atau pengadilan, interpreter bisa saja menghadapi kondisi darurat atau tidak terduga.
Oleh karena itu, skill penting selanjutnya untuk interpreter adalah tetap tenang dan profesional saat menyampaikan pesan tanpa terbawa emosi.
Baca Juga: Emotional Intelligence: Karakteristik dan Tips Mengembangkannya
6. Kemampuan Mencatat yang Efektif
Memiliki kemampuan mencatat yang efektif dapat membantu interpreter dalam bekerja.
Anda bisa menggunakan simbol atau teknik singkat agar bisa menangkap inti pesan tanpa menulis semua hal yang dibicarakan.
Baca Juga: Cara Meningkatkan Kemampuan Komunikasi dan Manfaatnya
Apa Saja Kualifikasi Dasar untuk Menjadi Seorang Interpreter?

Selain dengan mengusai berbagai skill seperti di atas, untuk menjadi seorang interpreter ada kualifikasi penting yang harus dipenuhi, seperti:
- Menguasai lebih dari satu bahasa (bahasa sumber dan bahasa target) dengan pemahaman yang baik terhadap struktur bahasa, idiom, ungkapan, serta nuansa budaya masing-masing.
- Lulusan minimal Diploma atau Sarjana dari jurusan Bahasa, Sastra, atau bidang sejenis.
- Memiliki sertifikasi kemampuan bahasa asing, seperti TOEFL, TOEIC, atau IELTS (untuk Bahasa Inggris), JLPT minimal N3 (untuk Bahasa Jepang), HSK (untuk Bahasa Mandarin), atau TOPIK (untuk Bahasa Korea).
- Mampu membaca, menulis, dan berbicara secara aktif dalam bahasa asing, baik dalam konteks percakapan langsung maupun dokumen resmi.
- Mahir mengetik dan menyusun dokumen dalam bahasa asing.
- Memiliki pengalaman kerja di lingkungan yang menggunakan bahasa asing aktif menjadi nilai tambah (misalnya: pernah bekerja atau magang di luar negeri).
- Mampu menerjemahkan secara dua arah (dari dan ke bahasa asing), baik secara lisan maupun tulisan.
- Terbiasa membuat laporan atau menangani dokumen resmi, seperti laporan meeting atau dokumen legalitas tenaga kerja asing (contoh: RPTKA, KITAS, dll).
- Memiliki kosakata teknis di bidang tertentu seperti medis, hukum, teknik, atau bisnis yang bisa mendukung pekerjaan di sektor spesifik.
Baca Juga: 5 Jenis TOEFL untuk Kerja dan Manfaatnya
Berapa Gaji Seorang Interpreter di Indonesia?

Gaji seorang interpreter di Indonesia bisa sangat bervariasi, tergantung pada bahasa yang dikuasai, lokasi kerja, tingkat pengalaman, dan bidang spesialisasi (seperti medis, hukum, atau teknik).
Berdasarkan informasi dari Indeed, gaji interpreter di Indonesia adalah berkisar Rp 8.000.000 hingga Rp 21.000.000 per bulan.
Interpreter dengan keahlian dalam bahasa yang memiliki permintaan tinggi (seperti Mandarin, Jepang, atau Korea) atau yang bekerja di sektor industri tertentu cenderung mendapatkan penghasilan lebih tinggi.
Sebagai contoh, salah satu lowongan kerja yang diiklankan di Jobstreet untuk posisi Interpreter Mandarin di PT Nebula Sukses Indonesia (berlokasi di Jakarta Utara) menawarkan gaji antara Rp 15.000.000 hingga Rp 20.000.000 per bulan.
Interpreter profesional dengan pengalaman kerja luar negeri atau sertifikasi bahasa tingkat lanjut juga memiliki peluang untuk mendapatkan gaji yang lebih kompetitif.
Baca Juga: Kode Etik Profesi: Pengertian, Pentingnya, Contoh, dan Cara Membuatnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa interpreter adalah profesi yang bertugas untuk menerjemahkan bahasa secara lisan untuk berbagai kebutuhan.
Seorang interpreter harus mampu menerjemahkan pesan secara akurat dan cepat dalam dua arah, baik secara lisan maupun tulisan, di berbagai situasi seperti medis, hukum, konferensi, dan bisnis.
Untuk menggeluti profesi ini dibutuhkan kualifikasi dasar seperti memiliki sertifikasi resmi, serta pengalaman kerja terkait.
Penguasaan kosakata teknis di bidang tertentu juga menjadi nilai tambah yang membuka peluang kerja lebih luas.
Dari segi penghasilan, profesi interpreter menawarkan gaji yang kompetitif, berkisar antara Rp 8 juta hingga lebih dari Rp 20 juta per bulan, tergantung pada bahasa yang dikuasai, sektor kerja, dan lokasi.
Untuk memudahkan tim HR dalam mengelola gaji dan kebutuhan adminisistrasi interpreter maupun karyawan lainnya, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software absensi dari GajiHub.
Melalui software ini, tim HR dan finance dapat mengatur komponen dan nilai gaji secara otomatis, serta mencetak slip gaji untuk karyawan guna meningkatkan transparansi.
Selain itu, karyawan juga dapat melakukan presensi secara mandiri melalui fitur employee self-service (ESS) yang juga sediakan oleh software ini.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Interpreter Adalah? Ini Tugas, Skill, Kualifikasi, dan Gajinya - 16 April 2025
- Apa itu Resilience? Ini Arti, Contoh, dan Cara Membangunnya - 16 April 2025
- Unique Selling Proposition: Cara Membuat, Fokus, dan Contoh - 16 April 2025