Human capital adalah aset berharga dalam setiap organisasi, namun saat tidak dikelola dengan baik, human capital dapat gagal dan menyebabkan dampak serius bagi perusahaan.
Kegagalan ini seringkali disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya kebijakan dan prosedur yang jelas, proses onboarding yang buruk, hingga pelatihan yang tidak memadai.
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk terus mengoptimalkan human capital yang dapat mendukung pertumbuhan dan keberhasilan bisnis.
Di samping kesuksesan bisnis, human capital yang berhasil juga dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan dan keterlibatan mereka, yang pada akhirnya turut meningkatkan retensi.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas pengertian, manfaat, penyebab human capital gagal, dan cara meningkatkannya.
Apa yang Dimaksud dengan Human Capital?
Human capital adalah merupakan proses pengelolaan karyawan sebagai aset berharga perusahaan yang perlu ditingkatkan nilainya dan dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.
Human capital juga merujuk pada nilai ekonomi dari pengalaman dan skill seorang pekerja. Hal ini mencakup berbagai hal seperti pendidikan, pelatihan, kecerdasan, keterampilan, kesehatan, serta kualitas yang dihargai oleh pemberi kerja seperti loyalitas dan ketepatan waktu.
Meskipun tidak tercantum dalam neraca perusahaan, namun human capital dianggap dapat meningkatkan produktivitas dan profitabilitas.
Semakin banyak investasi yang dilakukan perusahaan untuk karyawan mereka, semakin tinggi kemungkinan keberhasilan perusahaan.
Karena tidak semua tenaga kerja memiliki kualitas yang sama, pemberi kerja perlu meningkatkan human capital dengan berinvestasi pada pelatihan, pendidikan, dan manfaat untuk karyawan.
Biasanya, human capital dikelola oleh tim HR yang mengurus talent acquisition, manajemen, hingga optimalisasi tenaga kerja.
Sebagai HR, tugas Anda juga termasuk perencanaan dan strategi tenaga kerja, rekrutmen, pelatihan dan pengembangan karyawan, serta pelaporan dan analisis.
Baca Juga: Jaminan Kehilangan Pekerjaan: Syarat, Manfaat, dan Cara Klaim
Apakah Perusahaan Perlu Berinvestasi pada Human Capital?
Meskipun memerlukan biaya yang tinggi, investasi pada human capital menawarkan manfaat yang sangat berharga bagi perusahaan, seperti:
1. Tingkat Retensi Karyawan yang Lebih Baik
Investasi dalam pengembangan karyawan dapat secara langsung meningkatkan retensi.
Ketika perusahaan menunjukkan komitmen nyata terhadap pengembangan karier dan keterampilan karyawan, hal ini dapat membuat karyawan merasa dihargai dan lebih royal.
Mereka akan merasa lebih puas dengan pekerjaan mereka dan cenderung untuk bertahan, sehingga dapat mengurangi tingkat turnover karyawan.
Hal ini tidak hanya menghemat biaya rekrutmen, tetapi juga dapat membantu menjaga stabilitas tim kerja.
2.Return on Investment (ROI) yang Lebih Baik
Meskipun biaya menggaji karyawan bisa cukup tinggi, investasi dalam human capital dapat memberikan hasil yang jauh lebih besar.
Karyawan yang mendapatkan pelatihan dan pengembangan yang tepat akan memberikan kontribusi yang lebih besar, sehingga meningkatkan produktivitas dan keuntungan perusahaan.
Baca Juga: Cara Menghitung ROI HR dan Tips Meningkatkannya
3. Pelacakan Data Tenaga Kerja yang Lebih Akurat
Investasi dalam human capital memaksa perusahaan untuk lebih teliti dalam mengelola data tenaga kerja mereka.
Dengan data yang akurat dan terkelola dengan baik, perusahaan dapat dengan mudah mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
Hal ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih baik tentang kebutuhan pelatihan dan pengembangan, serta memantau kemajuan secara efektif.
4. Pencarian Karyawan Baru yang Lebih Mudah
Perusahaan yang dikenal fokus dalam pengembangan karyawan akan lebih mudah menarik bakat baru.
Reputasi baik ini akan menyebar cepat, terutama di industri di mana pekerja sering berbicara tentang pengalaman mereka.
Karyawan potensial pun akan lebih tertarik untuk bergabung dengan perusahaan yang memiliki track record dalam mendukung pengembangan profesional, sehingga mengurangi biaya dan usaha untuk merekrut.
Baca Juga: 17 Tips Mencari Karyawan dan Hal yang Perlu Dipertimbangkan
5. Mengidentifikasi Pemimpin Masa Depan
Investasi dalam human capital memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengembangkan karyawan yang memiliki potensi untuk menjadi pemimpin di masa depan.
Dengan memberikan kesempatan pelatihan dan proyek yang menantang, perusahaan dapat melihat bakat-bakat ini dan mempersiapkan mereka untuk mengambil peran yang lebih besar.
Hal ini sangat penting untuk memastikan keberlanjutan dan kesuksesan perusahaan di masa depan.
4. Komunikasi dan Pemecahan Masalah yang Lebih Baik
Dengan berinvestasi dalam pengembangan karyawan, perusahaan dapat mendorong kerja sama yang lebih baik di antara tim.
Komunikasi yang terbuka antara departemen dan tingkat manajemen menjadi lebih mudah, memungkinkan aliran informasi yang lebih lancar dan pemecahan masalah yang lebih efektif.
Hal ini membantu memperbaiki proses kerja dan meningkatkan produktivitas secara keseluruhan.
5. Kesempatan Kemajuan bagi Semua Karyawan
Investasi dalam human capital juga memberikan kesempatan kepada karyawan dari berbagai latar belakang untuk berkembang.
Kadang-kadang, latar belakang ekonomi atau sosial dapat menjadi hambatan dalam mencapai potensi penuh mereka.
Dengan memberikan pelatihan dan dukungan yang dibutuhkan, perusahaan membantu karyawan ini untuk mengatasi hambatan tersebut dan mencapai kesuksesan.
6. Lingkungan Kerja yang Lebih Positif
Saat perusahaan menyediakan alat dan pelatihan yang dibutuhkan, karyawan akan lebih mudah dalam bekerja, yang mampu menciptakan lingkungan kerja yang positif.
Lingkungan kerja positif dapat meningkatkan semangat kerja dan kepuasan karyawan. Hal ini juga menciptakan suasana di mana karyawan merasa lebih nyaman untuk berbagai masalah atau kesalahan, yang dapat mengurangi kesalahan dan meningkatkan efisiensi.
Baca Juga: Bagaimana Cara Membuat Lingkungan Kerja yang Kondusif?
7. Pelatihan untuk Keterampilan yang Dibutuhkan
Setiap perusahaan memiliki kebutuhan keterampilan spesifik yang mungkin tidak dipenui oleh karyawan baru.
Dengan berinvestasi dalam human capital, perusahaan dapat melatih karyawan dalam keterampilan khusus yang diperlukan.
Hal ini memastikan bahwa tenaga kerja perusahaan terampil dalam bidang yang relevan, yang penting untuk keberhasilan dan daya saing perusahaan di pasar.
Baca Juga: Indikator Pelatihan Kerja, Faktor, dan Manfaatnya
Apa yang Menyebabkan Human Capital Gagal?
Proses human capital sering kali kompleks karena harus menyesuaikan diri dengan aturan yang terus berubah dan tuntutan bisnis yang dinamis.
Kegagalan dalam pengelolaan human capital dapat berdampak serius pada pendapatan dan efisiensi perusahaan.
Berikut adalah beberapa hal yang menyebabkan human capital gagal beserta solusinya:
1. Tidak Memiliki Kebijakan dan Prosedur Formal
Tanpa kebijakan dan prosedur yang jelas, perusahaab bisa mengalami banyak masalah.
Oleh karena itu, kebijakan terkait human capital harus memandu bagaimana menangani berbagai situasi di tempat kerja, mulai dari code of conduct hingga cara berpakaian.
Apabila kebijakan tidak ditetapkan, karyawan mungkin akan merasa bingung tentang apa yang diharapkan dari mereka.
Kebijakan ini harus bisa mengatasi area yang mungkin menyebabkan kebingungan dan memastikan perlakuan yang adil untuk semua karyawan, sehingga dapat menciptakan lingkungan kerja yang teratur dan profesional, serta terhindar dari konflik dan kesalahpahaman.
2. Tidak Mencatat, Menampilkan, dan Memperbarui Kebijakan
Meskipun tidak ada kewajiban untuk memiliki buku panduan karyawan, namun sangat penting bagi perusahaan untuk mendokumentasikan kebijakan dan prosedur mereka.
Hal ini termasuk menampilkan informasi penting mengenai kepatuhan terhadap aturan, seperti hak-hak karyawan dan peraturan keselamatan kerja.
Buku panduan yang baik harus mencakup informasi tentang keselamatan kerja, tindakan disipliner, penggunaan perangkat pribadi, media sosial, penyalahgunaan narkoba dan alkohol, serta aturan tentang cuti dan kerja jarak jauh.
Ingatlah untuk selalu memperbarui kebijakan sesuai dengan pedoman terbaru untuk memastikan kepatuhan dan relevansinya.
Selain menggunakan buku panduan karyawan, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.
Melalui software ini, Anda dapat menyampaikan pengumuman apabila terdapat info terbaru mengenai kebijakan terbaru atau mencantumkan aturan perusahaan di dalam aplikasi Gajihub yang bisa diakses karyawan.
Dengan demikian, karyawan tidak akan kebingungan untuk bekerja sesuai dengan pedoman yang berlaku.
3. Proses Onboarding yang Buruk
Proses onboarding yang buruk juga menjadi penyebab dari human capital yang gagal. Seperti yang Anda ketahui, onboarding adalah proses penting untuk memperkenalkan karyawan baru pada budaya dan kebijakan perusaahaan.
Proses ini juga mencakup memastikan karyawan memiliki peralatan yang dibutuhkan untuk pekerjaan mereka dan akses self-service.
Jika proses onboarding tidak dilakukan dengan baik, karyawan baru mungkin merasa tidak siap dan kurang teintegrasi dengan tim.
Perusahaan yang baik harus bisa menghubungkan onboarding dengan kegiatan strategis seperti mentoring, penilaian kebutuhan pelatihan, dan pertemuan dengan tim lain untuk membantu karyawan merasa lebih diterima dan siap bekerja.
Baca Juga: 9 Onboarding Document Penting, Manfaat, dan Cara Membuatnya
4. Tidak Melakukan Rencana Retensi
Menjaga karyawan high performance merupakan hal yang penting, namun sering kali perusahaan gagal merencanakan cara untuk mempertahankan mereka.
Seperti yang Anda ketahui, biaya kehilangan karyawan yang berkinerja baik sangatlah tinggi. Oleh karena itu, Anda perlu mengurangi tingkat turnover dengan memahami motivasi mereka dan menciptakan lingkungan kerja yang sesuai dengan hal tersebut.
Hal ini bisa mencakup aspek seperti keamanan pekerjaan, work life balance, penghargaan, dan dukungan rekan kerja.
Dengan menciptakan lingkungan yang mendukung dan memberikan penghargaan kepada karyawan yang berprestasi, Anda dapat meningkatkan retensi.
5. Kesalahan Rerkutmen
Mempekerjakan orang yang salah dapat menambah biaya dan mengganggu produktivitas perusahaan.
Dengan demikian, kesalahan rekrutmen dapat menyebabkan penempatan kandidat yang tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
Oleh karena itu, pastikan proses wawancara melibatkan orang yang tepat dari tim, cek referensi secara menyeluruh, dan pertimbangkan sikap serta kemampuan belajar kandidat.
6. Job Description yang Tidak Jelas
Job description yang tidak sesuai dapat menyebabkan ketidakcocokan antara pekerjaan yang diharapkan dan pekerjaan yang sebenarnya.
Hal ini bisa mengakibatkan ketidakpuasan dan turnover karyawan. Jadi, pastikan job description secara jelas dan akurat, serta melibatkan semua pihak terkait untuk meninjau dan menyetujui sebelum dipublikasikan.
Dengan demikian, karyawan dapat memahami peran mereka secara benar dan memiliki skill yang sesuai dengan pekerjaan tersebut.
Baca Juga: Pre Screening: Manfaat dalam Rekrutmen hingga Tahapannya
7. Tidak Mencatat Masalah Kinerja
Mencatat masalah kinerja merupakan langkah penting untuk membantu karyawan memperbaiki kinerja mereka dan juga untuk keperluan umum.
Oleh karena itu, Anda perlu membuat dokumentasi yang mencakup ekspektasi, bagaimana karyawan gaal memenuhi ekspektasi tersebut, tindakan perbaikan yang diambil, serta konsekuensi jika masalah tidak diperbaiki.
Hal ini tidak hanya membantu dalam menanagani masalah kinerja tetapi juga dapat melindungi perusahaan jika timbul masalah hukum.
8. Catatan Karyawan yang Tidak Lengkap atau Hilang
Hal lain yang menyebabkan human capital gagal adalah catatan karyawan yang tidak disimpan dengan baik. Catatan ini termasuk rencana perbaikan kinerja, tindakan disipliner, dan pelanggaran kebijakan perusahaan.
Jika terjadi klaim atau sengketa, dokumentasi yang lengkap dapat membantu membuktikan bahwa keputusan yang diambil sah dan sesuai dengan kebijakan perusahaan.
Baca Juga: 6 Cara Mensosialisasikan Perubahan Peraturan Perusahaan
9. Pelatihan yang Tidak Memadai
Pelatihan yang efektif sangat penting untuk mempertahankan karyawan dan memastikan mereka memiliki skill yang dibutuhkan untuk berkembang dalam peran mereka.
Pelatihan yang baik juga dapat membantu Anda dalam mengikuti regulasi baru dan mencegah masalah yang dapat menyebabkan human capital gagal.
Dengaan menyediakan jalur karier yang jelas dan peluang pelatihan dapat membantu karyawan merasa lebih terlibat dan loyal kepada perusahaan.
10. Data yang Tidak Aman
Perusahaan kerap menghadapi risiko besar dari pencurian data dan pelanggaran keamanan.
Pelatihan tentang praktik keamanan data yang baik dan kebijakan kata sandi yang kuat sangat penting untuk melindungi informasi perusahaan dan karyawan.
Ingatlah bahwa menjaga keamanan data bukan hanya melindungi aset perusahaan, tetapi juga membantu menjaga reputasi perusahaan dari kerusakan akibat pelanggaran keamanan.
Baca Juga: Data Internal Perusahaan Bocor, Apa yang Harus Dilakukan?
Bagaimana Cara Meningkatkan Proses Human Capital?
Selain dengan berbagai cara di atas, ada beberapa hal yang bisa Anda lakukuan untuk meningkatkan dan menghindari human capital yang gagal, seperti:
1. Membangun Sistem Komunikasi Internal yang Efektif
Pastikan informasi penting mudah diakses oleh semua karyawan dengan membuat sistem komunikasi yang baik.
Anda dapat melakukan pembaruan secara rutin dan penggunaan alat komunikasi yang tepat akan membantu karyawan merasa lebih terhubung dan termotivasi, yang akhirnya meningkatkan produktivitas.
2. Berinvestasi pada Platform Komunikasi Tenaga Kerja
Pilih dan terapkan teknologi yang memfasilitasi kerjasama tim, seperti alat komunikasi serta software payroll dan HR.
Investasi ini mempermudah komunikasi dan menciptakan lingkungan kerja yang penuh kerja sama, yang dapat berkontribusi positif pada produktivitas dan kepuasan kerja.
Salah satu software payroll dan HR yang perlu Anda pertimbangkan adalah Gajihub. Dengan software ini, Anda dapat mempermudah karyawan dalam mengelola administrasinya masing-masing melalui fitur employee self service (ESS).
Melalui fitur ESS, karyawan dapat melakukan presensi secara mandiri dan mengajukan cuti serta izin lewat smartphone-nya masing-masing.
Mereka juga dapat mencantumkan bukti pendukung seperti surat sakit dari dokter dan lain-lain.
Sementara itu, manajer dan tim HR dapat melakukan approval maupun penolakan melalui webiste Gajihub dengan lebih mudah dan terstruktur.
Tertarik mencoba? Klik gambar di bawah ini dan dapatkan informasi selengkapnya:
3. Mengadopsi AI dan Learning Machine
Selanjutnya, Anda bisa mengintegrasikan teknologi AI dan learning machine dalam proses human capital, seperti untuk rekrutmen atau pelatihan karyawan.
Hal ini dapat mengotomatiskan tugas berulang dan memaksimalkan efisiensi operasional, sehingga pengelolaan HR menjadi lebih efektif.
4. Meningkatkan Kepuasan Karyawan
Sediakan peluang pengembangan dan pastikan work life balance yang baik untuk karyawan.
Utamakan program pengakuan karyawan atau employee recognition untuk menjaga semangat kerja dan meningkatkan kepuasan mereka, yang nantinya dapat membantu meningkatkan produktivitas.
5. Mempromosikan Citra Perusahaan yang Positif
Salah satu hal yang bisa Anda lakukan untuk mencegah human capital yang gagal adalah dengan membangun budaya kerja yang mendukung dan tawarkan kompensasi yang kompetitif untuk menarik dan mempertahankan bakat terbaik.
Citra perusahaan yang positif tidak hanya menarik karyawan baru tetapi juga meningkatkan loyalitas karyawan yang sudah ada.
Baca Juga: Branding Perusahaan: Arti, Manfaat, Hingga Cara Membangunnya
6. Meningkatkan Peluang Pendidikan dan Pelatihan
Sediakan akses ke pelatihan dan program pembelajaran berkelanjutan bagi karyawan.
Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka, tetapi juga menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap perkembangan mereka, yang dapat meningkatkan loyalitas dan produktivitas.
7. Menyelaraskan Tujuan Human Capital dengan Tujuan Bisnis
Pastikan strategi human capital sejalan dengan tujuan bisnis perusahaan.
Dengan menyelaraskan tujuan HR seperti produktivitas dan retensi karyawan dengan KPI bisnis, perusahaan dapat memastikan kontribusi yang efektif terhadap kesuksesan organisasi.
8. Menumbuhkan Budaya Kerja Kreatif
Dukung inovasi dan otonomi dengan menciptakan lingkungan yang mendorong pertukaran ide. Pengakuan atas kreativitas dan fleksibilitas dalam bekerja akan meningkatkan keterlibatan dan motivasi karyawan.
9. Perekrutan Strategis
Anda juga dapat mencegah human capital gagal dengan melakukan rekrutmen yang tepat, misalnya dengan memahami kebutuhan keterampilan setiap peran di perusahaan.
Gunakan strategi perekrutan yang tepat sasaran dan proses penilaian yang menyeluruh untuk mendapatkan talenta yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.
10. Mengukur dan Menganalisis Data
Pantau metrik kinerja, keterlibatan, dan kepuasan karyawan secara rutin.
Data ini membantu perusahaan mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan membuat keputusan yang lebih baik untuk praktik manajemen SDM.
Baca Juga: 8 Kesalahan Payroll dan Langkah Mencegahnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa mengelola human capital secara efektif adalah kunci untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan perusahaan.
Human capital yang dikelola dengan baik tidak hanya bisa meningkatkan produktivitas dan keuntungan, melainkan juga memperkuat retensi karyawan, menciptakan lingkungan kerja yang positif, dan membantu perusahaan mencapai tujuan bisnisnya.
Sebaliknya, kegagalan dalam pengelolaan human capital dapat menyebabkan berbagai masalah seperti turnover yang tinggi, rendahnya kepuasan kerja, dan penurunan kinerja perusahaan secara keseluruhan.
Untuk meningkatkan pengelolaan human capital di perusahaan Anda, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.
Dengan fitur-fitur seperti ESS, absensi, hingga pengelolaan payroll, Gajihub dapat membantu perusahaan Anda mencegah terjadinya human capital yang gagal.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024