Saat perusahaan ingin memperluas jangkauan pelanggan dan meningkatkan penjualan online, sering kali target yang ditetapkan masih terlalu umum, seperti “meningkatkan brand awareness” atau “menambah traffic situs web.”
Meskipun keduanya penting, namun sasaran tersebut kurang spesifik dan sulit diukur untuk mencapai hasil yang jelas.
Itulah mengapa tim perlu menetapkan Objectives and Key Results (OKR) untuk menetapkan tujuan yang jelas dan hasil utama yang terukur.
Melalui hal tersebut, Anda dapat memberikan arahan yang lebih fokus kepada itm marketing dan memantau progress secara efektif.
Dengan demikian, perusahaan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi tingkat churn, dan pada akhirnya meningkatkan pendapatan melalui retensi pelanggan.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membaha contoh OKR tim marketing, elemen penting, manfaat, dan cara menetapkannya.
Apa yang Dimaksud dengan OKR Tim Marketing?
OKR marketing adalah kerangka kerja untuk menetapkan sasaran yang membantu tim marketing mengubah tujuan bisnis menjadi pencapaian yang lebih terukur.
Proses ini dilakukan secara kolaboratif untuk memastikan transparansi dan keselarasan antara strategi marketing dengan pertumbuhan bisnis secara keseluruhan.
Komponen OKR:
Objective
Pernyataan kualitatif yang ambisius tentang apa yang ingin dicapai.
Contoh:
“Menjadi pemimpin di bidang bisnis teknologi ramah lingkungan.”
Key Results
Metrik yang spesifik, terukur, dan memiliki batas waktu untuk memantau kemajuan menuju tujuan.
Contoh:
“Meningkatkan traffic web dari keyword sebesar 30%.”
Dengan OKR, tim dapat membuat keputusan berdasarkan data, memantau perkembangan, dan menyesuaikan strategi jika diperlukan.
Baca Juga: 25 KPI Marketing untuk Mengukur Keberhasilan Pemasaran
Apa Saja Manfaat OKR untuk Tim Marketing?
Sebuah survei OKR Impact Report oleh Mooncamp menemukan bahwa 83% pembuat keputusan sepakat bahwa penerapan OKR memberikan dampak positif yang signifikan bagi organisasi mereka.
Berikut adalah beberapa manfaat utama dari OKR untuk tim marketing:
1. Prioritas dan Penyelarasan
OKR membantu tim memusatkan perhatian pada hal-hal yang paling penting dan memastikan seluruh anggota tim bekerja menuju tujuan yang sama.
2. Akuntabilitas
Dengan hasil utama yang didefinisikan dengan jelas, setiap anggota tim memiliki tanggung jawab terhadap kontribusinya. Hal ini memperkuat rasa kepemilikan dan komitmen mereka.
3. Pengambilan Keputusan Berdasarkan Data
Melacak hasil utama secara berkala memberikan wawasan yang relevan dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan strategis.
4. Meningkatkan Semangat dan Keterlibatan Tim
Target yang menantang, jika dipadukan dengan kemajuan yang terukur, dapat memotivasi tim untuk bekerja lebih baik dan meningkatkan rasa keterlibatan mereka terhadap tujuan organisasi.
Dengan menerapkan OKR yang efektif, perusahaan dapat membangun fondasi yang kuat untuk kesuksesan tim marketing dan pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
Baca Juga: 17 Contoh OKR Tim Sales dan Cara Mengoptimalkannya
Bagaimana Cara Menetapkan OKR Tim Marketing?
Menetapkan OKR (Objectives and Key Results) untuk marketing sebaiknya dimulai dari tujuan bisnis yang lebih besar.
Dari tujuan tersebut, AAnda bisa menelusuri langkah-langkah yang diperlukan untuk mencapai hasil terbaik.
Berikut adalah empat langkah mudah untuk menyusun OKR marketing:
1. Ubah Tujuan Organisasi Menjadi Tujuan Departemen
Mulailah dengan mengubah tujuan utama perusahaan menjadi objektif untuk setiap departemen.
Sebagai contoh, tujuan organisasi mungkin adalah “Meningkatkan pendapatan tahunan dari Rp30 miliar menjadi Rp45 miliar.”
Tentu saja, tujuan ini tidak bisa dicapai hanya oleh satu departemen saja.
Departemen marketing, sales, produk, dan layanan pelanggan semuanya berperan dalam mendorong peningkatan pendapatan.
Berikut contoh tanggung jawab per divisi:
- Tim marketing mungkin bertugas menghasilkan lead berkualitas.
- Tim sales berfokus pada konversi pelanggan.
- Tim customer service dapat bertanggung jawab untuk mempertahankan pelanggan dan meningkatkan nilai akun yang sudah ada.
2. Tentukan Tujuan Setiap Departemen atau Proyek
Setelah itu, tentukan objektif spesifik yang perlu dicapai setiap departemen untuk mendukung tujuan organisasi yang lebih besar.
Pastikan objektif yang ditetapkan:
- Jelas
- Dapat dilakukan
- Memiliki deadline yang spesifik
Sebagai contoh, jika tim markeing bertanggung jawab menghasilkan lead berkualitas untuk mendukung pendapatan, maka objektifnya adalah “Meningkatkan jumlah lead yang dihasilkan setiap bulan.”
Contoh lain dari objective tim marketing:
- Meningkatkan rasio akuisisi pelanggan
- Menambah jumlah pendaftar newsletter email
- Mengembangkan proses onboarding pelanggan yang efektif
3. Tentukan Hasil Utama yang Bisa Diukur
Setelah objektif ditentukan, langkah selanjutnya adalah menetapkan hasil utama (key results) yang menunjukkan apakah objektif telah tercapai atau belum.
Key results harus:
- Bisa diukur secara numerik
- Memiliki keterkaitan langsung dengan objektif
Sebagai contoh, untuk objektif “Meningkatkan rasio akuisisi pelanggan,” hasil utama bisa mencakup:
- Meningkatkan jumlah pendaftaran uji coba bulanan sebesar 20%
- Menambah jumlah pengguna aktif bulanan dari 5.000 menjadi 8.000
- Meningkatkan rasio konversi dari uji coba ke paket berbayar sebesar 15%
4. Tentukan Sistem untuk Memantau Keberhasilan
Langkah terakhir adalah memastikan ada sistem yang efektif untuk mengukur, memantau, melaporkan, dan menganalisis kemajuan.
Manfaatkan perangkat lunak OKR atau alat analitik dalam teknologi yang sudah digunakan.
Sistem seperti CRM (Customer Relationship Management) seringkali menyediakan laporan performa terhadap hasil utama tertentu.
Sebagai contoh, dengan CRM Anda dapat:
- Menetapkan tujuan untuk individu, tim, atau seluruh perusahaan
- Menambahkan tujuan ini ke dasbor untuk memudahkan akses oleh anggota tim
Selain itu, Anda juga perlu menentukan berbagai hal seperti:
- Siapa yang bertanggung jawab atas pelaporan
- Seberapa sering laporan akan dibuat (mingguan, bulanan, dsb.)
- Sumber data, misalnya dari platform pemasaran email atau alat analitik lainnya
Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat menyusun OKR pemasaran yang tidak hanya jelas dan terukur tetapi juga selaras dengan tujuan besar perusahaan.
Baca Juga: Perbedaan OKR dan KPI, Mana yang Lebih Baik?
Apa Saja Contoh OKR Tim Marketing?
Berikut adalah beberapa contoh OKR tim marketing yang bisa Anda terapkan:
1. Objective: Mengembangkan Panduan Brand Voice
Contoh OKR tim marketing yang pertama adalah membuat panduan brand voice untuk memastikan konsistensi dalam pembuatan konten.
Karena cakupannya luas, ini sangat cocok dijadikan objective dalam OKR.
Key results:
- Temukan lima contoh brand voice yang menarik, lalu analisis alasannya
- Lakukan 40 wawancara pelanggan untuk memahami brand voice yang sesuai
- Buat panduan brand voice dan style berlaku untuk seluruh organisasi
2. Ojective: Mengurangi Bounce Rate Website
Bounce rate adalah persentase pengunjung yang meninggalkan website tanpa membuka halaman lain. Target ini penting bagi marketer yang fokus pada hasil.
Untuk menguranginya, Anda bisa melakukan aktivitas seperti pengujian call to action (CTA) dan copywriting.
Key results:
- Identifikasi 20 halaman dengan bounce rate tertinggi untuk diprioritaskan
- Lakukan 30 A/B testing pada halaman arahan dalam 3 bulan
- Tingkatkan click-through rate (CTR) pada CTA di halaman utama dari 2% menjadi 5%
- Naikkan CTR demo yang dipesan dari 4% menjadi 6%
3. Meningkatkan Performa Newsletter Email
Ada banyak metrik untuk mengukur performa newsletter, seperti CTR, open rate, atau jumlah pertumbuhan pelanggan.
Dengan banyaknya aspek ini, kerangka OKR menjadi pilihan tepat untuk digunakan.
Key results:
- Kelola email bulanan
- Buat proses double opt-in untuk memastikan pelanggan yang benar-benar tertarik
- Uji 20 heading email setiap bulan selama 3 bulan pertama
- Tambah total pelanggan email menjadi 10.000
- Tingkatkan CTR email rata-rata menjadi 15%
- Naikkan open rate dari 20% menjadi 25%
Baca Juga: 10 Contoh OKR Akuntan, Manfaat, dan Cara Membuatnya
4. Meningkatkan Akuisisi Pelanggan
Contoh OKR tim marketing selanjutnya adalah akuisisi pelanggan, yang dapat diukur dengan berbagai metrik spesifik yang relevan dengan bisnis Anda.
Key results:
- Tambah jumlah pendaftaran uji coba baru sebesar 20% per bulan
- Naikkan pengguna aktif bulanan dari 5.000 menjadi 8.000
- Tingkatkan konversi dari uji coba ke pelanggan berbayar sebesar 15%
5. Membuat Proses Onboarding Pelanggan yang Efektif
Proses onboarding yang baik akan meningkatkan pendapatan sekaligus retensi pelanggan.
Walau sulit diukur secara langsung, Anda bisa memecahnya menjadi metrik yang jelas.
Key results:
- Tingkatkan tingkat aktivasi pengguna gratis sebesar 5%
- Naikkan jumlah pengguna aktif bulanan sebesar 5%
- Kurangi waktu aktivasi hingga 3 hari dengan pengalaman onboarding interaktif
- Buat 5 alur onboarding dan template email khusus untuk tiap segmen pelanggan
6. Meningkatkan Ulasan Positif Perusahaan
Ulasan pelanggan dapat meningkatkan kesadaran merek sekaligus membawa lebih banyak referensi.
Key results:
- Kirim email otomatis setelah pembelian dengan survei singkat “Bagaimana pengalaman Anda?”
- Tingkatkan skor Net Promoter Score (NPS) dari 50 menjadi 60
- Jalankan campaign terkait ulasan dengan menawarkan voucher Rp150.000 untuk ulasan di Google
- Pastikan 100% ulasan pelanggan mendapat respons dalam 7 hari
Baca Juga: 12 Contoh OKR Tim Layanan Pelanggan dan Manfaatnya
7. Tingkatkan Interaksi di Media Sosial
Untuk mengukur keberhasilan pemasaran media sosial, fokuslah pada metrik yang benar-benar memberikan hasil.
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan jumlah pengikut dan click through-rate (CTR) untuk menilai efektivitas kampanye sosial yang dijalankan.
Key results:
- Tingkatkan CTR tautan dari 4% menjadi 6%
- Capai rata-rata 250 komentar per hari
- Tambah jumlah pengikut dari 5.000 menjadi 10.000
8. Tingkatkan SEO On-Page
Meningkatkan SEO on-page adalah strategi penting dalam pemasaran konten.
Selain mengukur lalu lintas organik, Anda juga perlu memantau indikator lain seperti jumlah konten baru yang diterbitkan secara rutin.
Key results:
- Lakukan audit konten pada website
- Buat strategi kata kunci untuk seluruh website
- Tingkatkan Domain Rating (DR) dari 32 menjadi 48 di Ahrefs
- Optimalkan semua artikel lama
- Naikkan jumlah pengunjung bulanan menjadi 8.000
- Perbaiki semua masalah yang terdeteksi di Ahrefs
- Publikasikan 12 artikel baru setiap bulan
9. Buat Strategi Keyword per Kuartal
Strategi keyword tidak hanya dapat mendukung SEO on-page, tetapi juga menjadi fokus terpisah untuk mencapai hasil yang lebih spesifik.
Key results:
- Susun daftar 100 keyword dengan nilai tinggi
- Temukan 15 keyword yang sudah mulai dirangking dan pantau perkembangannya setiap minggu
- Pastikan 40% kata kunci yang ditargetkan masuk halaman satu Google pada kuartal ketiga
- Identifikasi 50 sumber backlink untuk meningkatkan lalu lintas rujukan
10. Tingkatkan Jumlah Lead
Lead adalah bagian penting dalam proses penjualan.
Dengan meningkatkan jumlah lead, Anda dapat mengisi sales pipeline dan membantu tim penjualan mencapai target mereka.
Key results:
- Uji 5 variasi teks CTA (Call to Action) melalui A/B testing
- Rilis satu ebook baru yang berfokus pada lead setiap kuartal
- Tingkatkan CTR email dari 10% menjadi 15%
- Tambah jumlah pengikut media sosial organik menjadi 5.000
- Publikasikan konten setiap hari di LinkedIn perusahaan
- Naikkan jumlah Marketing Qualified Leads (MQL) sebesar 5% setiap bulan
Baca Juga: 15 Contoh OKR Tim Keuangan, Manfaat, dan Cara Menetapkannya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa dengan memahami contoh OKR tim marketing, Anda dapat menciptakan struktur kerja yang lebih terarah.
Dengan menetapkan objectives yang jelas dan key results yang terukur, tim dapat lebih fokus pada pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai keberhasilan.
Selain itu, OKR mendorong transparansi, kerjasama antar anggota tim, dan evaluasi berkelanjutan untuk perbaikan kinerja.
Melalui pendekatan ini, tim marketing tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja, tetapi juga berkontribusi secara signifikan terhadap pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.
Untuk mendukung pelaksanaan OKR, perusahaan juga perlu berfokus pada manajemen data karyawan dengan menggunakan software GajiHub.
Dengan fitur analisa data yang dimiliki aplikasi ini, manajemen dapat memantau tingkat disiplin karyawan lebih mudah.
Hal itu disebabkan karena GajiHub menyediakan laporan keterlambatan, laporan lembur, laporan izin cuti, dan sebagainya yang dapat diakses secara digital.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- 10 Contoh OKR Tim Marketing dan Cara Menetapkannya - 8 January 2025
- 12 Contoh KPI Karyawan dan Cara Mengukurnya - 8 January 2025
- Pengertian Profesi, Ciri-Ciri, dan Bedanya dengan Pekerjaan - 7 January 2025