10 Ciri Penjilat di Kantor, Dampak, dan Cara Menghadapinya

ciri penjilat di kantor banner

Di lingkungan kantor, penjilat, yaitu mereka yang suka memuji dan mencari muka di hadapan atasan, seringkali dianggap sebagai aset penting.

Individu semacam ini dikenal suka mengambil alih pekerjaan rekan-rekannya demi terlihat lebih produktif dan bernilai di mata pemimpinan, sehingga tak jarang mereka mendapatkan perlakuan istimewa dari atasan.

Namun, di balik keuntungan pribadi yang mereka dapatkan, perilaku seperti ini justru membawa dampak negatif bagi dinamika tim dan kesehatan organisasi secara keseluruhan.

Dalam jangka panjang, keberadaan penjilat justru bisa menghambat budaya kerja yang sehat dan merusak kepercayaan antar anggota tim.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas ciri penjilat di tempat kerja, dampak, dan tips menghadapinya.

Apa yang Dimaksud dengan Penjilat di Kantor?

ciri penjilat di kantor 1

Penjilat di kantor adalah individu yang berusaha mendapatkan perhatian atau keuntungan pribadi dari atasan dengan cara yang tidak tulus, seperti memberikan pujian berlebilan, selalu setuju dengan pendapat atasan, dan mengambil alih pekerjaan orang lain.

Tindakan ini biasanya bukan didasari oleh sikap profesional atau kerja sama, melainkan karena adanya keinginan untuk diakui, diterima, atau menghindari konflik dengan pihak yang memiliki wewenang.

Perilaku penjilat dapat menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan kerja.

Rekan kerja yang lain bisa merasa tidak nyaman untuk menyampaikan pendapat atau masukan yang jujur, karena khawatir dianggap menentang atasan.

Dalam jangka panjang, hal ini bisa menghambat proses pengambilan keputusan yang sehat, menurunkan semangat tim, serta menciptakan budaya kerja yang tidak adil dan transparan.

Baca Juga: Atasan Pilih Kasih? Ini Contoh, Dampak, dan Cara Menghadapinya

Apa Saja Ciri Penjilat di Kantor?

ciri penjilat di kantor 2

Berikut sejumlah ciri-ciri penjilat secara umum:

1. Membagikan Barang atau Camilan Demi Citra Positif

Seseorang yang kerap membagikan camilan, makanan, atau barang-barang kecil di lingkungan kantor memang tampak baik.

Namun, dalam konteks penjilat, tindakan ini sering dilakukan bukan karena niat tulus, melainkan demi membangun citra baik di mata rekan kerja atau atasan.

Mereka berharap dengan memberikan sesuatu, orang lain akan merasa berutang budi atau melihatnya sebagai sosok yang menyenangkan dan layak dipercaya.

2. Terlalu Sering Mengobrol Hal yang Tidak Relevan

Penjilat cenderung melibatkan diri dalam percakapan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan, terutama jika dilakukan bersama atasan.

Obrolan ringan atau gosip dijadikan alat untuk membangun kedekatan personal, walaupun sebenernya hal tersebut menganggu produktivitas kerja.

Mereka biasanya lebih fokus mempertahankan hubungan sosial dibandingkan menyelesaikan tugas yang menjadi tanggung jawabanya.

Baca Juga: Pahami Tahap Resolusi Konflik, Strategi, dan Manfaatnya

3. Melaporkan Rekan Kerja secara Sepihak

Ciri lain dari penjilat di kantor adalah seringnya mereka memberikan laporan tentang kesalahan atau kelemahan utama rekan kerja kepada atasan, namun sering kali secara berlebihan atau tidak objektif.

Tujuan tamanya bukan bukan untuk memperbaiki kinerja tim, melainkan untuk menjahtuhkan orang lain dan mengangkat citra dirinya sebagai karyawan yang loyal dan penuh perhatian terhadap kinerja tim.

4. Bertingkah Seolah Pemimpin Saat Atasan Tidak Ada

Ketika atasan sedang tidak berada di tempat, penjilat sering kali mengambil alih peran seolah-olah ia memiliki wewenang kepemimpinan.

Mereka memberi arahan kepada rekan kerja tanpa pendelagasian resmi, dan berusaha menunjukkan bahwa dirinya adalah orang yang dapat diandalkan dalam tim.

Sikap ini dapat menciptakan ketegangan dan ketidaknyamanan dalam dinamika tim.

5. Terlalu Cepat Mengiyakan Perintah Atasan

Ciri penjilat di kantor selanjutnya adalah mereka cenderung mengiyakan segala hal yang dikatakan atasan tanpa berpikir kritis, bahkan ketika perintah tersebut kurang masuk akal atau di luar kapasitasnya.

Mereka menganggap persetujuan yang cepat sebagai bentuk loyalitas, meskipun hal ini bisa berdampak negatif terhadap efisiensi dan efektivitas kerja secara keseluruhan.

Baca Juga: 10 Tips Komunikasi Melalui Email dengan Atasan yang Efektif

ciri penjilat di kantor 3

6. Selalu Mencari Kesempatan untuk Dekat dengan Atasan

Penjilat selalu mencari cara untuk berada dekat secara fisik maupun emosional dengan atasan.

Mereka sering hadir lebih awal saat ada meeting bersama atasan, duduk di dekat atasan saat makan siang bersama, atau menawarkan bantuan pribadi di luar konteks pekerjaan.

Semua ini dilakukan untuk membangun relasi personal yang menguntungkan secara profesional.

7. Mengambil Alih Ide Rekan Kerja

Dalam banyak kasus, penjilat juga mengambil ide rekan kerja dan menyampaikannya kepada atasan seolah-olah ide tersebut berasal dari dirinya sendiri.

Tindakan ini mencerminkan kurangnya integritas dan bertujuan semata-mata untuk meraih pengakuan dari pimpinan.

8. Memuji Atasan secara Berlebihan

Penjilat gemar memberikan pujian kepada atasan dalam bentuk yang tidak proporsional, bahkan ketika tidak ada pencapaian khusus yang patut dipuji.

Hal ini dilakukan demi mendapat perhatian lebih, serta menciptakan citra bahwa mereka adalah pendukung setia atasan dalam segala situasi.

Baca Juga: 6 Jenis Konflik di Tempat Kerja dan Tips Mengelolanya

9. Menghindari Konflik Demi Menjaga Hubungan dengan Atasan

Ciri penjilat di kantor selanjutnya adalah mereka akan menghindari dikusi atau pendapat yang berseberangan dengan atasan.

Mereka tidak berani menyampaikan kritik atau feedback yang konstruktif, karena khawatir akan merusak hubungan yang sudah mereka bangun.

Padahal, lingkungan kerja yang sehat membutuhkan komunikasi dua arah yang jujur dan terbuka.

10. Memprioritaskan Citra daripada Kinerja Nyata

Penjilat lebih fokus pada bagaimana mereka terlihat di mata atasan daripada hasil kerja yang sesungguhnya.

Mereka mungkin tampil sangat sibuk, padahal kontribusi nyata terhadap proyek atau tim sangat minim.

Tujuan utama mereka adalah membangun persepsi positif, bukan memberikan dampak kerja yang konkret.

Baca Juga: Cara Mengatasi Ketidakpuasan Kerja dan Tipsnya

Apa Dampak dari Perilaku Penjilat di Kantor?

ciri penjilat di kantor 4

Perilaku penjilat di kantor kerap dianggap menguntungkan oleh atasan karena mereka terlihat patuh, rajin, dan cepat menyenangkan pimpinan.

Namun, jika dibiarkan, sikap seperti ini bisa membawa dampak negatif yang cukup serius bagi lingkungan kerja secara keseluruhan.

Berikut dampak dari perilaku penjilat di kantor:

1. Menurunkan Semangat Kerja Tim

Ketika penjilat mengambil alih pekerjaan orang lain dan mendapatkan pujian atasnya, rekan-rekan kerja bisa merasa tidak dihargai.

Mereka merasa upaya mereka tidak terlihat karena yang lebih disorot justru orang yang hanya pandai menyenangkan atasan.

Akibatnya, motivasi kerja jadi turun dan produktivitas pun bisa ikut terdampak.

2. Merusak Kepercayaan dalam Tim

Saat karyawan merasa bahwa seseorang mendapatkan perlakuan istimewa hanya karena pandai memuji, kepercayaan antaranggota tim bisa hilang.

Mereka mulai meragukan keadilan sistem di tempat kerja dan enggan bekerja sama secara tulus.

Baca Juga: 20 Cara Membangun Team Work dan Manfaatnya

3. Memicu Konflik dan Persaingan Tidak Sehat

Adanya penjilat juga bisa menimbulkan persaingan yang tidak sehat.

Beberapa orang mungkin jadi ikut-ikutan bersikap sama demi mendapat perhatian atasan, sementara yang lain merasa terganggu dan akhirnya menjauh.

Hal ini bisa membuat suasana kantor jadi tegang dan tidak nyaman.

4. Membentuk Pemimpin yang Tidak Kompeten

Jika penjilat naik jabatan hanya karena kedekatannya dengan atasan, bukan karena kemampuannya, maka bisa muncul pemimpin yang tidak layak.

Akibatnya, tim bisa dipimpin oleh orang yang kurang kompeten dan keputusan yang diambil pun tidak tepat.

karyawan caper 6

5. Mendorong Karyawan Potensial untuk Pergi

Lingkungan kerja yang dipenuhi ketidakadilan membuat karyawan yang berbakat memilih untuk resign.

Mereka yang sebenarnya bisa membawa banyak kontribusi justru memilih pergi karena merasa tidak dihargai atau tidak punya ruang untuk berkembang.

Baca Juga: Culture Shock di Tempat Kerja: Dampak dan Cara Mengatasi

6. Merusak Reputasi Perusahaan

Jika budaya kerja seperti ini berlangsung terus-menerus, citra perusahaan bisa rusak.

Baik karyawan internal maupun calon karyawan dari luar akan melihat perusahaan sebagai tempat yang lebih menghargai basa-basi ketimbang prestasi.

Hal ini bisa membuat talenta terbaik enggan bergabung.

Baca Juga: 15 Tips Menciptakan First Impression yang Baik di Kantor

Bagaimana Cara Menghadapi Perilaku Penjilat di Tempat Kerja?

karyawan caper 5

Perilaku penjilat memang sulit dihindari di dunia kerja, terutama dalam lingkungan yang belum memiliki sistem evaluasi yang jelas dan transparan.

Jika tidak ditangani dnegan baik, sikap seperti ini bisa merusak semangat kerja tim dan menciptakan ketimpangan di lingkungan kerja.

Oleh karena itu, perusahaan perlu mengambil langkah konkret untuk meminimalisasi dampak negatif dari perilaku penjilat.

Berikut beberapa tips mengahadapi perilaku penjilat di tempat kerja:

1. Menerapkan Sistem Evaluasi yang Adil

Langkah pertama yang penting adalah memastikan bahwa evaluasi kinerja dilakukan secara adil dan transparan.

Dengan menggunakan indikator yang objektif dan terukur, penilaian karyawan bisa lebih mencerminkan kontribusi nyata mereka, bukan sekadar kedekatan personal dengan atasan atau kemampuan menjilat.

Tips:

  • Gunakan KPI yang terukur dalam menilai kinerja karyawan
  • Libatkan lebih dari satu pihak dalam proses evaluasi untuk menghindari subjektivitas
  • Dokumentasikan hasil kerja dan pencapaian secara berkala

2. Mendorong Komunikasi yang Terbuka

Budaya kerja yang terbuka dan jujur sangat penting untuk meminimalkan dampak negatif dari penjilat.

Ketika setiap anggota tim merasa aman untuk memberikan pendapat dan masukan tanpa takut dibungkam atau dinilai negatif, maka pengaruh dari penjilat pun akan melemah dengan sendirinya.

Tips:

  • Sediakan forum diskusi rutin untuk menyampaikan aspirasi atau keluhan
  • Latih manajer agar terbuka terhadap berbagai perspektif, bukan hanya dari orang terdekatnya
  • Buat saluran feedback anonim agar karyawan bisa berbicara jujur tanpa tekanan

Baca Juga: Cara Mengurangi Miskomunikasi di Tempat Kerja

3. Membangun Budaya Kerja yang Kolaboratif

Lingkungan kerja yang menekankan kerja sama dan saling menghargai akan mengurangi peluang bagi penjilat untuk menonjolkan diri demi kepentingan pribadi.

Dalam tim yang kolaboratif, keberhasilan dilihat sebagai hasil kerja bersama, bukan prestasi individu semata.

Tips:

  • Dorong proyek lintas divisi untuk meningkatkan kerja sama antar tim
  • Berikan apresiasi kepada tim, bukan hanya perorangan
  • Tunjukkan bahwa kolaborasi lebih dihargai daripada kompetisi tidak sehat

4. Pelatihan dan Pengembangan untuk Pemimpin

Manajer dan pemimpin memiliki peran besar dalam menanggulangi perilaku penjilat.

Dengan memberikan pelatihan terkait evaluasi adil, kepemimpinan yang sehat, dan penyelesaian konflik, mereka akan lebih siap membangun tim yang solid dan profesional.

Tips:

  • Adakan pelatihan rutin tentang kepemimpinan dan manajemen tim
  • Latih pemimpin untuk mengenali sinyal penjilatan dan menghindari bias
  • Dorong pemimpin untuk menilai berdasarkan data dan bukti kerja

Baca Juga: Manajemen Komunikasi: Ini Metode, dan Cara Penerapannya

Kesimpulan

Berdasarkan penjilat di tempat kerja bukan sekedar masalah pribadi antar rekan kerja, tetapi merupakan tantangan serius yang dapat mempengaruhi dinamika tim, moral karyawan, dan bahkan kualitas kepemimpinan di dalam organisasi.

Jika tidak ditangani dengan baik, budaya menjilat dapat menciptakan lingkungan kerja yang tidak sehat, penuh ketidakadilan, serta menurunkan produktivitas dan semangat kerja tim secara keseluruhan.

Untuk menghadapi hal ini, perusahaan perlu mengambil langkah-langkah konkret seperti mengenali ciri penjilat di kantor sejak awal, mengevaluasi sistem evaluasi yang objektif, serta mendorong komunikasi terbuka.

Dengan pendekatan yang menyeluruh dan konsisten, lingkungan kerja yang adil, transparan, dan produktif dapat tercipta dan dipertahankan.

Selain dengan mengatasi berbagai tindakan yang mungkin dapat merusak produktivitas karyawan, perusahaan juga dapat mempertimbangkan penggunaan software HRIS dari GajiHub untuk menjaga kedisiplinan karyawan.

Melalui software ini, perusahaan dapat memantau kehadiran karyawan, mulai dari keterlambatan, jam clock-in dan clock-out, hingga izin cuti karyawan.

Melalui berbagai informasi tersebut perusahaan bisa langsung mengambil tindakan jika diketahui terdapat karyawan yang tidak bekerja sesuai aturan yang telah ditetapkan.

Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Tinggalkan Komentar