Cara Menjadi Headhunter, Lingkup Pekerjaan, dan Gajinya

cara menjadi headhunter banner

Jika Anda seseorang yang terorganisir, komunikatif, dan bisa diandalkan, maka karier sebagai headhunter bisa menjadi pilihan yang menarik.

Hal ini disebabkan karena salah satu cara menjadi headhunter adalah memiliki ketelitian dan interpersonal skill yang kuat agar bisa menjalankan peran dengan baik.

Terlebih, seorang headhunter dituntut untuk menjadi ahli dalam membangun jaringan, di mana mereka perlu menjalin koneksi yang luas agar mampu mempertemukan klien dengan kandidat yang tepat dan berkualitas.

Namun, sebelum benar-benar memutuskan untuk menekuni jalur karier sebagai headhunter, penting bagi Anda untuk memahami terlebih dahulu apa saja yang termasuk dalam lingkup pekerjaannya.

Dengan begitu, Anda dapat menilai apakah profesi ini sejalan dengan kepribadian serta keterampilan yang dimiliki.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas cara menjadi headhunter, lingkup pekerjaan, skill penting, dan kisaran gajinya.

Apa Saja Lingkup Pekerjaan Seorang Headhunter?

cara menjadi headhunter 1

Sebelum berkarier sebagai seorang headhunter, berikut lingkup pekerjaan mereka yang perlu Anda pahami:

1. Memahami Kebutuhan Peran

Headhunter akan mempelajari posisi yang dibutuhkan secara mendalam.

Mereka mencari tahu deskripsi pekerjaan, budaya kerja, hal unik di perusahaan, hingga struktur organisasi.

Tujuannya agar mereka benar-benar paham bagaimana posisi ini mendukung kesuksesan perusahaan.

2. Mencari Kandidat Potensial

Dengan informasi tersebut, headhunter mulai mencari kandidat terbaik.

Mereka bisa meninjau kandidat lama yang dulu belum cocok, membangun koneksi baru, atau menghadiri acara networking.

Ingatlah bahwa keunggulan headhunter ada pada networking dan sumber daya mereka yang luas untuk menemukan kandidat yang paling tepat.

Baca Juga: Memilih Headhunter Terbaik? Ini Cara dan Tipsnya!

3. Screening Kandidat

Setelah menemukan beberapa kandidat potensial, headhunter akan melakukan screening.

Mereka memastikan kandidat sesuai dengan kebutuhan perusahaan sebelum menyerahkan daftar singkat kandidat terbaik kepada Anda.

4. Memberikan Rekomendasi

Tahap terakhir, headhunter mengirimkan rekomendasi kandidat ke perusahaan.

Anda bisa memilih apakah headhunter membantu komunikasi awal dengan kandidat atau menyerahkannya sepenuhnya kepada tim rekrutmen internal.

Setelah itu, headhunter akan melanjutkan pencarian kandidat untuk klien berikutnya.

Baca Juga: Berapa Biaya Jasa Headhunter? Cek Tarif dan Rekomendasinya!

Apa Saja Skill Penting yang Dibutuhkan Seorang Headhunter?

cara menjadi headhunter 2

Jika Anda ingin menekuni karier sebagai headhunter, ada beberapa skill utama yang perlu dikuasai.

Skill ini akan membantu Anda bekerja lebih efektif, membangun kepercayaan dari klien, dan menemukan kandidat terbaik.

Berikut beberapa skill yang perlu Anda kuasai:

1. Kemampuan Komunikasi

Komunikasi adalah skill paling penting bagi seorang headhunter.

Anda perlu mampu menyampaikan informasi dengan jelas, baik secara lisan maupun tulisan melalui telepon, email, media sosial, hingga pertemuan langsung.

Keterampilan mendengarkan juga sangat penting agar Anda dapat memahami kebutuhan kandidat maupun perusahaan dengan tepat.

2. Ketekunan

Mencari kandidat yang tepat membutuhkan waktu dan usaha.

Oleh karena itu, headhunter perlu terus memasang lowongan, mengatur wawancara, dan memperluas jaringan.

Kesabaran dan ketahanan mental membantu Anda tetap konsisten hingga menemukan kandidat yang sesuai.

3. Kemampuan Networking

Jaringan profesional merupakan aset terbesar bagi seorang headhunter.

Semakin luas jaringan Anda, semakin besar peluang menemukan kandidat ideal.

Jaringan ini juga dapat membantu menyebarkan informasi lowongan atau memberikan rekomendasi kandidat.

Baca Juga: Cara Menjadi HRD dan Jenjang Karir HRD yang Wajib Diketahui

4. Empati

Cara menjadi headhunter adalah dengan memiliki skill empati, yakni dengan memahami kondisi dan perasaan kandidat.

Dengan menunjukkan empati, Anda dapat membangun hubungan yang lebih baik dan meyakinkan mereka untuk mempertimbangkan tawaran yang Anda bawa.

gajihub banner 3

5. Berpikir Strategis

Headhunter tidak hanya mencari kandidat untuk posisi yang kosong, tetapi juga mempertimbangkan nilai jangka panjang kandidat bagi perusahaan.

Dengan berpikir strategis, Anda dapat menilai potensi kandidat bahkan ketika posisi yang sesuai belum tersedia.

6. Keterampilan Organisasi

Seorang headhunter biasanya menangani banyak posisi secara bersamaan.

Skill organisasi membantu Anda melacak semua kandidat, jadwal wawancara, dan prioritas rekrutmen dengan lebih rapi.

Baca Juga: 8 Pekerjaan yang Membutuhkan Decision Making Skill

7. Rasa Ingin Tahu dan Intuisi

Headhunter yang sukses biasanya memiliki rasa ingin tahu tinggi dan intuisi yang tajam.

Hal ini membantu Anda menemukan kandidat potensial yang mungkin terlewat oleh orang lain dan membuka peluang baru bagi perusahaan.

8. Kepercayaan Diri

Menjadi headhunter memerlukan sikap proaktif.

Anda perlu berani menghubungi kandidat baru, melakukan panggilan langsung, dan membangun relasi profesional.

Kepercayaan diri ini membuat Anda lebih meyakinkan dan meninggalkan kesan positif.

Baca Juga: Learning by Doing: Arti, Manfaat, dan Tips Penerapannya

Bagaimana Cara Menjadi Seorang Headhunter?

cara menjadi headhunter 3

Berikut beberapa cara yang bisa Anda terapkan untuk menjadi seorang headhunter:

1. Menempuh Pendidikan

memiliki gelar sarjana bisa meningkatkan peluang Anda dilirik perusahaan.

Banyak calon headhunter mengambil jurusan komunikasi, sosiologi, bisnis, psikologi, atau sumber daya manusia.

Dengan mengambil program studi tersebut, Anda akan lebih memahami cara berkomunikasi, perilaku manusia, dan dasar-dasar administrasi yang berguna di dunia rekrutmen.

2. Mengasah Keterampilan yang Relevan

Keterampilan seperti komunikasi, networking, organisasi, dan persuasi sangat penting dalam profesi ini.

Anda juga akan sering menggunakan komputer dan media sosial untuk mencari kandidat, jadi kemampuan teknis juga perlu diperkuat.

3. Mengumpulkan Pengalaman Kerja

Setelah lulus, Anda bisa mulai dari posisi entry-level seperti magang atau menjadi researcher di perusahaan staffing.

Gunakan kesempatan ini untuk membangun koneksi, belajar langsung dari senior, dan memperluas pengalaman.

Seiring waktu, ambil tanggung jawab yang lebih besar seperti recruiter hingga siap naik ke posisi headhunter.

Baca Juga: Cara Menjadi HR Profesional, Kualitas Utama, dan Tipsnya

4. Mengenal Industri dan Perusahaan Rekrutmen

Sebelum melamar, lakukan riset mendalam tentang berbagai perusahaan rekrutmen.

Setiap perusahaan memiliki spesialisasi berbeda, misalnya ada yang fokus pada industri tertentu, ada juga yang khusus mencari kandidat tingkat eksekutif.

Dengan melakukan riset, Anda bisa menemukan perusahaan yang sesuai dengan minat dan tujuan karier Anda.

rekrutmen 4

5. Menyusun CV dan Portofolio yang Menarik

Pastikan CV dan surat lamaran Anda terlihat profesional dan disesuaikan dengan lowongan yang dilamar.

Anda dapat mencantumkan pengalaman yang relevan, pencapaian, dan gunakan kata kunci yang tepat agar menarik perhatian perekrut.

Baca Juga: Mengenai Berbagai Sertifikasi HR Profesional dan Cara Mendapatkannya

6. Melamar dan Menjalani Interview

Saat melamar posisi headhunter, tunjukkan bahwa Anda adalah seorang yang hangat, mudah didekati, dan percaya diri.

Persiapkan diri Anda untuk menjawab pertanyaan wawancara umum, sekaligus siapkan pertanyaan untuk pewawancara agar terlihat serius dan tertarik dengan peran tersebut.

7. Terus Berkembang dalam Karier

Setelah diterima, terus kembangkan kemampuan Anda dengan mengikuti pelatihan, membangun jaringan, dan mempelajari tren rekrutmen terbaru.

Semakin Anda berkembang, semakin besar peluang untuk mengisi peran penting dan menangani klien besar.

Baca Juga: Divisi HR: Manfaat dan Peran Penting di Dalamnya

Berapa Gaji Seorag Headhunter?

rekrutmen 5

Gaji headhunter di Indonesia cukup bervariasi, tergantung pengalaman, spesialisasi industri, dan apakah mereka bekerja di internal perusahaan (in-house recruiter) atau di recruitment agency.

Berikut kisaran gajinya:

  • Entry-level: sekitar Rp5–8 juta per bulan.
  • Mid-level (2–5 tahun pengalaman): sekitar Rp8–15 juta per bulan.
  • Senior / Konsultan Headhunting: bisa di atas Rp20 juta per bulan, ditambah komisi atau bonus berdasarkan keberhasilan menempatkan kandidat.

Selain itu, banyak headhunter terutama yang bekerja di agency, mendapatkan komisi dari setiap kandidat yang berhasil ditempatkan.

Besaran komisi ini biasanya berupa persentase dari gaji kandidat yang ditempatkan.

Semakin tinggi posisi dan gaji kandidat, semakin besar komisi yang diterima.

Pendapatan seorang headhunter juga dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti luasnya jaringan profesional yang dimiliki, spesialisasi industri yang digeluti, serta track record penempatan kandidat.

Headhunter yang memiliki jaringan luas dan fokus pada industri tertentu seperti teknologi, keuangan, atau eksekutif level C biasanya memiliki potensi pendapatan yang lebih tinggi.

Selain itu, kinerja juga menjadi faktor penting karena banyak perusahaan memberikan bonus atau insentif berbasis target penempatan kandidat.

Baca juga: Human Resource Adalah Bagian Penting Dalam Organisasi Bisnis, Berikut Fungsinya

Kesimpulan

Cara menjadi headhunter yang sukses adalah dengan menguasai skill komunikasi, networking, ketekunan, serta berpikir strategis.

Profesi ini menuntut pemahaman mendalam terhadap kebutuhan klien, kemampuan mencari dan menyeleksi kandidat terbaik, serta membangun hubungan profesional yang solid.

Dengan keterampilan organisasi yang baik, empati, dan kepercayaan diri, seorang headhunter dapat memberikan nilai lebih bagi perusahaan dan membantu menemukan talenta yang tepat.

Bagi perusahaan, selain menggunakan jasa headhunter, Anda juga dapat mempertimbangkan penggunaan sistem HRIS dari GajiHub.

Melalui sistem ini, perusahaan dapat lebih mudah dalam mengelola proses rekrutmen mulai dari onboarding sampai offboarding dengan lebih optima.

Selain itu, GajiHub juga dalam penghitungan pesangon, pembayaran kompensasi, dan tunjangan di saat terjadinya pengunduran diri karyawan.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Tinggalkan Komentar