Gaji karyawan menjadi bagian penting bagi perusahaan dan sebagai HRD, Anda harus mengetahui cara hitung gaji nett.
Gaji nett atau dikenal juga dengan istilah gaji bersih atau Take Home Pay (THP) merupakan jumlah pendapatan yang diterima oleh karyawan setelah berbagai potongan dan iuran wajib lainnya.
Gaji nett ini merupakan jumlah yang dibawa pulang oleh karyawan.
Karena pentingnya perhitungan gaji nett ini, perusahaan harus tahu bagaimana cara menghitung gaji nett secara tepat.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai cara hitung gaji nett dan komponen yang ada di dalamnya.
Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Bagaimana Cara Hitung Gaji Nett?

Untuk menghitung gaji nett, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan.
Selain langkah-langkah tersebut, penting bagi Anda untuk mengetahui rumus dalam menghitung gaji nett ini.
Berikut rumus yang digunakan untuk menghitung gaji nett:
Gaji nett = Gaji gross – potongan-potongan
Dari rumus tersebut, ada beberapa langkah yang perlu dilakukan untuk menghitungnya, yakni:
1. Hitung Gaji Gross
Langkah pertama yang harus dilakukan untuk menghitung gaji nett adalah dengan menghitung gaji gross.
Gaji gross merupakan gaji kotor yang belum dipotong berbagai potongan seperti pajak penghasilan, BPJS, dan iuran wajib lainnya.
Rumus gaji gross adalah sebagai berikut:
Gaji Gross = Gaji Pokok + Tunjangan
2. Hitung PPh 21
Langkah kedua adalah menghitung PPh 21 yang menjadi salah satu komponen yang ada ketika menghitung gaji bersih.
Untuk menghitung PPh 21, Anda bisa menyimaknya pada penjelasan di link ini.
Baca Juga: Kalkulator Gaji Bersih Gratis dan Contoh Kasus Hitungnya
3. Hitung Potongan BPJS
Langkah berikutnya adalah dengan menghitung potongan BPJS, baik itu BPJS Kesehatan atau BPJS Ketenagakerjaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Dalam BPJS Kesehatan diberlakukan iurannya yakni 5% di mana 4% ditanggung oleh perusahaan dan 1% ditanggung oleh karyawan.
Sedangkan pada BPJS Ketenagakerjaan, ada berbagai iuran yang ada di dalamnya, mulai dari iuran Jaminan Hari tau (JHT), Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM), Jaminan Pensiun (JP), hingga Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP).
Untuk lebih mudah dalam menghitung iuran potongan BPJS Ketenagakerjaan, Anda bisa menghitungnya dengan kalkulator BPJS Ketenagakerjaan ini.
4. Lakukan Pengurangan dari Total Potongan
Setelah Anda menemukan hasil dari berbagai potongan yang dibebankan pada gaji karyawan, selanjutnya Anda bisa melakukan pengurangan gaji gross dikurangi potongan-potongan tersebut.
5. Hasil Akhir Gaji Nett
Setelah proses pengurangan gaji gross dengan berbagai jenis potongan, Anda akan mendapatkan hasil akhir dari gaji nett yang akan diberikan kepada karyawan.

Baca Juga: Kalkulator Take Home Pay Gratis dan Contoh Kasusnya
Mengapa Anda Perlu Mengetahui Cara Hitung Gaji Nett?
Seperti penjelasan sebelumnya gaji nett merupakan total pendapatan yang akan dibawa pulang oleh karyawan.
Sebagai pemberi kerja, penting bagi Anda untuk mengetahui cara menghitung gaji nett karyawan.
Ini berhubungan dengan kewajiban perusahaan dalam memberikan hak-hak karyawan, salah satu hak karyawan tersebut adalah mendapatkan gaji.
Menghitung gaji nett ini berhubungan dengan berapa jumlah yang nantinya akan dibawa pulang oleh karyawan dan bisa digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup karyawan.
Ini membuat Anda wajib memahami cara menghitung gaji nett yang tepat agar karyawan bisa mendapatkan penghasilan yang sesuai untuk memenuhi kehidupan mereka.
Ketika karyawan mendapatkan gaji yang tepat, ini akan berpengaruh pada peningkatan motivasi kerja yang juga berpengaruh pada peningkatan kinerja dan produktivitas.
Baca Juga: Cara Hitung Gaji Bersih dan Gaji Kotor serta Perbedaannya
Apa Saja Komponen dalam Menghitung Gaji Nett?

Dalam menghitung gaji nett, ada berbagai komponen yang wajib untuk Anda pahami.
Komponen ini merujuk pada rumus gaji nett dan gaji gross.
Berikut komponen-komponen yang dapat Anda gunakan dalam menghitung gaji nett:
1. Gaji Pokok
Gaji pokok adalah pendapatan dasar yang diterima oleh karyawan di mana biasanya besarannya ditentukan oleh UMR, jabatan yang dimiliki, tanggung jawab pekerjaan, hingga kesepakatan yang ada dalam perjanjian kerja.
Berdasarkan UU Ketenagakerjaan Pasal 94, gaji pokok harus 75% dari total gaji yang didapatkan.
Dengan adanya ketentuan ini bisa menjadi dasar dalam menghitung tunjangan, potongan, hingga insentif tambahan yang diterima karyawan.
2. Tunjangan Tetap
Tunjangan tetap merupakan kompensasi tambahan yang didapatkan karyawan dan diberikan secara rutin.
Tunjangan tetap ini akan dibayarkan bersamaan dengan pembayaran gaji.
Contoh dari tunjangan tetap ini di antaranya tunjangan keluarga, tunjangan rumah, tunjangan jabatan, hingga tunjangan pensiun.
3. Tunjangan Tidak Tetap
Tunjangan tidak tetap merupakan tunjangan yang diberikan secara variatif dan dipengaruhi oleh faktor lainnya, seperti kehadiran, kinerja, hingga kondisi kerja.
Contoh dari tunjangan tidak tetap di antaranya tunjangan kinerja, tunjangan transportasi, tunjangan makan, hingga tunjangan kehadiran.
Karena dipengaruhi faktor-faktor lainnya, beberapa tunjangan ini tidak diberikan ketika karyawan tidak bekerja.
4. Potongan
Komponen berikutnya adalah potongan yakni pengurangan dari gaji gross.
Contoh dari potongan ini di antaranya PPh 21, iuran BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan potongan lainnya misalnya kasbon atau denda.
Anda perlu memastikan setiap potongan ini dilakukan sesuai dengan regulasi dan dicatat secara transparan di dalam slip gaji.
Baca Juga: Mengenal Berbagai Jenis Potongan Gaji dan Besarannya
5. Upah Lembur
Upah lembur merupakan penghasilan yang diberikan kepada karyawan yang melakukan pekerjaan lembur.
Untuk memudahkan Anda dalam menghitung upah lembur, Anda bisa menggunakan kalkulator upah lembur ini.
6. Bonus dan Insentif
Komponen terakhir yang ada di dalam gaji nett adalah bonus dan insentif.
Bonus merupakan bentuk penghargaan yang diberikan kepada karyawan atas kontribusi atau pencapaian karyawan kepada perusahaan.
Ada beberapa contoh dari bonus dan insentif ini, yakni:
- Tunjangan Hari Taya (THR)
- Bonus tahunan
- Bonus kinerja bulanan
Baca Juga: Bonus Tahunan: Aturan dan Cara Hitungnya
Apa Perbedaan Gaji Nett dengan Gaji Gross dan Gaji Gross Up?

Selain gaji nett, ada istilah lain di dalam perhitungan gaji yang wajib untuk Anda pahami, yakni gaji gross dan gaji gross up.
Nah, lalu apa perbedaan antara gaji nett, gaji gross, dan gaji gross up ini?
1. Gaji Nett
Gaji nett merupakan gaji bersih yang sudah dipotong dengan potongan-potongan dan biaya lainnya.
Gaji nett ini yang akan masuk ke rekening karyawan setiap bulan.
Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Bersih yang Wajib Diketahui Karyawan dan Pemilik Bisnis
2. Gaji Gross
Gaji gross merupakan jumlah keseluruhan gaji karyawan sebelum dilakukan potongan.
Gaji gross atau gaji kotor ini mencakup gaji pokok yang ditambahkan dengan tunjangan dan bonus, namun belum dipotong pajak, iuran BPJS, dan lainnya.
3. Gaji Gross Up
Pada gaji gross up perusahaan menanggung seluruh pajak karyawan, sehingga karyawan tidak perlu membayar pajak sendiri.
Dalam metode gaji gross up ini, gaji nett yang diterima karyawan akan tetap sama karena perusahaan melakukan penjumlahan untuk menutup pajak tersebut.
Baca Juga: Cara Menentukan Gaji Karyawan Paling Mudah
Contoh Menghitung Gaji Nett

Untuk memudahkan Anda dalam memahami cara menghitung gaji nett, berikut contohnya:
Rara bekerja di perusahaan dengan gaji Rp10 juta per bulan.
Meski dalam perjanjian kerja ditetapkan Rara mendapatkan gaji Rp10 juta per bulan, namun dalam praktiknya Rara mendapatkan gaji kurang dari Rp10 juta.
Sebagai HRD tentunya Anda harus memahami mengapa Rara tidak mendapatkan gaji utuh Rp10 juta dan harus bisa menjelaskannya di dalam slip gaji/
Jadi, di dalam gaji yang diterima Rara di mana kurang dari Rp10 juta ini disebut dengan gaji nett atau Take Home Pay.
Di dalam gaji tersebut selain terdapat gaji pokok dan tunjangan, ada juga beberapa potongan di dalamnya, seperti:
- Pajak penghasilan
- BPJS Kesehatan
- BPJS Ketenagakerjaan
Untuk memudahkan Anda dalam menghitung gaji nett Rara ini, berikut perhitungannya:
1. Pajak Penghasilan
Rara mendapatkan gaji per bulan sebesar Rp10 juta sehingga dalam satu tahun gaji yang didapatkan Rara adalah Rp120.000.000.
Rara saat ini belum menikah dan tidak memiliki tanggungan sehingga PTKP atau Penghasilan Tidak Kena Pajak Rara adalah Rp54.000.000.
Untuk mendapatkan Penghasilan Kena Pajak, Anda bisa mengurangi total gaji Rara dengan PTKP sehingga hasilnya adalah Rp66.000.000.
Selanjutnya adalah menghitung sesuai dengan tarif yang berlaku, karena PKP Rara adalah Rp66.000.000, maka akan dibagi menjadi 2 yakni Rp60 juta pertama sebesar 5% dan Rp6 juta sisanya 15%.
Dari sini diketahui total pajak Rara dalam satu tahun adalah Rp3.000.000 + Rp900.000 = Rp3.900.000.
Sehingga setiap bulannya Rara akan dipotong pajak sebesar Rp3.900.000 : 12 = Rp325.000.
2. BPJS Kesehatan
Seperti penjelasan sebelumnya, untuk iuran BPJS Kesehatan sebesar 5% di mana 4% ditanggung perusahaan dan 1% ditanggung karyawan.
Karena Rara memiliki gaji Rp10 juta per bulan, maka untuk menghitung iuran BPJS Rara adalah sebagai berikut:
1% x Rp10.000.000 = Rp100.000
Baca Juga: Manajemen Gaji: Fungsi, Tahapan, dan Tips Mengelolanya
3. BPJS Ketenagakerjaan
Dalam iuran BPJS Ketenagakerjaan ada beberapa jenis di mana perusahaan tempat Rara bekerja memberikan beberapa program jaminan yakni JHT, JKM, dan JKK.
Berikut perhitungannya:
- JHT: karyawan dibebankan 2% dari upah yang didapatkan sehingga 2% x Rp10 juta = Rp200.000
- JKM dibebankan kepada perusahaan.
- JKK juga dibebankan kepada perusahaan.
Jadi untuk iuran BPJS Ketenagakerjaan Rara adalah Rp200.000.
4. Hitung Gaji Nett
Untuk menghitung gaji nett Rara, Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:
Gaji nett = Gaji gross – potongan-potongan
Gaji nett Rara = Rp10.000.000 – (Rp325.000 + Rp100.000 + Rp200.000)
Gaji nett Rara = Rp10.000.000 – (Rp625.000)
Gaji nett Rara = Rp9.375.000
Jadi gaji nett atau gaji yang dibawa pulang Rara adalah Rp9.375.000.
Baca Juga: Pengertian Upah, Dasar Hukum, dan Jenisnya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai cara hitung gaji nett yang bisa menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa gaji nett merupakan gaji bersih yang diterima oleh karyawan.
Gaji nett ini adalah total gaji yang dibawa pulang oleh karyawan.
Sebagai HRD penting bagi Anda untuk memahami cara menghitung gaji karyawan ini.
Untuk memudahkan Anda dalam menghitung gaji karyawan, gunakan software payroll dari GajiHub.
GajiHub merupakan software payroll yang dilengkapi berbagai fitur untuk mendukung kemudahan pengelolaan penggajian.
Dengan GajiHub Anda bisa menghitung gaji bersih ini secara otomatis tanpa khawatir terjadi kesalahan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Cara Hitung Gaji Nett dan Contohnya Paling Mudah - 27 August 2025
- Cara Menghitung Gaji Karyawan Berdasarkan Omset Paling Mudah - 26 August 2025
- Kompensasi Langsung dan Tidak Langsung: Contoh dan Perbedaannya - 25 August 2025