Saat ini, perusahaan penipu semakin marak dan modus mereka pun semakin canggih.
Dengan bantuan teknologi seperti artificial intelligence (AI), para penipu dapat membuat situs web, dokumen, dan identitas bisnis palsu yang tampak meyakinkan, sehingga sulit membedakan mana perusahaan asli dan mana yang menipu.
Oleh karena itu, penting untuk selalu memverifikasi perusahaan sebelum bekerja sama.
Jika tidak berhati-hati, Anda bisa saja menjadi korban penipuan, kehilangan uang, atau bahkan terlibat dalam aktivitas ilegal tanpa disadari.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas jenis, cara cek perusahaan penipu, dan tips terhindar dari penipuan lowongan kerja.
Apa Saja Jenis Penipuan Perusahaan Palsu?
Perusahaan palsu sering digunakan untuk berbagai bentuk kejahatan, seperti pencucian uang, menipu pelanggan dan investor, mendapatkan pinjaman ilegal, menyembunyikan aset, hingga menghindari pajak.
Berikut beberapa penipuan yang paling umum dilakukan oleh perusahaan palsu:
1. Meniru bisnis lain
Penipu berpura-pura menjadi perusahaan terkenal agar lebih mudah menipu orang.
Mereka sering mengaku sebagai perusahaan besar untuk menarik korban.
Menurut data terbaru dari Federal Trade Commission (FTC), perusahaan yang paling sering ditiru oleh penipu adalah Best Buy, Amazon, dan PayPal.
2. Perusahaan cangkang
Ini adalah perusahaan tanpa aset atau operasional nyata.
Biasanya digunakan untuk menyembunyikan aktivitas ilegal seperti pencucian uang.
3. Perusahaan sintetis
Berbeda dengan perusahaan cangkang, perusahaan ini sepenuhnya fiktif dan dibuat menggunakan identitas palsu (synthetic IDs).
4. Pemalsuan informasi bisnis
Hal ini erjadi ketika pemilik bisnis sengaja memalsukan informasi penting, seperti laporan keuangan, untuk mendapatkan keuntungan secara ilegal.
5. Penipuan lowongan kerja
Terakhir, penipu mengiklankan lowongan kerja palsu mengatasnamakan perusahaan tertentu untuk mencuri data pribadi atau meminta pelamar membayar biaya tertentu.
Modus ini sering digunakan untuk mencuri data pribadi, rekening bank, atau bahkan uang dari korban yang tertipu dengan iming-iming pekerjaan menarik.
Baca Juga: 20 Rekomendasi Pekerjaan Online dan Cara Mendapatkannya
Bagaimana Cara Mengetahui Apakah Perusahaan Penipuan atau Asli?
Sebelum bekerja sama atau melamar pekerjaan di suatu perusahaan, penting untuk memastikan bahwa perusahaan tersebut benar-benar legal dan bukan penipuan.
Berikut adalah beberapa langkah mudah yang bisa Anda lakukan:
1. Cek Registrasi Perusahaan
Perusahaan resmi biasanya terdaftar secara legal.
Oleh karena itu, cara cek perusahaan penipu adalah dengan melihat situs resmi lembaga terkait, seperti Admnistrasi Hukum Umum (AHU) untuk bisnis di Indonesia.
Namun, beberapa perusahaan mungkin terdaftar di satu wilayah tetapi beroperasi di wilayah lain.
Jadi, jika tidak menemukan data di satu tempat, coba cari di wilayah lain yang terkait dengan perusahaan tersebut.
2. Verifikasi Kontak Perusahaan
Perusahaan yang asli pasti memiliki alamat dan kontak yang valid.
Cek apakah alamat fisik yang tertera di situs web perusahaan sesuai dengan yang ada di Google Maps.
Anda juga bisa mencoba menghubungi nomor telepon atau email yang tersedia untuk memastikan bahwa bisnis tersebut benar-benar ada dan aktif.
Selain itu, Anda juga bisa menggunakan aplikasi Get Contact untuk mengetahui bagaimana orang-orang menamai kontak bisnis tersebut.
3. Periksa Online Visibility Perusahaan
Perusahaan asli biasanya memiliki jejak digital yang jelas dan aktif berinteraksi dengan pelanggan secara online.
Beberapa hal yang bisa Anda cek:
Website
Apakah terlihat profesional? Apakah ada testimoni pelanggan dan informasi yang selalu diperbarui?
Media sosial
Apakah akun perusahaan aktif dan konsisten di berbagai platform? Apakah ada interaksi nyata dengan pelanggan?
Apakah perusahaan sering memposting sesuatu? Apakah ada karyawan yang menandai perusahaan dalam postingan mereka?
Baca Juga: Manfaat Menggunakan LinkedIn bagi Tim HR dan Pelamar Kerja
Berita & penghargaan
Apakah perusahaan pernah muncul di media atau mendapat penghargaan dari institusi tertentu?
Ulasan pelanggan
Cek ulasan di Google. Pastikan jumlah dan waktunya sesuai dengan riwayat operasional perusahaan.
Ulasan yang spesifik dan positif bisa menjadi tanda bahwa perusahaan tersebut benar-benar terpercaya.
Baca Juga: Contoh Company Profile dan Download Templatenya
4. Waspadai Tanda-Tanda Penipuan
Saat mengecek sebuah perusahaan, penting untuk memperhatikan tanda-tanda atau red flag yang bisa menunjukkan potensi penipuan.
Secara umum, berhati-hatilah dengan perusahaan yang tidak punya rekam jejak bisnis yang jelas atau identitas yang tidak transparan.
Perusahaan yang terpercaya biasanya mudah ditemukan dan terbuka kepada pelanggan atau calon mitra bisnis.
Berikut beberapa tanda yang perlu Anda waspadai:
Website dan Email Tidak Profesional
Misalnya, perusahaan besar tapi memakai email gratis seperti @gmail.com.
Informasi Kontak Tidak Jelas
Alamat dan nomor telepon yang berbeda-beda di tiap sumber, atau sulit ditemukan.
Minim Kehadiran di Media Sosial
Perusahaan yang tidak aktif atau bahkan tidak punya akun media sosial patut dicurigai.
Ulasan Pelanggan Tidak Wajar
Ulasan yang terlalu sedikit atau terlalu banyak tapi terlihat dibuat-buat dengan bahasa yang sama.
Tidak Ada Karyawan di LinkedIn
Perusahaan yang sah biasanya punya karyawan yang terhubung di LinkedIn.
Riwayat Aktivitas Mencurigakan
Jika perusahaan pernah terlibat kasus penipuan sebelumnya, ini adalah tanda bahaya besar.
Kondisi Keuangan Buruk
Seperti skor kredit rendah atau laporan keuangan yang menunjukkan penurunan pendapatan.
Pemilik Sulit Dihubungi
Pemilik yang enggan memberi informasi lengkap atau menolak menunjukkan dokumen pendukung.
Klaim Berlebihan Tanpa Bukti
Perusahaan yang sering membuat klaim besar tanpa bukti konkret patut dicurigai.
Dengan memperhatikan tanda-tanda ini, Anda bisa lebih berhati-hati sebelum bekerja sama dengan perusahaan yang mencurigakan.
Baca Juga: Employer Branding: Pengertian, Tujuan dan Cara Meningkatkannya
Bagaimana Cara Cek Perusahaan Penipu?
Selain dengan berbagai cara di atas, berikut cara cek legalitas perusahaan untuk menghindari penipuan:
1. Cara Cek Perusahaan Penipu melalui Laman AHU
Untuk memastikan apakah sebuah perusahaan benar-benar terdaftar secara resmi sebagai Perseroan Terbatas (PT), Anda dapat melakukan pengecekan melalui situs resmi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) di laman AHU (Administrasi Hukum Umum).
Berikut langkah-langkahnya:
1. Akses Website AHU
Kunjungi situs resmi AHU di http://ahu.go.id.
2. Pilih Menu Perseroan Terbatas
Pada halaman utama, klik menu Perseroan Terbatas.
3. Klik Opsi Cek Nama Perseroan Terbatas
Pilih fitur Cek Nama Perseroan Terbatas untuk memulai proses pengecekan.
4. Masukkan Nama Perusahaan
Isi kolom yang tersedia dengan nama lengkap atau singkatan perusahaan yang ingin Anda verifikasi.
5. Tinjau Hasil Pengecekan
Jika nama terdaftar, maka akan muncul informasi bahwa nama tersebut telah terdaftar di database Direktorat Jenderal AHU, menandakan perusahaan tersebut legal.
Jika nama tidak terdaftar, sistem akan menampilkan keterangan bahwa nama tersebut belum digunakan, serta daftar nama lain yang memiliki kemiripan sebagai bahan pertimbangan.
Hasil pengecekan ini menunjukkan status perusahaan pada saat itu dan dapat berubah sewaktu-waktu.
Jika nama perusahaan tidak terdaftar, ada kemungkinan perusahaan tersebut tidak memiliki legalitas resmi.
2. Gunakan Situs Anti-Penipuan
Beberapa situs di Indonesia memang dibuat khusus untuk melaporkan kasus penipuan, misalnya seperti Kredibel.co.id.
Jika perusahaan yang Anda incar pernah dilaporkan di sana, sebaiknya pikir-pikir lagi sebelum bekerja sama.
Media sosial seperti Twitter atau Facebook juga sering jadi tempat orang curhat soal penipuan.
3. Cek di Website OJK (Otoritas Jasa Keuangan)
OJK memiliki data lengkap soal perusahaan yang terdaftar resmi.
Berikut cara cek perusahaan penipu:
- Buka situs resmi OJK.
- Data perusahaan akan langsung terlihat.
- Gunakan fitur “Find in Page” di pojok kanan atas untuk mencari nama perusahaan yang kamu inginkan.
- Status legalitasnya akan muncul di layar.
Di situs ini juga ada daftar perusahaan ilegal, jadi kamu bisa langsung tahu kalau perusahaan itu mencurigakan, terutama buat yang sering dapat tawaran dari pinjaman online (pinjol).
4. Periksa di Website Bappebti (Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi)
Jika perusahaan bergerak di bidang perdagangan berjangka atau komoditi, Anda bisa cek legalitasnya di situs Bappebti.
Caranya:
- Masuk ke bappebti.go.id.
- Klik bagian “Pelaku Pasar” di atas.
- Pilih kategori perusahaan seperti SRG, BPK, Pedagang Fisik, atau Pasar Lelang.
- Masukkan nama perusahaan, lalu cek statusnya.
Dengan langkah ini, Anda bisa memastikan apakah perusahaan tersebut resmi atau tidak.
5. Cek di Website Kominfo
Ternyata, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga menyediakan data perusahaan yang terdaftar. Berikut cara mengeceknya:
- Buka situs Direktorat Tata Kelola Aptika Kominfo.
- Pilih kolom “SE Terdaftar” untuk cek legalitas perusahaan.
- Jika ingin mengetahui perusahaan yang izinnya sudah dicabut, klik “SE Dicabut”.
- Kolom “SE Lama” menunjukkan perusahaan yang sudah lama beroperasi secara legal.
Ada juga fitur Scan QR untuk memudahkan pengecekan detail perusahaan, termasuk nama, situs web, dan sistem yang digunakan.
Baca Juga: Fraud Triangle: Pengertian dan Cara Mencegah Fraud Dalam Lingkungan Kerja
Bagaimana Cara Cek Penipuan Lowongan Kerja?
Penipuan lowongan kerja menjadi salah satu tindakan kejahatan yang banyak dilakukan oleh perusahaan palsu.
Melansir informasi dari SINDOnews.com, Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkapkan bahwa sebanyak 823 orang menjadi korban penipuan online jaringan internasional dengan modus lowongan kerja.
Penipuan ini terjadi sejak 2022 hingga 2024, dengan total kerugian yang dialami para korban mencapai Rp59 miliar.
Untuk menghindari penipuan lowongan kerja, berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan:
1. Email dari Alamat yang Tidak Resmi
Perekrut profesional biasanya menggunakan alamat email perusahaan, bukan akun gratisan.
Jika Anda menerima email dari alamat seperti Gmail atau Hotmail, patut dicurigai.
Periksa juga isi emailnya, misalnya apakah ada kesalahan ejaan, tata bahasa buruk, atau format yang tidak profesional.
Waspadai lampiran mencurigakan, karena bisa saja mengandung virus untuk mencuri data pribadi.
2. Diminta Uang atau Data Pribadi yang Tidak Relevan
Proses rekrutmen yang sah tidak pernah meminta biaya atau data sensitif di awal.
Jika Anda diminta mentransfer uang, membuat rekening baru, atau mengisi formulir data pribadi seperti laporan kredit, itu adalah tanda penipuan.
Perekrut resmi hanya meminta informasi standar seperti CV, kontak, referensi, dan ekspektasi gaji.
3. Perekrut Menghindari Pertanyaan tentang Detail Pekerjaan
Perekrut asli memahami detail pekerjaan yang ditawarkan.
Jika mereka memberikan jawaban yang samar atau menghindari pertanyaan tentang proses seleksi dan tanggung jawab pekerjaan, ini bisa menjadi indikasi penipuan.
Meski ada posisi yang bersifat rahasia, perekrut tetap bisa memberikan gambaran umum tentang peran tersebut.
Baca Juga: Ghost Jobs: Arti, Penyebab, Dampak, dan Tips Menghindarinya
4. Tawaran Kerja Terlalu Bagus untuk Menjadi Kenyataan
Penawaran yang terlalu menggiurkan sering kali menjadi tanda bahaya.
Oleh karena itu, waspadai lowongan yang menjanjikan gaji besar, jam kerja sedikit, atau tidak memerlukan pengalaman.
Anda perlu mencurigai deskripsi pekerjaan yang dipenuhi keuntungan tanpa tuntutan yang realistis.
5. Penawaran Gaji yang Terlalu Tinggi
Gaji yang jauh di atas standar pasar uga perlu diwaspadai.
Jika tawaran gaji awal melebihi 50-100% dari rata-rata industri untuk posisi serupa, ada kemungkinan besar ini adalah penipuan.
Oleh karena itu, periksa kembali standar gaji di bidang tersebut sebelum melanjutkan proses.
6. Diterima Kerja Tanpa Proses Wawancara
Rekruter asli selalu melakukan seleksi ketat sebelum menawarkan posisi.
Jika Anda langsung ditawari pekerjaan tanpa melalui wawancara atau hanya melalui tanya jawab singkat via telepon, hal ini patut dicurigai.
Penipu juga bisa mengundang Anda untuk wawancara online melalui platform yang tidak aman guna mencuri data pribadi.
Baca Juga: 20 Contoh Iklan Lowongan Pekerjaan Berbagai Jabatan dan Tips Membuatnya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa perusahaan penipu semakin marak dengan berbagai modus yang semakin canggih.
Berbagai jenis penipuan yang dilakukan dapat berupa meniru bisnis lain, perusahaan cangkang, pemalsuan informasi bisnis, hingga penipuan lowongan kerja.
Untuk memastikan legalitas sebuah perusahaan, ada beberapa langkah yang bisa dilakukan, seperti mengecek registrasi perusahaan melalui laman resmi pemerintah seperti AHU, OJK, Bappebti, dan Kominfo.
Selain itu, verifikasi kontak, mengecek online visibility, serta rekam jejak perusahaan juga dapat membantu mengidentifikasi apakah perusahaan tersebut asli atau penipuan.
Tanda-tanda seperti situs web yang tidak profesional, kontak yang tidak jelas, dan ulasan pelanggan yang mencurigakan harus menjadi perhatian utama.
Penipuan lowongan kerja juga menjadi salah satu modus yang paling sering digunakan oleh perusahaan palsu.
Tawaran kerja yang terlalu menggiurkan, permintaan uang atau data pribadi yang tidak relevan, hingga diterima tanpa wawancara merupakan tanda-tanda yang patut diwaspadai.
Oleh karena itu, dengan menerapkan langkah-langkah verifikasi yang tepat, Anda dapat melindungi diri dari risiko menjadi korban penipuan perusahaan palsu.
Untuk terhindar dari penipuan, perusahaan dapat menggunakan software manajemen data karyawan dari GajiHub.
GajiHub menyediakan perlindungan data yang lebih baik dibandingkan pencatatan manual, mengurangi risiko penyalahunaan atau kebocoran data yang bisa dimanfaatkan untuk penipuan.
Selain itu, perusahaan juga dapat menganalisis data karyawan secara mendalam dengan laporan tren jumlah karyawan per bulan, per organisasi, atau presentase berdasarkan lama kerja.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- 5 Cara Cek Perusahaan Penipu agar Terhindar dari Kerugian - 11 February 2025
- Kemampuan Numerik: Manfaat dan Profesi yang Membutuhkannya - 11 February 2025
- 25 Contoh Afirmasi Positif, Manfaat, dan Cara Menggunakannya - 7 February 2025