Berpikir Komputasional: Arti, Manfaat, Contoh, dan Tipsnya

berpikir komputasional banner

Saat ini kemampuan berpikir komputasional semakin diakui sebagai skill penting di dunia kerja.

Meskipun konsep ini berasal dari ilmu komputer, khususnya pemrorgraman, pendekatan ini dapat diterapkan untuk memecah berbagai jenis masalah di berbagai bidang, mulai dari keuangan hingga desain.

Seiring perkembangan teknologi, kemampuan untuk berpikir logis, memecahkan amsalah kompleks, dan menemukan solusi yang inovatif juga semakin penting.

Dalam hal ini, kemampuan berpikir komputasional dapat membantu Anda memecahkan masalah yang membuat pekerjaan menjadi lebih efektif dan relevan.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu berpikir komputasional, manfaat, karakteristik, contoh penerapan, dan tips mengembangkannya.

Daftar isi show

Apa yang Dimaksud dengan Berpikir Komputasional?

berpikir komputasional 2

Berpikir komputasional adalah cara berpikir yang dapat membantu Anda menyelesaikan masalah kompleks dengan lebih sistematis dan efisien.

Berpikir komputasional tidak hanya berkaitan dengan coding atau ilmu komputer, tetapi juga merupakan skill yang bisa diterapkan di berbagai bidang, baik di sekolah maupun dunia kerja.

Sering kali, istilah seperti komputasi, ilmu komputer, berpikir komputasional, dan pemrograman terdengar mirip, padahal seluruhnya memiliki makna yang berbeda.

Komputasi mencakup ilmu komputer dan pemikiran komputasional.

Kemudian, ilmu komputer adalah bidang studi yang berfokus pada teori dan pengembangan teknologi digital.

Sementara itu, pemikiran komputasional adalah pendekatan untuk memecahkan masalah yang dapat diterapkan di berbagai bidang, bukan hanya teknologi.

Selanjutnya, pemrograman adalah proses menulis instruksi agar komputer bisa menjalankan tugas tertentu, termasuk debugging dan pengorganisasian kode.

Kemampuan berpikir komputasional sangat bermanfaat, tidak hanya di sekolah, tetapi juga di dunia kerja.

Banyak industri saat ini membutuhkan orang-orang yang bisa berpikir logis, memecah masalah menjadi langkah-langkah kecil, dan mencari solusi yang efisien.

Misalnya, dalam bisnis, skill ini membantu dalam proses analisis data, pengambilan keputusan berbasis teknologi, dan otomatisasi tugas untuk meningkatkan produktivitas.

Baca Juga: Berapa Gaji Front End Developer? Segini Rata-Ratanya

Apa yang Membedakan Berpikir Tradisional dan Berpikir Komputasional?

Berpikir adalah kemampuan manusia untuk memproses informasi dan menemukan solusi.

Namun, ada dua cara berpikir yang berbeda, yaitu berpikir tradisional dan berpikir komputasional.

Keduanya memiliki pendekatan yang berbeda dalam memecahkan masalah.

Berikut beberapa perbedannya:

1. Cara Pendekatan

Berpikir tradisional adalah cara berpikir yang mengikuti aturan atau langkah-langkah yang sudah ada sebelumnya.

Pemecahan masalah dilakukan berdasarkan pengalaman, intuisi, atau metode yang telah terbukti berhasil.

Sementara itu, berpikir komputasional lebih fokus pada identifikasi pola dan analisis data.

Pendekatan ini mencari hubungan dalam informasi untuk menemukan berbagai kemungkinan solusi, bukan hanya mengandalkan metode yang sudah ada.

2. Kecepatan Pemrosesan Data

Dalam berpikir tradisional, manusia memiliki keterbatasan dalam memproses banyak informasi sekaligus.

Analisis mendalam sering kali membutuhkan waktu lebih lama karena harus dipikirkan secara manual.

Berbeda berpikir komputasional yang memungkinkan pemrosesan data yang jauh lebih cepat dan efisien.

Dengan bantuan komputer dan algoritma, data dalam jumlah besar bisa diolah dalam waktu singkat.

3. Fleksibilitas dalam Menyelesaikan Masalah

Berpikir tradisional sering kali terbatas pada pendekatan yang sudah terbukti berhasil.

Jika menghadapi masalah baru atau kompleks, pendekatan ini bisa menjadi kurang fleksibel karena hanya mengandalkan metode yang telah ada.

Sementara itu, berpikir komputasional lebih terbuka terhadap eksplorasi berbagai kemungkinan solusi.

Pendekatan ini memungkinkan eksperimen dan kreativitas yang lebih luas dalam mencari jalan keluar untuk sebuah masalah.

4. Peran Teknologi

Dalam berpikir tradisional, pemecahan masalah lebih bergantung pada pengalaman, intuisi, dan analisis manusia tanpa bantuan teknologi.

Sebaliknya, berpikir komputasional sangat bergantung pada teknologi, seperti komputer, kecerdasan buatan, dan algoritma.

Teknologi ini membantu dalam pemrosesan dan analisis data yang lebih cepat dan akurat.

Baca Juga: Perbedaan Kreatif dan Inovatif + Tips Mengembangkannya

Apa yang Membedakan Berpikir Komputasional dengan Berpikir Kritis?

Computational thinking adalah cara berpikir sistematis untuk memecahkan masalah menggunakan prinsip komputasi, seperti dekomposisi, pengenalan pola, dan algoritma.

Tujuannya adalah menemukan solusi yang efisien dan dapat diotomatisasi.

Sementara itu, berpikir kritis berfokus pada analisis dan evaluasi informasi secara logis untuk mengambil keputusan yang rasional.

Pendekatannya lebih subjektif dan mempertimbangkan berbagai sudut pandang sebelum menentukan solusi.

Computational thinking erat kaitannya dengan teknologi dan banyak digunakan dalam bidang STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematics).

Sebaliknya, berpikir kritis lebih luas cakupannya dan dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan, seperti bisnis, politik, dan etika.

Keduanya sama-sama penting, computational thinking membantu menyusun solusi berbasis logika dan sistem, sedangkan berpikir kritis memastikan keputusan diambil secara bijak dan berdasarkan pertimbangan yang matang.

Baca Juga: Manajemen Inovasi: Pengertian, Tujuan, dan Metodenya

    Apa Saja Manfaat dari Berpikir Komputasional?

    berpikir komputasional 5

    Dengan pemikiran komputasional, berikut beberapa manfaat yang bisa Anda rasakan:

    1. Penyelesaian Masalah yang Sistematis

    Berpikir komputasional memberikan pendekatan terstruktur dalam menyelesaikan masalah, sehingga lebih efisien dan efektif dibandingkan metode tradisional.

    Dengan memecah masalah kompleks menjadi bagian yang lebih kecil, masalah menjadi lebih mudah dipahami dan diselesaikan.

    Baca Juga: 10 Cara Memulai Percakapan di Tempat Kerja + 10 Tips Terbaik

    2. Keterampilan yang Dapat Diterapkan di Berbagai Bidang

    Skill dalam berpikir komputasional, seperti pemecahan masalah dan pengenalan pola, tidak hanya berguna dalam ilmu komputer tetapi juga dapat diterapkan di berbagai bidang.

    Misalnya seperti di bidang teknik, ekonomi, hingga kehidupan sehari-hari.

    gajihub 3

    3. Meningkatkan Kreativitas

    Dengan menggunakan abstraksi untuk menyaring informasi yang tidak relevan, berpikir komputasional memungkinkan seseorang untuk lebih fokus dalam merancang solusi kreatif terhadap inti permasalahan.

    4. Meningkatkan Efisiensi

    Desain algoritma membantu menciptakan proses yang lebih hemat waktu dan sumber daya, baik dalam pemrograman maupun dalam situasi nyata seperti manajemen operasional.

    Baca Juga: Apa itu Efisiensi? Ini Arti, Manfaat, Jenis, dan Cara Meningkatkan

    5. Mendorong Pola Pikir Logis

    Berpikir komputasional melatih seseorang untuk berpikir secara logis dan sistematis, yang dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan serta penalaran, baik pada anak-anak maupun orang dewasa.

    Baca Juga: Silo Mentality: Arti, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

    Bagaimana Tahapan dalam Berpikir Komputasional?

    berpikir komputasional 4

    Berpikir komputasional adalah cara berpikir dapat membantu Anda menyelesaikan masalah secara sistematis dan logis.

    Proses ini terdiri dari beberapa tahapan yang memudahkan Anda dalam memahami dan mencari solusi yang efektif.

    Berikut tahapan-tahapannya:

    1. Identifikasi Masalah

    Langkah pertama adalah memahami dengan jelas masalah yang ingin diselesaikan.

    Hal ini mencakup mengumpulkan informasi, mengetahui batasan yang ada, serta menentukan tujuan utama dari penyelesaian masalah.

    Tanpa pemahaman yang baik, solusi yang dibuat bisa jadi tidak tepat sasaran.

    Baca Juga: 8 Pekerjaan yang Membutuhkan Decision Making Skill

    2. Dekomposisi

    Masalah besar sering kali terasa rumit dan sulit dipecahkan.

    Oleh karena itu, pada tahap ini, masalah dipecah menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dikelola.

    Dengan membagi masalah submasalah, Anda bisa fokus menyelesaikan masalah satu-persatu tanpa merasa overwhelmed

    3. Pengenalan Pola

    Setelah masalah dipecah menjadi beberapa bagian, langkah selanjutnya adalah mencari pola atau kesamaan dalam submasalah.

    Dengan mengenali pola ini, Anda bisa menemukan solusi yang lebih cepat dan efisien.

    Misalnya, jika suatu masalah mirip dengan yang pernah diselesaikan sebelumnya, Anda bisa menggunakan pendekatan yang sama atau memodifikasinya agar sesuai dengan kondisi saat ini.

    Baca Juga: Problem Analysis: Pengertian, Metode, dan Prosesnya

    4. Abstraksi

    Tahap ini bertujuan untuk menyaring informasi yang tidak penting dan hanya fokus pada aspek utama dari masalah.

    Dengan menghilangkan detail yang tidak perlu, Anda bisa lebih mudah melihat inti permasalahan dan menemukan solusi yang lebih sederhana.

    Misalnya, dalam merancang aplikasi, kita tidak perlu langsung memikirkan tampilan akhir, tetapi fokus pada fungsi utamanya terlebih dahulu.

    5. Algoritma

    Setelah memahami inti masalah, langkah berikutnya adalah menyusun langkah-langkah sistematis untuk menyelesaikannya.

    Algoritma ini seperti resep makanan, yakni serangkaian instruktsi yang harus diikuti agar mencapai hasil yang diinginkan.

    Dengan algoritma yang jelas, proses penyelesaian masalah menjadi lebih terstruktur dan dapat diulang di berbagai situasi serupa.

    Baca Juga: Kemampuan Numerik: Manfaat dan Profesi yang Membutuhkannya

    6. Evaluasi dan Penyempurnaan

    Setelah solusi diterapkan, penting untuk mengevaluasi hasilnya.

    Apakah solusi tersebut efektif? Apakah ada cara yang lebih efisien? Jika diperlukan, Anda bisa melakukan penyempurnaan agar solusi yang dihasilkan lebih optimal.

    Evaluasi ini memastikan masalah benar-benar teratasi dengan cara terbaik.

    Baca Juga: Problem Statement: Pengertian, Metode, dan Cara Menulis

    Apa Karakteristik Utama Berpikir Komputasional?

    berpikir komputasional 3

    Ada beberapa ciri utama dari berpikir komputasional, yaitu:

    1. Pendekatan Sistematis

    Menyelsaikan masalah dengan langkah-langkah yang terstruktur agar lebih efektif dan tidak membingungkan.

    2. Pemanfaatan Pola

    Mengenali pola dalam masalah dapat membantu Anda menggunakan kembali solusi yang sudah terbukti berhasil.

    Baca Juga: Growth Mindset: Pengertian dan Cara Mengembangkannya

    3. Abstraksi Detail

    Berpikir komputasional umumnya juga membantu menghilangkan informasi yang tidak relevan agar fokus pada inti masalah.

    4. Berpikir dengan Algoritma

    Menyusun langkah-langkah logis yang terorganisir untuk mendapatkan solusi yang jelas dan efisien.

    Baca Juga: Fixed Mindset, Apa Perbedaannya dengan Growth Mindset?

    5. Kreativitas Terukur

    Meskipun berbasis logika, berpikir komputasional tetap memungkinkan kreativitas dalam menemukan solusi yang inovatif.

    Baca Juga: Perbedaan Kreatif dan Inovatif + Tips Mengembangkannya

    Bagaimana Contoh Penerapan Berpikir Komputasional?

    computational thinking 10

    Berpikir komputasional tidak hanya digunakan dalam bidang teknologi, tetapi juga bisa diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari, seperti matematika, bisnis, kesehatan, hingga seni.

    Berikut adalah beberapa contoh penerapannya:

    1. Menyelesaikan Soal Matematika

    Dalam matematika, berpikir komputasional membantu memecahkan soal yang rumit menjadi langkah-langkah kecil yang lebih mudah dikerjakan.

    Dengan mengenali pola, solusi bisa ditemukan lebih cepat dan efisien.

    2. Membuat Algoritma

    Programmer menggunakan berpikir komputasional untuk membuat algoritma yang membantu menyelesaikan tugas tertentu, misalnya mengurutkan data atau mencari informasi dalam database.

    3. Mengotomatisasi Pekerjaan

    Dalam dunia kerja, berpikir komputasional digunakan untuk merancang sistem otomatis yang menghemat waktu dan mengurangi kesalahan manusia, seperti pada sistem kasir otomatis atau chatbot layanan pelanggan.

    4. Memecahkan Masalah Sehari-hari

    Dalam kehidupan sehari-hari, berpikir komputasional bisa membantu merencanakan perjalanan dengan rute tercepat atau mengatur jadwal pekerjaan rumah agar lebih efisien.

    Baca Juga: Problem Solving Skill: Manfaat, Contoh, dan Cara Meningkatkannya

    5. Mengoptimalkan Bisnis

    Pebisnis dan analis data menggunakan berpikir komputasional untuk mengoptimalkan strategi bisnis, menyusun rencana pemasaran yang lebih efektif, dan mengambil keputusan berbasis data.

    6. Mendiagnosis Penyakit

    Dokter dan tenaga medis menganalisis pola gejala penyakit untuk membantu menentukan diagnosis dan perawatan yang tepat bagi pasien.

    Baca Juga: Mind Mapping: Arti, Jenis, Elemen, dan Contohnya

    7. Membuat Model Terkait Lingkungan

    Ilmuwan lingkungan menggunakan berpikir komputasional untuk membuat model yang dapat memprediksi dampak perubahan iklim dan membantu dalam upaya pelestarian lingkungan.

    8. Mengembangkan AI

    Ahli (artificial intelligence) AI menggunakan berpikir komputasional untuk membuat sistem yang berbasis data, mengenali pola, dan membuat keputusan cerdas, seperti asisten virtual.

    Baca Juga: Apakah AI Dapat Menggantikan HR? Ini Jawabannya!

    9. Meningkatkan Keamanan Siber

    Ahli keamaan siber menggunakan metode berpikir komputasional untuk mendeteksi ancaman dalam sistem komputer, menganalisis pola serangan, dan mengembangkan strategi perlindungan data.

    10. Membuat Seni Digital

    Seniman digital menggunakan berpikir komputasional untuk membuat desain grafis, animasi, atau efek visual yang kompleks dengan bantuan algoritma dan teknologi digital.

    11. Memproses Bahasa

    Ahli bahasa dan pengembang teknologi memanfaatkan berpikir komputasional untuk menciptakan sistem yang dapat memahami dan menerjemahkan bahasa manusia, seperti Google Translate atau chatbot berbasis AI.

    12. Menganalisis Keuangan

    Analis keuangan menggunakan metode berpikir komputasional untuk membuat model prediksi investasi, menilai risiko bisnis, dan membantu pengambilan keputusan keuangan.

    Baca Juga: Jobdesk Konsultan Keuangan, Skill, Pendidikan, dan Gajinya

    13. Menganalisis Data Genetik

    Ahli genetika menggunakan metode berpikir komputasional untuk mempelajari DNA dalam jumlah besar, menemukan pola mutasi genetik, dan memahami pewarisan sifat.

    14. Merencanakan Transportasi

    Perencana tata kota menerapkan metode berpikir komputasional untuk mengoptimalkan sistem transportasi, mengatur lalu lintas dan meningkatkan efisiensi transportasi publik.

    Dengan berpikir komputasional, Anda bisa menyelesaikan berbagai tantangan secara lebih sistematis dan efisien, baik dalam pekerjaan maupun kehidupan sehari-hari.

    Baca Juga: 4 Contoh Analisis SWOT dan Manfaatnya

    Bagaimana Cara Berpikir Komputasional untuk Pemula?

    Sebagai pemula, Anda perlu membiasakan diri dalam menyelesaikan masalah secara sistematis.

    Artinya, Anda harus melatih diri untuk memproses masalah dengan langkah-langkah yang terstruktur.

    Berikut tips berpikir komputasional untuk pemula:

    1. Belajar Memecah Masalah Menjadi Bagian Kecil

    Saat menghadapi suatu masalah, coba pecah menjadi bagian-bagian kecil agar lebih mudah dikelola.

    Misalnya, saat merencanakan pesta, jangan langsung memikirkan semua hal sekaligus.

    Sebaliknya, pecah menjadi beberapa tugas, seperti menyusun daftar tamu, memilih menu, dan menyiapkan dekorasi.

      Melatih keterampilan ini bisa dilakukan dengan bermain teka-teki, permainan logika, atau latihan coding sederhana.

      Dengan terbiasa memecah masalah, Anda akan lebih mudah menemukan solusi tanpa merasa kewalahan.

      2. Mengenali Pola dalam Masalah

      Langkah berikutnya adalah memperhatikan pola dalam masalah yang sering Anda hadapi.

      Dengan mengenali pola, Anda bisa menemukan solusi yang sebelumnya sudah berhasil digunakan dalam situasi serupa.

        Misalnya, jika Anda sering terlambat di pagi hari, coba perhatikan kebiasaan yang mungkin menjadi penyebabnya.

        Bisa jadi Anda terlalu lama bersiap atau kurang tidur di malam hari.

        Dengan memahami pola ini, Anda bisa mencari solusi yang lebih tepat.

        3. Menyaring Informasi dan Menyusun Solusi Secara Terstruktur

        Ketika menghadapi masalah, penting untuk menyaring informasi yang benar-benar relevan.

        Hindari terpaku pada hal-hal yang tidak penting dan fokuslah pada inti masalah.

        Setelah itu, susun langkah-langkah penyelesaian secara terstruktur.

          Misalnya, saat belajar untuk ujian, jangan hanya membaca semua materi tanpa arah.

          Pilih topik yang paling penting, buat rangkuman, lalu pelajari secara bertahap agar lebih mudah dipahami.

          4. Mempelajari Dasar-Dasar Pemrograman

          Belajar dasar-dasar coding bisa membantu Anda berpikir lebih terstruktur dan logis.

          Pemrograman melatih Anda untuk menyusun solusi dalam langkah-langkah yang jelas dan sistematis.

          Bagaimana Tips Mengembangkan Skill Berpikir Komputasional?

          berpikir komputasional 1

          Berikut adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menumbuhkan pemikiran komputasional:

          1. Memecah Masalah Menjadi Bagian Kecil

          Alih-alih melihat masalah sebagai satu hal besar yang rumit, cobalah membaginya menjadi beberapa bagian yang lebih kecil dan mudah dikelola.

          Tips:

          • Saat menangani proyek besar, bagi tugas menjadi beberapa tahapan seperti riset, perencanaan, eksekusi, dan evaluasi.
          • Jika menghadapi keluhan pelanggan yang kompleks, pecah masalahnya menjadi bagian-bagian spesifik, seperti kendala teknis, komunikasi, atau layanan.

          Baca Juga: 10 Contoh Mind Mapping dan Jenis-Jenisnya

          2. Mengenali Pola

          Mengenali pola membantu Anda untuk menemukan solusi yang lebih cepat berdasarkan pengalaman sebelumnya.

          Tips:

          • Jika Anda sering mengalami keterlambatan dalam menyelesaikan tugas, coba cari pola penyebabnya. Apakah karena gangguan saat bekerja, kurangnya prioritas, atau masalah lainnya?
          • Dalam layanan pelanggan, Anda bisa mengenali pola dari pertanyaan yang sering diajukan dan membuat FAQ atau skrip jawaban yang lebih efektif.

          3. Menyaring Informasi yang Tidak Perlu

          Fokuslah pada inti permasalahan dan abaikan informasi yang tidak relevan agar lebih efisien dalam mencari solusi.

          Tips:

          • Saat membuat laporan, fokus pada data yang paling penting dan relevan, bukan detail yang tidak berdampak besar.
          • Jika ada masalah dalam tim, cari akar permasalahannya daripada terjebak pada opini atau asumsi yang tidak relevan.

          Baca Juga: Critical Thinking Skill: Bagaimana Cara Meningkatkannya?

          4. Membuat Langkah-Langkah Solusi

          Susun solusi dalam langkah-langkah yang sistematis agar lebih mudah diikuti dan diterapkan kembali di masa depan.

          Tips:

          • Buat SOP (Standard Operating Procedure) untuk tugas rutin agar lebih efisien dan konsisten.
          • Saat menghadapi masalah yang sama berulang kali, dokumentasikan langkah penyelesaiannya agar tim bisa menggunakannya kembali.

          5. Mempelajari Dasar-Dasar Pemrograman

          Meskipun tidak semua orang perlu bisa coding, memahami logika pemrograman dapat membantu dalam berpikir lebih terstruktur.

          Tips:

          • Menggunakan tools otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi kerja, seperti membuat spreadsheet dengan formula yang mempermudah analisis data.
          • Jika bekerja di bidang analisis atau manajemen data, pemahaman dasar pemrograman bisa membantu menyusun sistem kerja yang lebih efektif.

          Baca Juga: 7 Langkah Merekrut Programmer Berkualitas dan Tipsnya

          Kesimpulan

          Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa berpikir komputasional merpakan kemampuan penting yang tidak hanya terbatas pada bidang ilmu komputer, tetapi juga dapat diterapkan dalam berbagai aspek kehidupan dan pekerjaan.

          Kemampuan ini melibatkan pendekatan sistematis dalam memecahkan masalah, seperti dekomposisi masalah, pengenalan pola, abstraksi, dan penyusunan algoritma.

          Dengan berpikir komputasional, seseorang dapat menyelesaikan masalah kompleks secara lebih efisien, kreatif, dan logis sehingga meningkatkan produktivitas dan efektivitas.

          Bagi perusahaan, untuk meningkatkan efektivitas dalam kegiatan operasional, perusahaan juga perlu berfokus pada manajemen data karyawan menggunakan GajiHub.

          Dengan fitur analisa data yang dimiliki software ini, Anda dapat memantau tingkat disiplin karyawan secara lebih mudah dalam satu dashboard yang user-friendly. 

          Di sini, Anda bisa melihat laporan keterlambatan, laporan lembur, laporan izin cuti, dan sebagainya.

          Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

          Amelia

          Leave a Reply

          Your email address will not be published. Required fields are marked *