Pengangguran hingga saat ini masih menjadi bahasan yang menarik, salah satu bahasannya adalah berapa jumlah pengangguran di Indonesia?
Angka pengangguran ini menjadi data yang sangat penting, di mana akan berpengaruh pada persaingan kerja yang ada dan kebijakan yang dapat diterapkan di Indonesia.
Terlebih bagi perusahaan, angka pengangguran yang ada akan berpengaruh pada strategi yang dilakukan perusahaan dalam menyerap tenaga kerja di Indonesia.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai jumlah pengangguran di Indonesia tahun 2025, penyebab pengangguran di Indonesia, dan strategi yang perlu diterapkan untuk mengurangi pengangguran yang ada di Indonesia.
Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Berapa Jumlah Pengangguran di Indonesia Tahun 2025?

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengangguran merupakan keadaan menganggur atau tidak melakukan apa-apa atau tidak bekerja.
Sebagai negara dengan jumlah penduduk tertinggi ke-4 di dunia, Indonesia juga memiliki jumlah angkatan kerja yang cukup besar.
Menurut data yang dilansir dari Badan Pusat Statistik, jumlah angkatan kerja di Indonesia saat ini menyentuh angka 153.049.487.
Dari angka ini, jumlah pengangguran terbuka di Indonesia adalah 7.278.307 atau dalam 4,76% dari jumlah angkatan kerja secara keseluruhan.
Meski angka ini mengalami penurunan sebesar 0,06 dibandingkan periode sebelumnya, namun di lapangan masih banyak terjadi kericuhan di acara job fair, mulai dari job fair Bekasi, hingga job fair di Bandung.
Berbeda dengan data yang diberikan oleh BPS, dilansir dari CNBC Indonesia, data dari Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund atau IMF) menunjukkan angka pengangguran di Indonesia berada di level rawan.
Terlebih jika dibandingkan dengan negara-negara yang ada di kawasan Asia Tenggara, pengangguran di Indonesia menempati posisi pertama, di mana data dari IMF, pengangguran di Indonesia per April 2024 pengangguran di Indonesia mencapai 5,2%.
Sedangkan Thailand menempati angka pengangguran terendah di Asia Tenggara dengan jumlah 1,1%.
Di tingkat seluruh dunia, Indonesia menempati posisi ke-57, sedangkan posisi tertinggi ditempati oleh negara di Afrika Utara yakni Sudan di mana mencapai angka 49,5%.
Dengan angka pengangguran di Indonesia ini, artinya Indonesia tidak berada di posisi aman dan harus membuat strategi yang tepat untuk mengurangi angka pengangguran yang ada.

Baca Juga: Pengangguran Friksional: Penyebab, dan Cara Mengatasi
Bagaimana Tren Pengangguran di Indonesia Tahun 2025?
Setelah Anda mengetahui data jumlah pengangguran yang ada di Indonesia, lalu bagaimana tren pengangguran di Indonesia tahun 2025 ini?
Dilansir dari CNBC Indonesia, setengah dari jumlah pengangguran di Indonesia saat ini adalah anak muda.
Angka pengangguran di kalangan anak muda ini menyentuh angka 16% di mana angka ini jauh di atas angka rata-rata nasional.
Ini artinya dari 100 anak muda yang berusia antara 15 hingga 24 tahun, sebanyak 16 orangnya adalah pengangguran.
Melihat data ini, ini artinya anak muda di Indonesia masih kesulitan untuk mencari pekerjaan, terlebih dengan minimnya jumlah lapangan kerja saat ini membuat persaingan kerja yang semakin ketat.
Baca Juga: Pengangguran Musiman: Pengertian, Dampak, dan Contohnya
Apa Penyebab Pengangguran di Indonesia?

Ketika membahas mengenai angka pengangguran di Indonesia, pembahasan yang tidak kalah penting adalah apa penyebab tingginya angka pengangguran di Indonesia?
Masih dilansir dari CNBC Indonesia, penyebab utama mengapa angka pengangguran di Indonesia masih tinggi adalah rendahnya minat pengusaha untuk membuka lowongan kerja di Indonesia.
Terlebih di era modern saat ini, pengusaha sering kali menaruh harapan yang tinggi kepada calon pekerjanya, namun masih banyak dari kalangan pengusaha ini yang memberikan syarat yang memberatkan calon pekerjanya.
Salah satunya adalah adanya batasan usia ketika melamar pekerjaan di mana ini menutup kesempatan bagi kandidat dengan usia melebihi batas maksimal yang ditentukan.
Selain faktor tersebut, tingginya angka penduduk di Indonesia terjadi karena pertumbuhan penduduk yang cepat di Indonesia.
Seperti yang sering dibahas oleh pemerintah, saat ini Indonesia ada di kondisi bonus demografi, di mana usia produktif yang dimiliki di Indonesia lebih tinggi dibandingkan dengan usia non-produktif.
Ini membuat Indonesia memiliki jumlah angkatan kerja yang tinggi dan tentunya bisa menciptakan peluang peningkatan perekonomian, dengan catatan diimbangi dengan tersedianya lapangan kerja yang banyak dan berkualitas.
Tentunya juga harus dibarengi dengan kualitas tenaga kerja yang dimiliki.
Sebagai generasi yang berperan penting dalam memajukan Indonesia, kualitas tenaga kerja sangat berpengaruh untuk menopang kemajuan.
Semakin berkualitas tenaga kerja yang dimiliki, maka mereka akan bisa bekerja dengan baik sehingga bisa berkontribusi memajukan perekonomian di Indonesia.
Baca Juga: Fenomena Membeludaknya Pencari Kerja di Berbagai Daerah, Apa Penyebabnya?
Data Pengangguran di Indonesia 10 Tahun Terakhir

Untuk melihat bagaimana angka pengangguran di Indonesia, mari kita lihat data pengangguran di Indonesia selama 10 tahun terakhir:
Tahun | Tingkat Pengangguran di Indonesia |
2025 | 7,2 juta (4,76%) |
2024 | 7,2 juta (4,82%) |
2023 | 7,99 juta (5,45%) |
2022 | 8,4 juta (5,83%) |
2021 | 8,75 juta (6,26%) |
2020 | 6,88 juta (4,99%) |
2019 | 6,82 juta (5,01%) |
2018 | 6,87 juta (5,13%) |
2017 | 7,01 juta (5,33%) |
2016 | 7,02 juta (5,50%) |
2015 | 7,45 juta (5,81%) |
Baca Juga: UMR Jakarta 2025: Ini Rinciannya
Tantangan Mencari Kerja di Indonesia
Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh tenaga kerja di Indonesia ketika harus mencari pekerjaan.
Berikut beberapa tantangan tersebut:
1. Lapangan Kerja yang Terbatas
Tantangan pertama yang harus dihadapi tenaga kerja di Indonesia adalah lapangan kerja yang terbatas.
Seperti yang diketahui, per tahun 2025, ada banyak perusahaan besar di Indonesia yang bangkrut.
Misalnya Sritex, PT Sanken Indonesia, hingga Yamaha Music di mana tutupnya perusahaan ini mengakibatkan PHK besar-besaran.
Ini juga membuat lapangan pekerjaan di Indonesia menjadi semakin terbatas.
2. Harus Mengikuti Perkembangan Teknologi
Teknologi menjadi bagian yang mau tidak mau harus terus diikuti.
Nah, ini menjadi tantangan tersendiri, khususnya bagi generasi old yang belum terlalu melek dengan teknologi.
Misalnya saja dengan kehadiran Chat GPT saat ini membuat berbagai pekerjaan kreatif mulai tersingkirkan dan mau tidak mau mereka harus bisa beradaptasi dengan teknologi ini jika mau bertahan.
Tentunya ini bukan hal yang mudah, terlebih perkembangan teknologi bisa sangat cepat dari hari ke hari.
Baca Juga: 10 Daftar Daerah UMR Tertinggi di Indonesia tahun 2025
3. Tidak Sesuai dengan Peran dan Keterampilan
Membicarakan berapa jumlah pengangguran di Indonesia, maka ini juga berhubungan dengan ketidaksesuaian peran dan keterampilan yang dimiliki tenaga kerja dengan yang ada di lapangan.
Banyak tenaga kerja di Indonesia yang kesulitan mencari pekerjaan dengan peran dan keterampilan yang sesuai.
Ini juga berlaku untuk jurusan saat kuliah di mana banyak yang akhirnya bekerja tidak sesuai jurusan.
Ini membuat tenaga kerja di Indonesia harus belajar kembali dari 0 dan kurang menikmati pekerjaan mereka.
4. Proses Rekrutmen yang Tidak Pasti
Proses rekrutmen di Indonesia menjadi tantangan yang harus dihadapi setiap kandidat yang melamar pekerjaan.
Banyak perusahaan di Indonesia yang memiliki proses rekrutmen yang tidak pasti.
Misalnya saja pada sistem rekrutmen melalui job fair, di mana banyak kandidat yang tidak dihubungi hingga mencurigai bahwa lowongan tersebut hanyalah fiktif.
Baca Juga: Ini Daftar UMR Jabodetabek 2025 dan Kenaikannya
Strategi yang Perlu Dilakukan untuk Mengurangi Pengangguran di Indonesia

Ada beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, yakni:
1. Lakukan Reformasi Pendidikan
Strategi pertama yang perlu dilakukan untuk mengurangi angka pengangguran di Indonesia adalah dengan melakukan reformasi pendidikan.
Terlebih untuk kasus ketidaksesuaian kebutuhan lapangan kerja dengan kualitas dari tenaga kerja yang ada.
Dengan melakukan reformasi pendidikan artinya setiap angkatan kerja di Indonesia mendapatkan kesempatan meningkatkan kompetensi yang dimiliki sehingga bisa selaras dengan kebutuhan pasar tenaga kerja.
2. Buat Program Pelatihan dan Magang
Strategi kedua yang bisa dilakukan adalah dengan membuat program pelatihan dan magang.
Dengan adanya program pelatihan dan magang ini, setiap tenaga kerja yang ada di Indonesia bisa mendapatkan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan tenaga kerja.
Baca Juga: 4 Contoh Masalah Ketenagakerjaan di Indonesia, Apa Saja?
3. Berikan Dukungan untuk UMKM
UMKM menjadi salah satu penopang perekonomian di Indonesia dan jika mereka diberikan dukungan seperti akses ke pasar modal, hingga pelatihan bisnis dan teknologi, bisa membuat UMKM dapat semakin berkembang.
Ini nantinya bisa membuka banyak lapangan kerja dan menyerap angkatan kerja yang masih menganggur.
4. Lakukan Inovasi Teknologi
Teknologi menjadi bagian yang harus digunakan untuk mendukung kemajuan suatu nagara.
Ini termasuk bisa membukakan lapangan kerja baru yang akan menyerap angkatan kerja yang ada.
Dengan cara ini perusahaan yang awalnya ada masih menggunakan cara tradisional bisa semakin berkembang dengan teknologi dan akhirnya akan membutuhkan tenaga kerja yang semakin besar.
Baca Juga: Employee Attrition: Pengertian, Penyebab, Rumus, dan Cara Meminimalisirnya
5. Dukung dengan Kebijakan Pemerintah
Tentunya seluruh strategi di atas tidak bisa berjalan tanpa adanya dukungan dari pemerintah.
Sebagai otoritas yang mengatur jalannya perekonomian di Indonesia, pemerintah memiliki peran penting dalam membuat kebijakan untuk mendukung kemajuan perekonomian di Indonesia.
Ini termasuk dalam hal menyerap tenaga kerja melalui berbagai kebijakan yang ada.
Ada berbagai kebijakan yang bisa dibuat oleh pemerintah untuk mendukung penyerapan tenaga kerja ini, seperti memberikan insentif pajak kepada perusahaan yang berhasil menciptakan lapangan kerja, meningkatkan investasi di sektor infrastruktur, hingga mendorong kewirausahaan melalui program pelatihan dan insentif modal.
Baca Juga: Pasar Tenaga Kerja: Pengertian, Komponen, Jenis dan Tips Analisanya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai berapa jumlah pengangguran di Indonesia yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa terjadi penurunan angka pengangguran menurut data dari Badan Pusat Statistik.
Meski begitu, di tingkat Asia Tenggara pengangguran di Indonesia menduduki posisi paling tinggi.
Ini artinya perlu dukungan seluruh pihak agar pengangguran di Indonesia dapat diatasi dengan baik.
Sebagai bagian penting yang menyerap tenaga kerja di Indonesia, perusahaan juga bisa berperan aktif untuk mengurangi pengangguran di Indonesia.
Salah satu caranya adalah dengan menerapkan proses rekrutmen yang efektif dan efisien.
Di sini Anda bisa menggunakan software absensi dari GajiHub untuk mendukung efisiensi proses rekrutmen di perusahaan Anda.
GajiHub dilengkapi dengan berbagai fitur yang mendukung kemudahan pengelolaan karyawan, termasuk kemudahan dalam proses rekrutmen karyawan.
Di GajiHub Anda bisa melakukan seluruh proses rekrutmen di dalam satu sistem, mulai dari mengelola operasional HR, pasang lowongan, rekrutmen, sampai pengelolaan data kandidat, semuanya bisa dilakukan di GajiHub.
Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHubs sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Berapa Jumlah Pengangguran di Indonesia? Ini Data Tahun 2025 - 4 September 2025
- 8 Rekomendasi Software HCM untuk Bisnis - 4 September 2025
- Cara Hitung Gaji Nett dan Contohnya Paling Mudah - 27 August 2025