Kenaikan gaji berkala menjadi harapan bagi setiap karyawan.
Dengan gaji yang selalu mengalami kenaikan secara berkala, maka karyawan memiliki pendapatan yang lebih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Terlebih, terjadinya inflasi membuat kebutuhan hidup terus mengalami kenaikan dari hari ke hari.
Sebagai pemberi kerja, Anda harus mempertimbangkan kenaikan gaji berkala ini untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai kenaikan gaji berkala mulai dari pengertiannya, regulasi, hingga cara menghitungnya.
Baca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Apa yang Dimaksud dengan Kenaikan Gaji Berkala?

Ketika membahas mengenai kenaikan gaji berkala, maka ada dua komponen penting di dalamnya yakni karyawan perusahaan dan PNS.
Kenaikan gaji berkala ini diterima oleh seseorang telah bekerja sebagai bentuk penghargaan terhadap kontribusi yang telah diberikan kepada perusahaan.
Bagi PNS kenaikan gaji ini
diberikan kepada pegawai negeri sipil yang telah mencapai masa kerja golongan tertentu.
Kenaikan gaji teratur ini dilakukan dua tahun sekali ketika telah memenuhi persyaratan sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
1. Kenaikan Gaji Berkala bagi PNS
Dasar hukum kenaikan gaji teratur bagi PNS ini disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 di mana di dalamnya membahas mengenai Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sesuai yang telah diubah menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2010,
Dari sumber disebutkan bahwa kenaikan gaji berkelanjutan diberikan pertama kali kepada PNS yang telah diangkat ke dalam golongan I, II, dan III di mana diberikan setelah memiliki masa kerja dua tahun sejak diangkat menjadi calon pegawai negeri sipil.
Kemudian, kenaikan ini diberikan dua tahun sekali, kecuali bagi PNS yang diangkat pertama kali dalam golongan II/a di mana diberikan setelah memiliki masa kerja satu tahun.
Namun pada kenaikan berikutnya diterima setiap dua tahun sekali.
Baca Juga: Kenaikan Gaji Per Tahun: Aturan di Indonesia dan Rata-Ratanya
2. Kenaikan Gaji Berkala bagi Karyawan Swasta
Sesuai dengan KBBI, gaji merupakan balas jasa yang diterima karyawan dalam bentuk uang berdasarkan periode waktu tertentu.
Gaji atau upah ini terdiri dari beberapa komponen di antaranya gaji pokok, tunjangan, bonus, dan sebagainya.
Untuk karyawan swasta tidak ada undang-undang atau aturan yang mengatur secara khusus berapa persen kenaikan gaji yang diterima setiap tahunnya.
Jadi, untuk perhitungannya disesuaikan dengan kebijakan perusahaan masing-masing.

Baca Juga: Tren Kenaikan Gaji 2020-2025 dan Tips Menghadapinya
Apa Saja Alasan Kenaikan Gaji Berkala?

Memberikan kenaikan gaji secara berkelanjutan kepada karyawan yang ada di perusahaan dilakukan dengan 3 (tiga) alasan berikut ini:
1. Memberikan Motivasi kepada Karyawan
Ketika karyawan mendapatkan kenaikan upah, maka secara otomatis dapat meningkatkan motivasi mereka dalam bekerja.
Ini menjadi hubungan positif dan penting di mana ketika upah yang didapatkan karyawan mengalami kenaikan, maka karyawan dapat termotivasi dan dapat memberikan kontribusi terbaik karena mendapatkan keistimewaan dari kenaikan gaji yang diberikan perusahaan.
Baca Juga: Adjustment Gaji: Arti, Manfaat, dan Tipsnya
Alasan kedua adalah untuk memenuhi kenaikan kebutuhan hidup.
Seperti yang diketahui, setiap tahun selalu terjadi kenaikan kebutuhan hidup, khususnya untuk harga-harga kebutuhan hidup.
Jika perusahaan tidak menyesuaikan kenakan kebutuhan hidup ini ke upah yang diterima karyawan, maka karyawan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidup layak.
Jika ini terjadi, karyawan dapat mempertimbangkan untuk pindah ke kompetitor.
3. Bagian Branding Perusahaan
Alasan yang terakhir adalah sebagai bagian branding perusahaan atau employer branding.
Melalui pemberian kenaikan gaji secara berkala ini, maka perusahaan dapat meningkatkan citra perusahaan atau branding perusahaan.
Ini dapat menarik sumber daya manusia yang memiliki potensi terbaik bagi perusahaan untuk melamar di perusahaan.
Tidak hanya itu, branding perusahaan juga dapat membantu mengurangi turnover karyawan atau tingkat pergantian karyawan.
Baca Juga: 9 Faktor Penentu Kenaikan Gaji, Aturan, dan Tips Implementasinya
Regulasi Kenaikan Gaji Berkala
Seperti penjelasan sebelumnya, tidak ada regulasi atau aturan khusus yang berkaitan dengan kenaikan gaji secara teratur untuk karyawan swasta atau di perusahaan.
Kenaikan gaji teratur ini baru dikenal secara luas ketika pemerintah mengeluar Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977.
Namun di dalam peraturan tersebut hanya mengatur kenaikan gaji untuk ASN dengan masa kerja tertentu.
ASN yang telah mencapai masa kerja tertentu akan dinilai dan dipertimbangkan untuk mendapatkan kenaikan gaji secara berkala.
Ketentuan mengenai kenaikan gaji berkala bagi karyawan swasta baru ada dalam UU Ketenagakerjaan Nomor 13 Tahun 2003 Pasal 92 ayat (2), di mana bunyinya sebagai berikut:
“Pengusaha melakukan peninjauan upah secara berkala dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dan produktivitas.”
Meski begitu, istilah yang digunakan pemerintah dalam kenakan gaji ini adalah “peninjauan” bukan “kenaikan”.
Namun keduanya memiliki maksud yang sama secara umum, yakni memberikan kenaikan gaji secara berkala sesuai dengan kemampuan perusahaan.
Baca Juga: 8 Jenis Struktur Peningkatan Gaji Karyawan dan Tips Memilihnya
Apa Saja Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Gaji Berkala?

Dalam memberikan kenaikan gaji teratur, ada faktor-faktor yang berpengaruh di dalamnya.
Perlu diketahui bahwa setiap perusahaan memiliki kebutuhan dan kebijakan masing-masing berkaitan dengan kenaikan gaji teratur ini.
Berikut 5 faktor yang berpengaruh dalam memberikan kenaikan gaji secara teratur:
1. Prestasi yang Dimiliki
Faktor pertama yang berpengaruh dalam kenaikan gaji karyawan adalah berkaitan dengan prestasi yang dimiliki.
Karyawan yang memiliki prestasi biasanya diberikan bonus sebagai bentuk penghargaan atas kinerja yang dimilikinya.
Namun perusahaan tetap harus mempertimbangkan berbagai hal terkait prestasi ini apakah layak mendapatkan kenaikan gaji.
Seperti yang diketahui, karyawan berprestasi merupakan aset berharga bagi karyawan yang loyalitas mereka sangat dibutuhkan untuk mendukung kemajuan dari perusahaan.
Baca Juga: Rapel Gaji: Arti, Alasan, Dampak, Hingga Contoh Perhitungannya
2. Durasi Kerja
Faktor yang kedua adalah durasi bekerja atau lama waktu bekerja.
Karyawan yang telah mengabdikan diri dalam jangka waktu tertentu layak untuk mendapatkan kenaikan gaji.
Ini dapat diberikan dalam bentuk apresiasi perusahaan atas loyalitas dan pengabdian yang telah dilakukan oleh karyawan.
3. Promosi Jabatan
Secara umum, karyawan yang mendapatkan promosi atau kenaikan jabatan mendapatkan kenaikan gaji lengkap dengan tambahan dan fasilitas lainnya.
Fasilitas semuanya ini didapatkan oleh karyawan karena ini menyesuaikan tanggung jawab karyawan yang semakin meningkat dengan adanya kenaikan jabatan ini.
Baca Juga: 10 Strategi Penting untuk Melakukan Negosiasi Gaji
4. Tingkat Produktivitas Karyawan
Ketika karyawan mengalami peningkatan produktivitas maka karyawan tersebut juga berkesempatan untuk mendapatkan kenaikan gaji.
Hal ini karena produktivitas menjadi faktor penting yang mendukung kemajuan perusahaan.
Jadi, jika membicarakan mengenai aspek-aspek yang dipertimbangkan dalam meningkatan gaji, maka produktivitas masuk sebagai salah satunya.
Ini karena peningkatan produktivitas dapat menggambarkan pencapaian target, ketaatan terhadap aturan, hingga loyalitas terhadap perusahaan.
Perusahaan dapat mengukur produktivitas dengan menggunakan aplikasi KPI, di mana dinilai performa pekerjaan karyawan sesuai dengan tujuan yang diberikan perusahaan.
5. Kemampuan yang Dimiliki Perusahaan
Faktor yang terakhir dalam mempertimbangkan kenaikan gaji secara teratur adalah dari kemampuan yang dimiliki oleh perusahaan.
Jadi, ketika perusahaan memberikan kenaikan gaji harus disesuaikan dengan bagaimana perusahaan tersebut mampu melakukannya.
Memaksakan meningkatkan gaji tanpa melihat kondisi finansial perusahaan dapat memberikan dampak yang buruk bagi perusahaan.
Baca Juga: Cara Menghitung Kenaikan Gaji Secara Berkala
Bagaimana Cara Menghitung Kenaikan Gaji Berkala

Dalam menghitung kenaikan gaji karyawan, hal pertama yang perlu dilakukan adalah melakukan peninjauan terlebih dahulu sebelum kenaikan gaji dilakukan.
Aspek yang perlu diperhatikan di sini adalah bagaimana kondisi perusahaan, besarnya inflasi, hingga tingkat produktivitas karyawan.
Contohnya adalah Anda dapat melihat ilustrasi yang ada di bawah ini:
- Inflasi yang terjadi dari tahun lalu dan tahun ini cukup tinggi, oleh karenanya PT XYZ memutuskan untuk menaikkan upah karyawan yakni sebesar 5% untuk seluruh jajaran karyawan agar karyawan dapat memenuhi kebutuhan hidup layak mereka.
- Karyawan yang mampu mencapai kinerja sebanyak 100% maka mendapatkan kenaikan gaji sebesar 1%. Ini khusus diberikan kepada karyawan yang mencapai kinerja antara 101% hingga 120% di mana mereka mendapatkan tambahan sebesar 2%.
Risa adalah staf di bagian pemasaran yang baru saja bekerja selama satu tahun di PT XYZ dan mendapatkan gaji sebesar Rp5.000.000.
Meski Risa baru bekerja di perusahaan dan masuk sebagai lulusan baru, Risa mampu mencapai kinerja sebesar 120% dari tugas atau tanggung jawab yang diberikan perusahaan.
Oleh karenanya, Risa mendapatkan hak untuk kenaikan gaji dengan rumus sebagai berikut:
Kenaikan gaji = Gaji sebelumnya x (persentase kenaikan gaji)
Kenaikan gaji = Rp5.000.000 x (5% + 2%)
Kenaikan gaji = Rp350.000.
Dari perhitungan di atas, maka Risa mendapatkan kenaikan gaji sebesar Rp350.000.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa gaji baru yang didapatkan oleh Risa adalah sebagai berikut:
Gaji baru = Rp5.000.000 + Rp350.000
Gaji baru = Rp5.350.0000.
Baca Juga: Struktur Gaji: Jenis, Faktor, dan Cara Menyusunnya
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai kenaikan gaji berkala yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat disimpulkan bahwa kenaikan gaji berkala diberikan kepada karyawan dengan syarat-syarat tertentu, misalnya karena adanya peningkatan produktivitas hingga karena adanya promosi jabatan.
Memang, kenaikan gaji berkala tidak diatur dalam regulasi ketenagakerjaan, namun memberikan kenaikan gaji kepada karyawan dapat menjadi salah satu motivasi agar karyawan dapat meningkatkan produktivitas dan bekerja dengan lebih baik lagi.
Tentunya untuk mendukung kenaikan gaji berkala ini Anda membutuhkan software yang memadai agar perhitungannya dapat dilakukan secara tepat.
Gunakan software payroll dari GajiHub untuk mendukung kemudahan pengelolaan penggajian, sekaligus menghitung gaji karyawan.
GajiHub merupakan software payroll yang dilengkapi berbagai fitur untuk mendukung kemudahan pengelolaan karyawan, termasuk di dalamnya pengelolaan penggajian.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Kenaikan Gaji Berkala: Ini Cara Menghitungnya - 21 November 2025
- Employee Branding: Ini Perbedaannya dengan Employer Branding - 21 November 2025
- 10 Prospek Kerja Jurusan Sistem Informasi Paling Menjanjikan - 20 November 2025