Dalam mengukur produktivitas, industri manufaktur membutuhkan KPI produksi.
KPI produksi ini jadi bagian penting sebagai tolak ukur ataupun acuan untuk mengukur kinerja tingkat produksi industri manufaktur.
Dengan adanya KPI ini, perusahaan dapat membantu setiap divisi untuk mencapai tujuan mereka.
Selain dalam mengukur produktivitas dan kinerja, KPI ini juga memberikan pengaruh yang besar dalam menjaga dan meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai KPI produksi, mulai dari pengertiannya, peran, hingga contoh yang dimilikinya.
Baca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:
Apa yang Dimaksud dengan KPI Produksi?

KPI produksi merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kinerja operasional pada perusahaan manufaktur sehingga dapat menilai dan mengevaluasi proses produksi.
KPI ini memiliki peran yang penting dalam memastikan proses manufaktur dapat dijalankan sesuai dengan rencana, dapat mencapai target yang ditentukan, dan dapat melakukan identifikasi area yang dapat ditingkatkan oleh perusahaan.
Dari penjelasan ini dapat dipahami bahwa KPI ini mampu memberikan gambaran secara keseluruhan berkaitan dengan kinerja produksi, mulai dari tingkat efisiensi mesin, tingkat kegagalan produk, hingga pada siklus produksi.
Dengan KPI ini nantinya manajemen dan operator dapat membantu mereka dalam menetapkan standar proses manufaktur sehingga produktivitas proses produksi dapat ditingkatkan.

Baca Juga: 20 Contoh KPI Departemen Produksi untuk Kesuksesan Bisnis
Bagaimana Peran KPI Produksi dalam Industri Manufaktur?
Dari penjelasan sebelumnya, dapat diketahui bahwa KPI produksi memiliki peran penting bagi industri manufaktur untuk memastikan seluruh proses produksi dapat berjalan sesuai perencanaan dan mampu mencapai target yang ditetapkan.
Dalam area produksi ini, KPI ini juga dijadikan sebagai alat identifikasi area ataupun alur yang dibutuhkan perbaikan.
Selain peran krusial yang dimiliki tersebut, dengan membuat KPI ini Anda dapat menciptakan proses produksi yang efisien, fleksibel, dan juga inovatif sehingga dapat menjawab setiap tantangan bisnis yang semakin hari semakin ketat.
Melalui penerapannya, perusahaan dapat memberikan dampak positif, yakni sebagai berikut:
- Dapat mengurangi biaya produksi secara menyeluruh.
- Dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan.
- Dapat meningkatkan kepercayaan dari pelanggan melalui produk yang berkualitas.
- Dapat melakukan perbaikan rencana produksi sehingga lebih akurat dan juga realistis.
Dari peran yang dimiliki ini, perusahaan bisa memastikan bahwa setiap indikator yang ditetapkan dapat berjalan secara efektif.
Melalui cara ini perusahaan dapat mendukung optimasi operasional produksi, menghasilkan produk dengan kualitas terbaik, dan juga mendukung perusahaan untuk bersaing di pasar yang semakin hari semakin tinggi persaingannya.
Baca Juga: 20 Jenis KPI Restoran Penting dan Cara Menghitungnya
Apa Saja Fungsi KPI Produksi?

Berikut 4 fungsi yang dimiliki oleh KPI production:
1. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Fungsi pertama adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional.
KPI production memiliki peran penting dalam meningkatkan operasional dengan memantau metrik seperti waktu siklus produksi ataupun melalui tingkat pemanfaatan kapasitas.
Melalui cara ini Anda dapat mengidentifikasi proses yang lambat, kemudian mempercepatnya.
Contohnya adalah ketika waktu siklus produksi yang dimiliki terlalu lama, maka Anda dapat melakukan evaluasi penyebabnya dan mengoptimalkan alur kerja yang dimiliki.
2. Mengurangi Biaya Produksi
Fungsi yang kedua adalah untuk mengurangi biaya produksi secara signifikan.
Melalui pemantauan metrik seperti penggunaan bahan baku ataupun tingkat kerusakan mesin, dapat diidentifikasi pemborosan dan dapat mengurangi biaya yang tidak dibutuhkan.
Baca Juga: KPI Adalah: Fungsi, Cara Buat, dan Contohnya
3. Memastikan Kualitas Produk
Kualitas produk merupakan indikator penting di dalam KPI production.
Melalui pemantauan tingkat cacat dan pengembalian produk, Anda dapat memastikan produk yang dihasilkan telah sesuai dengan standar yang ada.
Ini tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan, tetapi juga dapat mengurangi biaya pengerjaan ulang.
4. Mendukung Pengambilan Keputusan
Fungsi yang terakhir adalah untuk mendukung dalam pengambilan keputusan penting.
Dengan memiliki KPI ini, Anda memiliki data yang dapat menjadi pertimbangan ketika harus mengambil keputusan penting, khususnya yang berkaitan dengan produksi.
Baca Juga: 35 Contoh KPI Tim Marketing dan Cara Menetapkannya
Contoh KPI Produksi

Secara keseluruhan, KPI production memiliki indikator-indikator penting yang berperan dalam memberikan gambaran kinerja operasional di dalam proses produksi industri manufaktur.
Pada umumnya indikator tersebut dapat dikategorikan ke dalam 3 fokus area utama, yakni sebagai aset, produk, dan juga anggaran.
Setiap kategori memiliki fokus yang berbeda-beda, misalnya aset memiliki fokus pada alat produksi seperti mesin, produk memiliki fokus pada produk apa yang dihasilkan, dan anggaran memiliki fokus pada biaya yang dikeluarkan selama proses produksi.
Namun dalam menerapkannya semuanya bergantung pada tujuan yang dimiliki oleh bisnis, sehingga setiap indikator penilaiannya dapat berbeda untuk setiap perusahaan.
Berikut 5 contoh indikator yang dapat menjadi bagian penilaian KPI production perusahaan:
1. Waktu Siklus
Waktu siklus atau cycle time mengukur durasi yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus produksi mulai dari awal hingga akhir.
Waktu siklus ini jadi indikator utama dalam menilai efisiensi produksi.
Semakin singkat waktu siklus yang dimiliki, maka semakin efisien proses produksi yang dimiliki bisnis Anda.
Baca Juga: Pengertian KPI dan Cara Memilih KPI yang Tepat untuk Bisnis
2. Tingkat Keluaran
Tingkat keluaran atau throughput rate menggambarkan jumlah unit produksi dalam rentang waktu tertentu di mana dapat mencerminkan efisiensi proses.
Tingkat keluaran yang tinggi menggambarkan bahwa proses produksi telah berjalan secara lancar dan dapat menghasilkan output secara maksimal.
3. Pencapaian Produksi
Pencapaian produksi atau production attainment dapat melacak seberapa dekat output produksi dalam memenuhi target yang telah ditetapkan.
Di sini perusahaan dapat mengidentifikasi potensi permasalahan dalam perencanaan produksi ataupun ketika adanya cacar produk.
Ketika produksi mencapai titik yang rendah, maka dapat menunjukkan bahwa terdapat kekurangan bahan baku, masalah kualitas, ataupun perkiraan permintaan yang tidak akurat.
Baca Juga: 15 KPI Procurement, Cara Menghitung, dan Manfaatnya
4. Tingkat Waktu Aktif Mesin
Tingkat waktu aktif mesin atau machine uptime rate merupakan contoh KPI untuk mengukur persentase waktu mesin beroperasi dan dapat digunakan untuk proses produksi.
Ini menjadi indikator penting dalam menilai tingkat efektivitas pemeliharaan.
Ketika bisnis memiliki tingkat uptime yang tinggi maka dapat diketahui mesin terawat dengan baik dan dapat meminimalisir terjadinya downtime yang tidak diperlukan.
5. Tingkat Cacat
Tingkat cacat atau defect rate melakukan perhitungan persentase produk yang mengalami kecacatan.
Ini dapat memberikan wawasan berkaitan dengan kontrol kualitas dan permasalahan yang dapat terjadi dalam proses produksi.
Ketika tingkat cacat ada di angka yang tinggi, maka dibutuhkan peningkatan kontrol kualitas atau penyesuaian untuk proses produksi sehingga dapat mengurangi jumlah produk yang tidak sesuai dengan standar.
Itulah 5 contoh terkait indikator yang ada dalam KPI produksi.
Selain 5 indikator tersebut, masih banyak indikator lainnya yang dapat digunakan untuk menilai proses produksi, apakah telah sesuai rencana atau belum.
Indikator-indikator tersebut di antaranya Overall Equipment Effectiviness (OEE), Capacity Utilization, Scrap Rate, First Pass Yield (FPY), Downtime, dan masih banyak lagi.
Baca Juga: 12 Contoh KPI Programmer, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Bagaimana Cara Mengimplementasikan KPI Produksi?

Dalam mengimplementasikan KPI produksi, ada 4 langkah penting yang dapat dilakukan, yaitu:
1. Identifikasi Tujuan dari Produksi
Langkah pertama yang penting untuk dilakukan adalah dengan melakukan identifikasi tujuan dari produksi.
Perlu dipahami bahwa setiap perusahaan memiliki sasaran yang berbeda-beda, misalnya untuk meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, ataupun untuk memastikan kualitas produk yang dimiliki.
Melalui identifikasi tujuan ini, Anda dapat menentukan prioritas dan fokus untuk aspek-aspek yang paling penting.
2. Pilih KPI yang Paling Relevan
Langkah kedua adalah dengan memilih KPI yang paling relevan.
KPI yang dipilih di sini harus sesuai dengan kebutuhan bisnis, khususnya sesuai kriteria SMART (Spesifik, Terukur, Dapat dicapai, Relevan, dan Terikat waktu).
Baca Juga: 10 KPI Customer Support dan Cara Menerapkannya
3. Gunakan Alat Pemantauan
Penting juga bagi Anda untuk menggunakan alat pemantauan.
Alat pemantauan ini mendukung efisiensi karena dilengkapi dengan laporan yang mendetail dan terstruktur.
GajiHub menjadi pilihan terbaik alat pemantauan untuk produksi di perusahaan Anda.
GajiHub merupakan software KPI dengan fitur terlengkap di mana tidak hanya memudahkan memantau kinerja karyawan tetapi juga untuk pengelolaan karyawan secara keseluruhan.
4. Lakukan Evaluasi secara Berkala
Langkah terakhir yang dapat dilakukan adalah dengan melakukan evaluasi secara berkala.
Evaluasi berkala ini menjadi langkah penting dalam memastikan produksi dapat berjalan secara relevan dan juga efektif.
Pada tahap ini Anda dapat memantau hasil KPI produksi secara rutin sehingga dapat mengidentifikasi area-area yang dibutuhkan perbaikan.
Dengan begitu Anda dapat menjaga proses produksi tetap berjalan secara optimal dan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
Baca Juga: 18 Contoh KPI Sales, Arti, serta Pentingnya bagi Perusahaan
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai KPI produksi yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa KPI produksi memegang peranan penting dalam mendukung efektivitas produksi yang ada di industri manufaktur.
Tentunya agar Anda dapat membuat KPI produksi dengan mudah dibutuhkan alat untuk mendukungnya.
GajiHub menjadi pilihan terbaik buat Anda yang membutuhkan dukungan dalam membuat KPI secara mudah dan cepat.
GajiHub merupakan manajemen data karyawan yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
Fitur-fitur tersebut di antaranya absensi online, payroll, HRIS, kelola PPh 21, kelola BPJS, integrasi akuntansi, cuti dan izin, reimbursement, kasbon, employee self service, analisa data, hingga untuk live tracking.
Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- KPI Produksi: Pengertian, Fungsi, dan Contohnya - 10 November 2025
- 5 Langkah Penting dalam Talent Pool Management, Apa Saja? - 10 November 2025
- Laporan Penilaian Kinerja Karyawan: Cara Buat dan Contohnya - 7 November 2025