Gaji Gross: Komponen dan Cara Menghitungnya

gaji gross

Apakah Anda pernah mendengar istilah gross salary atau gaji gross?

Di dalam dunia kerja, gaji bisa dibagi ke dalam beberapa bagian, seperti gaji kotor atau gaji gross, gaji bersih, hingga take home pay atau gaji yang dibawa pulang.

Tentunya sebagai pemberi kerja ataupun pekerja, Anda wajib memahami apa itu gaji gross dan bagaimana cara menghitungnya.

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan mengenai gaji gross dan bagaimana cara menghitungnya, termasuk perbedaannya dengan take home pay.

Baca selengkapnya hanya pada penjelasan di bawah ini:

Mengapa Perusahaan Wajib Memahami Gaji Gross?

gaji gross

Dalam pengelolaan penggajian karyawan, ada beberapa komponen dari gaji yang diterima oleh karyawan, salah satunya adalah gaji gross.

Gaji gross atau dalam bahasa Indonesia dikenal dengan gaji kotor merupakan gaji yang diterima karyawan dengan menggabungkan komponen-komponen yang ada di dalam gaji seperti tunjangan, bonus, dan benefit lainnya dan juga belum dipotong oleh potongan-potongan yang ada.

Setalah Anda mengetahui pengertian dari gaji gross, mungkin di antara Anda ada yang bertanya mengapa perusahaan wajib memahami gaji gross ini?

Padahal biasanya perusahaan tidak memberikan take home pay karyawan dalam bentuk upah kotor ini.

Jawabannya adalah karena gaji kotor merupakan komponen yang ada di dalam penggajian karyawan.

Ibaratnya, sebuah perusahaan tidak akan mengetahui gaji bersih atau take home pay yang diterima karyawan tanpa mengetahui gaji kotornya.

Pun, dalam perhitungan gaji bersih, gaji kotor ini masuk ke dalam komponen di dalamnya.

Karyawan juga bisa mengetahui berapa potongan yang dibebankan pada upah mereka dengan adanya gaji kotor ini.

Baca Juga: Pajak Gaji Karyawan: Cara Hitung dan Contohnya

Apa Saja Komponen Gaji Gross?

gaji gross

Lalu apa saja komponen yang ada di dalam gaji kotor ini? Berikut jawabannya untuk Anda:

1. Gaji Pokok

Komponen yang pertama dari gaji kotor adalah gaji pokok dimana ini merupakan gaji dasar yang diterima karyawan sebelum ditambahkan tunjangan, bonus, dan sebelum dikurangi oleh potongan.

Bisa dikatakan gaji pokok adalah gaji yang diterima karyawan tanpa memandang performa yang dimiliki oleh karyawan tersebut.

2. Tunjangan Tetap

Tunjangan tetap merupakan tunjangan yang diberikan secara rutin setiap bukan kepada karyawan tanpa dipengaruhi oleh faktor lain seperti tunjangan perumahan, tunjangan keluarga, tunjangan kesehatan, hingga tunjangan hari tua.

Baca Juga: Basic Salary: Faktor Penentu dan Cara Menghitungnya

3. Tunjangan Tidak Tetap

Berbeda dengan tunjangan tetap, tunjangan tidak tetap adalah tunjangan yang diterima oleh karyawan yang dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kehadiran dan diberikan setelah memenuhi persyaratan tertentu.

Contoh dari tunjangan tidak tetap ini adalah tunjangan makan, tunjangan kehadiran, tunjangan transportasi, hingga tunjangan perjalanan dinas.

4. Bonus dan Insentif

Komponen selanjutnya adalah bonus dan insentif.

Bonus dan insentif merupakan bentuk penghargaan yang diberikan oleh perusahaan atas pencapaian yang telah diraih karyawan.

Misalnya, ketika karyawan bisa mencapai target tahunan, karyawan berkesempatan untuk mendapatkan bonys akhir tahun.

Termasuk insentif ketik karyawan berhasil mencapai target penjualan.

5. Lembur

Komponen yang terakhir adalah lembur.

Jadi, ketika karyawan melakukan pekerjaan lembur, karyawan akan mendapatkan tambahan pendapatkan.

Untuk cara menghitung perhitungan lembur karyawan, Anda bisa klik tautan di sini.

Baca Juga: Cara Hitung Gaji Bersih dan Gaji Kotor serta Perbedaannya

Apa Saja Faktor yang Menentukan Gaji Gross?

upah kotor

Jadi, dalam menghitung nominal antara gaji kotor, Anda harus memahami bahwa ada beberapa faktor yang memengaruhi nominal gaji kotor ini, yakni di antaranya:

1. Posisi di Perusahaan

Perbedaan yang pertama adalah posisi Anda di perusahaan.

Semakin tinggi posisi yang Anda miliki, maka semakin besar gaji yang bisa Anda dapatkan.

Misalnya, seorang manajer akan memiliki gaji kotor yang lebih besar jika dibandingkan karyawan dengan posisi staf.

2. Pengalaman Bekerja

Selain posisi di perusahaan, pengalaman dalam bekerja juga memengaruhi gaji kotor yang didapatkan oleh seorang karyawan.

Tentunya, semakin panjang pengalaman yang dimiliki, maka gaji kotor yang dimiliki juga akan semakin besar.

Baca Juga: Cara Menghitung PPh Terutang Beserta Ketentuan dan Contohnya

3. Pendidikan yang Dimiliki

Pendidikan juga menjadi hal yang sangat memengaruhi gaji kotor yang didapatkan oleh seseorang.

Semakin tinggi atau semakin spesialisasi pendidikan yang dimiliki maka gaji yang didapatkan akan semakin besar.

4. Industri Tempat Bekerja

Industri dimana Anda bekerja juga sangat memengaruhi gaji yang Anda dapatkan.

Misalnya, Anda bekerja di industri teknologi atau di keuangan, biasanya gross salary yang ditawarkan akan semakin besar dibandingkan dengan Anda yang bekerja di sektor retail atau pendidikan.

gajihub 1

Baca Juga: Cara Perhitungan PPh 21 Untuk Karyawan

Bagaimana Cara Menghitung Gaji Gross?

Setelah Anda mengetahui dan memahami apa saja komponen dan faktor-faktor yang memengaruhi gaji kotor karyawan, lalu bagaimana cara menghitung gaji kotor karyawan?

Untuk menghitungnya Anda bisa menggunakan rumus berikut ini:

Gaji Gross = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Tunjangan Tidak Tetap + Bonus + Insentif + Upah Lembur

Untuk memudahkan Anda dalam memahami perhitungan gaji kotor ini, berikut contohnya untuk Anda:

Anita bekerja di PT ABC sebagai manajer keuangan dan mendapatkan gaji pokok sebesar Rp4.500.000 dengan tunjangan keluarga Rp500.000, tunjangan rumah Rp500.000, tunjangan makan Rp600.000 tunjangan transportasi Rp500.000, dengan bonus Rp1.000.000 dan dari lembur yang dilakukan mendapatkan Rp600.000.

Berapa gaji kotor yang dimiliki oleh Anita?

Untuk menjawabnya, Anda bisa menggunakan rumus dari perhitungan gaji kotor di atas yaitu:

Gaji Gross = Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Tunjangan Tidak Tetap + Bonus + Insentif + Upah Lembur

Gaji Gross Anita = Rp4.500.000 + Rp500.000 + Rp500.000 + Rp600.000 + Rp500.000 + Rp1.000.000 + Rp600.000

Gaji Gross Anita = Rp8.200.000

Jadi, gaji kotor yang didapatkan Anita adalah Rp8.200.000.

Baca Juga: 3 Cara Menghitung Gaji Karyawan, Bisnis Wajib Tahu!

Apa Perbedaan Gaji Gross dan Take Home Pay?

gaji gross

Setelah Anda memahami cara menghitung gaji kotor yang dimiliki oleh karyawan, lalu apa perbedaan antara gaji bersih dengan take home pay atau gaji yang dibawa pulang oleh karyawan?

Take home pay juga dikenal dengan gaji bersih ini merupakan gaji yang dibawa pulang oleh karyawan.

Ini merupakan angka akhir yang ada di dalam slip gaji seorang karyawan setelah dikenakan potongan pajak, potongan lainnya, dan penjumlahan dengan tunjangan dan benefit.

Beberapa hal berikut ini menjadi faktor yang menjadi perbedaan antara gaji kotor dengan gaji yang dibawa pulang karyawan atau gaji bersih yang didapatkan, yaitu:

1. Tarif Pajak

Besaran tarif pajak yang dibebankan akan sangat memengaruhi gaji bersih yang didapatkan oleh karyawan.

Pajak penghasilan atau PPh ini dihitung dengan menggunakan tarif progresif dimana semakin besar penghasilan yang didapatkan, maka semakin besar pula pajak yang harus dibayarkan oleh karyawan.

2. Iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan

Faktor yang kedua adalah iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.

Setiap bulannya, iuran BPJS ini merupakan potongan wajib yang akan memengaruhi gaji bersih yang didapatkan oleh karyawan.

Baca Juga: Kenaikan Gaji Per Tahun: Aturan di Indonesia dan Rata-Ratanya

3. Cicilan atau Hutang

Jika Anda memiliki cicilan atau hutang seperti dengan sistem kasbon, maka ini akan memengaruhi gaji bersih yang Anda dapatkan.

4. Potongan Sukarela

Jika perusahaan Anda memiliki potongan sukarela yang dibebankan kepada karyawan, maka ini akan menjadi faktor yang memengaruhi perbedaan antara gaji bersih dengan gaji kotor.

Baca Juga: Cara Menghitung Gaji Perhari Paling Mudah

Kesimpulan

Itulah tadi penjelasan lengkap mengenai gaji gross yang bisa menjadi referensi Anda.

Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa gaji gross atau gaji kotor merupakan gaji yang didapatkan karyawan sebelum dipotong oleh potongan-potongan yang dibebankan kepada karyawan.

Sebagai pemberi kerja, pastinya Anda harus memahami cara menghitung gaji kotor ini dan komponen-komponen yang dimiliki.

Ini dilakukan untuk memudahkan Anda dalam memberikan gaji yang layak karyawan karena salah satu standar dalam perhitungan gaji adalah standar kehidupan layak yang berlaku.

Untuk memudahkan perhitungan gaji di perusahaan Anda, Anda bisa menggunakan software payroll dari GajiHub.

GajiHub merupakan software payroll yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan penggajian karyawan.

Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *