Dalam menjalankan sebuah bisnis, perusahaan tidak hanya perlu memperhatikan faktor internal, tetapi juga perlu berfokus pada faktor eksternal yang dapat memengaruhi kinerja maupun keuntungan usaha.
Faktor-faktor ini bisa datang dari perubahan kebijakan pemerintah, kondisi eknomi, tren sosial di masyarakat, hingga perkembangan teknologi.
Agar perusahaan dapat bertahan dan beradaptasi dengan berbagai perubahan tersebut, penting untuk mengenali faktor-faktor eksternal dengan cepat.
Salah satu metode yang bisa digunakan untuk membantu perusahaan dalam hal ini adalah PEST analysis.
Metode ini berfungsi untuk mengidentifikasi potensi ancaman maupun peluang dari lingkungan eksternal yang berada di luar kendali perusahaan.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu PEST analysis, aspek penting, manfaat, dan cara menganalisis.
Apa yang Dimaksud dengan PEST Analysis?

PEST analysis adalah alat yang digunakan untuk menilai bagaimana faktor-faktor eksternal dapat memengaruhi sebuah perusahaan.
Misalnya, penyedia layanan internet dapat menggunakan analisis PEST untuk memprediksi tantangan yang mungkin dihadapi di tahun mendatang, seperti pembatasan tarif oleh pemerintah atau perkembangan teknologi dari pesaing yang dapat memengaruhi penjualan.
PEST Analysis juga digunakan dalam perencanaan strategis untuk memaksimalkan peluang yang ada, agar bisnis tetap kompetitif.
Proses ini dapat dilakukan secara internal atau dengan bantuan konsultan yang mengorganisir dan menjalankannya.
Analisis PEST juga sering melibatkan banyak departemen dan pemimpin perusahaan, serta menggunakan data eksternal, riset pasar, dan informasi historis.
Baca Juga: Analisis Swot, Manfaat, Cara Membuat, dan Contohnya
Apa Saja yang Dianalisis dalam PEST?

Berikut adalah penjelasan tentang empat aspek yang dianalisis dalam PEST analysist:
1. Politik (Political)
Faktor politik dalam PEST analysis berfokus pada pengaruh kebijakan pemerintah, peraturan, dan undang-undang terhadap industri atau perusahaan.
Beberapa hal yang diperhatikan meliputi:
- Stabilitas politik suatu negara atau wilayah
- Hubungan internasional antara negara atau kawasan
- Perubahan dalam kebijakan pemerintah lokal, negara bagian, atau nasional
- Peraturan perdagangan dan hambatan perdagangan
- Peraturan lingkungan
2. Ekonomi (Economic)
Faktor ekonomi dalam analisis PEST menilai hal-hal yang berkaitan dengan kondisi ekonomi yang dapat mempengaruhi bisnis, seperti:
- Suku bunga dan nilai tukar
- Pertumbuhan ekonomi
- Permintaan dan penawaran barang dan jasa
- Tingkat pengangguran dan penciptaan lapangan kerja
- Inflasi dan resesi
- Daya beli konsumen
- Biaya bahan baku dan tenaga kerja
Faktor ekonomi ini memengaruhi langsung operasional dan keuntungan bisnis.
Misalnya, penurunan harga bahan baku dapat memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan produksi dan pendapatan.
Sementara itu, kenaikan harga bahan baku dapat meningkatkan biaya dan mengurangi laba.
3. Sosial
Aspek sosial atau budaya dalam PEST berkaitan dengan perubahan dalam demografi, budaya, dan perilaku masyarakat yang dapat memengaruhi perusahaan.
- Beberapa faktor yang dianalisis meliputi:
- Struktur usia dan demografi (pendidikan, pendapatan, gaya hidup)
- Tren budaya dan sosial (misalnya, perubahan dalam nilai atau kebiasaan masyarakat)
- Perubahan dalam cara hidup (gaya hidup sehat, kebiasaan belanja, dll.)
- Norma sosial dan harapan masyarakat
- Tingkat pertumbuhan populasi dan harapan hidup
Analisis sosial membantu perusahaan untuk memahami perilaku konsumen dan bagaimana cara terbaik memasarkan produk atau layanan mereka.
4. Teknologi (Technological)
Faktor teknologi dalam analisis PEST melihat peran kemajuan teknologi dalam industri.
Beberapa hal yang diperhatikan adalah:
- Inovasi dan perkembangan teknologi baru
- Penggunaan teknologi dalam operasional bisnis (misalnya, otomatisasi)
- Investasi dalam riset dan pengembangan teknologi
- Dampak dari teknologi terhadap produk dan layanan
- Analisis ini juga memperhitungkan dampak teknologi baru yang dapat mengubah cara perusahaan beroperasi atau berkompetisi di pasar.
Selain politik, ekonomi, sosial, dan teknologi, beberapa negara, seperti Inggris, analisis PEST juga mencakup dua faktor tambahan, yaitu Legal (Hukum) dan Environmental (Lingkungan).
Berikut penjelasannya:
Legal (Hukum)
Faktor hukum mencakup undang-undang dan peraturan yang dapat mempengaruhi perusahaan, seperti:
- Hukum kesehatan dan keselamatan
- Hak-hak konsumen
- Peraturan terkait produk dan layanan
- Pedoman iklan dan pemasaran
- Hukum perdagangan dan persaingan
- Peraturan mengenai kesetaraan kesempatan
Environmental (Lingkungan):
Faktor lingkungan melihat isu-isu yang terkait dengan keberlanjutan dan dampak lingkungan, seperti:
- Perubahan iklim
- Isu polusi dan limbah
- Kebijakan pengelolaan sumber daya alam
- Upaya untuk mengurangi jejak karbon atau meningkatkan keberlanjutan
- Peraturan lingkungan yang memengaruhi cara perusahaan beroperasi.
Dengan melakukan PEST analysis, perusahaan dapat mengidentifikasi peluang dan ancaman yang timbul dari lingkungan eksternal dan merencanakan strategi yang lebih efektif.
Baca Juga: Pentingnya Analisis Prediktif, HR Wajib Tahu
Kapan Perusahaan Perlu Melakukan PEST Analysis?

Singkatnya, Anda dapat melakukan PEST analysis ketika Anda perlu memahami situasi eksternal yang bisa memengaruhi bisnis.
Berikut beberapa contoh kondisi yang cocok dengan analisis ini:
- Saat baru memulai bisnis
- Saat ingin mengubah arah atau strategi bisnis
- Sebagai bagian dari perencanaan strategi tahunan
- Saat ada perubahan besar di lingkungan eksternal yang bisa memengaruhi pasar
- Saat ingin mengembangkan bisnis, menjalin kerja sama, atau menghadapi peluang merger dan akuisisi
- Saat strategi yang dijalankan tidak berjalan sesuai harapan dan perlu dievaluasi ulang
Mengacu pada Ansoff Matrix, alat perencanaan yang membantu bisnis menentukan cara mengembangkan produk dan pasar ada 4 strategi yang bisa dipilih di dalam PEST analysis:
- Pengembangan Pasar: Menjual produk yang sama ke pasar baru
- Pengembangan Produk: Membuat produk baru untuk pasar yang sama
- Penetrasi Pasar: Meningkatkan penjualan di pasar yang sudah ada
- Diversifikasi: Menawarkan produk baru di pasar yang juga baru
Di sini, analisis PEST bisa jadi alat yang berguna untuk membantu Anda menentukan strategi mana yang paling sesuai dengan kondisi bisnis dan pasar saat ini.
Baca Juga: Unique Selling Proposition: Cara Membuat, Fokus, dan Contoh
Apa Saja Manfaat dari PEST Analysis?

Melakukan analisis PEST penting untuk membantu memahami kondisi lingkungan bisnis secara menyeluruh.
Analisis ini juga menjadi panduan dalam menentukan strategis bisnis ke depannya.
Berikut beberapa manfaat yang akan bisnis raskaan dengan PEST analysis:
1. Meningkatkan Pola Pikir Strategis
Dengan menganalisis berbagai faktor eksternal yang memengaruhi bisnis, manajer dan tim akan lebih terlatih untuk berpikir strategis dan memahami pentingnya faktor-faktor di luar kendali perusahaan.
Mereka juga akan terbiasa untuk menilai seberapa besar dampak faktor tersebut dan menentukan langkah yang tepat guna menyesuaikan strategis bisnis.
Analisis PEST membantu perusahaan mengambil keputusan berdasarkan data dan fakta, bukan hanya dugaan.
Hal ini penting agar keputusan bisnis lebih objektif dan tepat sasaran.
Baca Juga: Critical Thinking Skill: Bagaimana Cara Meningkatkannya?
2. Membantu Melihat Ancaman dan Peluang Lebih Jelas
PEST analysis dapat membantu perusahaan mengenali potensi risiko yang bisa menghambat jalannya bisnis.
Misalnya, jika ada perubahan kebijakan terkait pajak dari pemerintah yang menyebabkan tarif impor naik, hal itu tentu akan memengaruhi biaya produksi dan rantai pasok.
Melalui analisis ini, potensi ancaman tersebut bisa diidentifikasi lebih awal, sehingga perusahaan bisa segera menyiapkan langkah antisipasi.
Selain itu, PEST analysis juga dapat membuka peluang baru.
Perusahaan bisa menemukan faktor eksternal yang justru bisa dimanfaatkan untuk keunggulan bisnis, asalkan didukung dengan kemampuan yang sesuai.
3. Mudah Dilakukan dan Biayanya Relatif Rendah
Konsep analisis PEST cukup sederhana dan bisa diterapkan dengan mudah.
Meskipun dibutuhkan riset pasar dan kemampuan membaca tren di tingkat makro, namun hal ini biasanya sudah menjadi keahlian dasar bagi marketer atau tim strategi.
Biaya untuk melakukan analisis ini juga tergolong rendah.
Pengeluaran utama hanya berupa waktu dan tenaga untuk melakukan riset serta analisis.
Jika diperlukan, perusahaan bisa menggunakan alat bantu kolaborasi agar proses pencatatan, diskusi, dan analisis data lebih praktis dan efisien.
Baca Juga: Kano Model Analysis: Pengertian, Cara Kerja, dan Metodenya
Bagaimana Cara Melakukan PEST Analysis?

Proses perencanaan yang sistematis dan pendekatan yang tepat di dalam PEST analysis dapat meningkatkan efisiensi serta dampaknya.
Berikut adalah 6 langkah untuk melakukan analisis PEST dengan cara yang tepat:
1. Persiapkan Analisis Anda
Sebelum memulai, lakukan persiapan awal untuk memastikan akurasi, kualitas, dan fokus dalam proses analisis.
Buatlah dokumen dasar yang menjawab beberapa pertanyaan berikut:
- Mengapa — Alasan Anda melakukan analisis PEST.
- Apa — Ruang lingkup, tujuan, dan inisiatif yang ingin dicapai.
- Siapa — Pihak-pihak penting yang perlu dilibatkan dalam proses analisis.
- Di mana — Sumber informasi yang akan digunakan.
- Kapan — Tenggat waktu pengumpulan data dan penyampaian hasil akhir.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut akan membantu Anda memahami cara terbaik untuk melakukan analisis PEST.
Terakhir, adakan pertemuan dengan anggota tim dan pemangku kepentingan yang terlibat untuk mempresentasikan rencana tersebut, menyampaikan tolok ukur keberhasilan, serta meminta masukan dari mereka.
2. Kumpulkan Data untuk PEST Analysis Anda
Kumpulkan informasi yang Anda butuhkan untuk melengkapi digaram PEST.
Hal ini mungkin memerlukan riset dan konsultasi dengan pakar industri dari luar organisasi.
Kemungkinan besar, Anda juga memerlukan berbagai jenis data dan informasi.
Namun, jangan sampai terjebak terlalu lama dalam proses pengumpulan data dan riset.
Analisis PEST justru dirancang untuk mempercepat proses riset tradisional dengan memfokuskan upaya Anda.
Agar prosesnya lebih efisien, fokuslah pada satu area terlebih dahulu dan kerjakan secara berurutan sesuai urutan akronimnya.
Dengan demikian, upaya tim dapat lebih terarah dan pelacakan progres menjadi lebih mudah.
3. Lengkapi Diagram PEST
Pada tahap ini Anda akan mulai menyusun hasil riset dengan menempatkan informasi yang telah dikumpulkan ke dalam diagram PEST.
Ingatlah bahwa tujuan dari analisis ini adalah untuk menyaring informasi penting dan memberikan gambaran yang jelas tentang pengaruh lingkungan eksternal yang perlu dipertimbangkan.
Bagi faktor-faktor tersebut ke dalam kategori masing-masing dan buat pengelompokan yang mudah dipahami oleh anggota tim lainnya.
Misalnya, jika Anda sedang mencatat faktor sosial, Anda bisa membaginya lagi menjadi sub-bagian seperti perilaku konsumen, norma budaya, dan isu-isu yang berkaitan dengan ketenagakerjaan.
Baca Juga: 9 Box Matrix: Pengertian, Manfaat, Elemen dan Cara Membuatnya

4. Interpretasikan dan Evaluasi Hasilnya
Gunakan informasi yang telah terkumpul untuk menginterpretasikan faktor-faktor makro lingkungan yang dapat memengaruhi rencana organisasi Anda ke depan.
Anda juga perlu menyusun strategi untuk menghadapinya.
Perlu diingat, tidak semua faktor memiliki dampak dan tingkat kepentingan yang sama terhadap organisasi Anda.
Anda dapat menggunakan alat bantu seperti risk matrix untuk menilai kemungkinan terjadinya suatu faktor dan dampaknya terhadap organisasi.
Cara ini akan membantu Anda memfokuskan perhatian serta menentukan prioritas inisiatif strategis.
Anda dapat menambahkan konteks pada analisis Anda dengan memasukkan data dari kerangka strategi lainnya yang mungkin sedang Anda gunakan, seperti 7S Model, Porter’s Five Forces, atau GE Matrix.
Masing-masing kerangka strategi tersebut memberikan sudut pandang berbeda yang dapat membantu Anda dalam:
- Memahami bagaimana faktor-faktor makro lingkungan saling berkaitan dan berinteraksi.
- Menemukan peluang maupun ancaman yang mungkin sebelumnya terlewat.
- Menentukan bagaimana kesiapan organisasi Anda dalam menghadapi potensi masalah.
5. Susun Action Plan
Selanjutnya, gunakan wawasan dari diagram PEST dan hasil analisis strategis lainnya untuk membuat rencana aksi yang secara khusus menangani risiko, ancaman, dan peluang yang telah diidentifikasi.
Misalnya, kenaikan biaya logistik (kombinasi dari faktor teknologi dan ekonomi) untuk mengirimkan produk ke pasar tertentu dapat ditangani dengan beberapa cara, seperti:
- Mengalihkan fokus pertumbuhan organisasi ke pasar lain.
- Mengambil alih sebagian rantai logistik.
- Menyesuaikan strategi harga organisasi.
- Mengembangkan kapasitas internal untuk memproduksi komponen tertentu.
- Mengalihdayakan produksi ke pihak ketiga di negara lain.
- Melobi pemerintah untuk menurunkan tarif perdagangan dan biaya cukai.
- Setelah rencana tersebut disusun, segera lakukan eksekusi.
Baca Juga: Action Plan Adalah: Komponen, Tujuan, dan Contohnya
6. Tinjau dan Pantau Kondisi Eksternal
Teknologi baru dapat menganggu suatu industri, hubungan diplomatik juga bisa memburuk, dan sentimen pelanggan menjadi berubah sewaktu-waktu.
Oleh karena itu, strategi yang tidak diperbarui tidak akan memberikan dampak nyata.
Jadi, pastikan proses peninjauan dilakukan secara berulang dan pemantauan menjadi bagian penting dari proses strategi organisasi Anda.
Baca Juga: Manajemen Proses Bisnis: Tahapan, Cara, Contoh, dan Tipsnya
Bagaimana Contoh PEST Analysis?

Berikut contoh bagaimana perusahaan di industri Fast Moving Consumer Goods (FMCG) menggunakan Analisis PEST untuk memahami situasi pasar dan menentukan strategi bisnis:
1. Faktor Politik
Saat ini pemerintah semakin ketat dalam mengatur soal keamanan dan transparansi produk makanan.
Jika perusahaan tidak memenuhi standar ini, risikonya bisa terkena sanksi atau kehilangan kepercayaan konsumen.
Karena itu, banyak perusahaan FMCG mulai memperbaiki label produk agar lebih jelas, lengkap, dan sesuai ketentuan, sekaligus membangun kepercayaan pelanggan.
2. Faktor Ekonomi
Saat kondisi ekonomi melemah, daya beli masyarakat biasanya ikut turun.
Konsumen cenderung lebih memilih produk yang harganya terjangkau dan mengurangi pembelian barang premium.
Menghadapi situasi ini, perusahaan FMCG perlu menyediakan lebih banyak pilihan produk dengan harga ekonomis, sekaligus mengatur ulang rantai pasokan agar biaya produksi tetap efisien tanpa menurunkan kualitas.
Baca Juga: Manajemen Perubahan: Manfaat, Tantangan, Model, dan Strategi
3. Faktor Sosial
Ada pergeseran gaya hidup masyarakat ke arah pola makan sehat.
Bila perusahaan FMCG tidak mengikuti tren ini, berisiko kehilangan pasar ke kompetitor yang menawarkan produk lebih sehat.
Untuk itu, banyak perusahaan mulai mengembangkan produk organik, rendah gula, atau rendah lemak.
Selain itu, penyesuaian produk dengan selera konsumen di tiap daerah juga dilakukan agar bisa lebih diterima di pasar lokal.
4. Faktor Teknologi
Perkembangan e-commerce dan belanja online yang pesat membuat perusahaan FMCG perlu beradaptasi.
Jika tidak, mereka bisa kehilangan peluang penjualan yang besar.
Banyak perusahaan kini mulai mengembangkan platform belanja online sendiri, menyediakan opsi pembelian yang lebih praktis.
Mereka juga mulai berinvestasi pada teknologi otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi produksi serta menjaga kualitas produk.
Baca Juga: Restruktur Organisasi: Arti, Peran HR, dan Strategi Terbaiknya

Contoh PEST Analysis di Perusahaan Besar – Apple
Apple merupakan brand yang sangat terkenal di dunia dengan produk-produknya seperti smartphone, PC, tablet, dan TV.
Meskipun harganya mahal, banyak orang tetap memilih Apple karena memberikan keunggulan bagi para penggunanya.
Berikut adalah contoh analisis PESTLE untuk Apple:
Faktor Politik: Kebijakan Perdagangan Bebas
Apple memproduksi produknya di China karena biaya manufaktur yang rendah.
Namun, ketegangan politik antara AS dan China bisa mempengaruhi operasional Apple.
Meskipun demikian, Apple memiliki posisi kuat untuk menghadapi tekanan ini.
Faktor Ekonomi: Pertumbuhan Negara Berkembang
Apple perlu mengantisipasi kenaikan biaya tenaga kerja di China yang bisa meningkatkan biaya produksinya.
Selain itu, penurunan pendapatan kelas menengah dapat berdampak pada pasar Apple.
Jika dolar AS menguat, Apple dapat memperoleh keuntungan lebih besar di China dan Eropa.
Faktor Sosial: Penggunaan Akses Mobile yang Meningkat
Apple populer di banyak negara, tetapi belum berhasil di beberapa wilayah seperti Afrika.
Di AS, banyak orang dengan pendapatan rendah merasa Apple terlalu mahal.
Faktor Teknologi: Permintaan Cloud Computing yang Meningkat
Beberapa perusahaan seperti Google dan Samsung meniru fitur Apple, sehingga bisa mengurangi permintaan produk Apple.
Apple juga perlu memperhatikan masalah keamanan perangkatnya dalam perkembangan teknologi.
Baca Juga: 8 Skill Business Acumen, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa PEST analysis merupakan alat strategis yang dapat membantu perusahaan memahami bagaimana faktor eksternal, politik, ekonomi, sosial dan teknologi dapat memengaruhi operasional bisnis.
Dengan menelaah setiap aspek tersebut, perusahaan bisa mengantisipasi potensi risiko serta menangkap peluang eksternal yang muncul.
Untuk membantu penerapan PEST analysis, perusahaan juga perlu berfokus pada manajemen data karyawan dengan menggunakan GajiHub.
Dengan teknologi yang dimilikinya, perusahaan bisa meningkatkan efisiensi dengan mengotomatisasi perhitungan gaji, absensi, hingga cuti.
Selain itu, melalui fitur analisa data yang dimilikinya perusahaan juga bisa memantau kedisplinan karyawan melalui laporan kertelambatan, kehadiran, hingga izin cuti.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Eisenhower Matrix: Manfaat, Cara, dan Contoh Penggunaannya - 29 April 2025
- PEST Analysis: Aspek, Manfaat, dan Cara Menganalisisnya - 29 April 2025
- Prospek Kerja Jurusan Aktuaria, Jobdesk, dan Kisaran Gajinya - 25 April 2025