Pahami Penyebab Kandidat Tidak Sopan dan Cara Mengatasinya

kandidat tidak sopan

Dalam proses rekrutmen, mungkin Anda akan menemukan kandidat tidak sopan.

Ini tentunya tidak sejalan dengan kriteria yang dibutuhkan perusahaan, yakni kandidat dengan sopan-santun yang baik.

Sebagai HRD, Anda wajib memahami cara mengenali kandidat tidak sopan dan cara menghadapinya.

Ini bertujuan agar perusahaan Anda bisa mendapatkan karyawan yang dibutuhkan dan dapat bekerja dengan baik di perusahaan.

Pada artikel ini GajiHub akan membahas mengenai kandidat tidak sopan, mulai dari mengapa kandidat bersikap tidak sopan, cara mengatasi, dan juga dampaknya bagi perusahaan.

Baca selengkapnya hanya pada penjelasan berikut ini:

Mengapa Kandidat Bersikap Tidak Sopan?

kandidat tidak sopan

Mendapati kandidat tidak sopan bisa menjadi masalah tersendiri.

Misalnya membuat tim rekrutmen kesal hingga membuat kandidat lainnya merasa tidak nyaman.

Mungkin banyak di antara Anda yang penasaran dan bertanya-tanya, “mengapa kandidat bersikap tidak sopan?”

Mengetahui alasan mengapa kandidat bersikap tidak sopan bisa membantu Anda memahami faktor-faktor yang ada di balik sikap kandidat tersebut.

Lalu apa saja alasan dari sikap tidak sopan dari kandidat ini?

Berikut jawabannya untuk Anda:

1. Faktor Pendidikan

Alasan pertama mengapa kandidiat bersikap tidak sopan adalah didasari pada faktor pendidikan yang dimiliki oleh kandidiat.

Tidak dipungkiri bahwa pendidikan memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap pola pikir dan perilaku yang dimiliki oleh seseorang.

Ini karena keterbatasan pengetahuan yang dimiliki orang tersebut.

Baca Juga: 8 Tanda dan Hal Penting dalam Menemukan Kandidat yang Tepat

2. Memiliki Mindset yang Keliru

Beberapa kandidat masih memiliki pemikiran bahwa menjadi pekerja = menjadi kuli, atau menganggap bahwa bekerja adalah mendidikan diri sebagai buduk pesuruh.

Jika kandidat memiliki pemikiran seperti ini akan membuat mereka tidak bisa bersikap dengan baik dan tidak memiliki sopan-santun yang baik.

3. Merasa Memiliki Jabatan Tinggi

Sikap kandidat yang tidak ada sopan-santun juga bisa dipengaruhi oleh jabatan tinggi yang dimiliki.

Mereka yang bersikap seperti ini merasa tim yang saat ini merekrut mereka akan melakukan berbagai cara untuk mendapatkan mereka, ini akhirnya yang membuat mereka bersikap semena-mena.

4. Adanya Keterbatasan Akses

Keterbatasan akses, khususnya akses pendidikan bisa membuat seseorang bersikap kurang baik saat proses rekrutmen.

Keterbatasan akses ini memungkinkan seseorang kurang mendapatkan informasi mengenai basic manner atau sopan-santun dasar dalam melamar kerja.

Baca Juga: Contoh Template Menghubungi Kandidat di Linkedin Terbaik

Bagaimana Cara Mengenali Kandidat Tidak Sopan?

kandidat tidak sopan

Untuk mengenali kandidat yang tidak sopan, Anda dapat menggunakan cara berikut ini:

1. Memotong Pembicaraan

Cara mengenali yang pertama adalah ketika kandidat sering memotong pembicaraan.

Ini terjadi baik secara langsung atau melalui pesan yang dikirimkan.

2. Berpakaian Terlalu Terbuka

Cara mengenali yang kedua adalah dari pakaian yang dikenakan oleh kandidat.

Biasanya perusahaan telah menentukan pakaian seperti apa yang harus dikenakan oleh kandidat ketika melamar pekerjaan.

Namun bisa jadi ada kandidat yang tidak memenuhi aturan berpakaian ini dan mengenakan pakaian terlalu terbuka.

Baca Juga: Bagaimana Cara Menilai Technical Skill Kandidat?

3. Menyerobot Antrean

Ada keadaan dimana ketika proses wawancara kandidat harus antre, baik antre untuk mengisi absensi ataupun ketika dipanggil untuk masuk ke ruangan.

Nah, ketika harus antre, bisa saja ada kandidat yang menyerobot antrean dan membuat orang lain merasa tidak nyaman.

Jika ini terjadi pada proses rekrutmen, ini adalah ciri dari kandidat yang bersikap tidak sopan.

4. Berbicara Kasar

Sikap kandidat juga dapat dilihat dari cara mereka berbicara.

Jika kandidat berbicara kasar ataupun mengirimkan pesan dengan kata-kata kasar, ini adalah tanda bahwa kandidat tersebut tidak memiliki sopan-santun.

5. Mengirim Pesan ‘P’

Melalui media sosial, beberapa HRD dan pemilik bisnis mengeluhkan banyaknya kandidat yang mengirimkan pesan ‘P’ sebagai salam.

P sendiri merupakan singkatan dari ‘ping’ yang dulu sering digunakan dalam pesan Blackberry untuk mengetahui seseorang aktif atau tidak.

Nah, hingga sekarang masih banyak orang yang memulai pesan dengan ‘P’ termasuk ketika ingin menanyakan informasi lowongan kerja.

Padahal harusnya dibedakan antara mengirim pesan formal untuk melamar kerja dan tidak formal seperti dengan teman.

Baca Juga: 9 Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Merekrut Kandidat Potensial

Bagaimana Cara Menghadapi Kandidat Tidak Sopan?

kandidat tidak sopan

Tentu saja kandidat seperti ini tidak boleh Anda biarkan dan Anda harus menghadapinya dengan tepat.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapinya:

1. Miliki Standar dalam Rekrutmen

Cara menyikapi kandidat tidak sopan yang pertama adalah dengan memiliki standar dalam rekrutmen.

Standar ini sangat penting karena akan menjadi pedoman Anda dalam mengadakan rekrutmen di perusahaan.

Anda juga bisa menginformasikan mengenai standar ini kepada kandidat, seperti misalnya standar berpakaian saat wawancara kerja.

Standar ini nantinya juha dapat dijadikan penilaian kandidat.

2. Pahami Asal dari Sikap Tersebut

Anda juga bisa mencoba memahami dari mana sikap kurang menyenangkan tersebut berasal, apakah karena karakter yang telah mendarah-daging atau karena kandidat kurang teredukasi.

Dengan mencoba memahami ini Anda bisa mencoba untuk tidak menghakimi sikap dari kandidat.

Jika memang berasal dari kurang teredukasi, Anda bisa mencoba menjelaskan dengan pelan-pelan bagaimana seharusnya kandidat bersikap.

Baca Juga: Cara Menolak Pelamar Kerja Setelah dan Sebelum Tahap Interview

3. Abaikan

Anda juga bisa memiliki mengabaikan kandidat yang memang memiliki sikap yang kurang menyenangkan.

Ini adalah cara yang lebih simpel dan tidak perlu membuat Anda pusing.

Dibandingkan energi Anda dihabiskan oleh kandidat ini, lebih baik fokuskan perhatian Anda kepada kandidat yang memenuhi kriteria.

4. Jika Memungkinkan, Berikan Kesempatan

Jika masih memungkinkan, Anda bisa mencoba memberikan kesempatan kepada kandidat tersebut.

Ini dilakukan jika memang ada kemungkinan kandidat akan memperbaiki sikap yang mereka miliki.

5. Tetapkan Batasan

Selain memberikan kesempatan, Anda juga bisa menetapkan batasan kepada kandidat, terlebih jika kandidat tersebut tidak menyadari sikapnya yang buruk.

Ini termasuk memberikan konsekuensi jika sikap tersebut terus berlanjut, misalnya dilakukan blacklist.

gajihub 3

Baca Juga: Download Template Rejection Letter, Contoh, dan Manfaatnya

Apa Saja Dampak Kandidat Tidak Sopan untuk Perusahaan?

Berikut dampak yang bisa didapatkan oleh perusahaan jika merekrut kandidat tidak sopan:

1. Tidak Dapat Bersikap Profesional

Dampak yang pertama adalah ketika kandidat diterima kerja, sikap mereka yang dari awal kurang baik bisa berdampak yakni tidak dapat bersikap profesional di tempat kerja.

Ini terjadi jika mereka diberikan kesempatan karena dipercaya dapat memperbaiki sikap ke depannya.

Oleh karenanya Anda harus mengenali sikap-sikap mana saja yang bisa diperbaiki dan yang tidak bisa diperbaiki atau sudah menjadi watak.

2. Membuat Rekan Kerja Tidak Nyaman

Selain mereka bisa bersikap tidak profesional, kandidat yang memiliki sikap kurang baik ini juga bisa membuat rekan kerja merasa tidak nyaman.

Misalnya jika kandidat tersebut memiliki kebiasaan berkata kasar, ini akan membuat rekan kerja harus mendapatkan perkataan kasar dari kandidat.

Ini pastinya akan menimbulkan ketidaknyamanan dan membuat lingkungan kerja menjadi kurang kondusif.

Baca Juga: Rekrutmen Jalur Orang Dalam, Ini Aturan Hukumnya

3. Mengganggu Operasional Perusahaan

Bisa dibilang bahwa saat melamar kerja adalah saat kandidat harus melakukan pencitraan.

Ia harus menunjukan bahwa ia adalah orang yang tepat untuk mengisi posisi di perusahaan.

Bayangkan jika kandidat memiliki bersikap tidak baik, bahkan di saat mereka seharusnya memunculkan citra terbaiknya?

Ini bisa menunjukan bahwa memang kandidiat tersebut tidak memiliki manner yang baik dan jika dibiarkan bisa mengganggu operasional perusahaan.

Termasuk berpengaruh kepada produktivitas yang ada di perusahaan.

4. Merusak Reputasi Perusahaan

Karyawan adalah cerminan dari perusahaan.

Jika perusahaan memiliki kandidat yang memiliki sikap tidak baik, maka reputasi perusahaan akan dipertaruhkan.

Terlebih jika kandidat tersebut akan berhubungan langsung dengan pelanggan atau klien, ini bisa memengaruhi perusahaan Anda.

5. Risiko Keuangan

Anda juga bisa mendapatkan risiko keuangan jika tetap merekrut kandidat dengan sikap yang kurang baik.

Misalnya, kandidat ini memiliki kemungkinan bekerja tidak lama dengan berbagai penyebab dan mau tidak mau Anda harus melakukan rekrutmen ulang.

Ini pastinya akan membutuhkan biaya.

Termasuk jika kandidat membuat masalah dan perusahaan harus melakukan penyelesaian masalah, Anda akan membutuhkan biaya untuk melakukannya.

Baca Juga: 28 Tanda Red Flag Interview, HRD Wajib Tahu

Mengapa Perusahaan Harus Memilih Kandidat yang Sopan?

bad attitude

Agar Anda tidak mendapatkan risiko dan dampak seperti yang dijelaskan sebelumnya, Anda sebaiknya memilih kandidat dengan kesopanan yang baik, alih-alih mereka yang memiliki sikap kurang baik.

Ini karena karyawan adalah identitas dari sebuah perusahaan.

Ketika karyawan Anda mampu bekerja dengan baik dan membuat karyawan lainnya merasa nyaman, ini akan memberikan dampak yang baik untuk organisasi secara keseluruhan.

Jadi, pertimbangkan jika memang Anda tertarik untuk merekrut kandidat tidak sopan.

Memang, skill dan kemampuan yang dimiliki sangat penting dalam penilaian kandidat, namun sikap dan attitude yang dimiliki juga sangat penting.

Jadi, piliha karyawan dengan attitude yang baik.

Baca Juga: Pentingnya Candidate Experience dan Cara Meningkatkannya

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap mengenai kandidat tidak sopan yang dapat menjadi referensi Anda.

Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa dengan merekrut kandidat dengan kesopanan yang tidak baik bisa memberikan pengaruh kepada perusahaan Anda, jadi Anda wajib memahami seperti apa sikap tidak sopan ini dan cara menghadapinya.

Salah satu bagian penting yang tidak boleh dilewati agar perusahaan Anda memiliki karyawan berkualitas tinggi adalah dengan melakukan pengelolaan karyawan dengan sebaik mungkin.

Pengelolaan karyawan ini akan mendukung karyawan lebih mudah dalam bekerja melalui kebijakan yang dimiliki.

Anda bisa menggunakan sistem HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

GajiHub merupakan sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.

Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *