4 Gaya Pengambilan Keputusan, Contoh, dan Tipsnya

gaya pengambilan keputusan banner

Pengambilan keputusan adalah bagian penting dari tugas seorang manajer.

Namun, banyak manajer yang masih mengandalkan insting dan intuisi tanpa menerapkan praktik terbaik, bahkan 98% di antaranya tidak memanfaatkannya sama sekali.

Padahal, keputusan yang buruk dapat berdampak besar pada perusahaan, seperti menurunnya kinerja keuangan, hilangnya reputasi, tingginya turnover karyawan, hingga masalah kepatuhan.

Sebaliknya, keputusan yang tepat dapat mencegah hal-hal tersebut.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas empat gaya pengambilan keputusan, ciri-ciri, contoh, dan tipsnya masing-masing.

Apa yang Dimaksud dengan Gaya Pengambilan Keputusan?

gaya pengambilan keputusan 1

Gaya pengambilan keputusan adalah cara yang digunakan seorang manajer untuk menyelesaikan masalah, meningkatkan proses, atau mengatasi konflik.

Pendekatan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis masalah, keterbatasan waktu, dan ketersediaan sumber daya.

Keputusan yang diambil tidak selalu berupa hal besar, seperti menentukan strategi pemasaran tahunan atau memberhentikan karyawan yang kurang berprestasi.

Hal kecil seperti memilih subjek email atau menentukan waktu yang tepat untuk 1-on-1 meeting juga termasuk dalam proses pengambilan keputusan.

Memiliki pola pengambilan keputusan yang jelas dan konsisten dapat sangat membantu, terutama bagi seseorang yang harus membuat banyak keputusan setiap hari.

Namun, sebelum menetapkan pola tersebut, penting untuk memahami cara kerja tim, preferensi, kepribadian, dan respons mereka terhadap keputusan yang diambil.

Baca Juga: 8 Pekerjaan yang Membutuhkan Decision Making Skill

Apakah Pengambilan Keputusan Mempengaruhi Gaya Kepemimpinan?

gaya pengambilan keputusan 2

Ya, keduanya saling mempengaruhi.

Setiap pemimpin punya gaya berbeda dalam mengambil keputusan, seperti direktif, analitis, konseptual, dan perilaku.

Masing-masing memiliki keunggulan yang bisa membantu kesuksesan dalam memimpin tim dan menjalankan strategi bisnis.

Dengan mengenali gaya Anda, keputusan yang diambil bisa lebih tepat dan sesuai dengan kebutuhan organisasi. 

Hal ini juga membantu membangun kerja sama tim yang lebih baik dan proses pengambilan keputusan yang lebih efisien.

Baca Juga: Kepemimpinan Visioner: Karaketristik, Kelebihan, dan Tipsnya

Apa Saja Gaya Pengambilan Keputusan?

gaya pengambilan keputusan 3

Dengan mengetahui gaya pengambilan keputusan, Anda bisa menjadi pemimpin yang lebih baik.

Seorang pemimpin harus lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan, karena pilihannya akan berdampak pada orang lain.

Jika Anda seorang pemimpin atau bercita-cita menjadi pemimpin, menyesuaikan gaya pengambilan keputusan adalah langkah penting untuk mencapai hasil terbaik.

Berikut empat gaya pengambilan keputusan yang bisa Anda terapkan:

1. Pengambilan Keputusan Direktif

Pemimpin dengan gaya ini menyukai struktur yang jelas dan membuat keputusan berdasarkan hasil teknis.

Mereka mengandalkan intuisi, pengalaman masa lalu, dan kesesuaian prosedur yang ada dengan hasil yang diinginkan.

Kelebihan:

  • Prosesnya cepat karena tidak memerlukan banyak data tambahan atau masukan eksternal.
  • Mengurangi kelelahan pengambilan keputusan karena prosesnya sederhana.
  • Mempertahankan momentum tanpa terjebak dalam diskusi panjang.
  • Menghindari konflik karena tidak melibatkan banyak pihak.
  • Keputusan mudah dievaluasi: berhasil atau tidak.
  • Tanggung jawab atas keputusan jelas.

Kekurangan:

  • Bisa membuat pemangku kepentingan merasa diabaikan.
  • Keputusan mungkin kurang realistis karena tidak memahami kondisi lapangan.
  • Berisiko menciptakan gaya kepemimpinan otoriter.
  • Hasil keputusan cenderung konvensional dan kurang inovatif.
  • Berpotensi menyederhanakan masalah yang sebenarnya kompleks.

Contoh

Mantan CEO Apple, Steve Jobs, adalah contoh klasik pemimpin dengan gaya pengambilan keputusan direktif.

Ia dikenal sebagai pemimpin yang keras kepala, jarang meminta pendapat orang lain, dan mengawasi segala hal hingga ke detail kecil, termasuk makanan di kantin.

Jobs tidak percaya pada riset pasar, karena menurutnya pelanggan tidak tahu apa yang mereka inginkan.

Di bawah kepemimpinannya, Apple berhasil meluncurkan iMac, iPod, iPhone, dan iPad, membalikkan keterpurukan perusahaan, dan menjadikannya salah satu bisnis dengan nilai pasar terbesar di dunia.

Tips Pengambilan Keputusan Direktif

  • Pastikan target dan hasil yang diinginkan sudah terdefinisi dengan baik agar keputusan bisa diambil dengan cepat.
  • Gunakan alat untuk akses data cepat untuk mempermudah analisis data dengan visualisasi, sehingga proses pengambilan keputusan lebih efisien.
  • Hindari gaya kepemimpinan otoriter. Sesekali mintalah masukan dari tim agar keputusan tidak sepenuhnya bersifat top-down.
  • Manfaatkan SOP untuk membantu mempercepat pengambilan keputusan, menjaga efisiensi, dan mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mempertimbangkan berbagai opsi.

Baca Juga: 16 Teknik Pengambilan Keputusan yang Bisa Digunakan Pemimpin

gaya pengambilan keputusan 4

2. Pengambilan Keputusan Analitik

Pendekatan ini digunakan ketika seseorang ingin memastikan keputusan yang diambil benar-benar berdasarkan data dan analisis mendalam.

Prosesnya dimulai dengan mengumpulkan berbagai informasi dari sumber terpercaya, lalu mengevaluasi setiap kemungkinan secara detail sebelum memilih solusi terbaik.

Kelebihan:

  • Detail dan teliti, sehingga mampu menemukan hal-hal yang mungkin terlewat oleh orang lain.
  • Menggunakan banyak data, sehingga hasil keputusan lebih akurat.
  • Minim bias, karena lebih berfokus pada fakta daripada opini pribadi.
  • Terbuka terhadap berbagai alternatif, termasuk opsi yang tidak biasa.

Kekurangan:

  • Membutuhkan waktu dan energi yang cukup besar.
  • Mengolah terlalu banyak informasi bisa menjadi beban yang melelahkan.
  • Keputusan hanya bisa diambil jika ada data relevan dari situasi serupa.
  • Berisiko mengalami analysis paralysis, yaitu kebingungan karena terlalu lama menganalisis tanpa mengambil keputusan.
  • Cenderung menghindari risiko, sehingga terkadang kurang berani mengambil langkah besar.

Contoh

Seorang manajer ingin menentukan strategi pemasaran paling efektif untuk produknya.

Ia mulai dengan mengumpulkan data penjualan dari tahun-tahun sebelumnya, menganalisis tren pasar, dan membandingkan efektivitas berbagai metode promosi.

Setelah mempertimbangkan semua kemungkinan, ia memilih strategi yang memiliki peluang sukses tertinggi berdasarkan angka dan fakta yang telah dikaji.

Tips Pengambilan Keputusan Analitik

  • Pastikan semua keputusan didasarkan pada informasi yang valid dan relevan.
  • Jangan lewatkan aspek kecil yang bisa berdampak besar dalam jangka panjang.
  • Tetap objektif dan fokus pada fakta daripada intuisi atau emosi.
  • Hindari analisis berlebihan yang bisa menghambat pengambilan keputusan.
  • Gunakan software analitik dan pemodelan data untuk membantu dalam memproses informasi lebih efisien.

Baca Juga: 10 Skill Negosiasi Penting, Manfaat, dan Tips Meningkatkannya

gaya pengambilan keputusan 5

3. Pengambilan Keputusan Perilaku

Pendekatan ini lebih berfokus pada aspek sosial dan kerja sama dalam mengambil keputusan.

Seseorang yang menggunakan metode ini biasanya mengutamakan diskusi dan mencari kesepakatan bersama sebelum menentukan langkah yang akan diambil.

Keunggulan:

  • Menggabungkan berbagai perspektif, sehingga hasil keputusan lebih seimbang.
  • Mendorong sikap terbuka dan fleksibel terhadap masukan orang lain.
  • Membuat orang merasa didengar dan dihargai dalam proses pengambilan keputusan.
  • Keputusan yang diambil bersama lebih mudah diterima dan dijalankan oleh semua pihak.

Kelemahan:

  • Memerlukan waktu lebih lama karena harus membangun kesepakatan.
  • Bisa menimbulkan konflik jika ada perbedaan pendapat yang sulit diselesaikan.
  • Berisiko lebih fokus pada menjaga keharmonisan daripada mengambil keputusan yang paling efektif.

Contoh

Seorang pemimpin tim harus menentukan cara terbaik untuk menyelesaikan proyek dengan batas waktu yang ketat.

Dengan gaya pengambilan keputusan ini, seorang pemimpin akan mengadakan rapat dengan timnya, mendengar masukan dari berbagai anggota, dan bersama-sama mereka mencari solusi yang paling sesuai.

Dengan cara ini, keputusan yang diambil lebih diterima oleh semua anggota tim, sehingga eksekusinya lebih lancar.

Tips Pengambilan Keputusan Perilaku

  • Libatkan semua pihak terkait agar mereka merasa memiliki keputusan tersebut.
  • Perhatikan pendapat dan perasaan orang lain untuk menjaga lingkungan kerja yang harmonis.
  • Jika terjadi perbedaan pendapat, cari solusi yang mengakomodasi kepentingan semua pihak.
  • Keputusan harus tetap efektif dan tidak hanya sekadar menyenangkan semua pihak.
  • Pastikan keputusan dan alasan di baliknya dikomunikasikan dengan baik agar mudah diterima.

Baca Juga: Jenis Diskusi dan Tips Diskusi yang Efektif

gajihub 3

4. Pengambilan Keputusan Konseptual

Pendekatan ini digunakan ketika seseorang ingin mencari solusi yang inovatif dan tidak terpaku pada pilihan yang sudah ada.

Dibandingkan hanya memberikan beberapa opsi yang sudah ditentukan sebelumnya, metode ini mendorong sesi brainstorming bersama pemangku kepentingan untuk menggali ide-ide baru yang lebih kreatif.

Keunggulan:

  • Menyelesaikan masalah dari akarnya, bukan sekadar solusi jangka pendek.
  • Mendorong pemikiran kreatif dan mencari solusi di luar kebiasaan.
  • Menggabungkan berbagai perspektif, sehingga bisa menghasilkan ide inovatif yang tak terduga.
  • Memungkinkan pengambilan risiko yang terukur.
  • Berfokus pada gambaran besar, termasuk dampak keputusan terhadap masyarakat luas.
  • Mempertimbangkan aspek etika dengan lebih matang.

Kelemahan:

  • Membutuhkan waktu yang lama untuk mencapai keputusan.
  • Sulit untuk menerapkan konsep yang masih bersifat teori ke dalam praktik nyata.
  • Evaluasi hasil keputusan menjadi lebih kompleks karena ada banyak faktor yang saling mempengaruhi.

Contoh:

Sebuah perusahaan ingin mengurangi dampak lingkungan dari operasionalnya.

Oleh karena itu, mereka mengadakan sesi diskusi dengan karyawan, pelanggan, dan ahli lingkungan.

Melalui diskusi tersebut, mereka menemukan solusi baru, yakni mengembangkan sistem kemasan daur ulang yang bisa dikembalikan oleh pelanggan, sehingga lebih ramah lingkungan.

Tips Pengambilan Keputusan Konseptual

  • Jangan terpaku pada solusi jangka pendek, pikirkan dampak jangka panjangnya.
  • Ajak tim untuk brainstorming dan eksplorasi ide inovatif.
  • Libatkan berbagai perspektif agar keputusan lebih matang dan solusinya lebih luas.
  • Sesuaikan strategi dengan perubahan kondisi dan informasi baru.
  • Pastikan keputusan yang diambil tidak hanya menguntungkan bisnis tetapi juga berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat.

Baca Juga: Skip Level Meeting: Cara Melaksanakan, dan Contoh Pertanyaan

Bagaimana Cara Menentukan Gaya Pengambilan Keputusan?

decision making style 6

Gaya pengambilan keputusan yang tepat dapat membantu meningkatkan perkembangan staf dan mencapai hasil yang lebih baik.

Untuk itu, ada beberapa langkah yang bisa Anda terapkan agar keputusan yang diambil lebih efektif dan memuaskan.

1. Identifikasi Jenis Keputusan

Sebelum mengambil keputusan, pahami dulu sifat dan cakupannya.

Apakah ini keputusan yang sederhana dan rutin, ataukah keputusan yang kompleks dan penuh ketidakpastian? Setiap jenis keputusan membutuhkan pendekatan yang berbeda.

Tips:

  • Keputusan sederhana biasanya bisa diambil dengan cepat tanpa analisis mendalam.
  • Keputusan kompleks sering kali melibatkan berbagai perspektif dan tingkat risiko yang lebih tinggi.
  • Jika keputusan melibatkan ketidakpastian, pertimbangkan untuk mengumpulkan lebih banyak data sebelum bertindak.

2. Pilih Gaya Pengambilan Keputusan yang Sesuai

Setelah mengetahui jenis keputusan, gunakan gaya yang paling cocok dengan situasi dan preferensi pribadi Anda.

Ada empat gaya utama dalam pengambilan keputusan:

  • Direktif → Cepat, tegas, berdasarkan aturan dan fakta.
  • Analitis → Logis, mendalam, berbasis data dan bukti.
  • Konseptual → Kreatif, visioner, mengandalkan intuisi dan inovasi.
  • Perilaku → Kolaboratif, partisipatif, berfokus pada nilai dan emosi.

Baca Juga: Emotional Intelligence: Karakteristik dan Tips Mengembangkannya

3. Pertimbangkan Kelebihan dan Kekurangan

Setiap gaya memiliki keunggulan dan tantangannya masing-masing.

Penting untuk memahami efek dari pendekatan yang dipilih agar tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

Tips:

  • Direktif → Efisien dan konsisten, tetapi bisa kaku dan kurang fleksibel.
  • Analitis → Akurat dan rasional, tetapi bisa memakan waktu lama.
  • Konseptual → Fleksibel dan inovatif, tetapi bisa kurang realistis.
  • Perilaku → Membangun hubungan yang baik, tetapi bisa membuat keputusan menjadi lambat.

decision making style 7

4. Seimbangkan Berbagai Faktor

Dalam beberapa situasi, menggabungkan beberapa gaya bisa menjadi pilihan terbaik.

Anda juga perlu mempertimbangkan berbagai faktor agar keputusan yang diambil tetap optimal.

Tips:

  • Sesuaikan gaya pengambilan keputusan dengan urgensi dan dampaknya.
  • Perhatikan preferensi dan ekspektasi dari pihak terkait.
  • Jangan ragu untuk beradaptasi dan mengubah pendekatan jika diperlukan.

5. Buat Keputusan yang Lebih Terinformasi dan Efektif

Pada akhirnya, keputusan yang baik adalah keputusan yang dibuat berdasarkan informasi yang cukup, pendekatan yang sesuai, dan mempertimbangkan kepentingan semua pihak yang terlibat.

  • Kumpulkan informasi yang relevan sebelum mengambil keputusan.
  • Pilih pendekatan yang paling sesuai dengan kondisi saat ini.
  • Evaluasi keputusan setelah diambil untuk memastikan hasilnya optimal.

Baca Juga: Apa itu Efisiensi? Ini Arti, Manfaat, Jenis, dan Cara Meningkatkan

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa pengambilan keputusan merupakan aspek krusial dalam kepemimpinan dan manajemen.

Setiap manajer memiliki gaya pengambilan keputusan yang berbeda, seperti direktif, analitis, konseptual, dan perilaku, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangan.

Gaya direktif cocok untuk situasi yang membutuhkan keputusan cepat, sementara gaya analitis lebih tepat untuk keputusan yang memerlukan data mendalam.

Gaya konseptual mendorong inovasi, sedangkan gaya perilaku mengutamakan kolaborasi dan harmoni tim.

Dengan memilih gaya yang sesuai dengan situasi dan kebutuhan tim, Anda dapat meningkatkan efektivitas keputusan dan mendorong kesuksesan organisasi.

Namun, apa pun gaya pengambilan keputusan tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software manajemen data karyawan dari GajiHub.

Dengan fitur analisa data yang dimilikinya, Anda dapat mengetahui semua ringkasan gaji seluruh karyawan, mulai dari gaji pokok, total tunjangan, hingga take home pay. 

Selain itu, Anda juga bisa melihat ringkasan gaji per organisasi atau tim dalam perusahaan, sehingga Anda bisa mengetahui tim mana yang memiliki pengeluaran terbesar.

Melalui data-data yang saling terintegrasi tersebut, tentunya Anda dapat mengambil keputusan dengan lebih baik dan efisien.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *