Rekrutmen jalur orang dalam menjadi hal yang tidak asing, khususnya bagi para HRD.
Meski rekrutmen jalur orang dalam masih dianggap tabu, namun praktiknya masih banyak perusahaan yang melakukannya.
Sebagai seorang HRD, mendapatkan rekrutmen jalur orang dalam atau ada kandidat yang masuk ke perusahaan jalur orang dalam bisa membuat Anda dilema.
Lalu apa yang harus dilakukan dalam menghadapi rekrutmen jalur orang dalam ini?
Untuk menemukannya jawabannya, Anda bisa menyimak penjelasan di bawah ini:
Apa Saja Praktik Rekrutmen Jalur Orang Dalam?
Dalam dunia kerja, praktik rekrutmen jalur orang dalam memang sering menjadi hal yang menarik untuk dibahas.
Banyak yang mengaitkan praktik ini dengan nepotisme di dunia kerja, dimana orang-orang yang ada di perusahaan lebih mengutamakan kenalan atau kerabat untuk bekerja di perusahaan.
Namun kenyataannya praktik ini tidak selalu dianggap negatif dan selalu mengarah dalam bentuk nepotisme.
Ada praktik yang justru banyak didukung oleh perusahaan, yakni referensi dari karyawan atau employee referral.
Berikut penjelasan lengkapnya mengenai praktik nepotisme dan referensi dari karyawan dalam recruitment jalur orang dalam:
1. Praktik nepotisme
Praktik nepotisme dalam rekrutmen karyawan adalah keadaan ketika perusahaan dipaksa menerima kandidat tanpa memperhatikan kualifikasi dan kemampuan yang dimiliki oleh kandidat.
Praktik nepotisme di tempat kerja ini biasanya dilakukan oleh orang yang memiliki jabatan yang tinggi di perusahaan sehingga memiliki pengaruh, termasuk untuk menerima kandidat.
Nepotisme ini biasanya tidak melibatkan HR dan tidak mengikuti alur dan SOP rekrutmen yang biasanya berlaku.
Peran HR di sini hanya bagian untuk mengurus dokumen administrasi saja.
Namun, ada juga nepotisme yang harus melalui proses rekrutmen.
Biasanya untuk jenis ini, kandidat bawaan akan menyebutkan nama yang menjadi orang dalam mereka ketika proses wawancara berlangsung.
Bisa juga sebaliknya, yakni orang yang menjadi orang dalam akan menyebutkan nama kandidat yang dibawanya.
Di sini, proses rekrutmen termasuk proses wawancara di dalamnya hanya menjadi bagian formalitas semata.
2. Referensi dari karyawan
Praktik nepotisme dalam rekrutmen adalah ilegal dan buruk, namun ada juga jalur orang dalam yang legal dan sering dilakukan perusahaan.
Praktik ini dikenal dengan referensi dari karyawan atau employee referral.
Referensi dari karyawan ini sering dipilih oleh perusahaan karena dianggap memudahkan perusahaan mendapatkan kandidat dengan kualitas setara dengan karyawan yang memberikan rekomendasi.
Dengan cara ini rekrutmen juga bisa berlangsung dengan lebih cepat karena HRD tidak perlu memulai seluruh proses rekrutmen dari awal.
HRD juga bisa mendapatkan informasi yang lebih banyak mengenai kandidat karena bisa bertanya secara langsung kepada karyawan yang mereferensikan mereka.
Praktik ini sering dipilih perusahaan dalam tech talent, dimana talenta yang berkualitas sangatlah terbatas.
Tidak jarang, ada perusahaan yang memberikan reward kepada karyawan yang mampu memberikan rekomendasi kandidat yang sesuai.
Baca Juga: Pekerjaan Pink Collar: Sejarah, Kerugian, dan Strategi Rekrutmen
Apa Saja Kelebihan Rekrutmen Jalur Orang Dalam?
Tidak selamanya penerimaan karyawan jalur orang dalam berdampak negatif, ada juga kelebihan yang dimilikinya.
Berikut penjelasan lengkapnya kelebihan penerimaan karyawan dari orang dalam:
1. Proses yang lebih cepat
Kelebihan yang pertama adalah proses penerimaan karyawan yang bisa lebih cepat.
Ini karena HR tidak perlu melakukan proses rekrutmen dari awal, seperti membuat job description, memasang iklan lowongan pekerjaan, melakukan screening, hingga proses wawancara.
Jadi, jika dengan proses rekrutmen biasa memakan waktu hingga 2 minggu, dengan referensi ini, Anda bisa lebih menghemat waktu.
2. Lebih hemat biaya
Selain bisa lebih menghemat waktu, dengan jalur ini juga Anda bisa lebih hemat biaya.
Jika biasanya ada biaya-biaya yang dikeluarkan seperti untuk iklan lowongan kerja, biaya ini bisa Anda skip dengan adanya referensi dari karyawan.
Di sini anggaran rekrutmen atau cost to hire perusahaan bisa dihemat dan hasilnya juga bisa lebih efisien.
3. Bisa mendapatkan kandidat sesuai
Dengan memilih jalur orang dalam yakni referensi dari karyawan, perusahaan juga bisa mendapatkan kandidat yang sesuai kebutuhan perusahaan.
Hal ini dikarenakan karyawan yang memberikan referensi biasanya mengetahui seperti apa kandidat yang dibutuhkan oleh perusahaan.
4. Dapat meningkatkan produktivitas HR
Bagi HR, proses rekrutmen merupakan proses yang panjang dan sangat melelahkan.
Jadi, dengan adanya referensi ini, HR tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk proses rekrutmen tersebut.
Dengan begitum HR bisa menjadi lebih produktif dalam melaksanakan pekerjaan mereka, baik dalam hal pengembangan karyawan ataupun untuk pengelolaan karyawan lainnya.
Baca Juga: 13 Cara Menghemat Biaya Rekrutmen untuk Bisnis Anda
Apa Saja Kekurangan Rekrutmen Jalur Orang Dalam?
Selain memiliki kelebihan dan dampak positif, kenyataannya penerimaan karyawan jalur orang dalam memiliki kekurangan atau dampak negatif.
Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Dapat memunculkan kecemburuan
Kekurangan yang pertama adalah dapat memunculkan kecemburuan di antara karyawan.
Bagaimana pun, karyawan yang masuk lewat orang dalam memiliki proses yang lebih sederhana dan mudah dibandingkan dengan karyawan yang masuk jalur rekrutmen biasa.
Terlebih jika karyawan ini masuk melalui jalur nepotisme, kecemburuan akan semakin meningkat.
Karyawan bawaan juga bisa disebut dengan ‘anak emas’ dimana dianggap berbeda dengan karyawan yang masuk jalur biasa.
2. Pembengkakan gaji karyawan
Perekrutan karyawan jalur orang dalam juga bisa memberikan dampak negatif berupa pembengkakan gaji karyawan.
Ini karena mereka merekrut karyawan tidak sesuai dengan kebutuhan perusahaan, biasanya hanya karena dititipi oleh orang yang punya jabatan.
Dengan begitu perusahaan harus mengeluarkan biaya untuk pembayaran gaji karyawan yang seharusnya tidak perlu dilakukan.
3. Mendapatkan karyawan yang kurang kompeten
Kekurangan yang terakhir adalah perusahaan berisiko mendapatkan karyawna yang kurang kompeten.
Seringkali penerimaan karyawan jalur orang dalam membuat perusahaan menerima karyawan yang kurang kompeten.
Terlebih jika perekrutan ini dilakukan dari jalur nepotisme dimana tidak ada seleksi dokumen atau pemeriksaan kompetensi kandidat.
Karyawan yang kurang kompeten pastinya bisa memberikan dampak negatif kepada karyawan, dimana kurang bisa memberika kontribusi hingga penurunan produktivitas.
Baca Juga: Tantangan Rekrutmen Tradisional dan Solusinya Terbaiknya
Bagaimana Aturan Rekrutmen Jalur Orang Dalam?
Lalu bagaimana aturan mengenai rekrutmen jalur orang dalam ini?
Untuk menjawab mengenai aturan penerimaan karyawan jalur orang dalam, Anda wajib mengetahui UU Ketenagakerjaan Pasal 31.
Dilansir dari Hukum Online, UU Ketenagakerjaan Pasal 31 mengatur bahwa setiap pekerja memiliki hak dan kesempatan yang sama untuk memilih, mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di dalam negeri dan luar negeri.
Pemberi kerja yang membutuhkan tenaga kerja dapat melakukan rekrutmen secara mandiri ataupun melalui pelaksana penempatan tenaga kerja.
Perekrutan tenaga kerja ini dilaksanakan berdasarkan asas terbuka, bebas, objektif, serta setara, serta tanpa diskriminasi.
Namun untuk perekrutan tenaga kerja ini, perusahaan diberikan kebebasan bagaimana caranya.
Sehingga tidak ada aturan khusus mengenai hukum untuk karyawan yang masuk melalui jalur orang dalam.
Meski begitu, perusahaan sebaiknya melaksanakan penerimaan karyawan dengan asas terbuka, bebas, objektif, adil, dan tanpa diskriminasi.
Jadi, seharusnya perusahaan memberikan pekerjaan yang cocok sesuai kemampuan dan kualifikasi yang dimiliki oleh kandidat dan sesuai kebutuhan perusahaan.
Baca Juga: 10 Tips Rekrutmen Industri Manufaktur dan Strateginya
Apakah Rekrutmen Jalur Orang Dalam Dilarang?
Lalu, apakah rekrutmen jalur orang dalam dilarang?
Secara hukum, rekrutmen dengan cara ini tidaklah dilarang, namun Anda harus bisa membedakan jenis rekrutmen jalur orang dalam ini.
Untuk jalur referensi, pastinya cara ini legal dan bersifat positif, namun untuk jalur nepotisme ini bersifat ilegal.
Rekrutmen jalur nepotisme juga memiliki risiko yang lebih besar karena Anda merekrut karyawan dengan kompetensi yang belum jelas.
Alih-alih mendapatkan kandidat sesuai kebutuhan, rekrutmen dengan nepotisme ini bisa berdampak dimana karyawan yang diterima tidak sesuai kebutuhan perusahaan.
Baca Juga: 8 Tips Rekrutmen Industri Retail dan Tantangannya
Bagaimana Cara Menghadapi Rekrutmen Jalur Orang Dalam?
Rekrutmen jalur orang dalam ini mau tidak mau harus dihadapi oleh HRD.
Sebagai HRD, Anda harus bisa menghadapi situasi ini dan berikut cara yang bisa Anda lakukan untuk menghadapinya:
1. Tetap lakukan proses rekrutmen secara profesional
Cara pertama yang bisa dilakukan adalah dengan tetap melakukan proses rekrutmen secara profesional.
Meskipun kandidat yang diterima adalah bawaan dari atasan dengan jabatan lebih tinggi, tetap berlakukan proses rekrutmen untuk menyeleksi kelayakan mereka.
Ini dilakukan untuk memastikan kandidat memiliki kualifikasi dan kompetensi sesuai kebutuhan perusahaan.
2. Jangan lupa untuk cek dokumen kandidat
Jangan lupa untuk cek dokumen kandidat, sekali pun kandidat masuk perusahaan melalui jalur khusus.
Dokumen ini digunakan untuk memeriksa terkait kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan.
Dokumen ini misalnya CV, cover letter, hingga portofolio.
3. Lakukan diskusi terkait proses rekrutmen
Anda juga bisa melakukan diskusi terkait proses rekrutmen bersama kandidat yang bersangkutan.
Ini dilakukan untuk mengetahui hubungan kandidat dengan orang yang memberikan referensi atau merekomendasikannya.
Baca Juga: 7 Tips Rekrutmen Industri Hospitality, HRD Wajib Tahu
4. Laksanakan psikotes atau tes teknikal lainnya
Tetap laksanakan psikotes kepada seluruh kandidat, termasuk kandidat yang masuk melalui jalur khusus.
Tes-tes psikotes dan tes teknikal akan membantu menentukan apakah kompetensi yang dimiliki kandidat sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan.
5. Tetaplah profesional
Pastikan Anda tetap profesional, sekali pun Anda mengetahui hubungan kandidat dengan atasan Anda.
Tetap lakukan penilaian secara objetif sesuai kemampuan yang dimiliki oleh kandidat.
6. Informasikan kepada rekan kerja dan atasan
Anda juga bisa memberikan informasi mengenai situasi ini kepada rekan kerja dan atasan Anda.
Perekrutan jalur orang dalam ini kenyataannya bukan masalah Anda sendiri, tetapi juga masalah perusahaan dan orang-orang di dalamnya.
Dengan menginformasikan kepada rekan kerja dan atasan, nantinya mereka dapat membantu ketika terjadi masalah.
Baca Juga: 10 Kesalahan Rekrutmen yang Wajib Dihindari dan Solusinya
Kesimpulan
Itulah tadi penjelasan mengenai rekrutmen jalur orang dalam untuk Anda.
Dari penjelasan artikel yang ada di atas dapat diketahui bahwa rekrutmen jalur orang dalam dibagi menjadi dua yakni nepotisme dan referensi karyawan.
Meski tidak ada aturan yang melarang rekrutmen jalur orang dalam, namun sebagai perusahaan Anda wajib melaksanakan rekrutmen dengan cara terbuka, adil, objektif, setara, dan tanpa diskriminasi.
Untuk memudahkan proses pemerimaan karyawan di perusahaan Anda, pastikan Anda juga melakukan pengelolaan karyawan dengan baik dan benar.
Gunakan software absensi dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
GajiHub merupakan software absensi yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
GajiHub juga telah disesuai dengan standar peraturan yang ada di Indonesia, jadi Anda tidak perlu bingung karena semua sudah dibuat secara otomatis oleh GajiHub.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Insentif Adalah: Ini Pengertian dan Jenis-Jenisnya - 23 December 2024
- Pajak Gaji Berapa Persen? Berikut Besarannya Sesuai Regulasi - 20 December 2024
- 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba - 20 December 2024