Sebagai karyawan baru, Anda harus mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja baru, yang melibatkan pemahaman tentang aturan, budaya kerja, dan tugas-tugas yang ada di perusahaan baru.
Dengan adaptasi yang baik, Anda akan merasa lebih nyaman, mampu membangun hubungan dengan rekan kerja dan atasan, serta bekerja secara optimal.
Anda bisa beradaptasi dengan lingkungan kerja baru misalnya dengn mempelari lingkungan kerj,a berinteraksi dengan rekan kerja, serta memberikan kesan pertama yang positif.
Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas cara beradaptasi di lingkungan kerja baru dan beberapa tantangannya.
Bagaimana Cara Beradaptasi di Lingkungan Kerja Baru?
Ya, sangat penting. Dalam proses ini, sebagai karyawan baru Anda akan mengenal aturan, budaya kerja, dan tugas-tugas baru.
Hal ini membantu Anda merasa lebih nyaman dan dapat membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan.
Dengan demikian, Anda harus memahami cara beradaptasi di lingkungan kerja baru untuk memastikan Anda dapat bekerja secara optimal.
Berikut adalah beberapa cara yang bisa Anda lakukan:
1. Pelajari Lingkungan Kerja
Pertama-tama, habiskan beberapa hari pertama dengan mempelajari lingkungan kerja baru Anda. Elemen penting dari lingkungan kerja mungkin bisa termasuk:
- Kode berpakaian
- Tempat makan siang yang sering dikunjungi karyawan
- Perilaku yang dapat diterima di tempat kerja.
Contohnya, mengenai aturan berpakaian formal di tempat kerja dan boleh mendengarkan musik dengan headphone di meja kerja.
Untuk mempelajari lebih jauh tentang lingkungan kerja, Anda dapat mengajukan pertanyaan kepada rekan kerja.
Selain itu, Anda juga bisa membaca employee book untuk mencari informasi yang mungkin Anda butuhkan.
2. Habiskan Waktu dengan Rekan Kerja
Selanjutnya, kenali rekan kerja agar lebih mudah berintegrasi dengan lingkungan kerja baru.
Dalam beberapa minggu pertama, luangkan waktu dengan rekan kerja, baiks aat jam kerja maupun saat istirahat.
Misalnya, jika seorang rekan kerja mengajakmu makan siang, cobalah untuk menerima ajakan tersebut.
Melalui hal tersebut, Anda dapat membentuk hubungan dengan rekan kerja dan akan merasa lebih nyaman di kantor.
Memiliki hubungan dengan rekan juga memastikan Anda memiliki beberapa orang yang bisa Anda ajak bicara saat membutuhkan bantuan.
Untuk mempermudah proses membangun hubungan, usahakan untuk menghafal nama rekan kerja.
Hal tersebut akan membuat mereka merasa dihargai dan membantu komunikasi yang lebih efektif di tempat kerja.
Baca Juga: Partner Kerja: Pengertian, Pengaruh, dan Cara Menghadapinya
3. Buat Kesan Pertama yang Kuat
Kemudian, cobalah membuat kesan pertama yang positif pada rekan kerja Anda. Kesan pertama yang baik dapat membuat orang lain melihat Anda sebagai pribadi yang ramah, pekerja keras, dan dapat diandalkan.
Selain itu, fokuslah pada produktivitas dan performa terbaik, serta usahakan untuk selalu memiliki sikap positif di tempat kerja.
4. Ikut Berpartisipasi dalam Rapat
Sebagai karyawan baru, mungkin Anda cenderungd iam saat rapat karena masih beradaptasi dengan lingkungan kerja baru.
Namun, cobalah untuk berkontribusi dalam diskusi selama rapat. Hal ini bisa membantu Anda membuat kesan yang baik.
Anda bisa memberikan masukan dalam bentuk dukungan terhadap ide rekan kerja atau memberikan feedback.
Di akhir rapat, Anda dapat mengajukan pertanyaan jika ada hal yang belum jelas.
5. Tawarkan Bantuan kepada Orang Lain
Meskipun masih dalam proses adaptasi, Anda dapat membantu rekan kerja untuk mengerjakan tugas-tugas dasar atau mebantu sesama karyawan baru.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang suka membantu. Sebagai contoh, Anda bisa membantu manajer proyek yang membutuhkan anggota tim tambahan.
Dengan membantu orang lain, Anda juga bisa mempelajari keterampilan baru yang dapat diterapkan dalam tugas sehari-hari.
Baca Juga: 8 Cara Menciptakan Psychological Safety di Tempat Kerja
6. Tetapkan Batasan
Menetapkan batasan adalah aspek penting dari proses adaptasi. Artinya, jika ada sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan Anda, cobalah untuk mengomunikasikannya secara jelas.
Misalnya, jika Anda setuju untuk bekerja lembur di akhir pekan, di lain waktu mungkin manajer akan sering menyuruh Anda bekerja di akhir pekan.
Jika Anda memang tidak menginginkan hal tersebut, ajukan penyesuaian jadwal untuk work life balance yang lebih baik.
7. Catat Hal-Hal Penting
Membuat catatan adalah kebiasaan yang baik bagi karyawan baru, sebab Anda akan menerima banyak informasi baru pada hari-hari pertama bekerja.
Gunakan buku catatan dan pulpen untuk mencatat hal-hal penting yang perlu diingat, seperti deadline proyek atau nama rekan kerja.
Misalnya, jika tim Anda melakukan weekly meeting setiap hari Jumat, buatlah catatan terkait waktu dan tanggal meeting tersebut.
8. Praktikan Manajemen Waktu yang Baik
Sebagai karyawan baru, mungkin Anda membutuhkan waktu untuk mempelajari berapa lama Anda bisa menyelesaikan tugas tertentu.
Oleh karena itu, praktikkan manajemen waktu yang baik dengan memberikan waktu ekstra untuk menyelesaikan tugas.
Hal ini dapat membantu Anda memenuhi deadline secara konsisten, yang dapat membantu Anda membangun kesan positif di tempat kerja.
Selama beberapa minggu pertama, prioritaskan untuk selalu memenuhi deadline.
9. Minta Bantuan
Meskipun Anda enggan meminta bantuan, ingatlah bahwa atasanmu bersedia untuk menjawab pertanyaan, yang mungkin dapat memotivasi Anda dalam bekerja.
Anda bisa mengajukan pertanyaan secara pribadi atau tanyakan pada waktu yang tepat saat atasan Anda available.
Selain itu, membaca dokumen atau materi yang diberikan saat onboarding juga membantu dalam mempelajari cara menyelesaikan tugas atau menggunakan software perusahaan.
Hal ini bisa membantu meningkatkan kepercayaan diri dan manajemen waktu.
10. Jadwalkan Waktu untuk Pengembangan Keterampilan
Menginvestasikan waktu untuk pengembangan keterampilan atau upskill bisa meningkatkan keterampilan dan retensi karyawan.
Oleh karena itu, Anda perlu memanfaatkan sumber daya yang tersedia untuk pengembangan profesional atau pelatihan tambahan.
Sebagai contoh, Anda bisa menyelesaikan kursus pelatihan online yan gberkaitan dengan posisi Anda.
Perusahaan juga mungkin menawarkan kkelas pelatihan untuk membangun keterampilan yang mendukung kinerja Anda.
Baca Juga: Pengertian Upskilling, Manfaat, Teknik, dan Cara Mengembangkan
11. Terapkan Feedback
Sebagai akryawan baru, biasanya Anda akan menerima feedback dari rekan kerja atau manajer. Gunakan feedback tersebut secara efektif dengan menerapkan saran yang diberikan.
Misalnya, jika atasan Anda menyerankan untuk menyelesaikan tugas tertentu lebih cepat dan memberikan saran untuk mengubah goals harian, fokuslah pada penyesuaian jadwal harian untuk memprioritaskan tugas-tugas tersebut.
12. Jangan Bandingkan Perusahaan Sebelumnya dengan Perusahaan Baru
Membandingkan posisi dan organisasi Anda saat ini dengan yang sebelumnya seringkali dapat memperlambat proses adaptasi terhadap lingkungan kantor dan budaya organisasi yang baru. Ingatlah bahwa setiap organisasi berbeda.
Jadi, alih-alih membandingkan, fokuslah pada penggunaan keterampilan yang telah Anda pelajari sebelumnya untuk menjadi lebih produktif dan terbukalah untuk mempelajari keterampilan baru yang akan membantumu berhasil dalam peran pekerjaan Anda.
13. Pelajari Budaya
Selanjutnya, Anda juga harus belajar dan membangun kebiasaan yang relevan dengan budaya organisasi.
Amati bagaimana rekan tim berinteraksi, bahasa yang mereka gunakan, dan cara mereka menyelesaikan konflik. Kemudian, identifikasi apa yang berhasil dan apa yang tidak.
Baca Juga: Corporate Culture: Manfaat, Jenis, hingga Cara Membangunnya
14. Tetapkan Tujuan Baru dan Realistis
Di lingkungan kantor baru dengan budaya organisasi yang berbeda, pikirkan ulang tujuan yang telah Anda tetapkan sebelumnya.
Menetapkan tujuan baru dan realistis akan membantu Anda menyesuaikan diri dengan sistem perusahaan dan mengarahkan energimu untuk beradaptasi di lingkungan kerja yang baru.
15. Terima Perubahan
Perubahan penting untuk pertumbuhan dan kesuksesan. Apabila saat ini Anda masih takut dengan perubahan, mungkin Anda belum siap dengan pekerjaan baru ini.
Oleh karena itu, Anda perlu menekankan pola pikir yang fleksibel, sehingga Anda dapat menerima dan beradaptasi dengan lingkungan kerja dan budaya organisasi yang baru.
Cobalah untuk meninggalkan kebiasan dan budaya lama dan percayalah bahwa perubahan ini akan membawa hasil positif meskipun awalnya memiliki banyak tantangan.
Baca Juga: Manfaat Pelatihan Kerja bagi Karyawan dan Perusahaan
Apa Saja Tantangan dalam Beradaptasi dengan Lingkungan Kerja Baru?
Karyawan baru mungkin akan menerima berbagai tantangan saat hari-hari pertama bekerja.
Oleh karena itu, sebagai tim HR Anda dapat membantu mereka dalam menghadapi berbagai tantangan tersebut.
Berikut sejumlah tantangan beserta solusi yang bisa Anda lakukan:
Untuk meminimalisir, berikut sejumlah tantangan dan tips yang bisa Anda lakukan:
1. Informasi yang Berlebihan
Pada awal bekerja, mungkin Anda akan dibanjiri dengan berbagai informasi dari banyak orang di tim dan atasan.
Menyerap semua informasi tersebut bisa membuat Anda kebingungan Oleh karena itu, HR harus menyusun rencana untuk menyampaikan informasi secara bertahap, dan rekan kerja bisa membantu dengan menjawab pertanyaan terkait pekerjaan.
2. Terlalu Banyak Pekerjaan Administratif
Dokumen seperti kontrak dan dokumen yang memerlukan tanda tangan bisa menjadi tantangan.
Digitalisasi dokumen dapat membantu, namun beberapa perusahaan masih mempertahankan salinan kertas.
Selain perlu mengajukan dokumen administratif sebelum mulai bekerja, Anda dapat menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub untuk mempermudah proses ini.
Melalui Gajihub, Anda dapat menambah data karyawan baru dengan mudah ke sistem HRIS tersebut.
Dengan demikian, pada hari pertama bekerja karyawan baru sudah bisa langsung melakukan presensi secara otomatis melalui aplikasi Gajihub.
Software ini juga bisa membantu tim HR dan finance dalam menghitung payroll terkait karyawan baru, jika perusahaan menggunakan sistem prorate pada penggajian awal.
Cara mendaftarkan akun Gajihub pun sangat mudah, berikut tutorialnya:
Sangat mudah, bukan?
3. Kurangnya Peralatan yang Diperlukan
Onboarding harus memastikan semua alat kerja untuk karyawan baru tersedia, termasuk koneksi Wi-Fi yang cepat dan sistem operasi yang sesuai.
Perusahaan juga perlu memastikan karyawan baru memiliki semua yang dibutuhkan untuk bekerja.
4. Peran yang Kurang Jelas
Ketidakjelasan peran membuat karyawan baru bingung. Instruksi yang tidak jelas dan minimnya pengawasan bisa menjadi hal yang menyulitkan bagi karyawan baru.
Oleh karena itu, perusahaan perlu memberikan panduan dan check-in one-on-one untuk mendukung karyawan baru hingga mereka memahami peran mereka dengan baik.
5. Kurangnya Feedback
Feedback setelah onboarding penting untuk memperbaiki proses bagi karyawan baru di masa depan.
Dalam hal ini, survei pasca-onboarding bisa memberikan wawasan yang berharga, namun Anda harus mengajukan pertanyaan yang tepat untuk mendapatkan feedback yang konstruktif.
6. Tidak Ada Tujuan dan Ekspektasi yang Jelas
Karyawan baru akan kesulitan untuk tetap produktif jika tidak memiliki tujuan yang jelas. Ekspektasi yang terlalu tinggi atau tidak realistis bisa menyebabkan kehilangan motivasi.
Onboarding harus mencakup gambaran tentang apa yang diharapkan dari karyawan baru, dan karyawan juga harus menyampaikan ekspektasi mereka.
Baca Juga: Job Crafting: Pengertian, Manfaat, dan Cara Memulainya
Kesimpulan
Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa sebagai karyawan baru, penting bagi Anda untuk memahami cara beradaptasi di lingkungan kerja yang baru.
Beberapa upaya yang bisa Anda lakukan adalah dengan tidak membanding-bandingkan lingkungan kerja lama Anda dengan lingkungan kerja saat ini dan percaya bahwa perusahaan ini dapat membantu Anda dalam berkembang.
Meskipun beradaptasi di lingkungan kerja baru memiliki banyak tantangan, namun yakinlah bahwa perusahaan akan membantu Anda melewati proses adaptasi tersebut dengan sukses.
Salah satu contohnya adalah dengan menggunakan software payroll dan HR dari Gajihub. Melalui software ini, Anda akan dimudahkan dalam segala urusan administrasi, mulai dari absensi, payroll, hingga pengelolaan BPJS.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Penilaian Objektif dan Subjektif, Apa Bedanya? - 23 December 2024
- Handover Pekerjaan Adalah: Manfaat, Tahapan & Contoh Dokumen - 23 December 2024
- Steward Adalah: Jenis, Tugas, Skill Penting, dan Kisaran Gajinya - 20 December 2024