Working Mom: Pengertian, Manfaat, dan Cara Mendukungnya

working mom

Menjadi working mom memiliki tantangan tersendiri, tidak hanya bagi orang yang bersangkutan tetapi juga bagi perusahaan tempat bekerja. Perusahaan harus bisa memberikan kebijakan untuk mendukung working mom.

Bagaimana pun, meski telah menjadi ibu, seseorang tetap memiliki potensi untuk bekerja di perusahaan. Perusahaan harus turut mendukung agar ibu yang bekerja tetap produktif menjalani pekerjannya.

Lalu bagaimana cara mendukung ibu yang bekerja ini? Apa saja manfaat yang didapatkan dengan merekrut working mom di perusahaan Anda?

Pada artikel ini GajiHub akan membahas secara lengkap mengenai working mom, mulai dari pengertian, manfaat merekrut, dan cara memberikan dukungan. Jadi pastikan Anda membacanya secara lengkap agar mendapatkan informasi yang Anda butuhkan.

Apa Itu Working Mom?

working mom

Sebelum membahas manfaat dan cara mendukung working mom, Anda harus memahami apa pengertiannya terlebih dahulu. Working mom atau ibu yang bekerja adalah sebutan untuk perempuan yang memutuskan tetap bekerja meski telah memiliki anak.

Meski telah memiliki anak, seorang ibu tetap diperbolehkan bekerja asal bisa memenuhi tanggung jawab dalam pekerjaannya. Seorang ibu pekerja harus bisa menyelaraskan tanggung jawab antara menjadi seorang ibu di rumah dan juga sebagai karyawan di tempat kerja.

Tentu saja ini tidak mudah. Oleh karenanya dibutuhkan dukungan kepada para ibu yang bekerja ini, baik dari keluarga maupun dari perusahaan.

Baca Juga: Form Cuti Karyawan: Manfaat, Contoh, dan Unduh Template Gratis

Apa Manfaat Mempekerjakan Working Mom?

working mom

Mengapa mempekerjakan ibu yang bekerja baik untuk bisnis? Para ibu sering kali ahli dalam menentukan prioritas, melakukan banyak tugas, komunikasi, negosiasi, dan organisasi.

Mereka sangat tangguh dan mudah beradaptasi, pandai mengatasi gangguan dan kurang tidur, dan tahu apa yang diperlukan untuk menyulap berbagai tuntutan.

Di luar keahlian mereka yang unik, mempekerjakan ibu yang bekerja dapat membuat tim Anda lebih beragam, menawarkan perspektif baru yang mendorong inovasi dan membantu mencontohkan.

Ini termasuk mempromosikan budaya tempat kerja yang fleksibel (misalnya, mengambil cuti untuk menonton pertandingan olahraga anak, mengambil cuti saat anak sakit) dengan batasan-batasan yang jelas bagi karyawan lain.

Sebuah perusahaan yang bisa mendukung ibu yang bekerja akan mendapatkan image yang baik yang akan berpengaruh ke berbagai aspek, khususnya branding untuk rekrutmen. Bagaimana pun meski telah memiliki anak, seorang perempuan tetap memiliki kesempatan untuk bekerja secara profesional.

Baca Juga: Download Contoh Surat Cuti Melahirkan Karyawan

Apa Kelebihan Merekrut Working Mom?

working mom

Merekrut ibu yang bekerja memiliki kelebihan yakni sebagai berikut:

1. Manajemen waktu yang baik

Seorang ibu terkenal memiliki kemampuan manajemen waktu yang baik dan ini menjadi kelebihan merekrut ibu yag bekerja. Working mom tahu kapan saat harus fokus bekerja dan kapan harus mengurus anak.

Apalagi jika sudah lama menjadi ibu, seorang ibu yang bekerja juga terkenal cekatan. Jadi tidak ada salahnya merekrut ibu yang bekerja.

2. Mandiri dan kuat

Ibu yang bekerja juga terkenal mandiri dan kuat. Ibu bisa menjadi apapun saat dibutuhkan, bisa menjadi pemimpin perusahaan saat dibutuhkan dan bisa menjadi sosok lembut di situasi yang tepat.

Jika perusahaan Anda butuh sosok mandiri dan kuat namun memiliki jiwa keibuan, merekrut ibu yang bekerja adalah pilihan yang tepat.

3. Multitasking

Seorang ibu sudah terbiasa untuk mengerjakan berbagai hal dalam waktu bersamaan. Menjadi multitasking adalah tuntutan seorang ibu.

Ini akan dibawa ke tempat kerja dimana tangan kanan ibu mengerjakan satu hal dan tangan lainnya mengerjakan lainnya.

4. Kreatif

Sesuatu yang sebelumnya tampak tidak bermanfaat bisa diubah menjadi berguna di tangan seorang ibu. Dunia kerja membutuhkan kreativitas ini.

Seorang ibu yang bekerja memiliki kreativitas yang akan membantu perusahaan berkembang menjadi lebih baik lagi.

5. Insting yang kuat

Insting yang kuat juga menjadi kelebihan yang didapatkan ketika merekrut ibu yang bekerja. Seorang ibu memiliki insting yang kuat terhadap orang-orang di sekitarnya, termasuk rekan kerja dan klien.

Ini sangat berguna ketika perusahaan sedang menjalin kerja saja, insting yang kuat dari ibu yang bekerja bisa membantu negosiasi.

Baca Juga: Aturan Hak Cuti Tahunan UU Terbaru di Indonesia

Apa Kekurangan Merekrut Working Mom?

ibu pekerja

Selain memiliki kelebihan, merekrut ibu pekerja juga memiliki kekurangan yakni sebagai berikut:

1. Lebih rentan stres

Tidak dipungkiri, ibu yang bekerja lebih rentan stres. Ini karena pikiran mereka sudah bercabang kemana-mana.

Rentan stres ini bisa mempengaruhi performa di pekerjaan. Oleh karena untuk meminimalisir stres ini harus didukung baik dari karyawan yang bersangkutan, dari keluarga, dan dari perusahaan.

2. Lebih sering cuti

Kekurangan kedua adalah ibu yang bekerja lebih sering cuti dibandingkan karyawan yang belum memiliki anak. Entah cuti anak sakit atau cuti untuk kegiatan lainnya.

Jadi perusahaan harus bisa memberikan kebijakan untuk mengatur cuti ini.

3. Kurang fleksibel untuk tugas dadakan

Working mom tentu saja tidak bisa fleksibel seperti karyawan lainnya. Ketika mendapatkan tugas dadakan, ada banyak pertimbangan.

Meski begitu, jika Anda merekrut karyawan yang profesional hal ini tidak begitu berpengaruh karena working mom bisa membedakan profesional.

4. Mudah kedistraksi

Kekurangan keempat adalah mudah kedistraksi. Ini karena ibu yang bekerja memiliki banyak hal yang harus diperhatikan.

Tapi ini tidak jadi masalah jika perusahaan memilki cara untuk mendukung pekerjaan ibu yang bekerja.

gajihub 2

Baca Juga: 8 Peraturan Pekerja Perempuan yang Wajib Perusahaan Taati

Bagaimana Cara Merekrut dan Mendukung Working Mom?

working mom

Menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi para ibu dapat membantu Anda mempertahankan tenaga kerja dan membangun budaya yang menarik beragam kandidat, termasuk ibu yang bekerja.

Berikut 12 langkah yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkannya:

1. Kenali tenaga kerja Anda

Sebelum meluncurkan program untuk mendukung ibu bekerja, mulailah dengan mengumpulkan data yang relevan. Misalnya, kenali di mana saja mayoritas ibu bekerja di organisasi Anda.

Apakah ada ibu yang bekerja yang memegang posisi kepemimpinan atau apakah itu area yang bisa Anda tingkatkan? Lihatlah tingkat retensi orang tua yang bekerja dan catatlah pola-polanya.

2. Tentukan demografinya

Setelah Anda mengidentifikasi orang tua yang bekerja di tempat kerja Anda, langkah selanjutnya adalah menentukan demografi Anda. Karena mengasuh anak sering kali merupakan pekerjaan yang berlangsung selama 18 tahun, orang tua akan memiliki kebutuhan yang berbeda berdasarkan tahap perjalanan pengasuhan mereka.

Selaraskan program perusahaan Anda untuk menargetkan semua ibu yang bekerja, baik yang sedang hamil atau memiliki anak di sekolah menengah.

Beberapa organisasi, misalnya, secara aktif mendorong karyawannya untuk menggunakan hari cuti pribadi untuk mengurus kebutuhan keluarga mereka dan juga kebutuhan mereka sendiri.

Hal ini dapat mengirimkan pesan yang lebih inklusif dan meyakinkan karyawan bahwa Anda sepenuhnya mendukung orang tua yang bekerja.

3. Fokuskan sumber daya pada titik-titik transisi

Salah satu cara untuk membuat karyawan tetap fokus adalah dengan memberikan dukungan selama masa transisi, seperti menyambut anak baru, mengatur perubahan jadwal atau peran, atau kembali dari cuti melahirkan.

Karena alasan ini, banyak perusahaan memfokuskan tunjangan dan program mereka pada poin-poin ini, seperti menawarkan cuti orang tua secara bertahap yang memberikan transisi kembali yang lebih lembut kepada para ibu (misalnya, bekerja setengah hari selama beberapa minggu pertama).

4. Tawarkan akomodasi untuk ibu baru

Sangat penting untuk menumbuhkan budaya perusahaan yang mendukung ibu baru. Meskipun tidak diwajibkan oleh hukum negara bagian Anda, pertimbangkan untuk menawarkan ruang khusus bagi ibu menyusui untuk menyusui atau memompa ASI untuk memastikan kenyamanan dan sanitasi.

Hal ini sering kali melibatkan penawaran ruang pribadi yang tenang dengan pintu terkunci, kursi yang nyaman dan handuk.

Beberapa perusahaan bahkan menawarkan lemari es pribadi khusus untuk ASI, yang dapat berkontribusi lebih jauh agar ibu bekerja merasa nyaman, diterima dan diikutsertakan di tempat kerja.

5. Pertimbangkan tunjangan yang menarik bagi ibu yang bekerja

Tunjangan orang tua seperti cuti melahirkan berbayar, bantuan penitipan anak (misalnya, penggantian biaya penitipan anak, penitipan anak cadangan) atau layanan penitipan anak di tempat kerja dapat menarik talenta baru ke organisasi Anda.

Beberapa perusahaan memilih untuk menawarkan fleksibilitas yang lebih tinggi dalam jadwal kerja untuk mengakomodasi tidak hanya ibu yang bekerja, namun juga seluruh tenaga kerjanya.

Pilihan fleksibilitas yang ramah terhadap orang tua dapat mencakup mengizinkan karyawan untuk bekerja dari rumah beberapa hari per minggu, menawarkan minggu kerja yang tersendat-sendat atau terkompresi, atau mencoba model PTO yang tidak terbatas.

Manfaat lain yang mungkin menarik bagi ibu yang bekerja termasuk:

  • Rekening pengeluaran fleksibel (FSA) untuk perawatan anak yang menjadi tanggungan
  • Tunjangan untuk biaya penitipan anak
  • Forum digital bagi orang tua di perusahaan Anda untuk mengobrol satu sama lain
  • Program untuk orang tua baru
  • Cuti sakit berbayar

6. Mengiklankan sumber daya untuk ibu bekerja yang sudah ada

Banyak perusahaan sudah memiliki program tunjangan karyawan yang mendukung ibu bekerja, seperti program bantuan karyawan (EAP). Namun, karyawan mungkin tidak menyadari adanya program-program ini atau tidak memahami apa yang dapat mereka akses.

Pastikan tunjangan yang ada dapat dilihat oleh semua karyawan. Salah satu solusinya adalah dengan membuat satu situs web atau intranet perusahaan yang mudah digunakan yang memudahkan karyawan untuk mengidentifikasi jenis tunjangan yang tersedia bagi mereka.

Baca Juga: 7 Jenis Cuti Karyawan Menurut Undang-Undang Terbaru

7. Sering-seringlah berkomunikasi

Salah satu langkah paling sederhana yang bisa dilakukan perusahaan untuk mendukung ibu bekerja adalah menjaga jalur komunikasi tetap terbuka. Ini dilakukan dengan mendiskusikan kebutuhan mereka yang berubah-ubah dengan supervisor atau sumber daya manusia.

Bersikaplah empati, penuh kasih sayang, dan memahami tantangan yang dihadapi ibu bekerja. Tanyakan bagaimana perasaan mereka, apa yang mereka butuhkan dan cara spesifik apa yang bisa Anda lakukan untuk mendukung mereka.

Cara lain untuk mempromosikan keseimbangan kerja/kehidupan adalah dengan mengkategorikan komunikasi, terutama yang dikirim di luar jam kerja.

Cara mudah untuk menerapkan strategi ini adalah dengan membuat baris subjek email dengan judul seperti, “Tidak mendesak,” “Untuk hari Senin” dan “Mendesak.”

8. Buatlah buku panduan cuti orang tua

Anda dapat dengan mudah memantapkan harapan Anda sebagai pemberi kerja dan memberi ibu hamil alat yang mereka butuhkan untuk mendapatkan cuti melahirkan yang sukses dengan membuat buku panduan cuti melahirkan.

Mintalah masukan dan bimbingan dari pimpinan lain di organisasi Anda yang juga seorang ibu. Buku panduan akan membantu para ibu mengetahui apa yang diharapkan selama mereka cuti dan bagaimana cara bertransisi kembali ke tempat kerja dengan lebih mudah.

9. Kumpulkan data

Ukur efektivitas setiap inisiatif baru dengan mengumpulkan data sebelum Anda memulai dan setahun kemudian. Lihatlah apakah karyawan Anda menggunakan waktu liburan atau cuti keluarga mereka, berapa tingkat retensi mereka dan apakah para ibu kembali dari cuti melahirkan atau tidak.

10. Bersikaplah konsisten

Penting untuk konsisten dengan kebijakan Anda untuk semua karyawan. Misalnya, seorang ibu yang bekerja mungkin memiliki manajer yang sangat akomodatif atau mungkin telah menegosiasikan tunjangan tertentu saat ia dipekerjakan.

Namun, hal ini dapat mengirimkan pesan yang salah kepada seluruh tenaga kerja Anda. Tunjukkan bahwa Anda mendukung semua orang di tempat kerja dengan mempertahankan dan menegakkan kebijakan yang konsisten untuk semua karyawan Anda.

Ini mungkin juga berarti menawarkan fleksibilitas jadwal atau cuti yang sama untuk semua karyawan, terlepas dari apakah mereka memiliki anak atau tidak.

11. Berikan contoh yang nyata

Salah satu cara yang bisa dilakukan oleh para pemimpin untuk menunjukkan bahwa mereka mendukung ibu yang bekerja adalah dengan memberikan contoh untuk menyeimbangkan antara pekerjaan dan keluarga.

Misalnya, foto keluarga yang diletakkan di meja manajer dan berbicara secara terbuka tentang kehidupan keluarga di luar tempat kerja akan mengirimkan pesan kepada anggota tim mereka bahwa keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga itu mungkin dilakukan.

Mempraktikkan kepemimpinan yang rentan (misalnya, bersikap terbuka tentang perjuangan mengasuh anak) juga dapat menormalkan percakapan ini dan membuat para ibu yang bekerja tidak merasa sendirian.

12. Buat program bimbingan

Pertimbangkan untuk membuat program bimbingan untuk menghubungkan ibu baru atau ibu yang sedang mengandung dengan ibu yang memiliki posisi kepemimpinan. Ini akan memberi mereka dukungan dan membangun kepercayaan diri mereka saat mereka menavigasi peran baru mereka sebagai orang tua.

Baca Juga: 7 Hak Cuti Karyawan Kontrak dan Regulasi di Indonesia

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkapnya mengenai working mom. Dari penjelasan di atas dapat diketahui menjadi ibu yang bekerja bukanlah hal yang mudah, namun jika mendapatkan dukungan dari tempat kerja itu semua dapat teratasi dengan baik.

Salah satu cara untuk mendukung ibu bekerja adalah dengan memfasilitasi dengan sistem pengelolaan karyawan terkini yakni dengan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub. Mengapa GajiHub adalah pilihan terbaik untuk memudahkan pengelolaan karyawan, termasuk karyawan yang seorang working mom?

Karena GajiHub dilengkapi berbagai fitur-fitur terbaik yang akan mempermudah pengelolaan karyawan baik dari sisi pemberi kerja ataupun pekerja. Misalnya dengan fitur izin dan cuti yang pengajuannya bisa dilakukan melalui smartphone.

Seorang ibu bekerja bisa dengan mudah cek sisa cuti dan mengajukan cuti tanpa ribet.

Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *