Saat ini, pola jam kerja tidak lagi terbatas pada office hours, seperti masuk pukul 08.00 pagi dan pulang pukul 17.00 sore.
Salah satu contohnya dapat ditemukan pada bisnis FnB seperti coffeeshop, restoran, atau gerai fast food, yang umumnya beroperasi sejakpagi hari hingga malam, bahkan 24 jam.
Agar kegiatan operasional tetap berjalan lancar dan pelayanan kepada pelanggan tetap optimal, perusahaan tersebut mulai menerapkan sistem kerja shift yang lebih fleksibel dan disesuaikan dengan jam-jam sibuk.
Dari berbagai jenis pembagian shift yang ada, salah satu jenis shift yang semakin banyak digunakan adalah shift middle.
Apa itu shift middle? Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas hal tersebut, manfaat, tantangan, dan cara kerjanya.
Apa yang Dimaksud dengan Shift Middle?

Shift middle adalah jam kerja yang biasanya dimulai pada siang hari dan berakhir di malam hati.
Jam ini berada di antara shift pagi (misalnya mulai jam 8 atau 9 pagi) dan shift malam (yang biasanya dimulai jam 10 atau 11 malam).
Sebagai contoh, dalam sebuah coffeeshop yang buka dari jam 07.00 pagi hingga 10.00 malam, karyawan shift middle akan mungkin akan mulai bekerja pukul 12.00 siang dan selesai pukul 8.00 malam.
Shift ini ideal untuk meng-cover waktu tersibuk, yaitu jam makan siang sampai sore menjelang malam.
Dengan adanya shift middle, bisnis bisa tetap beroperasi secara optimal tanpa membebani shift pagi atau shift malam dengan jam kerja terlalu panjang.
Shift middle juga sering diterapkan dalam restoran fast food, mall, hingga bioskop, di mana volume pengunjung cenderung meningkat menjelang sore hari.
Baca Juga: Cara Kelola Shift Malam, Aturan, Contoh Jadwalnya
Apa Saja Manfaat Shift Middle?

Penerapan shift middle adalah solusi praktis untuk mengelola jam kerja, serta merupakan strategi efektif untuk meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.
Berikut beberapa manfaat utama yang bisa dirasakan perusahaan dari sisi operasional, kesejahteraan karyawan, hingga efisiensi biaya:
1. Efisiensi Operasional
Shift middle memungkinkan perusahaan beroperasi lebih optimal pada jam-jam sibuk tanpa membebani shift lain secara berlebihan.
Hal ini sangat penting terutama di industri yang memiliki pola aktivitas tidak merata sepanjang hari.
Manfaat shift middle dari sisi operasional di antaranya adalah:
- Shift middle sangat berguna untuk mengelola periode puncak aktivitas, saat permintaan pelanggan, beban layanan, atau intensitas operasional berada di titik tertinggi.
- Shift yang dimulai pada akhir pagi atau siang hari memastikan ketersediaan tenaga kerja saat jam-jam sibuk, tanpa membebani tim pagi maupun malam.
- Membantu menjaga kelancaran alur kerja saat jam makan siang dan makan malam di industri hospitality, atau saat lonjakan pengunjung di sektor ritel.
- Mendukung optimalisasi pola shift kerja agar tidak terjadi tumpang tindih atau justru kekurangan staf.
Dengan merentangkan waktu mulai dan berakhirnya shift sepanjang hari, perusahaan dapat menghindari kemacetan operasional dan membagi tanggung jawab secara merata di antara tim.
Baca Juga: Shift Kerja Adalah: Ini Regulasi dan Jenis-Jenisnya

2. Kepuasan Karyawan
Fleksibilitas waktu kerja menjadi salah satu faktor penting yang berkontribusi pada kesejahteraan dan kenyamanan karyawan.
Shift middle memberikan alternatif waktu kerja yang lebih sesuai dengan kebutuhan pribadi sebagian besar tenaga kerja.
Beberapa manfaat terkait kepuasan karyawan antara lain:
- Tidak semua karyawan merasa nyaman bekerja pada pagi hari yang sangat awal atau larut malam. Mid shift memberikan fleksibilitas lebih, yang mendukung peningkatan kesejahteraan.
- Cocok untuk anggota tim yang memiliki komitmen pribadi, seperti mengantar anak sekolah, merawat keluarga, atau menjalani kuliah paruh waktu.
- Mendorong terciptanya keseimbangan antara kehidupan kerja dan pribadi, terutama bagi mereka yang kesulitan dengan shift 12 jam, shift malam, atau jadwal kerja terpisah.
- Dapat meningkatkan kepuasan kerja, menurunkan angka ketidakhadiran, dan memperbaiki tingkat retensi karyawan.
3. Efisiensi Biaya
Selain meningkatkan produktivitas, shift middle juga dapat menjadi strategi penghematan biaya jika direncanakan dengan baik.
Penggunaan sumber daya manusia yang lebih tepat sasaran akan berdampak langsung pada efisiensi operasional.
Beberapa manfaat dari sisi efektivitas biaya meliputi:
- Shift middle yang direncanakan dengan baik memungkinkan perusahaan menggunakan sumber daya secara lebih efisien, sehingga mengurangi biaya operasional yang tidak perlu.
- Mengurangi kebutuhan lembur karena beban kerja tertangani dengan baik pada jam-jam sibuk.
- Mencegah terjadinya duplikasi tenaga kerja di dua shift berbeda, dengan menempatkan staf secara strategis di jam tengah hari.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Pembuat Jadwal Shift Kerja
Bagaimana Cara Kerja Shift Middle?

Umumnya, jam kerja shift middle dimulai sekitar pukul 08.00 hingga 16.00, meskipun jadwal pastinya bervariasi tergantung kebutuhan operasional masing-masing perusaahaan.
Berbeda dengan shift pagi yang biasanya dimulai sekitar pukul 07.00 dan shift malam yang baru masuk setelah sore, middle shift dirancang untuk menammbal kekosongan waktu antara 2 shift utama tersebut.
Shift ini sangat umum digunakan dalam industri yang beroperasi hampir sepanjang hari, seperti rumah sakit, layanan pelanggan 24 jam, restoran, hingga pusat logistik dan e-commerce.
Berikut gambaran umum bagaimana shift middle biasanya diterapkan:
Waktu Mulai dan Selesai
Umumnya dimulai pukul 08.00 atau 09.00 pagi dan selesai sekitar pukul 16.00 atau 17.00.
Jadwal ini memungkinkan karyawan menghindari puncak jam masuk kantor yang biasanya padat.
Tugas dan Fokus
Karyawan di shift middle sering kali bertugas menjaga keseimbangan layanan antara dua tim lain (pagi dan malam), menyelesaikan pekerjaan back office, atau menangani lonjakan volume kerja yang terjadi di siang hari.
Koordinasi Tim
Karena masuk di jam tengah, karyawan middle shift bisa jadi penghubung antara tim pagi dan malam.
Namun, karena jam kerjanya tidak terlalu banyak tumpang tindih dengan dua shift itu, kadang koordinasi bisa jadi terbatas.
Oleh karena itu, penting untuk memiliki sistem komunikasi yang jelas dan efisien.
Secara keseluruhan, cara kerja middle shift menuntut adanya fleksibilitas baik dari sisi karyawan maupun manajemen.
Agar berjalan efektif, penting untuk mengatur jadwal dengan mempertimbangkan beban kerja, jam sibuk, serta kenyamanan tim secara keseluruhan.
Baca Juga: Cara Mengelola Manajemen Shift Rumah Sakit + 8 Tipsnya
Apa Saja Tantangan dalam Shift Middle?

Meskipun jam kerja shift middle memiliki berbagai keunggulan, namun juga terdapat beberapa tantangan yang perlu diperhatikan agar tidak mengganggu keseimbangan kerja secara keseluruhan:
1. Kompleksitas Penjadwalan
Menyesuaikan kebutuhan operasional dengan preferensi karyawan tidak selalu mudah.
Middle shift memerlukan pendekatan yang lebih hati-hati dalam penjadwalan.
Beberapa tantangan dalam penjadwalan middle shift:
- Penjadwalan harus mempertimbangkan regulasi jam kerja, ketersediaan tim, dan beban kerja yang bervariasi.
- Dalam beberapa tim, rotasi antara shift pagi, tengah, dan malam perlu dilakukan, sehingga menyulitkan pembuatan roster yang adil.
- Tanpa dukungan teknologi, penjadwalan manual dapat memunculkan bias atau kesalahan.
- Penggunaan software penjadwalan otomatis dapat membantu menyusun jadwal yang adil dan efisien.
Baca Juga: Manajemen Shift Pabrik: Jenis, Cara Memilih, dan Tips Terbaiknya
2. Adaptasi Karyawan
Tidak semua karyawan dapat langsung menyesuaikan diri dengan pola kerja yang baru, terutama bagi mereka yang sudah terbaisa dengan jam kerja pagi.
Berikut beberapa tantangannya:
- Karyawan mungkin perlu waktu untuk menyesuaikan rutinitas tidur, makan, dan aktivitas pribadi lainnya.
- Kendala transportasi bisa terjadi jika jam mulai atau selesai kerja berada di luar waktu yang umum.
- Proses komunikasi dan penyesuaian yang bertahap diperlukan agar karyawan merasa nyaman dan bisa beradaptasi.
3. Kepatuhan terhadap Hukum Ketenagakerjaan
Apa pun bentuk shift yang diterapkan, perusahaan wajib memastikan kepatuhan terhadap aturan hukum ketenagakerjaan.
Poin penting terkait kepatuhan:
- Jam kerja harus sesuai dengan batas maksimal yang ditentukan oleh undang-undang.
- Waktu istirahat wajib diberikan secara proporsional, terutama untuk shift yang berlangsung lebih dari 4–6 jam.
- Perusahaan perlu memperhatikan aturan tentang lembur, waktu kerja mingguan, dan hak-hak karyawan lainnya.
Baca Juga: Split Shift: Pengertian, Jenis, dan Cara Penerapannya
Apa Saja Tips Menerapkan Shift Middle?

Agar transisi pada shift middle dapat berjalan mulus dan tidak menimbulkan kebingungan, berikut ini langkah-langkah yang bisa Anda terapkan:
1. Evaluasi Kebutuhan Operasional
Sebelum menerapkan shift middle, penting untuk mengetahui apakah bisnis Anda benar-benar membutuhkannya.
Tujuannya adalah memastikan bahwa shift tambahan ini memang berdampak positif terhadap efisiensi kerja dan produktivitas.
Tips:
- Telusuri waktu-waktu tersibuk dalam operasional bisnis.
- Tinjau aktivitas pelanggan, laporan layanan, atau jumlah pengunjung.
- Identifikasi divisi yang membutuhkan tenaga tambahan di luar shift pagi dan malam.
- Periksa durasi shift yang berjalan sekarang, waktu idle (menganggur), serta biaya lembur untuk menemukan celah efisiensi.
2. Libatkan Karyawan sejak Awal
Perubahan jadwal kerja bisa memengaruhi kehidupan pribadi karyawan.
Maka dari itu, libatkan mereka dalam proses perencanaan sejak awal agar middle shift tidak terasa memberatkan dan justru meningkatkan kepuasan kerja.
Tips:
- Jelaskan alasan dan tujuan penerapan middle shift kepada seluruh tim.
- Gunakan rapat atau survei internal untuk mendengar pendapat mereka.
- Tanyakan jam mulai dan selesai shift yang paling sesuai dengan kondisi mereka.
- Ajak atasan langsung untuk ikut menguji beberapa opsi jadwal sebelum diberlakukan secara menyeluruh.
3. Pastikan Komunikasi yang Transparan
Begitu rencana mulai dijalankan, penting untuk menjaga komunikasi tetap terbuka dan mudah dipahami oleh semua karyawan.
Jangan biarkan ada kebingungan soal peran, waktu kerja, atau kebijakan yang berlaku.
Tips:
- Jelaskan peran, tanggung jawab, dan sistem rotasi jika ada.
- Dokumentasikan secara tertulis hal-hal penting seperti jam shift, durasi kerja, waktu istirahat, dan kebijakan lembur.
- Gunakan kalender kerja visual, portal internal, atau aplikasi manajemen jadwal untuk membantu tim memahami pembagian shift.
Kesimpulan
Dari berbagai pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa shift middle adalah strategi penjadwalan kerja yang dirancang untuk mengisi celah antara shift pagi dan malam.
Jam kerja ini biasanya dimlai setelah shift pagi berakhir dan selesai sebelum shift malam benar-benar selesai.
Middle shift sangat bermanfaat bagi bisnis yang memiliki jam operasional panjang atau tengah menghadapi lonjakan aktivitas di luar jam kerja biasa.
Dengan menempatkan karyawan pada jam kerja ini, perusahaan bisa menjaga kelancaran koordinasi dan pelayanan sepanjang hari.
Namun, penerapan shift middle tetap memerlukan perencanaan yang matang.
Perusahaan harus memastikan bahwa kebutuhan operasional benar-benar mendukung adanya shift tambahan ini dan bahwa karyawan merasa dilibatkan dalam proses penyusunan jadwalnya.
Oleh karena itu, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software absensi dari GajiHub.
Dengan software ini, penjadwalan shift dapat diatur secara otomatis dan fleksibel sesuai kebutuhan operasional.
Selain itu, GajiHub juga mempermudah pemantauan kehadiran karyawan secara real-time dan mencegah jadwal yang bentrok dan kesalahan dalam pencatatan jam kerja karyawan.
Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Foreman Adalah? Ini Jobdesk, Skill Penting, Kualifikasi, dan Gajinya - 21 July 2025
- Shift Middle Adalah? Pengertian, Manfaat, dan Tantangannya - 21 July 2025
- Cara Kelola Shift Malam, Aturan, Contoh Jadwalnya - 19 July 2025