Di dalam perusahaan, perbedaan gaji antar divisi merupakan hal yang wajar.
Pasalnya, setiap posisi memiliki tingkat tanggung jawab, kompetensi, hingga risiko kerja yang berbeda-beda.
Namun, jika selisihnya terlalu jauh tanpa alasan yang jelas, hal ini bisa memicu ketimpangan, demotivasi, bahkan turnover karyawan.
Itulah mengapa perusahaan perlu memantau rasio gaji antar departemen agar sistem penggajian tetap adil dan seimbang.
Rasio ini dapat membantu tim HR melihat gambaran distribusi gaji pada masing-masing divisi, sekaligus menentukan prioritas anggaran.
Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas pengertian, pentingnya rasio gaji, hingga cara mengukurnya.
Apa yang Dimaksud dengan Rasio Gaji?

Rasio gaji antar departemen membandingkan nilai rata-rata gaji pada masing-masing divisi dalam satu perusahaan.
Rasio ini bertujuan untuk melihat apakah distribusi upah antar divisi sudah tepat, serta mengukur potensi ketimpangan gaji antar unit kerja.
Selain itu, rasio gaji juga membantu manajemen menentukan divisi mana yang sebaiknya menjadi prioritas penyesuaian gaji berdasarkan performa, kontribusi, atau standar industri.
Dengan adanya perhitungan rasio ini, perusahaan bisa mengatur anggaran gaji dengan lebih sehat, adil, dan sesuai kondisi masing-masing divisi.
Sebagai contoh rasio gaji terhadap divisi HR adalah metrik penting dalam workforce planning yang digunakan untuk mengetahui perbandingan jumlah staf HR dengan total karyawan di sebuah perusahaan.
Cara menghitungnya cukup sederhana, yaitu dengan membagi jumlah staf HR dengan total karyawan perusahaan, lalu hasilnya dikalikan 100.
Rumus:
(Jumlah Staf HR ÷ Total Karyawan) × 100
Rasio ini akan menunjukkan berapa banyak staf HR yang menangani setiap 100 karyawan dalam perusahaan.
Angka ini bisa memberikan gambaran seberapa efisien alokasi sumber daya SDM di perusahaan, yang berpengaruh terhadap:
- Pengendalian biaya operasional
- Perencanaan kebutuhan tenaga kerja ke depan
- Skalabilitas perusahaan saat ekspansi
- Seberapa besar keterlibatan strategis HR dalam pengembangan organisasi
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki 5 staf HR untuk total 500 karyawan. Maka:
(5 ÷ 500) × 100 = 1
Artinya, terdapat 1 staf HR untuk setiap 100 karyawan.
Baca Juga: Hitung Staffing Ratio dengan Kalkulator Gratis Berikut Ini
Mengapa Perusahaan Perlu Menghitung Rasio Gaji?

Setiap perusahaan perlu menghitung perbedaan gaji karyawan antar departemen, guna memastikan sistem penggajian yang berjalan adil, sehat, dan seimbang.
Rasio ini membantu manajemen melihat seberapa proposional perbandingan rata-rata gaji di masing-masing divisi, serta mengetahui apakah ada divisi yang gajinya terlalu tinggi atau rendah dibandingkan rata-rata perusahaan.
Dengan begitu, perusahaan bisa lebih cepat mengambil keputusan strategis terkait kebijakan upah, penyesuaian anggaran, dan perbaikan keseimbangan payroll antar unit kerja.
Berikut beberapa manfaat utamanya:
1. Menjaga Keadilan Penggajian Antar Divisi
Rasio ini jadi alat bantu HR untuk memastikan distribusi gaji di setiap divisi tetap proporsional sesuai dengan tanggung jawab, risiko kerja, dan kontribusi masing-masing.
Apabila selisihnya terlalu jauh tanpa alasan yang jelas, bisa jadi pemicu ketidakpuasan karyawan.
2. Mengidentifikasi Kesenjangan Penghasilan
Dengan rutin mengecek rasio gaji antar departemen, manajemen bisa mengidentifikasi divisi mana yang memiliki gaji jauh di atas atau di bawah standar rata-rata perusahaan.
Ketimpangan ini perlu segera ditangani untuk menjaga iklim kerja yang sehat dan mengurangi potensi turnover.

3. Membantu Perencanaan Anggaran Payroll
Data rasio gaji antar departemen bisa menjadi acuan untuk merencanakan anggaran kenaikan gaji, tunjangan, hingga bonus tahunan dengan lebih adil.
Hal ini juga bisa membantu perusahaan menyesuaikan budget jika terjadi kondisi keuangan tertentu.
Baca Juga: Kalkulator Lembur 6 Hari Gratis dan Cara Menghitungnya
4. Memperkuat Transparansi dan Pengelolaan HR
Perusahaan yang rutin menghitung perbandingan gaji karyawan cenderung memiliki manajemen SDM yang lebih terbuka.
Dengan demikian, karyawan dapat memahami bahwa penggajian diatur berdasarkan sistem yang objektif dan bukan subjektif atau asal-asalan.
5. Menjadi Dasar Kebijakan HR dan Kenaikan Gaji
Saat perusahaan akan melakukan penyesuaian gaji karyawan, promosi jabatan, atau restruktur gaji karyawan, data rasio gaji bisa menjadi dasar utama untuk menentukan divisi mana yang diprioritaskan.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Aplikasi Payroll Retail dan Tips Memilihnya
Bagaimana Cara Menghitung Rasio Gaji Antar Departemen?

Untuk menghitung rasio gaji antar departemen Anda bisa menggunakan rumus berikut:
Rasio Gaji Divisi = Rata-rata Gaji Divisi ÷ Rata-rata Gaji Perusahaan
Hasil perhitungan ini akan menunjukkan:
Jika hasilnya 1, berarti rata-rata gaji divisi tersebut sama dengan rata-rata gaji perusahaan.
Jika hasilnya lebih dari 1, artinya rata-rata gaji divisi tersebut lebih tinggi daripada rata-rata perusahaan.
Jika hasilnya kurang dari 1, artinya rata-rata gaji divisi tersebut lebih rendah.
Contoh Perhitungan
Misalnya, di sebuah perusahaan:
- Rata-rata gaji di Divisi IT: Rp 9.000.000
- Rata-rata gaji seluruh karyawan perusahaan: Rp 6.000.000
Maka perhitungannya:
9.000.000 ÷ 6.000.000 = 1,5
Artinya, rata-rata gaji di Divisi IT 50% lebih tinggi daripada rata-rata perusahaan.
Menghitung HR to Employee Ratio
Selain menghitung rasio gaji antar departemen, Anda juga perlu menghitung HR to employee ratio.
Saat perusahaan berkembang, jumlah karyawan tentu akan bertambah.
Di saat itulah peran tim HR jadi makin penting untuk membantu perusahaan mengatur kebutuhan tenaga kerja.
Nah, agar jumlah tim HR tetap seimbang dengan jumlah karyawan, perusahaan bisa menggunakan HR to employee ratio.
HR to employee ratio merupakan perbandingan antara jumlah karyawan HR dengan total karyawan perusahaan, kemudian dikalikan 100.
Angka ini menunjukkan berapa banyak staf HR yang menangani 100 karyawan di perusahaan tersebut.
Rumusnya:
HR to Employee Ratio = (Jumlah Karyawan HR ÷ Total Karyawan Perusahaan) × 100
Contoh:
Sebuah perusahaan memiliki 200 karyawan dan 5 staf HR.
(5 ÷ 200) × 100 = 2,5
Artinya, dalam perusahaan ini terdapat 2,5 staf HR untuk setiap 100 karyawan.
Dengan mengetahui rasio ini, perusahaan bisa mengukur seberapa besar beban kerja tim HR dan memastikan jumlahnya tetap ideal sesuai dengan jumlah karyawan yang dikelola.
Rasio seperti 2,5 ini bisa dianggap wajar, tergantung ukuran dan kebutuhan perusahaan.
Namun, perusahaan sebaiknya tidak hanya terpaku pada angka saja.
Penting juga untuk menyesuaikan jumlah staf HR agar tidak terlalu sedikit hingga kewalahan, atau terlalu banyak hingga tidak efisien.
Dengan begitu, perusahaan bisa mengatur tenaga kerja dengan lebih baik seiring perkembangan bisnis.
Baca Juga: 7 Strategi Penggajian, Komponen, dan Tipsnya
Apa Saja Tips Mengelola Rasio Gaji Antar Departemen?

Jika dikelola dengan baik, rasio gaji bisa menjadi dasar pengambilan keputusan HR yang lebih objektif.
Berikut beberapa tips penting yang bisa Anda terapkan:
1. Integrasikan Data Payroll dengan Perencanaan SDM
Seringkali data payroll dan data perencanaan SDM dikelola secara terpisah, padahal keduanya saling berkaitan erat.
Agar pengelolaan gaji antar departemen lebih akurat, perusahaan perlu memastikan data payroll terhubung dengan sistem manajemen SDM.
Hal ini akan memudahkan analisis dan perencanaan tenaga kerja jangka panjang.
Tips:
- Gunakan software payroll yang terintegrasi dengan HRIS.
- Pastikan laporan payroll menyajikan data gaji rata-rata tiap divisi.
- Selaraskan jadwal perencanaan anggaran SDM dan payroll.
2. Lakukan Review Gaji secara Rutin
Rasio gaji antar departemen harus dipantau secara berkala karena kondisi perusahaan dan pasar tenaga kerja terus berubah.
Dengan rutin melakukan review, perusahaan bisa segera mendeteksi potensi ketimpangan upah yang bisa berdampak pada motivasi dan retensi karyawan.
Tips:
- Jadwalkan evaluasi rasio gaji minimal 1 kali setahun.
- Bandingkan rasio gaji antar divisi dengan tren pasar industri.
- Cek apakah rasio masih sejalan dengan beban kerja dan kontribusi masing-masing divisi.
Baca Juga: Anggaran Gaji: Komponen, Cara Menyusun, Tipsnya
3. Libatkan Tim Keuangan dan HR dalam Melakukan Analisis
Keputusan terkait pengelolaan gaji sebaiknya tidak hanya ditangani HR saja, tapi juga melibatkan tim finance.
Kerjasama ini penting agar keputusan kenaikan atau penyesuaian gaji tetap sejalan dengan kondisi finansial perusahaan.
Tips:
- Adakan meeting bersama HR dan Finance saat menyusun payroll budget.
- Gunakan data payroll dan laporan anggaran sebagai dasar diskusi.
- Tentukan batas ideal rasio gaji antar divisi sesuai prioritas bisnis.
4. Gunakan Data Rasio untuk Prioritas Penyesuaian
Saat anggaran kenaikan gaji terbatas, data rasio antar departemen bisa membantu menentukan divisi mana yang perlu diprioritaskan.
Dengan begitu, kebijakan upah tetap adil tanpa membebani keuangan perusahaan.
Tips:
- Identifikasi divisi dengan rasio di bawah rata-rata perusahaan.
- Bandingkan rasio gaji dengan performa atau capaian target masing-masing divisi.
- Buat skala prioritas penyesuaian berdasarkan data tersebut.
Baca Juga: Kalkulator Gaji Per Jam dan Cara Menghitungnya
5. Pastikan Keterbukaan Informasi ke Manajemen
Agar pengelolaan rasio gaji berjalan optimal, hasil analisis perlu disampaikan secara terbuka ke manajemen.
Tujuannya supaya semua keputusan terkait SDM berbasis data dan disepakati bersama.
Tips:
- Laporkan hasil evaluasi rasio antar divisi ke pimpinan secara berkala.
- Sertakan rekomendasi tindakan berdasarkan data rasio gaji.
- Diskusikan rencana perbaikan atau penyesuaian secara transparan.
Baca Juga: 11 Langkah Melakukan Efisiensi Biaya Penggajian
Kesimpulan
Rasio gaji antar departemen merupakan salah indikator penting dalam manajemen HR yang kerap diabaikan perusahaan.
Padahal, metrik ini bisa memberikan gambaran yang jelas mengenai seberapa adil distribusi upah di antara divisi yang ada.
Dengan memantau rasio ini, perusahaan dapat mengantisipasi potensi ketimpangan upah, mencegah turnover, dan menjaga kepuasan kerja di seluruh lini organisasi.
Selain itu, perhitungan rasio gaji antar departemen juga bermanfaat dalam proses perencanaan anggaran gaji yang lebih sehat.
Selain rutin menghitung rasio gaji, perusahaan juga dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dari GajiHub untuk pengelolaan gaji yang lebih efisien.
Melalui software ini, tim HR dan finance tidak perlu repot-repot menghitung seluruh komponen gaji karyawan secara manual.
Mereka dapat menghitungnya secara otomatis dan memasukkan berbagai komponen tersebut ke dalam slip gaji, yang nantinya bisa diakses oleh masing-masing karyawan.
Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.
- Cara Menghitung Rasio Gaji Antar Departemen dan Tipsnya - 10 July 2025
- 10 Aplikasi Payroll Manufaktur dan Tips Memilihnya - 10 July 2025
- Hitung Staffing Ratio dengan Kalkulator Gratis Berikut Ini - 9 July 2025