Di tengah perkembangan dunia kerja, ada satu istilah yang banyak digunakan generasi Z yakni job hopping.
Job hopping merupakan praktik berpindah-pindah pekerjaan dalam waktu yang relatif singkat.
Perpindahan pekerjaan yang sering, yang dulu dianggap sebagai hal yang mengkhawatirkan dalam CV, kini semakin umum di kalangan tenaga kerja saat ini, khususnya pada generasi Z.
Lalu apa yang dimaksud dengan job hopping ini dan apa saja kelebihan serta kekurangan yang dimilikinya?
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai job hopping mulai dari pengertiannya, kelebihan dan kekurangannya, hingga tipsnya.
Untuk lebih lengkapnya Anda dapat menyimak penjelasan yang ada di bawah ini:
Apa yang Dimaksud dengan Job Hopping?

Job hopping adalah sebuah fenomena di mana karyawan berusia muda sering berpindah dari satu pekerjaan ke pekerjaan lainnya yang dilakukan dengan sengaja.
Alasan utama mengapa ada fenomena ini adalah karena ambisi karyawan muda untuk meraih kesuksesan.
Di masa lalu, pemberi kerja umumnya melihat job hopping sebagai risiko.
Hal ini karena mereka menganggapnya sebagai tanda bahwa seorang kandidat tidak dapat berkomitmen.
Dalam beberapa tahun terakhir, job hopping menjadi lebih umum, karena kandidat yang kompetitif mencari gaji yang lebih tinggi dan jabatan yang lebih baik.
Ada banyak alasan mengapa seseorang memutuskan untuk mengganti pekerjaan, termasuk ketidakpuasan kerja, masalah kesehatan, atau keinginan untuk mengubah karier.
Ini termasuk peluang juga dapat muncul seiring dengan penyesuaian pasar kerja terhadap perubahan, seperti peningkatan kerja jarak jauh dan kebutuhan produk yang berubah.
Selain itu, pindah-pindah kerja juga bisa terjadi karena alasan di luar kendali, seperti pemutusan hubungan kerja, yang mau tidak mau mengharuskan perubahan pekerjaan cepat.
Banyak manajer perekrutan menyadari bahwa kandidat saat ini telah berganti pekerjaan lebih sering daripada di masa lalu.
Ini membuat perusahaan juga harus menyiapkan diri untuk memberikan kompensasi dan fasilitas yang bersaing agar karyawan muda dapat lebih lama bertahan di perusahaan.

Baca Juga: Fenomena Job Hugging, Ini Penyebab dan Dampaknya
Apa Kelebihan dari Job Hopping?

Berikut 5 kelebihan yang dimiliki oleh job hopping:
1. Gaji yang Lebih Tinggi
Salah satu alasan utama karyawan berganti pekerjaan adalah untuk mendapatkan gaji yang lebih tinggi.
Berganti posisi seringkali disertai dengan kenaikan gaji sebagai bagian dari kontrak.
Banyak karyawan lebih memilih berganti pekerjaan daripada menunggu kenaikan gaji atau bonus dari pemberi kerja.
Jika Anda mencari gaji yang lebih baik, memanfaatkan pengalaman Anda untuk mencari peran baru merupakan cara tercepat untuk mendapatkan gaji yang Anda inginkan.
Baca Juga: Krisis Underemployment di Indonesia: Apa Penyebabnya?
2. Perkembangan Karier
Keuntungan lain dari berpindah pekerjaan adalah kesempatan untuk mengembangkan karier.
Berpindah pekerjaan dapat membantu Anda mengejar posisi yang lebih tinggi di perusahaan lain.
Hal ini juga dapat memberikan kesempatan untuk belajar keterampilan baru, mendapatkan pengalaman praktis, dan memperluas tanggung jawab Anda.
Berpindah pekerjaan juga dapat membantu Anda mengembangkan karier lebih cepat, terutama jika potensi pertumbuhan di posisi saat ini terbatas.
3. Perpindahan Lokasi
Keuntungan lain dari berpindah-pindah pekerjaan adalah pindah ke kota, negara bagian, atau negara baru.
Jika Anda ingin pindah tetapi pekerjaan saat ini tidak dapat menawarkan kesempatan relokasi, Anda mungkin mengambil pekerjaan baru di lokasi target Anda.
Jika Anda menyukai menjelajahi tempat baru dan menghadapi tantangan baru, berpindah-pindah pekerjaan ke lokasi baru menjadi pilihan karier yang patut dipertimbangkan.
Pemberi kerja bahkan ada yang menawarkan bantuan keuangan bagi karyawan baru yang pindah, sehingga berpindah pekerjaan membuat perpindahan menjadi lebih terjangkau.
Baca Juga: 10 Pekerjaan yang Paling Banyak Terkena PHK di Indonesia
4. Kemampuan Beradaptasi
Jika Anda sering berganti pekerjaan, Anda dapat membangun hubungan baru dengan tim baru setiap kali berganti dan belajar cara kerja yang sepenuhnya baru.
Di sini Anda dapat meningkatkan keterampilan komunikasi dan kemampuan beradaptasi, yang keduanya dianggap sebagai keterampilan lunak yang berharga, saat dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja baru.
Kemampuan Anda untuk belajar dengan cepat dan memenuhi kebutuhan berbagai tim membantu mengesankan pemberi kerja jika Anda menuliskannya dalam dokumen lamaran dan wawancara.
5. Lingkungan Kerja yang Lebih Baik
Salah satu alasan paling umum untuk berpindah-pindah pekerjaan adalah mencari lingkungan kerja yang lebih baik.
Karyawan yang berpindah-pindah pekerjaan dapat mencoba berbagai budaya perusahaan.
Kebanyakan orang mempertimbangkan faktor seperti tunjangan, gaya manajemen, dan suasana kantor saat mengevaluasi lingkungan kerja suatu perusahaan.
Mencoba berbagai pekerjaan dapat membantu Anda membuat keputusan yang terinformasi mengenai budaya perusahaan dan lingkungan kerja mana yang paling cocok untuk Anda.
Baca Juga: Perilaku Gen Z dalam Dunia Kerja yang Wajib Dipahami HRD
Apa Kekurangan dari Job Hopping?

Ada juga beberapa kekurangan yang berkiatan dengan berpindah-pindah pekerjaan, termasuk:
1. Kesulitan Mencari Pekerjaan
Kekurangan paling umum yang sering dikaitkan dengan berpindah-pindah pekerjaan adalah potensi kesulitan menemukan pekerjaan tetap setelah meninggalkan beberapa posisi.
Manajer perekrutan dan perekrut sering melihat riwayat pekerjaan pelamar dan membuat penilaian berdasarkan berapa lama kandidat menempati posisi sebelumnya.
Untuk meminimalkan pemberi kerja salah menilai latar belakang Anda, jelaskan alasan Anda meninggalkan pekerjaan sebelumnya dalam surat lamaran atau aplikasi pekerjaan.
Jelaskan mengapa latar belakang yang beragam membuat Anda menjadi kandidat yang menarik.
Misalnya, Anda dapat menjelaskan bahwa Anda memulai sebagai resepsionis dan dengan cepat berkembang dan pindah ke posisi manajer akun junior karena Anda ingin mendapatkan pengalaman tambahan.
Ketika Anda mendapatkan tawaran posisi manajer di perusahaan lain, Anda menerimanya karena Anda ingin belajar lebih banyak tentang industri tersebut dengan bekerja di organisasi yang lebih besar.
Anda dapat menjelaskan bagaimana setiap posisi mengajarkan Anda keterampilan berharga yang mempersiapkan Anda untuk peran yang Anda cari saat ini.
Baca Juga: 10 Tips Merekrut Gen Z dan Karakteristiknya, Wajib Paham!
2. Pengalaman yang Tidak Konsisten
Salah satu kelemahan dari sering berpindah pekerjaan adalah dapat membuat riwayat kerja Anda terlihat tidak konsisten, karena Anda memiliki beberapa jabatan dalam waktu singkat.
Pemberi kerja dapat merasa khawatir Anda tidak mampu memperoleh keterampilan yang substansial di setiap pekerjaan sebelum berpindah ke peran lain.
Anda dapat mengatasi hal ini dengan mengikuti pelatihan tambahan di posisi baru Anda untuk menunjukkan komitmen Anda dan memperdalam keterampilan Anda.
Misalnya, jika Anda meninggalkan pekerjaan akuntansi setelah enam bulan karena posisi desain grafis yang Anda inginkan terbuka, berkomitmenlah pada desain grafis dengan mengikuti sertifikasi dan mengambil kursus online di luar jam kerja.
Hal ini dapat menunjukkan kepada pemberi kerja bahwa Anda serius dalam karier Anda dan bekerja keras untuk membangun keterampilan yang diperlukan untuk maju.
3. Ketidakpuasan Kerja
Salah satu kelemahan potensial dari sering berganti pekerjaan adalah dapat menimbulkan ketidakpuasan kerja.
Jika Anda berganti pekerjaan setiap kali menghadapi masalah, Anda dapat melewatkan kesempatan untuk belajar menangani tantangan dengan baik.
Belajar bersabar dan puas dengan posisi saat ini dapat membantu Anda berkembang dalam karier dan membangun kepuasan kerja.
Memang dibutuhkan dua tahun atau lebih untuk sepenuhnya beradaptasi dengan posisi baru, jadi memberi diri waktu untuk beradaptasi sangat penting.
Anda juga dapat mengatasi tantangan ini dengan terlibat dalam lingkungan kerja baru Anda.
Menghadiri acara perusahaan dan memperkenalkan diri kepada orang-orang di luar tim Anda membantu Anda beradaptasi dengan lingkungan dan membangun koneksi.
Hal ini dapat menumbuhkan rasa memiliki dan membantu Anda menemukan kepuasan dalam peran Anda, memotivasi Anda untuk tetap berada di posisi tersebut lebih lama.
Baca Juga: Ramai Istilah Quiet Covering di Tempat Kerja, Apa Itu?
4. Kehilangan Manfaat
Berganti pekerjaan juga dapat membuat Anda kehilangan manfaat.
Biaya asuransi dan deductible dapat meningkat, dan Anda dapat kehilangan waktu liburan atau cuti berbayar tergantung pada kebijakan organisasi Anda.
Anda juga dapat kehilangan penghasilan pensiun, kontribusi perusahaan, atau kesempatan untuk mendapatkan manfaat yang sepenuhnya diakui.
Baca buku panduan perusahaan dengan cermat sebelum meninggalkan posisi dan buat rencana untuk mengganti asuransi Anda jika memungkinkan.
Anda dapat bernegosiasi dengan pemberi kerja berikutnya untuk mengganti kerugian tersebut.
Misalnya, jika Anda kehilangan waktu liburan yang sudah Anda peroleh dengan meninggalkan pekerjaan, Anda dapat meminta hari tambahan dalam kontrak Anda sebagai kompensasi.
5. Stres dan Ketidakpastian
Berganti pekerjaan juga dapat menyebabkan stres dan ketidakpastian dalam kehidupan pribadi Anda, karena berpindah antara tempat kerja memiliki tantangan tersendiri.
Berganti pekerjaan biasanya melibatkan negosiasi kontrak baru, bertemu orang baru, dan menyesuaikan diri dengan jadwal baru.
Hal ini mungkin memerlukan pindah tempat tinggal atau mengubah perjalanan kerja.
Memulai dari awal di lingkungan baru beberapa kali dalam waktu singkat dapat melelahkan, tetapi hal ini dapat sepadan jika posisi baru Anda menawarkan kesempatan untuk kesehatan mental dan fisik.
Sebelum Anda berpindah pekerjaan, luangkan waktu untuk mempertimbangkan bagaimana perubahan karier dapat memengaruhi kesehatan Anda atau stabilitas keluarga Anda.
Cobalah memilih tempat kerja yang menawarkan manfaat kesejahteraan seperti dukungan kesehatan mental, keanggotaan gym, atau tunjangan perjalanan untuk mendukung keseimbangan kerja-hidup Anda selama transisi karier.
Manfaat ini dapat membantu mempermudah transisi dan meminimalkan stres Anda saat menyesuaikan diri dengan perubahan.
Baca Juga: Quiet Firing: Pengertian, Dampak, dan Cara Mencegahnya
Pertimbangkan Hal Ini Sebelum Melakukan Job Hopping
Sebelum memutuskan untuk job hopping, ada 3 pertimbangan yang perlu untuk dilakukan yakni:
1. Bagaimana Penerapan Keterampilan Anda di Tempat Kerja
Salah satu hal terpenting saat mengevaluasi posisi Anda saat ini adalah apakah Anda dapat menggunakan keterampilan dan bakat Anda di tempat kerja saat ini.
Jika Anda merasa atasan Anda tidak memanfaatkan kemampuan Anda dengan baik, Anda perlu berbicara dengan atasan Anda tentang peluang untuk mencoba tugas dan tanggung jawab baru.
Jika keterampilan Anda masih tidak sesuai dengan pekerjaan Anda, Anda dapat mempertimbangkan berganti pekerjaan agar dapat merasa lebih puas bekerja di tempat lain.
Baca Juga: Karyawan Resign Kerja Mendadak, Apa yang Harus Dilakukan HR?
2. Peluang untuk Kemajuan
Pertimbangkan kesempatan promosi atau kemajuan yang tersedia di tempat kerja Anda saat ini.
Jika Anda ingin naik ke jabatan yang lebih senior dan tidak dapat melakukannya dengan kecepatan yang Anda inginkan, tidak ada salahnya mencari tanggung jawab baru di tempat lain.
3. Kepuasan Kerja
Kepuasan kerja menjadi bagian penting yang perlu dipertimbangkan sebelum memutuskan meninggalkan pekerjaan lama Anda.
Jika Anda merasa pekerjaan Anda tidak efektif dan Anda ingin mengejar tujuan yang bermakna bagi Anda, Anda dapat memilih untuk mengejar pekerjaan yang lebih memuaskan.
Ingatlah untuk mempertimbangkan dengan cermat nilai-nilai dan minat Anda sebelum mengejar peran baru untuk memastikan Anda memilih jalur yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
Baca Juga: Pygmalion Effect: Arti, Manfaat, dan Contohnya di Dunia Kerja
Bagaimana Menyiapkan Job Hopping secara Tepat?

Ketika manajer perekrutan melihat resume Anda, mereka dapat bertanya mengapa Anda sering berganti pekerjaan.
Penting untuk menunjukkan bahwa Anda telah memperoleh pengalaman dan pengetahuan dari posisi sebelumnya.
Jika Anda menjelaskan perpindahan pekerjaan Anda dengan cara yang tepat dan menjadikannya sebagai aset, Anda dapat menggunakan riwayat pekerjaan Anda untuk mendapatkan pekerjaan yang Anda inginkan.
Berikut 4 tips untuk mempresentasikan perpindahan pekerjaan secara positif kepada manajer perekrutan:
1. Perbaiki Surat Lamaran Anda
Bahas riwayat pekerjaan Anda dalam surat lamaran yang dilampirkan pada resume.
Jelaskan mengapa Anda meninggalkan pekerjaan dan gambarkan kepergian Anda sebagai langkah positif, seperti upaya untuk mengembangkan karier Anda.
2. Ubah Struktur Resume Anda
Banyak resume mencantumkan pekerjaan secara kronologis, tetapi ada opsi yang lebih baik jika Anda sering berganti pekerjaan.
Gunakan format yang menonjolkan keterampilan dan pencapaian daripada pengalaman kerja, sehingga Anda mungkin memilih format resume non-kronologis.
Baca Juga: Job Dissatisfaction: Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya
3. Siapkan Jawaban Wawancara
Pertimbangkan cara untuk mempresentasikan riwayat perpindahan pekerjaan Anda secara positif selama wawancara kerja dengan fokus pada keterampilan yang diperoleh dan kemampuan beradaptasi Anda.
Tekankan manfaat dari perubahan pekerjaan Anda, seperti kemampuan beradaptasi dengan cepat, dan jelaskan bagaimana Anda akan menerapkan hal tersebut pada peran yang Anda lamar saat ini.
4. Jujurlah
Dengan menyajikan riwayat Anda secara jujur, Anda menunjukkan dedikasi Anda untuk mengembangkan karier meskipun menghadapi tantangan di masa lalu.
Selain itu, mendiskusikan perubahan pekerjaan Anda dengan manajer perekrutan memungkinkan mereka untuk mengekspresikan kekhawatiran mereka dan memberi Anda kesempatan untuk merespons secara proaktif dengan fokus pada atribut lain Anda.
Baca Juga: Insubordinasi di Dunia Kerja: Arti, Contoh, Hingga Upaya Pencegahannya
Tips Sukses Job Hopping
Jika Anda ingin mengubah peran setelah kurang dari dua tahun di pekerjaan saat ini, ada beberapa teknik yang dapat Anda terapkan untuk meminimalkan risiko yang terlibat.
Berikut adalah 3 tips untuk berpindah pekerjaan dengan hati-hati yang dapat Anda lakukan:
1. Berpikir Strategis
Jika pemberi kerja dapat melihat riwayat kerja Anda dan memahami cerita karier Anda, mereka dapat memandang perubahan pekerjaan yang sering dengan lebih positif.
Penting untuk pindah ke peran yang mengembangkan keterampilan Anda dan membantu Anda tetap sejalan dengan jalur karier jangka panjang Anda.
Baca Juga: Nut Island Effect: Dampak dan Cara Mengatasinya
2. Usahakan untuk Meminimalkan Celah
Jika memungkinkan, tunggu hingga Anda mendapatkan posisi baru sebelum meninggalkan peran Anda.
Ini dilakukan untuk meminimalkan adanya celah pekerjaan yang signifikan di riwayat kerja Anda.
Manajer perekrutan dapat melihat ini sebagai tanda bahwa Anda adalah kandidat berharga dengan keterampilan yang diminati.
3. Hanya Pindah Pekerjaan Jika Diperlukan
Banyak manajer perekrutan memahami bahwa terkadang kepergian cepat dari suatu peran masuk akal, seperti saat terjadi pemutusan hubungan kerja atau lingkungan kerja yang tidak sehat.
Namun pola pindah pekerjaan yang berulang dapat memengaruhi prospek pekerjaan Anda.
Cobalah untuk memiliki masa kerja yang lebih lama di resume Anda juga, untuk menunjukkan bahwa Anda mampu berkomitmen pada pemberi kerja dalam jangka panjang.
Baca Juga: Manajemen Perubahan: Manfaat, Tantangan, Model, dan Strategi
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai artikel job hopping yang dapat menjadi referensi untuk Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat diketahui bahwa job hopping merupakan sebuah fenomena di mana banyak karyawan muda yang berganti pekerjaan di waktu yang relatif cepat.
Salah satu alasannya adalah mereka ingin mengejar kenaikan jenjang karier yang lebih baik di tempat yang baru.
Memiliki karyawan job hopping dapat menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan.
Namun perusahaan dapat mengatasi job hopping ini dengan memberikan kompensasi yang layak dan pastinya melalui pengelolaan karyawan dengan sebaik mungkin.
Anda dapat menggunakan software absensi dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan yanga da di perusahaan Anda.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Abundance Mindset: Manfaat dan Tandanya - 1 December 2025
- Job Hopping: Pengertian, Kelebihan, dan Kekurangannya - 1 December 2025
- Digital Twin: Pahami Manfaat dan Cara Kerjanya - 28 November 2025