Garden Leave: Keuntungan dan Kerugian, serta Tips Terbaiknya

garden leave banner

Saat memutuskan untuk melakukan PHK, garden leave dapat menjadi salah satu strategi yang perlu dipertimbangkan perusahaan untuk melindungi informasi rahasia, rahasia dagang, dan daftar klien dari karyawan yang diberhentikan.

Bagi karyawan, garden leave dapat memberikan manfaat dengan memberikan waktu untuk berisitirahat sebelum memulai pekerjaan baru.

Hal ini bisa sangat berharga bagi mereka yang telah lama bekerja dan memiliki tingkat stres yang tinggi.

Inilah yang membuat beberapa karyawan menghargai kebijakan gardening leave yang diberikan kepada merka, karena mereka tetap menerima gaji meskipun tidak bekerja.

Namun, sebenarnya apa yang disebut dengan garden leave? Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas hal tersebut, keuntungan dan kerugian, komponen penting, hingga tips terbaiknya.

Apa yang Dimaksud dengan Garden Leave?

garden leave 1

“Garden leave” adalah istilah yang berasal dari militer Inggris, yang awalnya digunakan untuk menggambarkan kondisi di mana seorang perwira diberikan cuti, namun tetap dibayar dan dilarang untuk bekerja di tempat lain.

Akibatnya, karena tidak bisa bekerja di tempat lain, mereka hanya bisa “berkebun” atau melakukan hal lain di rumah.

Saat ini, garden leave berarti seseorang dibayar meski tidak bekerja. Hal ini adalah langkah perlindungan yang diterapkan oleh perusahaan, terutama saat karyawan berhenti atau diberhentikan.

Garden leave biasanya diterapkan pada karyawan yang memiliki non-competition clause, yakni perjanjian yang melarang mereka bekerja di perusahaan pesaing atau memulai bisnis sendiri untuk jangka waktu tertentu setelah mereka keluar dari perusahaan.

Gardening leave juga dapat digunakan untuk melindungi perusahaan dari risiko karyawan membawa informasi rahasia, klien penting, atau rahasia dagang ke perusahaan pesaing.

Selain itu, konsep ini dapat diterapkan jika hubungan antara karyawan dan perusahaan berakhir dengan burk, di mana perusahaan khawatir karyawan akan melakukan hal-hal yang merusak atau mengganggu jika tetap bekerja selama masa pemberitahuan PHK.

Dengan demikian, selama periode ini, karyawan tetap menerima gaji dan tunjangan, namun mereka dilarang bekerja di tempat lain atau menghubungi klien dan kolega dari perusahaan lamanya.

Biasanya, gardening leave berlaku untuk karyawan tingkat tinggi yang memiliki akses ke informasi penting perusahaan.

Lamanya garden leave bergantung pada masa pemberitahuan yang diberikan oleh karyawan, yang bisa berlangsung selama beberapa minggu hingga beberapa bulan.

Jika karyawan kembali bekerja setelah masa garden leave, mereka biasanya akan melanjutkan posisi dan tanggung jawab mereka seperti biasa.

Namun, jika hubungan kerja berakhir selama masa gardening leave, karyawan tetap berhak menerima gaji dan tunjangan yang tersisa sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat.

Baca Juga: Job Level: Arti, Manfaat, Jenis, Langkah-Langkah, dan Contohnya

Apa Keuntungan dari Garden Leave?

garden leave 2

Dengan menerapkan garden leave, ada beberapa keuntungan yang dapat dirasakan oleh perusahaan maupun karyawan, di antaranya adalah:

Keuntungan bagi Perusahaan

1. Melindungi kepentingan bisnis

Mencegah karyawan yang keluar membocorkan informasi rahasia, seperti rahasia dagang atau daftar klien, kepada pesaing selama masa transisi, sehingga melindungi kepentingan bisnis perusahaan.

2. Kontrol terhadap karyawan yang keluar

Perusahaan masih memiliki kendali terhadap karyawan yang keluar selama masa garden leave karena mereka tetap digaji dan tunduk pada pembatasan tertentu.

3. Transisi yang lancar

Memberi waktu bagi perusahaan untuk mencari pengganti karyawan yang keluar, memastikan transisi yang lancar bagi klien dan rekan kerja.

4. Menghindari gangguan

Mencegah karyawan yang keluar mengganggu suasana kerja atau mengambil karyawan atau klien dari perusahaan.

Baca Juga: 12 Penyebab Layoff serta Dampak Positif dan Negatifnya

Keuntungan bagi Karyawan

1. Gaji tetap dibayar

Karyawan masih menerima gaji dan tunjangan selama masa garden leave, yang dapat memberikan keamanan finansial selama masa transisi.

2. Waktu mencari pekerjaan baru

Periode ini dapat digunakan untuk mencari pekerjaan baru tanpa tekanan pengangguran langsung, sehingga mereka bisa mempertimbangkan pilihan dengan lebih baik.

3. Work life balance

Masa garden leave bisa menjadi waktu istirahat dari pekerjaan, memberi kesempatan untuk fokus pada urusan pribadi, keluarga, atau hobi.

4. Memenuhi perjanjian pembatasan

Garden leave bisa menjadi alternatif dari perjanjian pembatasan yang ketat, memungkinkan karyawan untuk mematuhi aturan tanpa sepenuhnya membatasi mereka dari bekerja.

Baca Juga: Jaminan Kehilangan Pekerjaan: Syarat, Manfaat, dan Cara Klaim

Apa Saja Kerugian Garden Leave?

garden leave 3

Meskipun terlihat menguntungkan, namun sebenarnya garden leave memiliki sejumlah kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan, seperti:

Kerugian bagi Perusahaan

1. Biaya

Perusahaan harus terus membayar gaji karyawan selama masa garden leave meskipun mereka tidak bekerja.

2. Penurunan produktivitas

Produktivitas perusahaan menurun karena karyawan yang keluar tidak lagi berkontribusi pada operasional.

3. Penurunan moral karyawan

Penggunaan gardening leave bisa menurunkan semangat karyawan lain jika mereka merasa bahwa karyawan yang keluar diperlakukan tidak adil atau jika kebijakan perusahaan terlalu ketat.

4. Sulit menegakkan pembatasan

Perusahaan mungkin mengalami kesulitan menegakkan aturan seperti perjanjian non-kompetisi selama masa garden leave.

Baca Juga: Sisa Cuti Diuangkan: Aturan, Rumus, dan Contoh Menghitungnya

gajihub 2

Kerugian bagi Karyawan

1. Kesempatan jaringan berkurang

Garden leave dapat membatasi kesempatan karyawan untuk menjalin hubungan dengan rekan kerja dan profesional di industri, yang bisa berdampak pada peluang karier.

2. Ketidakpastian pekerjaan masa depan

Karyawan mungkin merasa tidak pasti tentang prospek pekerjaan mereka di masa depan, terutama jika belum jelas pekerjaan apa yang akan mereka ambil selanjutnya.

3. Isolasi

Karyawan mungkin merasa terisolasi dari tempat kerja selama gardening leave, yang bisa berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan mereka.

4. Pembatasan pekerjaan di masa depan

Karyawan mungkin dibatasi untuk bekerja di perusahaan pesaing atau berhubungan dengan klien dari perusahaan sebelumnya.

Baca Juga: Unpaid Leave dan Paid Leave: Perbedaan dan Contohnya

Kapan Perusahaan Harus Menggunakan Garden Leave?

garden leave 5

Gardening leave sebaiknya digunakan berdasarkan situasi spesifik karyawan dan kebutuhan perusahaan.

Kebijakan ini disarankan jika ada risiko bagi kepentingan bisnis selam masa transisi, terutama jika karyawan memiliki akses ke informasi sensitif seperti rahasia dagang atau daftar klien.

Garden leave juga cocok jika karyawan memiliki peran penting dalam perusahaan, sehingga memberikan waktu bagi perusahaan untuk menemukan pengganti dan memastikan transisi yang lancar.

Baca Juga: Maternity Leave: Aturannya di Indonesia, Prosedur, dan Manfaat

Kapan Perusahaan Tidak Perlu Menggunakan Garden Leave?

phk 6

Garden leave hanya sebaiknya digunakan jika memang diperlukan untuk melindungi kepentingan perusahaan dan manfaatnya lebih besar daripada biayanya.

Kebijakan ini mungkin tidak perlu jika karyawan yang keluar tidak memiliki akses ke informasi sensitif, tidak bekerja di perusahaan pesaing, atau tidak memegang peran penting.

Selain itu, jika risiko bagi bisnis rendah, dan biaya untuk tetap menggaji karyawan yang tidak produktif terlalu tinggi, gardening leave mungkin tidak layak digunakan.

Di beberapa negara atau di bawah perjanjian kerja tertentu, garden leave mungkin tidak diizinkan atau dibatasi oleh aturan tertentu.

Oleh karena itu, pastikan untuk memahami persyaratan hukum sebelum menerapkan kebijakan ini.

Di Indonesia sendiri, meskipun tidak secara eksplisit diatur dalam undang-undang, gardening leave telah diterapkan di beberapa perusahaan.

Kebijakan ini memungkinkan karyawan untuk tetap menerima gaji selama periode tertentu tanpa bekerja, sering kali sebagai bagian dari proses pemutusan hubungan kerja (PHK) atau saat karyawan telah menerima tawaran pekerjaan dari kompetitor.

Dalam konteks hukum di Indonesia, tidak ada peraturan khusus yang mengatur tentang gardening leave.

Namun, hak-hak karyawan yang terkena PHK, termasuk kompensasi pesangon, diatur oleh Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.

Pesangon ini ditentukan berdasarkan masa kerja karyawan, dengan ketentuan maksimal hingga sembilan kali gaji.

Baca Juga: Cara Hitung UPMK (Uang Penghargaan Masa Kerja)

Apa Saja Komponen Penting dari Garden Leave?

phk 7

Ada 3 komponen penting dari garden leave, yaitu:

1. Durasi

Lama waktu garden leave bergantung pada kebijakan perusahaan, posisi karyawan, dan alasan kepergian.

Durasi ini bisa berlangsung hanya beberapa minggu, berbulan-bulan, atau bahkan hingga satu tahun dalam kasus yang jarang terjadi.

2. Pembatasan

Selama garden leave, meskipun karyawan memiliki waktu istirahat, mereka tidak diperbolehkan masuk kantor atau mengakses sistem dan informasi perusahaan.

Hal ini dilakukan untuk memastikan transisi pekerjaan yang lancar kepada pengganti mereka dan melindungi informasi rahasia perusahaan.

3. Ketersediaan

Meski tidak bekerja penuh waktu, karyawan mungkin diminta untuk sesekali membantu, misalnya memberikan saran terkait proyek sebelumnya atau menjawab pertanyaan.

Baca Juga: Manajemen Cuti: Arti, Manfaat, dan Langkah Strategisnya

Apa Saja Tips Terbaik dalam Penerapan Garden Leave?

garden leave 8

Ketika menyusun kebijakan garden leave, pastikan kebijakan tersebut adil, transparan, dan mematuhi semua undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku.

Selain itu, berikut beberapa tips yang perlu Anda lakukan:

1. Hindari diskriminasi

Pastikan kebijakan garden leave tidak mendiskriminasi karyawan berdasarkan usia, ras, jenis kelamin, atau disabilitas.

Kriteria penerapan garden leave harus didasarkan pada kepentingan bisnis yang sah, bukan karakteristik pribadi.

2. Jelaskan ketentuan garden leave

Kebijakan ini harus diatur dalam kontrak kerja karyawan yang mungkin dikenai cuti tersebut. Jelaskan durasi, kondisi, hak karyawan selama garden leave, dan informasi relevan lainnya.

3. Patuhi undang-undang ketenagakerjaan

Pastikan kebijakan gardening leave sesuai dengan semua undang-undang ketenagakerjaan yang berlaku, termasuk undang-undang mengenai upah, jam kerja, anti-diskriminasi, dan privasi.

Baca Juga: UU Ketenagakerjaan Terbaru, Ketahui Poin-Poin Pentingnya

4. Berikan dukungan kepada karyawan

Selama masa gardening leave, berikan dukungan seperti konseling karier atau bantuan pencarian kerja.

Upaya ini dapat membantu menjaga hubungan baik dengan karyawan dan memastikan transisi yang lancar.

5. Bersikap transparan

Jelaskan kepada karyawan alasan garden leave, durasi, kondisi, dan hak mereka selama masa cuti tersebut.

Transparansi ini penting untuk menjaga hubungan yang positif dan mengurangi risiko masalah hukum.

6. Jaga kerahasiaan

Rahasiakan alasan gardening leave dan informasi sensitif lainnya terkait kepergian karyawan untuk melindungi kepentingan bisnis perusahaan dan reputasi karyawan.

7. Pantau kepatuhan

Pastikan kebijakan gardening leave diterapkan secara konsisten dan adil untuk menghindari masalah hukum dan menjaga kepercayaan karyawan.

Baca Juga: Hak Karyawan Resign Ini Harus Dipenuhi Perusahaan, Apa Saja?

Bagaimana Cara Menghadapi Garden Leave bagi Karyawan?

garden leave 4

Apabila Anda adalah seorang karyawan yang hendak melaksanakan periode gardening leave, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

1. Tinjau Kontrak Anda dengan Seksama

Untuk menghindari perselisihan selama periode garderning levae, bacalah klausul kontrak terkait dengan teliti.

Cek juga seluruh kontrak kerja Anda, karena bisa jadi ada informasi penting mengenai periode ini.

Jika perlu, diskusikan dengan manajer atau tim HR untuk memahami apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan selama masa ini.

2. Cari Pekerjaan Baru

Selama gardening leave, Anda memiliki lebih banyak waktu untuk memikirkan langkah karier berikutnya dan mencari pekerjaan baru.

Jika Anda mengikuti wawancara, pastikan untuk tidak membocorkan informasi sensitif atau rahasia dari perusahaan Anda saat ini.

Saat Anda melangkah ke tahap rekrutmen berikutnya, beri tahu manajer perekrutan tentang durasi garden leave Anda agar mereka bisa menyesuaikan jadwal onboarding.

3. Tingkatkan Kualifikasi Anda

Gunakan waktu luang selama garden leave untuk meningkatkan keterampilan Anda. Misalnya, Anda bisa mempelajari bahasa pemrograman baru atau software yang dapat membantu menarik perhatian calon pemberi kerja.

Anda juga bisa mengasah soft skill seperti manajemen waktu atau organisasi, serta menghadiri acara industri untuk memperluas jaringan profesional Anda.

4. Redefinisikan Tujuan Anda

Manfaatkan waktu ini untuk mengevaluasi dan menetapkan kembali tujuan Anda.

Periode ini bisa menjadi kesempatan untuk mempersiapkan diri memulai bisnis sendiri, mengubah karier, atau bahkan pindah ke kota lain.

Dengan waktu yang lebih luang dan tetap menerima gaji, Anda bisa fokus pada rencana jangka panjang Anda.

5. Kembangkan Portofolio Anda

Apabil Anda bekerja di bidang kreatif atau berencana menjadi pekerja mandiri, garden leave adalah waktu yang tepat untuk memperbarui atau menyusun portofolio Anda.

Portofolio ini penting untuk menunjukkan karya dan keterampilan Anda kepada calon klien atau pemberi kerja.

6. Bersantai dan Hargai Diri Sendiri

Jika Anda bekerja di bidang yang sangat kompetitif dan menantang, gardening leave bisa menjadi waktu yang tepat untuk beristirahat.

Anda dapat mengisi waktu dengan berlibur, mengejar hobi, atau sekadar memberikan penghargaan kepada diri sendiri atas usaha yang telah Anda lakukan selama ini.

Beristirahat sejenak bisa menjadi cara yang baik untuk mempersiapkan diri kembali ke rutinitas kerja yang sibuk setelah periode gardening leave berakhir.

Baca Juga: Strategi Manajemen Staf: Arti, Manfaat, dan Cara Mengembangkan

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa garden leave merupakan kebijakan yang dilakukan untuk melindungi kepentingan bisnis selama masa transisi setelah karyawan meninggalkan perusahaan.

Selama periode ini, karyawan tetap menerima gaji dan tunjangan meskipun tidak aktif bekerja, memberi mereka waktu untuk beristirahat atau mencari pekerjaan baru.

Sementara itu, perusahaan dapat menjaga kerahasiaan informasi penting dan memastikan transisi yang lancar tanpa risiko gangguan dari karyawan yang keluar.

Meskipun terdapat banyak manfaat, baik bagi perusahaan maupun karyawan, garden leave juga memiliki beberapa kekurangan.

Bagi perusahaan, biaya tambahan dan potensi penurunan produktivitas bisa menjadi tantangan, sedangkan bagi karyawan, kesempatan untuk menjalin jaringan dan kemungkinan merasa terisolasi selama masa cuti adalah beberapa aspek yang perlu diperhatikan.

Oleh karena itu, Anda perlu memeprtimbangkan untung ruginya sebelum menerapkan kebijakan ini.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, pada periode gardening leave, karyawan tetap mendapatkan gaji.

Nah, untuk mempermudah hal tersebut, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dan HR dari Gajihub.

Melalui fitur payroll yang dimilikinya, Anda dapat menghitung seluruh komponen gaji karyawan secara akurat dan otomatis, yang turut mengurangi pekerjaan manual.

Dengan demikian, meskipun perusahaan melakukan pengurangan tenaga kerja, urusan administrasi karyawan, seperti absensi, pengajuan cuti dan izin, hingga pengelolaan BPJS tetap berjalan lancar.

Tertarik mencoba Gajihub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *