Coping Mechanism: Pengertian, Jenis, dan Tipsnya

coping mechanism

Dalam menghadapi tekanan yang ada di tempat kerja, ada berbagai metode yang dapat Anda gunakan, salah satunya adalah coping mechanism.

Coping mechanism merupakan metode yang digunakan untuk mengatur emosi ketika seseorang berada di situasi yang sulit. Dengan menggunakan metode ini, stres atau tekanan yang dialami dapat diatasi dengan cara mengatur emosi yang dirasakan.

Oleh karenanya penting bagi Anda untuk memiliki coping mechanism ini agar Anda dapat mengatur emosi Anda dengan baik ketika bekerja.

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai coping mechanism mulai dari pengertian hingga tips menemukannya. Anda bisa membaca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:

Apa yang Dimaksud dengan Coping Mechanism?

coping mechanism

Coping mechanism adalah teknik atau metode yang digunakan individu untuk mengelola stres, kecemasan, atau emosi negatif yang dirasakan. Mekanisme koping yang berbeda, seperti pemecahan masalah, olahraga, teknik relaksasi, perawatan diri, dan dukungan sosial, dapat menjadi sehat dan konstruktif.

Dengan adanya coping mechanism ini seseorang dapat terbantu mengatasi permasalahan kesehatan emosional. Misalnya ketika menghadapi situasi yang sulit hingga membuat stres.

Coping mechanism dapat digunakan untuk menghadapi beberapa situasi seperti kehilangan pekerjaan, lamaran kerja yang ditolak, hingga permasalahan di tempat kerja. Selain itu, mekanisme ini juga dapat untuk mengatasi permasalahan lainnya seperti penyalahgunaan zat, penghindaran, dan melukai diri sendiri.

Sayangnya, mengembangkan mekanisme koping yang maladaptif dapat memperburuk kondisi kesehatan mental dan memperburuk gejala.

Oleh karena itu, mengembangkan praktik manajemen stres yang positif sangat penting untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Baca Juga: Pentingnya Mengetahui Tingkat Emosional Karyawan untuk HR

Apa Perbedaan Coping Mechanism Adaptif dan Maladatif?

coping mechanism

Ada dua jenis mekanisme koping, yakni adaptif (sehat) dan maladaptif (tidak sehat). Mengatasi stres dapat menjadi tantangan karena kekhawatiran dan kewalahan dapat mengaburkan penilaian dan rasionalitas.

Dalam kasus ini, mengadopsi pola koping maladaptif bisa lebih mudah daripada menghadapi masalah secara langsung. Namun, menggunakan strategi adaptif adalah jalan terbaik.

Mekanisme Koping Adaptif

Mekanisme koping adaptif adalah alat manajemen stres yang positif, suportif, dan meningkatkan kualitas hidup. Tindakan-tindakan ini membawa kegembiraan dan kenyamanan dalam hidup Anda sekaligus mengurangi emosi yang membuat stres, membuat Anda merasa lebih seimbang dan nyaman.

Mereka yang memiliki mekanisme penanggulangan yang adaptif cenderung memiliki pandangan yang positif, dan menghadapi tantangan secara langsung akan membangun rasa percaya diri dan harga diri.

Alih-alih menghindari masalah, mereka mengakui masalah yang ada dan melangkah maju dengan solusi yang ada dalam pikiran.

Individu-individu ini dapat mengalami pertumbuhan yang berhubungan dengan stres, yang berarti pemicu stres mereka membantu meningkatkan regulasi emosi dan mengurangi pembicaraan diri yang negatif.

Contoh mekanisme penanggulangan adaptif antara lain:

  • Berlatih yoga
  • Mencari dukungan
  • Menggunakan teknik relaksasi
  • Pemecahan masalah
  • Menggunakan humor
  • Aktivitas fisik
  • Menjadi kreatif

Mekanisme Penanganan Maladaptif

Mekanisme koping maladaptif berbahaya dan dapat memperburuk stres dan emosi yang sulit. Teknik-teknik ini kontraproduktif karena, meskipun terlihat membantu, individu sering kali mengalami lebih banyak masalah daripada manfaatnya.

Individu dengan riwayat kecemasan, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya mungkin condong ke arah gaya koping ini karena gejala-gejala tersebut dapat mengaburkan pemikiran, perasaan, dan pengambilan keputusan.

Mereka mungkin tidak memiliki keterampilan pengaturan diri secara emosional yang penting untuk mengatasi masalah secara sehat dan memahami bagaimana mengelola masalah dalam hidup.

Contoh mekanisme koping yang maladaptif meliputi:

  • Penggunaan narkoba
  • Perjudian
  • Impulsif
  • Melukai diri sendiri
  • Mati rasa emosional
  • Menarik diri dari orang lain
  • Merasionalisasi perilaku buruk
  • Melarikan diri atau mengalihkan perhatian dari masalah
  • Memanjakan diri secara berlebihan (misalnya, makan berlebihan, belanja berlebihan, dll.)

Baca Juga: Openness to Experience: Arti, Komponen, dan Cara Meningkatkan

Apa Saja Jenis-jenis Coping Mechanism?

coping mechanism

Coping mechanism adalah strategi dan perilaku yang digunakan individu untuk mengelola dan beradaptasi dengan stres, kesulitan, atau situasi yang menantang. Individu sering kali menggunakan kombinasi strategi berdasarkan sifat stresor, kepribadian, dan sumber daya yang tersedia.

Menemukan mekanisme koping yang efektif dapat membantu individu mengurangi stres, meningkatkan ketahanan, dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan. Berikut beberapa jenis coping mechanism untuk Anda ketahui:

1. Emotion-Based Coping

Strategi coping berbasis emosi mengurangi emosi reaktif terhadap stresor, bukan stresor itu sendiri. Keterampilan ini membantu individu mengelola perasaan dan respons mereka sebelum mengatasi masalah.

Coping berbasis emosi menawarkan ruang untuk memproses emosi mereka, sering kali melalui teknik seperti terapi bicara, terapi naratif, atau terapi seni.

Contoh strategi penanganan yang berfokus pada emosi meliputi:

  • Membuat jurnal: Menuliskan pikiran, perasaan, dan emosi dapat membantu seseorang mengatasi stres tanpa menghakimi. Mereka dapat menuangkan emosi mereka ke dalam halaman kosong dan melepaskan rasa takut, cemas, atau depresi. Penjurnalan memungkinkan individu untuk mencatat reaksi mereka, merefleksikan, dan menemukan peluang untuk pertumbuhan emosional.
  • Yoga: Yoga memungkinkan individu untuk mengekspresikan emosi melalui tubuh mereka dan menemukan keseimbangan. Memproses emosi menjadi lebih mudah ketika individu fokus untuk menjaga keseimbangan emosi.
  • Meditasi: Meditasi melibatkan pemusatan perhatian dan mencapai kondisi relaksasi yang mendalam, sering kali melalui teknik-teknik seperti citra yang dipandu atau pengulangan mantra.
  • Pernapasan dalam: Latihan pernapasan adalah mekanisme penanggulangan yang sederhana namun efektif yang melibatkan pengambilan napas dalam-dalam secara perlahan untuk mengaktifkan respons relaksasi, mengurangi stres, dan meningkatkan rasa tenang.
  • Kesadaran: Mindfulness berarti menumbuhkan kesadaran diri dan hadir sepenuhnya pada saat ini tanpa penilaian. Keterampilan ini dapat membantu individu mengurangi stres dan meningkatkan kesejahteraan secara keseluruhan.

Baca Juga: Big Five Test dalam Rekrutmen, Bagaimana Caranya?

2. Problem-Based Coping

Strategi penanganan berbasis masalah melibatkan secara langsung menghadapi, mengatasi, dan mengurangi masalah. Individu dapat merasa diberdayakan oleh alat-alat ini karena mereka mengambil masalah dan menerapkan solusi.

Mereka mendapatkan rasa kontrol, produktivitas, dan kepercayaan diri. Contoh mekanisme penanganan yang berfokus pada masalah meliputi:

  • Meneliti topik: Meneliti dan mengumpulkan data dapat menjadi hal yang mendidik dan memberdayakan. Dengan melakukan hal tersebut, Anda akan memiliki struktur dan garis waktu untuk diikuti ketika menangani masalah.
  • Membuat daftar tugas: Membuat daftar tugas dapat menempatkan blok fondasi tambahan yang dibutuhkan seseorang untuk menyelesaikan masalah mereka. Item-item dalam daftar tugas umumnya jelas, menyisakan sedikit ruang untuk area abu-abu dan gangguan.
  • Meminta dukungan: Mencari dukungan dari orang yang dipercaya, teman, keluarga, atau profesional menawarkan kesempatan untuk berbagi perjuangan Anda dan mendapatkan bimbingan, kenyamanan, atau nasihat selama masa-masa sulit.
  • Mengubah situasi: Secara aktif mengubah keadaan Anda adalah pendekatan lain yang berfokus pada masalah untuk menghilangkan stres atau kesulitan. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat rencana untuk pergi, menetapkan batasan, atau menerapkan strategi untuk mengatasi akar masalahnya.
  • Menentukan prioritas: Memprioritaskan berarti mengatur tugas atau tanggung jawab sesuai dengan tingkat kepentingannya. Pendekatan ini membantu Anda mengelola waktu dan sumber daya secara efektif, mengurangi rasa kewalahan dan meningkatkan rasa kendali.

Baca Juga: Corporate Stockholm Syndrom: Bagimana Cara Menanganinya?

3. Social Coping

Penanganan sosial melibatkan pencarian bantuan dan dukungan dari orang lain untuk mengatasi stres dan kesulitan. Mekanisme koping ini dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti berbicara dengan teman atau anggota keluarga tepercaya, berpartisipasi dalam kelompok pendukung, atau mencari bantuan profesional.

Koping sosial dapat memberikan panduan emosional dan instrumental, rasa memiliki, dan kesempatan untuk belajar dan berkembang. Individu juga dapat memperluas perspektif mereka dan mendapatkan wawasan baru tentang pengalaman mereka, yang mengarah pada peningkatan ketahanan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

4. Avoidance Coping

Avoidance coping adalah mekanisme perilaku yang bertujuan untuk menghindari atau menekan sumber stres daripada mengatasinya. Penanganan penghindaran dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, termasuk penyangkalan, penyalahgunaan zat, penundaan, atau pengalihan.

Penanganan penghindaran dapat memberikan kelegaan sementara tetapi memperburuk stres, yang mengarah pada hasil kesehatan fisik dan mental yang buruk. Individu yang mengandalkan coping menghindar dapat mengalami kecemasan kronis, rasa bersalah, atau harga diri yang rendah.

Baca Juga: Toxic Workplace: Pengertian, Tanda, dan Cara Menghadapinya

Mengapa Coping Mechanism Dipilih?

mekanisme koping

Coping mechanism berfungsi sebagai cara untuk mengelola emosi, mengurangi kecemasan, dan menavigasi situasi sulit dengan memberikan rasa kontrol, kenyamanan, dan kelegaan. Mekanisme ini membantu individu mengatur emosi, menjaga kesehatan psikologis, dan merespons stres secara efektif.

Selain itu, mekanisme koping yang sehat dapat meningkatkan ketahanan, meningkatkan keterampilan pemecahan masalah, dan menumbuhkan kesejahteraan emosional. Mekanisme ini memungkinkan individu untuk mengembangkan cara-cara positif dalam memproses emosi, mengurangi risiko terlibat dalam perilaku berbahaya atau mengalami konsekuensi negatif jangka panjang.

Di tempat kerja, kemampuan ini sangatlah penting mengingat Anda bisa mengalami berbagai situasi di tempat kerja. Tekanan di tempat kerja baik dari atasan, rekan kerja, hingga klien bisa menyebabkan Anda mengalami stres.

Dengan adanya coping mechanism ini Anda setidaknya dapat mengatasi tekanan yang dialami dan bekerja dengan baik.

Baca Juga: Pelecehan Verbal di Kantor: Bentuk, dan Cara Mencegahnya

Bagaimana Tips Menemukan Coping Mechanism?

coping mechanism

Menemukan keterampilan mengatasi masalah terlihat berbeda untuk setiap orang, tetapi banyak orang dapat memperoleh manfaat dari mencari dukungan, mempraktikkan teknik manajemen stres, dan mengembangkan kebiasaan perawatan diri.

Terapi atau konseling juga dapat membantu individu mendapatkan wawasan tentang keterampilan koping maladaptif yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan mental. Di tempat kerja, coping mechanisme dapat dilakukan oleh karyawan dan didukung oleh perusahaan.

Sebagai karyawan, Anda pastinya yang paling bertanggung jawab untuk keadaan emosional Anda, jadi peran Anda dalam mengatasi tekanan di tempat kerja adalah yang terpenting. Di bawah ini adalah beberapa tips yang bisa dilakukan untuk menemukan coping mechanism:

1. Berlatih secara Rutin

Ingatlah, setiap orang pasti pernah mengalami masa-masa sulit. Mempraktikkan mekanisme koping yang sehat sama pentingnya dengan mempraktikkan keterampilan lainnya.

Mempelajari teknik baru membutuhkan waktu, dan menerapkannya pada situasi yang penuh tekanan membutuhkan usaha.

Tempatkan diri Anda dalam situasi yang berbeda, bereksperimenlah dengan mekanisme penanganan, dan kembangkan kepercayaan diri dalam keterampilan Anda. Setiap rintangan adalah kesempatan untuk berkembang.

Memandang peluang ini sebagai jalan menuju kesuksesan dapat membantu Anda mempertahankan pandangan dan harapan yang positif.

2. Diskusikan

Mendiskusikan mekanisme koping yang bermanfaat dengan orang dipercaya adalah cara lain untuk berbagi dan mempelajari keterampilan.

Anda bisa memilih seseorang yang Anda percaya untuk mengatasi permasalahan Anda. Jika permasalahan Anda dengan atasan, Anda bisa berdiskusi dengan rekan terkait bagaimana cara menghadapi atasan Anda.

Jika dengan rekan kerja, Anda bisa berdiskusi dengan teman Anda agar tetap berhubungan baik dengan rekan kerja. Jika berkaitan dengan customer, Anda bisa berdiskusi dengan atasan atau rekan kerja.

Setiap orang mengatasi stres dengan cara yang berbeda, jadi mendengar bagaimana orang lain menangani situasi sulit dapat membantu Anda menemukan alat yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

3. Temukan yang Paling Cocok

Untuk menemukan coping mechanism yang paling cocok, Anda harus mencobanya satu per satu. Cobalah mekanisme koping baru, bahkan setelah menemukan satu mekanisme yang cocok untuk Anda.

Keindahan dari mekanisme koping adaptif adalah mekanisme tersebut mendorong Anda keluar dari zona nyaman. Setiap orang mengalami kegagalan dan pertumbuhan sepanjang hidup, yang berarti beberapa mekanisme penanganan lebih efektif daripada yang lain dalam skenario tertentu.

4. Jadikan Coping Mechanism yang Sehat sebagai Prioritas

Memprioritaskan penanganan yang sehat sangat penting untuk menjaga kesehatan mental dan mengelola stres secara efektif.

Namun, mekanisme koping yang sehat bukanlah solusi yang bisa diterapkan untuk semua orang dan mungkin membutuhkan eksplorasi dan penyesuaian untuk menemukan apa yang terbaik bagi setiap individu.

Berlatih dan mengintegrasikan keterampilan mengatasi stres yang sehat ke dalam kehidupan sehari-hari membutuhkan waktu, tetapi manfaatnya sepadan dengan usaha yang dilakukan.

Baca Juga: OCEAN Personality: Arti, Sifat, Faktor, hingga Manfaatnya

5. Mencari Dukungan Profesional

Mencari dukungan profesional adalah aspek penting dalam mengembangkan mekanisme koping yang sehat.

Para profesional kesehatan mental dapat memberikan panduan, wawasan, dan strategi berbasis bukti untuk membantu individu menghadapi stres dan tantangan. Mereka dapat membantu dalam memahami masalah yang mendasari dan menawarkan dukungan selama proses penanganan.

6. Bereksperimen dengan Teknik yang Berbeda

Setiap orang dapat merespons secara berbeda terhadap berbagai strategi coping. Dengan mencoba teknik yang berbeda, individu dapat mempelajari apa yang sesuai dengan mereka, apakah berlatih kesadaran, terlibat dalam aktivitas fisik, atau menulis dalam jurnal.

Bersikap terbuka terhadap eksperimen akan mendorong pertumbuhan pribadi.

7. Catat Setiap Peningkatan

Mencatat setiap peningkatan dapat menjadi cara yang berguna untuk melacak kemajuan dan mengidentifikasi keefektifan mekanisme penanganan yang berbeda.

Individu juga dapat merefleksikan mekanisme koping apa yang paling sesuai dengan situasi tertentu. Mendokumentasikan peningkatan secara teratur dapat berfungsi sebagai penguatan positif, mendorong mereka untuk terus menggunakan mekanisme penanganan yang sehat dan menyempurnakan repertoar keterampilan penanganan mereka.

8. Identifikasi Pemicu & Pemicu Stres Anda

Memahami situasi, peristiwa, atau pikiran tertentu yang memicu stres dapat membantu individu mengantisipasi dan mempersiapkan diri untuk menghadapinya.

Menentukan pemicu stres ini memungkinkan individu untuk mengembangkan strategi penanganan yang ditargetkan yang secara langsung mengatasi akar penyebab masalah mereka.

Kesadaran diri ini memberdayakan individu untuk menjadi lebih proaktif dalam mengelola stres mereka dan mengurangi kemungkinan untuk kembali ke mekanisme koping yang tidak sehat.

gajihub 3

Baca Juga: Highly Sensitive Person adalah Aset Perusahaan, Mengapa?

Kesimpulan

Itulah penjelasan lengkap mengenai coping mechanism untuk Anda. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa coping mechanism merupakan metode yang akan membantu Anda mengatasi tekanan dengan cara mengolah emosi yang dirasakan.

Di tempat kerja, coping mechanism tidak hanya dilakukan oleh karyawan yang bersangkutan tetapi perusahaan juga harus mendukungnya. Bagaimana pun tempat kerja adalah lingkungan yang sering menyebabkan seseorang stres, baik itu dari atasan, rekan kerja, hingga dari customer atau klien.

Salah satu cara yang bisa dilakukan perusahaan adalah dengan mengenal karyawan di perusahaan Anda dan setiap kebutuhan mereka. Anda bisa lebih mengenal karyawan Anda dengan melakukan pengelolaan karyawan yang baik dan tepat.

Gunakan software payroll dan aplikasi HRIS dari GajiHub untuk memudahkan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda. GajiHub merupakan software payroll dan aplikasi HRIS yang akan memudahkan pengelolaan karyawan.

Dengan penggunaan GajiHub, Anda akan lebih mudah mengenal karyawan Anda, misalnya dengan memantau presensi karyawan dengan baik. Karyawan yang memiliki permasalahan di tempat kerja bisa dilihat dari presensinya.

Selain itu Anda juga mendiskusikannya atau berbicara face to face dengan karyawan untuk mendukung coping mechanism.

Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.

Desi Murniati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *