Perbedaan Coaching dan Mentoring serta Manfaat Keduanya

coaching dan mentoring banner

Coaching dan mentoring merupakan upaya untuk membantu orang lain bertumbuh, berkembang, dan mencapai potensi mereka.

Keduanya memberikan kesempatan bagi individu untuk bertanggung jawab atas pengembangan pribadi dan karier mereka.

Di dalam perusahaan, coaching dan mentoring termasuk bagian yang sama-sama penting dari pengembangan SDM.

Meskipun keduanya kerap digabungkan, namun coaching dan mentoring tetap memiliki beberapa perbedaan tertentu.

Pada artikel kali ini, Gajihub akan membahas beberapa perbedaan tersebut, komponen penting dari coaching dan mentoring, hingga cara menerapkannya.

Apa yang Dimaksud dengan Coaching dan Mentoring?

coaching dan mentoring 1

Untuk memahami perbedaan antara keduanya, Anda perlu mengetahui terlebih dahulu arti dari coach dan mentor. 

Pengertian Coaching

Coaching atau pelatihan adalah upaya untuk mendukung Anda dalam area pengembangan pribadi (personal development) atau karier tertentu.

Seseorang yang bertugas dalam pelatihan ini disebut dengan coach. Mereka membantu dan memprioritaskan area perbaikan, membagi tujuan akhir menjadi tujuan-tujuan kecil, dan bekerja sama dengan Anda untuk mengembangkan mind map.

Coach dapat membantu Anda memahami diri sendiri dengan lebih baik, meningkatkan pola pikir, dan membekali Anda dengan keterampilan untuk menghadapi tantangan di masa depan.

Coaching karyawan atau pelatihan karyawan ebih berfokus pada hasil yang spesifik dan lebih terstruktur dibandingkan dengan pengembangan pribadi secara umum.

Sifat struktur tersebut membuat coaching cocok digunakan untuk pengembangan kepemimpinan perusahaan, karena Anda dapat menargetkan area spesifik terkait kepemimpinan.

Baca Juga: Pengertian Upskilling, Manfaat, Teknik, dan Cara Mengembangkan

Pengertian Mentoring

Mentoring adalah upaya membimbing, memberikan nasihat, dan mendukung Anda untuk mencapai potensi terbaik dalam karier Anda.

Mentor biasanya akan meluangkan waktu untuk memahami Anda dan tantangan yang dihadapi, kemudian memberikan nasihat berdasarkan pemahaman mereka dan pengalaman pribadi dengan tujuan membantu Anda mencapai tujuan.

Melalui mentoring, Anda dapat meningkatkan kepercayaan diri, mengembangkan skill komunikasi dan kepemimpinan, serta mendapatkan wawasan baru.

Selain itu, Anda akan merasa lebih termotivasi dan terinspirasi untuk berkembang dalam kehidupan profesional.

Mentoring juga membantu mengidentifikasi dan mengembangkan calon pemimpin, manajer, dan karyawan berbakat.

Baca Juga: Pengembangan Soft Skill di Tempat Kerja: Cara dan Manfaatnya

Apa Saja Perbedaan antara Coaching dan Mentoring?

coaching dan mentoring 2

Selain dilihat dari pengertiannya, berikut sejumlah perbedaan inti dari coaching dan mentoring:

1. Jangka Waktu

Coaching biasanya bersifat jangka pendek dan lebih terstruktur. Fokusnya adalah pada tujuan spesifik atau pengembangan keterampilan tertentu.

Setelah tujuan atau keterampilan tersebut tercapai, kegiatan coaching pun juga ikut berakhir. Inilah yang membuat coaching sering digunakan untuk mencapai hasil yang cepat dan terukur.

Sementara mentoring cenderung bersifat jangka panjang dan lebih informal. Hubungan mentoring bisa bertahan lama, bahkan seumur hidup jika berkembang menjadi persahabatan.

Karena sifatnya yang personal, mentoring sering berlanjut setelah tujuan awal tercepai/

2. Sifat

Coaching biasanya merupakan layanan berbayar dengan struktur formal. Artinya, pelatih profesional mengenakan biaya untuk watu dan keahlian mereka.

Hubungan coaching juga didasarkan pada kontrak dengan tujuan dan hasil yang telah ditentukan sejak awal.

Sementara mentoring bersifat sukarela dan tidak melibatkan pembayaran. Mentor akan memberikan bimbingan kepada mentee, yangd didorong keinginan untuk membantu mereka.

Dalam mentoring, mentor dan mentee berkomitmen pada pengembangan pribadi mentee, dan proses ini juga memberikan kepuasan bagi mentor.

3. Panduan

Coaching lebih fokus pada pelatihan dan pengembangan keterampilan yang spesifik.

Dalam pelaksanaannya, pelatih akan membantu karyawan meningkatkan kesadaran diri, mengidentifikasi area perbaikan, dan mengatasi berbagai hambatan yang dirasakan.

Selain itu, pelatih juga memberikan teknik dan alat yang dapat digunakan klien untuk mencapai tujuan mereka.

Di sisi lain, mentoring melibatkan kegiatan mendengarkan, belajar, dan memberikan nasihat berdasarkan pengalaman pribadi mereka.

Mentor membantu mentee mengarahkan karier mereka dengan berbagai cerita dan pelajaran dari perjalanan karier mereka sendiri.

Pendekatan ini bersifat lebih halus dan berfokus pada hubungan, yang membantu mentee lebih memahami lingkungan kerja mereka.

Baca Juga: Career Mentoring, Manfaat, Contoh, dan Cara Memilih Mentor

gajihub 1

4. Peran Coach vs. Mentor

Dalam coaching, pelatih lebih banyak mengarahkan sesi. Mereka akan menetapkan agenda berdasarkan tujuan dan kebutuhan Anda sebagai kliennya.

Hal ini memungkinkan pelatih untuk memantau perkembangan dan menyesuaikan pendekatan sesuai dengan kebutuhan Anda.

Sementara dalam mentoring, mentee bertanggung jawab untuk mengarahkan sesi dan mengelola hubungan.

Oleh karena itu, mentee harus proaktif dalam pengembangan diri mereka, menetapkan tujuan, dan menggunakan mentor untuk mencapai tujuan tersebut.

Mentoring bersifat fleksibel dan tidak terlalu terstruktur.

5. Pengalaman Pribadi vs. Keahlian Spesifik

Dalam coaching, pelatih tidak wajib membahas pengalaman pribadi mereka dan mungkin tidak memiliki pengalaman di industri atau peran Anda saat ini.

Namun, mereka memiliki keahlian di bidang tertentu seperti kepemimpinan, manajemen, atau pengembangan tim.

Mereka menggunakan keahlian tersebut dan teknik khusus untuk membantu Anda dalam mencapai tujuan karier.

Di sisi lain, para mentor sering menggunakan pengalaman pribadi mereka untuk memberikan nasihat.

Mereka membagikan kisah sukses dan tantangan yang pernah mereka hadapi serta memberikan wawasan praktis yang berguna bagi Anda sebagai mentee. 

Hubungan ini memungkinkan mentee belajar dari pengalaman langsung mentor Anda.

Meskipun mentoring dan coaching memiliki tujuan yang sama dalam membantu pengembangan individu, keduanya memiliki pendekatan dan fokus yang berbeda.

Kedua metode ini dapat saling melengkapi dalam pengembangan kepemimpinan dan karier di perusahaan.

Mentoring dapat memberikan dukungan berkelanjutan, sementara coaching menyediakan hasil yang cepat dan terukur.

Baca Juga: Peer Mentoring: Arti, Manfaat, Langkah, dan Contohnya

Bagaimana Contoh Coaching dan Mentoring?

coaching dan mentoring 3

Berdasarkan penjelasan sebelumnya, dapat dipahami bahwa coaching bersifat lebih formal dan jangka pendek sementara mentoring bersifat personal dan jangka panjang.

Untuk lebih memahaminya, berikut contoh perbedaan antara coaching dan mentoring:

Contoh Coaching 1

Seorang manajer sales bekerja dengan pelatih profesional untuk meningkatkan kinerja timnya.

Kemudian, coach memberikan pelatihan terkait strategi penjualan dan feedback yang bertujuan untuk mencapai target penjualan.

Proses coaching berfokus pada metrik kinerja tertentu, seperti meningkatkan konversi atau kepuasan pelanggan dalam waktu 6 bulan.

Contoh Mentoring 1

Seorang calon pengusaha mencari bimbingan dari seorang pemimpin bisnis yang berpengalaman.

Kemudian, mentor memberikan saran, wawasan, dan membantu memperluas jaringan kontak bisnis untuk mendukung perutmbuhan jangka panjang.

Selain itu, mentor juga memperkenalkan mentee kepada investor potensial dan membantu dalam pengembangan bisnis pertama mereka.

Contoh Coaching 2

Seorang eksekutif menyewa pelatihan kepemimpinan untuk meningkatkan keterampilan komunikasi dan resolusi konflik.

Dalam beberapa sesi coaching, pelatih membantu eksekutif mengidentifikasi gaya kepemimpinan mereka, memperbaiki hubungan interpersonal, dan mengembangkan strategi untuk mengelola dinamika tim.

Hubungan coaching ini berfokus pada tugas dan tujuan kepemimpinan tertentu.

Contoh Mentoring 2

Seorang manajer baru mendapatkan mentor unruk mendukung transisi ke peran kepemimpinan. Mentor yang berpengalaman akan memberikan bimbingan, saran, dan dukungan emosional secara berkelanjutan.

Hubungan mentoring ini akan berkembang seiring waktu, membangun kepercayaan, kedekatan, dan rasa kebersamaan antara mentor dan mentee. 

Baca Juga: Reverse Mentoring Program: Arti, Manfaat, dan Tipsnya

Apa Saja Manfaat dari Mentoring dari Coaching?

pelatihan dan bimbingan 5

Baik mentoring maupun coaching memiliki peran yang saling melenkapi dan memberikan berbagai manfaat untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan individu serta organisasi.

Berikut adalah manfaat yang dapat diberikan oleh mentoring dan coaching kepada organisasi Anda.

Manfaat Coaching

1. Peningkatan kinerja

Coaching berfokus pada peningkatan kinerja dengan mengidentifikasi area untuk perbaikan, menetapkan tujuan spesifik, dan menerapkan strategi yang ditargetkan untuk mencapai hasil yang diinginkan.

2. Pengembangan keterampilan

Coaching membantu pengembangan dan penguasaan keterampilan dengan memberikan umpan balik terstruktur, peluang latihan, dan sumber daya untuk meningkatkan kemampuan individu di area tertentu seperti kepemimpinan, komunikasi, dan pemecahan masalah.

3. Perspektif yang objektif

Pelatih menawarkan perspektif objektif tentang dinamika individu atau tim dan tantangan yang dihadapi, membantu individu mendapatkan kejelasan dan perspektif alternatif untuk mengatasi hambatan dan membuat keputusan yang tepat.

4. Pembelajaran berkelanjutan

Coaching mendorong budaya pembelajaran dan pertumbuhan berkelanjutan dengan mendorong individu untuk merenungkan pengalaman mereka, mencoba pendekatan baru, dan menerima feedback sebagai peluang untuk belajar dan berkembang.

Baca Juga: Group Mentoring: Arti, Manfaat, Hingga Tips Implementasinya

pelatihan dan bimbingan 4

Manfaat Mentoring

1. Transfer pengetahuan

Mentoring memungkinkan para profesional berpengalaman untuk berbagi pengetahuan dan kebijaksanaan mereka dengan individu yang kurang berpengalaman, membantu mentee belajar dari wawasan dan pengalaman mentor.

2. Bimbingan personal

Mentoring memberikan bimbingan dan dukungan yang disesuaikan dengan kebutuhan, aspirasi, dan area pengembangan spesifik mentee, sehingga mendorong pertumbuhan dan peningkatan keterampilan secara individual.

3. Kemajuan karier

Mentoring dapat mempercepat kemajuan karier dengan memberikan akses kepada mentee ke peluang jaringan, nasihat karier, dan panduan tentang cara menavigasi struktur organisasi dan jalur kemajuan.

4. Dukungan emosional

Hubungan mentoring sering kali melibatkan dukungan emosional dan dorongan, membantu mentee mengatasi tantangan, kemunduran, dan ketidakpastian dengan percaya diri dan ketahanan.

5. Peningkatan kepercayaan diri

Dengan menerima afirmasi, validasi, dan feedback konstruktif dari mentor mereka, mentee dapat memperoleh kepercayaan diri dalam kemampuan, keputusan, dan jalur karier mereka, serta memberdayakan mereka untuk mengejar tujuan.

Baca Juga: 12 Cara Menjadi Mentor yang Baik di Tempat Kerja

Kapan Harus Menerapkan Coaching atau Mentoring di Perusahaan Anda?

pelatihan dan bimbingan 6

Dalam memilih antara coaching dan mentoring, atau bahkan menggunakan keduanya, pertimbangkan beberapa faktor berikut berdasarkan kebutuhan dan tujuan organisasi Anda:

1. Tujuan Pengembangan

Pilihlah coaching jika Anda membutuhkan pengembangan keterampilan spesifik atau peningkatan kinerja dalam jangka pendek.

Coaching efektif untuk membantu individu mengatasi tantangan tertentu, mengembangkan kompetensi baru, atau mencapai hasil yang terukur.

Namun, jika Anda mempertimbangkan tujuan jangka panjang, seperti membangun karier, mengembangkan kepemimpinan, atau transfer pengetahuan dari karyawan senior ke junior, pilihlan mentoring. 

2. Jangka Waktu

Coaching lebih cocok untuk kebutuhan jangka pendek yang berfokus pada hasil spesifik dalam periode waktu tertentu.

Pelatihan ini lebih ideal untuk proyek tertentu atau ketika terdapat kebbutuhan mendesak untuk peningkatan kinerja.

Semantara mentoring lebih cocok untuk hubungan jangka panjang, seperti pengembangan karier dan pembinaan pemimpin masa depan.

3. Struktur

Pilihlah coaching apabila Anda ingin pelatihan yang lebih terstruktur dna formal dengan tujuan yang ditentukan sejak awal.

Hal ini melibatkan kontnrak dan mungkin memerlukan biaya untuk layanan profesional.

Mentoring biasanya lebih informal dan fleksibel. Mentor dan mentee dapat mengatur pertemuan sesuai kebutuhan dan hubungan sering berkembang secara organik

4. Kebutuhan Khusus

Pilihlah coaching jika organisasi sedang mengalami perubahan besar, seperti restrukturisasi atau merger, dan karyawan memerlukan bantuan untuk beradaptasi dengan peran baru dan lingkungan kerja yang berubah.

Namun, jika Anda ingin memperkuat keberagaman dan inklusi dalam organisasi pilihlah mentoring.

Mentoring dapat membantu karyawan dari kelompok yang kurang terwakili untuk merasa didukung dan memiliki jalur karier yang jelas.

Anda juga dapat mempertimbangkan untuk menggabungkan kedua pendekatan ini.

Misalnya, mentoring dapat digunakan untuk pengembangan jangka panjang dan transfer pengetahuan, sementara coaching dapat digunakan untuk kebutuhan spesifik dan peningkatan kinerja jangka pendek.

Dengan demikian, organisasi dapat memaksimalkan manfaat dari kedua metode untuk menciptakan lingkungan kerja yang mendukung dan produktif.

Baca Juga: Skill Issue: Arti, Penyebab, Jenis, dan Cara Mengatasinya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa coaching dan mentoring merupakan dua pendekatan penting dalam pengembangan SDM di perusahaan.

Meskipun keduanya memiliki tujuan yang sama untuk membantu individu bertumbuh dan berkembang, mereka memiliki perbedaan dalam jangka waktu, sifat, panduan, dan peran mentor serta coach. 

Coaching lebih bersifat jangka pendek, terstruktur, dan berfokus pada pengembangan keterampilan spesifik dengan hasil yang terukur.

Sebaliknya, mentoring bersifat jangka panjang, lebih informal, dan didasarkan pada hubungan personal yang mendalam untuk memberikan bimbingan serta dukungan emosional.

Agar lebih fokus dalam upaya optimalisasi coaching dan mentoring, sebagai HR Anda dapat mengandalkan Gajihub, software payroll dan HR yang akan mempermudah Anda dalam pengelolan karyawan, mulai dari urusan absensi, penggajian, hingga pengelolaan BPJS.

Melalui fitur absensi yang dimiliki Gajihub, Anda dapat memantau kedisiplinan karyawan karena fitur dilengkapi sistem abuse detection, yang dapat menolak presensi saat menggunakan Fake Gps, Fake IP, dan juga berdasarkan face recognition.

Tertarik mencoba? Yuk, kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *