Tahukah Anda bahwa memiliki karyawan dengan kemampuan strategic thinking jadi hal yang berharga bagi perusahaan?
Sebenarnya, kemampuan ini tidak hanya penting untuk dimiliki karyawan tetapi juga di seluruh aspek kehidupan.
Namun bagi karyawan, dengan memiliki kemampuan strategic thinking dapat sangat berguna untuk mendorong terciptanya inovasi baru dan mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat terjadi di masa depan.
Melalui strategic thinking juga perusahaan memiliki peluang untuk lebih unggul dalam persaingan bisnis dengan kompetitor.
Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai strategic thinking mulai dari pengertiannya, manfaat, hingga cara mengasahnya.
Untuk lebih lengkapnya Anda dapat menyimak penjelasan yang ada di bawah ini:
Apa yang Dimaksud dengan Strategic Thinking?

Strategic thinking merupakan sebuah proses yang dilakukan dengan mempertimbangkan berbagai faktor dan variabel, termasuk mengidentifikasi tujuan dan target yang spesifik, dan mengambangkan rencana tindakan yang terperinci.
Ketika seseorang memiliki kemampuan berpikir strategis ini ia mampu berpikir dengan mempertimbangkan faktor dan tujuan yang ingin dicapai, termasuk membuat rencana untuk mencapainya.
Cara berpikir in membantu fokus pada hal-hal penting yang dapat memberikan dampak terhadap kesuksesan jangka panjang, baik itu dalam hal bisnis, perusahaan, ataupun individu itu tersendiri.
Tidak hanya itu, berpikir strategis juga memiliki fokus dalam menentukan seberapa realistis tujuan yang ingin dicapai dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mencapainya, termasuk memikirkan kemungkinan masalah yang muncul.
Untuk mendukung kemampuan ini, dibutuhkan keterampilan khusus seperti kemampuan untuk riset, berpikir analisis, hingga keberanian dalam mengambil keputusan.
Melalui cara berpikir ini, Anda dapat menghasilkan output berupa tujuan yang jelas, rencana strategis, dan inovasi ataupun ide yang dibutuhkan untuk dapat bersaing dan berkembang di lingkungan yang kompetitif.

Baca Juga: 8 Skill Business Acumen, Manfaat, dan Cara Meningkatkannya
Mengapa Strategic Thinking Penting Dimiliki?

Ketika membahas mengenai kemampuan berpikir strategis ini, pertanyaan yang sering muncul adalah mengapa kemampuan ini penting untuk dimiliki?
Ini berhubungan dengan kemajuan teknologi yang semakin hari semakin pesat, di mana membuat persaingan di dalam dunia kerja dan bisnis juga ikut bertumbuh pesan dan cepat berubah.
Seperti yang diketahui, setiap waktu ada teknologi atau tren baru yang muncul dan di sini perusahaan harus dapat memanfaatkannya dengan baik.
Perusahaan harus bisa beradaptasi dan mengimplementasikan perkembangan teknologi ini untuk kemajuan perusahaan.
Jika ini tidak dilakukan, Anda tidak dapat bersaing dengan kompetitor dan kalah dalam persaingan tersebut.
Atas kebutuhan inilah, kemampuan berpikir strategis penting untuk dimiliki dalam pekerjaan dan kehidupan sehari-hari.
Dengan adanya kemampuan ini, seseorang dapat terlatih dalam menghadapi perubahan, dapat memprediksi arah perkembangan, dan dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Tidak hanya itu, dengan kemampuan berpikir strategis juga dapat membantu seseorang untuk memberikan kontribusi terbaik yang lebih besar di dalam pekerjaannya.
Ini dapat membuat orang tersebut menjadi aset berharga yang mendukung kemajuan perusahaan di masa ini dan juga masa depan.
Baca Juga: 15 Jenis Kompetensi Kepemimpinan yang Wajib Dimiliki Manajer
Apa Manfaat dari Strategic Thinking?

Seperti penjelasan sebelumnya, berpikir strategis menjadi bagian penting di dunia kerja dan kehidupan sehari-hari.
Berikut manfaat yang bisa didapatkan dari cara berpikir ini:
Manfaat bagi Perusahaan dan Bisnis
1. Memudahkan dalam Mengambil Keputusan
Manfaat pertama strategic thinking bagi perusahaan dan bisnis adalah memudahkan dalam pengambilan keputusan.
Seorang pemimpin atau leader yang memiliki kemampuan ini dapat berpikir untuk jangka panjang ketika mengambil suatu keputusan.
Pemimpin di sini memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil sejalan dengan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan dan keadaan pasar.
2. Bagian Manajemen Risiko
Kemampuan berpikir strategis juga menjadi bagian manajemen risiko yang proaktif.
Ini membantu perusahaan atau bisnis dalam mencegah terjadinya permasalahan yang dapat terjadi di masa depan.
Ini dilakukan dengan menyiapkan rencana cadangan dan didukung dengan perusahaan yang tetap tanggung dan juga kompetitif.
Melalui cara ini perusahaan dapat mengurangi dampak risiko hingga 30%.
Baca Juga: Critical Thinking Skill: Bagaimana Cara Meningkatkannya?
3. Mendukung Pertumbuhan Berkelanjutan
Kemampuan berpikir strategis juga mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan.
Jadi, perusahaan tidak hanya fokus pada hasil instan namun juga dampak jangka panjang yang bisa didapatkan.
Cara ini membantu perusahaan dan bisnis untuk mencapai keberhasilan secara berkelanjutan.
4. Bagian Inovasi dan Adaptasi
Berpikir strategis juga menjadi bagian dari inovasi dan adaptasi.
Cara ini dapat mendukung perusahaan dalam menciptakan solusi kreatif.
Tidak hanya itu, kemampuan ini juga dapat menciptakan budaya inovasi di seluruh tim dan departemen perusahaan.
5. Menyeimbangkan Tim
Melalui kemampuan berpikir strategis, perusahaan dapat membuat visi yang membantu menciptakan konsistensi dalam hal manajemen tim.
Ini memberikan dukungan antar tim yang ada di perusahaan untuk lebih simbang dan dapat bekerja sama dengan efektif sehingga dapat mencapai tujuan yang ditetapkan perusahaan.
Baca Juga: Berpikir Komputasional: Arti, Manfaat, Contoh, dan Tipsnya
Manfaat bagi Karyawan
1. Mengambil Keputusan yang Lebih Baik
Manfaat pertama berpikir strategis bagi karyawan atau individu adalah memudahkan untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
Di sini karyawan dapat mempertimbangkan berbagai pilihan yang ada, memahami risiko, dan membuat tindakan terbaiknya.
Cara ini dapat mengurangi kesalahan dan membuat pekerjaan menjadi lebih efektif.
2. Menentukan Prioritas dengan Bijak
Manfaat kedua yang bisa didapatkan oleh karyawan adalah dapat menentukan prioritas dengan bijak.
Ketika karyawan memiliki kemampuan berpikir strategis, maka ini memudahkan karyawan untuk memahami tugas yang paling penting dan memiliki dampak yang besar.
Jadi, mereka tidak akan terjebak di dalam pekerjaan yang work load-nya besar namun tidak memberikan hasil yang signifikan.
Baca Juga: 8 Kompetensi Karyawan Terpenting dan Cara Mengembangkannya
3. Perencanaan Karier yang Jelas
Kemampuan berpikir strategis juga membantu dalam merencanakan karier yang jelas.
Di sini karyawan dapat dengan mudah untuk menyusun tujuan karier yang terukur dan juga realistis.
Ini termasuk mengetahui apa saja yang perlu dikembangkan di dalam diri mereka agar dapat siap bersaing di dunia kerja yang kompetitif.
4. Siap Menghadapi Perubahan yang Ada
Tidak dapat dipungkiri bahwa perubahan selalu ada mengikuti perkembangan zaman.
Dengan pola pikir strategis ini, karyawan dapat membaca arah perubahan yang ada di dunia kerja, misalnya perubahan teknologi dan tren industri, kemudian menyiapkan langkah menghadapinya.
Ini termasuk membuat rencana cadangan untuk hal-hal yang tidak terduga.
5. Meningkatkan Nilai Diri
Manfaat strategic thinking bagi karyawan yang terakhir adalah dapat meningkatkan nilai diri.
Karyawan dengan kemampuan ini biasanya lebih kreatif, dapat melihat peluang baru yang ada, dan dapat memberikan kontribusi yang besar untuk perusahaan.
Cara ini dapat membantu karyawan untuk lebih menonjol dan dapat dihargai di tempat kerja.
Baca Juga: 11 Interpersonal Skill Penting dan Tips Meningkatkannya
Apa Saja Elemen Penting dalam Strategic Thinking?

Kemampuan strategic thinking tidak hanya berkaitan dengan pembuatan rencana, tetapi juga berkaitan dengan bagaimana seseorang dapat melihat gambaran besar, memanfaatkan peluang, dan mengambil keputusan yang tepat.
Berikut 5 elemen penting yang menjadi kunci berpikir strategis dan penting untuk dipahami:
1. Memiliki Fokus yang Jelas
Elemen pertama yang ada di dalam berpikir strategis adalah memiliki fokus yang jelas.
Seorang strategic thinker memahami secara jelas apa tujuan yang ingin dicapai.
Ini dilakukan dengan membuat target yang spesifik dan terukur, di mana di sini mereka dapat menentukan prioritas, menyusun rencana, dan mengambil keputusan yang tepat.
Memiliki fokus yang jelas ini juga mendukung seseorang lebih konsisten dan memiliki motivasi yang tinggi untuk kesuksesan di masa depan.
2. Sudut Pandang Luas
Memiliki kemampuan berpikir strategis artinya seseorang dapat melihat ketertarikan antar aspek di dalam pekerjaan ataupun kehidupan.
Adanya perubahan kecil di satu sisi ini dapat memberikan dampak besar pada sisi lainnya.
Ini menjadi asalasan mengapa kemampuan ini selalu mempertimbangkan berbagai faktor yang ada, baik itu faktor internal atau faktor eksternal, sebelum pengambilan keputusan.
Melalui sudut pandang yang luas, mereka dapat membuat pilihan yang lebih bijak.
Baca Juga: Skill Marketing: Pengertian, Contoh, dan Cara Meningkatkan
3. Berpikir dengan Kerangka Waktu
Seseorang dengan berpikir strategis juga mampu berpikir dengan kerangka waktu.
Elemen ini memberikan penekanan pada pentingnya melihat ke belakang sekaligus melihat ke depan.
Mereka belajar dari pola, tren, dan pengalaman yang ada di masa lalu, kemudian menggabungkan dengan analisis masa depan untuk memprediksi peluang ataupun tantangan yang ada.
Dari pendekatan ini, keputusan yang diambil dapat lebih matang dan berorientasi pada masa depan.
4. Mampu Membaca Kesempatan
Elemen berikutnya adalah kemampuan dalam membaca kesempatan yang ada.
Berpikir secara strategis artinya seseorang dapat bersikap secara fleksibel dan terbuka pada peluang yang tidak terduga.
Di sini mereka memiliki kemampuan dalam membaca perubahan pasar, tren baru, ataupun situasi yang tidak direncanakan sebagai peluang, dan bukan hanya sekadar ancaman.
Ketika peluang tersebut sesuai dengan tujuan strategis, maka mereka dapat memanfaatkannya dengan baik,
Ini membuat orang dengan kemampuan berpikir ini membuat mereka dapat berpikir selangkah lebih maju.
5. Pendekatan Hipotesis
Elemen yang terakhir adalah pendekatan hipotesis, yakni kemampuan untuk membuat keputusan tidak asal-asalan.
Seseorang dengan kemampuan ini biasanya menyusun hipotesis terlebih dahulu, kemudian mengujinya dengan data dan analisis.
Ini dilakukan agar keputusan yang diambil sesuai dengan bukti yang ada, bukan hanya dari intuisi semata.
Jika ditemukan fakta baru, mereka telah menyiapkan strategi yang tepat,
Cara ini dapat membantu untuk mengurangi risiko sekaligus menemukan peluang baru yang lebih efektif.
Baca Juga: Skill Komunikasi: Pengertian, Jenis, dan Cara Meningkatkannya
Bagaimana Cara Mengasah Kemampuan Strategic Thinking?
Agar Anda dapat memahami kemampuan berpikir strategis dengan baik, Anda perlu melihat cara penerapannya di dalam kehidupan sehari-hari baik dan di lingkungan kerja.
Berikut 6 cara penerapannya secara tepat:
1. Kumpulkan Informasi yang Ada
Langkah pertama yang dilakukan untuk mengasah kemampuan strategic thinking adalah dengan mengumpulkan informasi yang ada.
Ini khususnya yang berkaitan dengan masalah atau situasi yang sedang dihadapi.
Semakin banyak data yang dimiliki, maka semakin dalam pemahaman yang dapat terbentuk.
Informasi ini dapat berasal dari riset, pengalaman pihak lain, ataupun dari data internal yang telah ada sebelumnya.
Melalui cara ini, Anda dapat melihat gambaran besar dan membuat keputusan yang lebih baik.
Contohnya:
Seorang sales pemula yang melakukan riset bagaimana berkomunikasi yang baik dengan klien, khususnya untuk mempromosikan produk.
Di sini sales membuat daftar kebutuhan yang sering ditanyakan oleh klien dan solusi yang dapat mengarah ke penjualan.
2. Pikirkan Tantangan yang Ada di Masa Depan
Cara kedua adalah dengan memikirkan tantangan yang ada di masa depan.
Kemampuan ini artinya seseorang dapat memprediksi kemungkinan permasalahan dan hambatan yang muncul di masa depan.
Dengan menyiapkan rencana cadangan, Anda dapat menghadapi berbagai situasi sulit dengan lebih tenang dan tetap dapat mencapai tujuan.
Contohnya:
Seorang manager toko sepatu memprediksi adanya lonjakan pesanan setelah produk dipromosikan oleh influencer.
Ia kemudian menambah stok dan menyiapkan lebih banyak karyawan untuk mendukung layanan berjalan dengan maksimal.
Baca Juga: 16 Tipe Kepribadian MBTI di Tempat Kerja
3. Cari Bimbingan dan Masukan
Perlu dipahami bahwa tidak semua keputusan harus diambil sendiri.
Ketika seseorang memiliki kemampuan strategic thinking, penting untuk selalu terbuka terhadap terhadap saran dari pihak yang lebih berpengalaman.
Melalui masukan ini, Anda dapat menemukan solusi yang lebih efektif.
Contohnya:
Seorang siswa SMA yang bingung memilih jurusan kuliah dan memutuskan untuk berkonsultasi dengan profesional.
Dari sini, ia mendapatkan gambaran yang berkaitan dengan dunia kerja dan membantu untuk membuat pilihan yang tepat.
4. Gunakan Kreativitas
Tahukah Anda bahwa berpikir strategis tidak hanya berkaitan dengan logika, tetapi juga kreativitas?
Ketika seseorang dapat berpikir di luar kebiasaannya, maka ia dapat menemukan ide-ide yang lebih efektif dan unik untuk menyelesaikan permasalahan.
Contohnya:
Seorang kandidat melamar kerja di bagian KOL specialist dan melakukan analisis akun dari KOL yang telah dipilih, termasuk engagement yang dimilikinya.
Cara ini membuat kandidat lebih menonjol dibandingkan dengan kandidat lainnya.
Baca Juga: 15 Transferable Skills, Manfaat, dan Cara Mencantumkannya di CV
5. Pertimbangkan Sudut Pandang yang Berlawanan
Cara berikutnya adalah dengan mempertimbangkan sudut pandangan yang berlawanan.
Melalui cara ini Anda dapat lebih objektif dan menemukan solusi yang benar-benar kuat.
Contohnya:
Seorang ahli geologis menemukan bahwa tambang di suatu wilayah tidak dapat memberikan keuntungan.
Namun setelah melalui berbagai pertimbangan, ia menemukan adanya potensi keuntungan di masa depan.
6. Pastikan untuk Terus Belajar
Cara terakhir yang ada dilakukan adalah pastikan untuk terus belajar.
Hal ini karena berpikir strategis tidak dapat dipisahkan dari proses pembelajaran yang berkelanjutan.
Jadi, semakin banyak kemampuan dan keterampilan yang dimiliki, maka semakin tajam kemampuan berpikir strategis dalam diri seseorang tersebut.
Contohnya:
Ketika seseorang gagal diterima sebagai content writer karena pemahaman SEO yang kurang memadai, kemudian ia mengambil kelas SEO dan berhasil diterima bekerja di perusahaan sebagai content writer.
Baca Juga: Kemampuan Numerik: Manfaat dan Profesi yang Membutuhkannya
Kesimpulan
Itulah penjelasan lengkap mengenai strategic thinking yang dapat menjadi referensi Anda.
Dari penjelasan artikel di atas dapat dipahami bahwa strategic thinking menjadi bagian penting untuk mendukung kemajuan perusahaan.
Ketika perusahaan memiliki karyawan dengan kemampuan ini, maka perusahaan memiliki aset berharga melalui karyawan yang dimilikinya.
Namun perlu dipahami bahwa konsep berpikir strategis ini saja tidak cukup.
Perusahaan tetap harus memberikan dukungan penuh, khususnya dalam hal pengelolaan karyawan terbaik.
Gunakan software absensi dari GajiHub untuk mendukung kemudahan pengelolaan karyawan di perusahaan Anda.
GajiHub merupakan software absensi yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.
Yuk daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis selama 14 hari.
- Hawthorne Effect: Pengertian dan Tips Menerapkannya - 11 December 2025
- Gaji Bukan Segalanya: Ini Benefit yang Dicari Kandidat Saat Ini - 11 December 2025
- Apakah NPWP Wajib? Berikut Penjelasannya untuk Anda - 10 December 2025