Golden Handcuffs: Manfaat, Contoh, dan Cara Membuatnya

golden handcuffs banner

Setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing untuk membuat karyawan betah bekerja, mulai dari memberikan cuti sakit, cuti berbayar, hingga fasilitas asuransi kesehatan.

Salah satu strategi yang sering digunakan adalah golden handcuffs, yakni isitilah yang mengacu pada insentif atau keuntungan tertentu yang diberikan perusahaan agar karyawan mau bertahan lebih lama.

Dengan memahami apa itu golden handcuffs dan cara kerjanya, perusahaan bisa lebih mudah dalam mengenali manfaat atau fasilitas kerja yang sangat berharga bagi kesuksesan bisnis.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu golden handcuffs, bentuk, manfaat, dan cara membuat programnya.

Apa yang Dimaksud dengan Golden Handcuffs?

golden handcuffs 5

Istilah “golden handcuffs” adalah insentif finansial yang diberikan perushaaan untuk mempertahankan karyawan.

Sebagai contoh, agar karyawan tidak pindah ke perusahaan pesaing, sebuah perusahaan bisa menawarkan opsi saham, bonus yang menarik, atau program pensiun yang lebih baik yang menguntungkan bagi karyawan.

Dengan memberikan golden handcuffs, perusahaan dapat menciptakan dorongan besar agar karyawan tetap bertahan.

Biasanya, strategi ini digunakan agar anggota tim yang memiliki kinerja baik tidak meninggalkan perusahaan.

Praktik golden handcuffs biasanya banyak ditemukan di industri yang menawarkan kompensasi besar, seperti industri teknologi dan keuangan.

Hal ini karena karyawan di sektor tersebut sering mendapat tawaran menarik dari kompetitor selama masa kerja mereka.

Beberapa contoh umum golden handcuffs antara lain:

  • Bonus gaji
  • Kesempatan memiliki saham perusahaan
  • Fasilitas mobil perusahaan
  • Bantuan biaya pendidikan atau pelatihan

Baca Juga: Manajemen Reward: Pengertian dan Cara Menerapkannya

Apa Saja Manfaat Golden Handcuffs?

golden handcuffs 4

Berikut beberapa manfaat utama dari penggunaan golden handcuffs di tempat kerja:

1. Meningkatkan Retensi Karyawan

Golden handcuffs membantu perusahaan mempertahankan karyawan lebih lama.

Biasanya, insentif ini punya syarat tertentu sehingga karyawan terdorong untuk tetap bekerja agar bisa terus menikmati manfaatnya.

Misalnya, seorang pejabat tinggi di bank bisa mendapatkan sejumlah pembayaran khusus jika ia bertahan hingga tanggal tertentu.

Jika ia keluar setelah tanggal tersebut, pembayaran itu tetap bisa dibawa pulang.

2. Bentuk Apresiasi kepada Karyawan

Perusahaan juga menggunakan golden handcuffs sebagai bentuk penghargaan untuk karyawan berprestasi atau yang menduduki posisi penting.

Contohnya, bonus diberikan kepada karyawan yang berhasil melampaui target kerja dan berkontribusi besar pada kesuksesan perusahaan.

Hal ini membuat karyawan merasa dihargai dan lebih semangat untuk terus berkarya di tempat yang mengakui kemampuan mereka.

3. Mempermudah Rekrutmen Karyawan Baru

Selain untuk mempertahankan, golden handcuffs juga bisa jadi strategi menarik kandidat baru.

Saat merekrut talenta terbaik di industri, perusahaan bisa menawarkan fasilitas seperti mobil dinas, bonus tahunan, atau program pensiun tambahan.

Insentif ini membuat tawaran kerja terlihat lebih menarik sehingga kandidat lebih tertarik memilih perusahaan tersebut dibanding kompetitor.

Baca Juga: Variabel Kompensasi: Jenis, Keuntungan, dan Cara Menghitungnya

Apa Saja Contoh Bentuk Golden Handcuffs?

golden handcuffs 3

Bentuk golden handcuffs bisa beragam, mulai dari bonus, saham, sampai fasilitas kecil yang bisa membuat karyawan betah.

Berikut beberapa jenisnya:

1. Tonggak Pencapaian (Milestones)

Insentif ini diberikan setelah karyawan mencapai masa kerja tertentu.

Tujuannya agar karyawan terdorong bertahan hingga periode waktu yang ditentukan.

Contoh:

  • Fasilitas tambahan, seperti bonus triwulanan, makan siang gratis, atau keanggotaan gym, baru dapat dinikmati setelah 6 bulan bekerja.
  • Bonus tahunan hanya diberikan kepada karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun.

2. Kesempatan Memiliki Saham (Stock Opportunities)

Perusahaan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk memiliki saham perusahaan, sehingga mereka turut merasakan keuntungan ketika perusahaan berkembang.

Hal ini membuat karyawan lebih termotivasi untuk tetap setia.

Contoh:

  • Karyawan dapat membeli saham perusahaan dengan harga khusus.
  • Nilai saham yang meningkat seiring keberhasilan perusahaan menambah keuntungan karyawan.

Baca Juga: Earned Wage Access: Cara Kerja dan Cara Menghitungnya

3. Rencana Pensiun Tambahan Eksekutif

Insentif ini biasanya ditujukan bagi eksekutif atau pejabat tinggi, berupa tambahan dana pensiun dengan syarat tertentu yang harus dipenuhi selama masa kerja.

Contoh:

  • Perusahaan dan eksekutif menyepakati jumlah dana pensiun tambahan.
  • Dana hanya dapat ditarik setelah karyawan pensiun, dengan kewajiban membayar pajak.

4. Bonus

Bonus merupakan bentuk golden handcuffs yang paling sering digunakan.

Tambahan penghasilan ini diberikan secara rutin dan mendorong karyawan untuk tetap bertahan.

Contoh:

  • Bonus diberikan secara kuartal atau tahunan.
  • Perusahaan dengan gaji pokok standar menawarkan bonus besar apabila target tercapai.
  • Bonus loyalitas untuk pejabat tinggi agar tetap berada di perusahaan.

Baca Juga: Bonus Tahunan: Aturan dan Cara Hitungnya

5. Insentif Kecil

Selain insentif besar seperti saham atau bonus, perusahaan juga memberikan berbagai insentif kecil yang membuat karyawan lebih nyaman bekerja.

Meskipun sederhana, insentif ini tetap efektif dalam menjaga loyalitas.

Contoh:

  • Cuti berbayar tanpa batas.
  • Fasilitas kerja seperti komputer kantor.
  • Jam istirahat lebih panjang, makan siang gratis, atau voucher.

Baca Juga: Voluntary Benefits: Pengertian, Manfaat, dan Tipsnya

Apa Saja Kekurangan Golden Handcuffs?

golden handcuffs 2

Meskipun dibuat untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik dalam jangka waktu tertentu, golden handcuffs juga memiliki sejumlah kelemahan lainnya, seperti:

Menurunkan Kepuasan Kerja

Gaji tinggi dan berbagai fasilitas tambahan memang menguntungkan, tetapi tidak selal sebanding dengan rasa puas atau bahagia dalam bekerja.

Jika kepuasan kerja menurun, dampaknya bisa berupa berkurangnya keterlibatan karyawan (disengagement), turunnya semangat tim, hingga meningkatnya absensi.

Menurut survei Gallup, karyawan yang tidak terlibat aktif dapat merugikan perusahaan hingga 34% atau sekitar $3.400 dari setiap $10.000 yang mereka hasilkan.

Tawaran dari Perusahaan Lain

Walaupun perusahaan sudah memberikan golden handcuffs dan karyawan menerimanya, bukan berarti mereka pasti akan bertahan.

Seperti yang Anda ketahui, pasar tenaga kerja saat ini sangat kompetitif.

Artinya, bisa saja perusahaan lain menawarkan paket yang lebih menarik.

Oleh karena itu, jangan beranggapan bahwa strategi ini dapat secara otomatis menjamin karyawan tetap bekerja di perusahaan.

Baca Juga: Cara Membuat Kandidat Tertarik Selain dengan Gaji

Bagaimana Cara Membuat Program Golden Handcuffs?

reward karyawan 1

Untuk mengoptimalkan program golden handcuff, Anda memerlukan perencanaan dan pertimbangan yang matang.

Berikut cara menyusun programnya:

1. Memahami Kebutuhan dan Preferensi Karyawan

Langkah pertama adalah memahami apa yang benar-benar dibutuhkan dan diinginkan karyawan.

Perusahaan dapat melakukan survei atau diskusi kelompok untuk mengetahui jenis insentif yang paling menarik, seperti opsi saham, mobil perusahaan, atau bonus tahunan.

Dengan menyesuaikan program berdasarkan preferensi karyawan, perusahaan dapat meningkatkan efektivitas program dalam mempertahankan talenta.

2. Menyeimbangkan Insentif dan Fleksibilitas

Program harus dirancang agar menarik tanpa membuat karyawan merasa terikat berlebihan.

Golden handcuffs memang bertujuan mempertahankan karyawan, tetapi tidak boleh membuat mereka merasa “terjebak.”

Contohnya, perusahaan dapat memberikan opsi vesting saham lebih awal dalam kondisi tertentu atau pembayaran sebagian bonus sebelum periode selesai.

Keseimbangan ini membuat karyawan tetap merasa dihargai sekaligus bebas.

Baca Juga: Adjustment Gaji: Arti, Manfaat, dan Tipsnya

3. Memperhatikan Aspek Hukum dan Etika

Kepatuhan hukum dan etika adalah hal yang penting.

Oleh karena itu, pastikan seluruh insentif sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan dan disusun secara adil serta transparan.

Anda dapat berkonsultasi dengan ahli hukum membantu memastikan program tidak menimbulkan masalah di kemudian hari.

4. Mengomunikasikan Program dengan Jelas

Komunikasi yang jelas adalah kunci keberhasilan. Itulah mengapa perusahaan perlu menjelaskan cara kerja program, manfaat yang diberikan, serta syarat dan ketentuannya.

Hal ini dapat dilakukan melalui:

  • Sesi sosialisasi
  • Dokumen tertulis yang mudah dipahami
  • Pertemuan individu jika diperlukan
  • Transparansi membangun kepercayaan dan membantu karyawan memahami nilai dari program ini.

5. Menonjolkan Manfaat Jangka Panjang

Tunjukkan bagaimana program mendukung tujuan finansial dan karier karyawan.

Misalnya, jelaskan bagaimana nilai saham dapat meningkat seiring waktu atau bagaimana bonus tahunan menambah total penghasilan mereka.

Baca Juga: 9 Faktor Penentu Kenaikan Gaji, Aturan, dan Tips Implementasinya

6. Menjawab Kekhawatiran Karyawan

Sediakan saluran komunikasi terbuka untuk menjawab pertanyaan atau keraguan karyawan.

Kemudian, bahas dampak program terhadap mobilitas kerja, stabilitas finansial insentif, atau potensi kekurangan.

7. Memantau dan Mengevaluasi Program

Tinjauan rutin membantu menjaga efektivitas program.

Oleh karena itu, Anda perlu melakukan evaluasi secara berkala, misalnya setiap tahun, untuk menilai:

  • Tingkat retensi karyawan
  • Kepuasan kerja
  • Dampak finansial pada perusahaan

Baca Juga: Perbedaan Kompensasi dan Apresiasi, Mana yang Lebih Penting?

Kesimpulan

Golden handcuffs adalah strategi yang efektif untuk mempertahankan talenta terbaik dengan memberikan insentif yang menarik, seperti bonus, opsi saham, fasilitas tambahan, hingga program pensiun.

Dengan memberikan manfaat yang relevan bagi karyawan, perusahaan dapat meningkatkan loyalitas, mengurangi turnover, dan menjaga stabilitas tim.

Strategi ini juga bisa menjadi daya tarik bagi kandidat baru yang sedang mempertimbangkan tawaran dari beberapa perusahaan sekaligus.

Namun, agar berhasil, program golden handcuffs harus dirancang dengan hati-hati.

Perusahaan perlu memahami kebutuhan karyawan, menyeimbangkan insentif dengan fleksibilitas, serta memperhatikan aspek hukum dan etika.

Komunikasi yang jelas, penjelasan manfaat jangka panjang, dan evaluasi rutin menjadi kunci agar program ini tetap efektif dan terus memberikan dampak positif bagi perusahaan maupun karyawan.

Untuk membantu perusahaan mengoptimalkan program ini, perusahaan dapat menggunakan software HRIS dari GajiHub.

Melalui software ini, tim HR dapat berfokus pada strategi penyusunan golden handcuffs atau pun bentuk reward kepada karyawan lainnya, sementara itu tugas-tugas administrasi seperti payroll, absensi, hingga reimbursement dapat diserahkan ke GajiHub.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Tinggalkan Komentar