Tanda Karyawan Double Job dan Aturannya

tanda karyawan double job

Karyawan memiliki double job bukan lagi hal yang baru di dunia kerja dan perusahaan harus memahami tanda dari karyawan double job ini.

Dengan bertambahnya kebutuhan hidup dan terjadinya inflasi setiap tahun, membuat banyak karyawan membutuhkan penghasilan yang lebih besar untuk mencukupi kebutuhan hidup.

Salah satu cara yang bisa ditempuh adalah dengan melakukan double job.

Meski beberapa karyawan memiliki alasan yang masuk akal ketika melakukan double job, namun bagi perusahaan memiliki karyawan dengan pekerjaan double bisa berpotensi merugikan, salah satunya menurunnya produktivitas karyawan.

Untuk itu penting bagi perusahaan untuk memahami apa saja tanda karyawan double job, aturan ketenagakerjaan mengenai double job, hingga tips mengatasi karyawan double job.

Pada artikel ini GajiHub akan menjelaskan secara lengkap mengenai karyawan double job, mulai dari aturannya, tanda-tandanya, hingga risikonya.

Baca penjelasan lengkapnya hanya di bawah ini:

Bagaimana Double Job di Mata Undang-Undang Ketenagakerjaan?

tanda karyawan double job

Double job adalah keadaan di mana karyawan melakukan dua pekerjaan sekaligus, baik itu pekerjaan utama dengan pekerjaan samping, ataupun dua pekerjaan penuh waktu secara bersamaan.

Dengan berkembangnya teknologi saat ini, banyak orang memiliki kesempatan untuk melakukan pekerjaan dobel.

Dari pekerjaan dobel ini nantinya karyawan bisa mendapatkan tambahan pendapatan yang dapat digunakan untuk kebutuhan hidup.

Nah, sebagai salah satu fenomena yang saat ini banyak terjadi di dunia kerja, sebenarnya bagaimana aturan dari karyawan yang melakukan pekerjaan dobel ini?

Dilansir dari hukumonline.com, di dalam UU Ketenagakerjaan ataupun peraturan pelaksananya, tidak ada aturan yang dibuat secara tegas mengenai larangan kerja di 2 (dua) perusahaan secara bersamaan.

Seperti yang diketahui, hubungan kerja merupakan hubungan yang terjadi antara pengusaha dengan karyawan yang didasarkan pada perjanjian kerja.

Perjanjian kerja sendiri merupakan perjanjian antara karyawan dengan pemberi kerja di mana memuat syarat-syarat kerja, hak, dan kewajiban dari pihak-pihak terkait.

Untuk melihat aturan mengenai double job ini, harus melihat ke perjanjian kerja, peraturan perusahaan, ataupun perjanjian kerja bersama di mana disepakati oleh karyawan dan perusahaan.

Jadi, jika perusahaan memuat aturan larangan bekerja di 2 perusahaan di dalam perjanjian kerja, maka jika karyawan melakukan 2 pekerjaan maka telah melanggar aturan dalam perjanjian kerja.

Untuk hukumnya, maka akan melihat kesepakatan yang ada di dalam perjanjian kerja.

Salah satu konsekuensi dari dilakukannya double job (padahal perjanjian kerja melarangnya) maka bisa menjadi alasan pemutusan hubungan kerja (PHK).

gajihub banner 2

Baca Juga: Soham Parekh dan Kasus Double Job: Bagaimana Aturan di Indonesia?

Apa Saja Tanda Karyawan Double Job?

tanda karyawan double job

Untuk bisa mengetahui apakah karyawan Anda mengerjakan pekerjaan dobel, berikut tanda-tandanya:

1. Terjadi Penurunan Kinerja

Tanda yang pertama adalah terjadi penurunan kinerja.

Ini merupakan tanda yang paling umum, di mana ketika seseorang bekerja di dua perusahaan secara bersamaan, maka waktu yang dibutuhkan akan semakin banyak.

Mereka akan dituntut multitasking sehingga bisa mengerjakan berbagai pekerjaan di waktu yang sama.

Karyawan juga akan sulit untuk fokus, sehingga ini membuat terjadi penurunan kinerja.

Jika karyawan Anda mengalami penurunan kinerja secara terus-menerus, maka Anda perlu waspada karena bisa jadi mereka melakukan double job.

2. Terjadinya Ketidakhadiran dan Respons yang Lama

Tanda yang kedua adalah terjadinya permasalahan ketidakhadiran hingga respons yang lama.

Ketika karyawan sering absen atau terlambat, ini bisa menjadi salah satu tanda karyawan melakukan pekerjaan dobel.

Baca Juga: Side Job Adalah: Manfaat dan 15 Rekomendasinya

3. Terjadi Masalah Saat Rapat

Tanda berikutnya adalah ketika sedang rapat, karyawan menunjukkan adanya masalah pada diri mereka.

Mulai dari tidak hadir di dalam rapat, terlambat masuk, hingga terlihat masuk ke dua rapat sekaligus.

Ini bisa menjadi ciri-ciri bahwa karyawan tersebut sedang membagi perhatian di dua pekerjaan sekaligus.

4. Adanya Perilaku Mencurigakan

Kenyataannya melakukan pekerjaan dobel bukanlah hal yang mudah dan lama-lama karyawan bisa menunjukkan perilaku yang mencurigakan.

Salah satunya adalah sering mengeluh banyaknya beban kerja hingga kesulitan melakukan manajemen waktu.

Kemungkinan orang tersebut tampak terburu-buru ketika mengerjakan sesuatu dan seperti sedang dikejar hingga merasa tidak tenang.

5. Kelelahan dan Stres

Tanda yang terakhir adalah kelelahan dan stres.

Ini terlihat ketika karyawan masuk kerja di mana dari wajahnya tampak kelelahan dan stres.

Ini karena memiliki dua pekerjaan di waktu bersamaan memang cukup memakan waktu dan tenaga sehingga rentan membuat stres dan kelelahan.

Baca Juga: Side Hustle: Manfaat, Contoh, dan Tips Mendapatkannya

Mengapa Karyawan Melakukan Double Job?

Selain memahami apa saja tanda-tanda karyawan melakukan double job, penting juga bagi Anda untuk memahami mengapa karyawan melakukan pekerjaan dobel ini.

Berikut alasannya untuk Anda pahami:

1. Mengalami Tekanan Finansial

Alasan yang pertama adalah karyawan mengalami tekanan finansial, mulai dari ada kebutuhan mendesak, kurangnya gaji untuk memenuhi kebutuhan, hingga harus melunasi hutang.

Ketika karyawan mengalami tekanan finansial ini, melakukan pekerjaan dobel adalah cara yang bisa dilakukan untuk mengatasinya.

2. Mencari Pengalaman Baru

Meski lebih banyak orang yang melakukan pekerjaan dobel demi tambahan penghasilan, namun ada orang-orang lainnya yang melakukan double job untuk mencari pengalaman baru.

Khususnya bagi mereka yang ingin berpindah karier atau switch career.

Melakukan double job menjadi cara yang cukup efektif mendapatkan pengalaman baru tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama.

Baca Juga: Kerja Paruh Waktu Online: Manfaat dan 12 Rekomendasinya

3. Waktu Luang yang Lebih

Alasan berikutnya adalah memiliki waktu luang yang lebih.

Karyawan yang melakukan ini karena sering tidak ada pekerjaan di kantor, jadi daripada gabut, lebih baik melakukan pekerjaan lain untuk menambah penghasilan.

4. Menambah Pengalaman di CV

Terakhir, bagi karyawan yang ingin menambah pengalaman di CV, melakukan double job menjadi cara yang bisa dilakukan.

Ketika pengalaman kerja bertambah di CV, karyawan bisa mendapatkan tambahan nilai ketika ingin melamar pekerjaan di tempat lain.

Baca Juga: 20 Rekomendasi Pekerjaan Online dan Cara Mendapatkannya

Tips Mengenali Tanda Karyawan Double Job

dua pekerjaan

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan perusahaan untuk mengidentifikasi karyawan yang melakukan pekerjaan sampingan.

Ingatlah bahwa saat memantau perilaku karyawan, baik selama jam kerja maupun di luar jam kerja dan lokasi, perusahaan harus sangat ketat dalam hal apa yang mereka pantau dan bagaimana mereka menyimpan data tersebut.

Jika tidak, mereka akan melanggar kerahasiaan karyawan dan undang-undang perlindungan data, yang dapat menyebabkan konsekuensi hukum yang serius.

Dengan mempertimbangkan hal ini, beberapa cara terbaik untuk menentukan apakah karyawan melakukan pekerjaan sampingan meliputi:

1. Gunakan Aplikasi Pemantauan Karyawan

Banyak pemberi kerja menggunakan alat pemantauan seperti software absensi dari GajiHub untuk melacak aktivitas komputer dan internet karyawan selama jam kerja.

Perangkat lunak ini dapat mencatat hal-hal seperti:

  • Situs web yang dikunjungi
  • Aplikasi dan program yang digunakan
  • Waktu yang dihabiskan untuk tugas kerja vs. non-kerja

Jika catatan menunjukkan seorang karyawan menghabiskan waktu yang signifikan untuk tugas yang tampaknya tidak terkait dengan tugas pekerjaannya, hal ini dapat menunjukkan bahwa mereka bekerja sampingan selama jam kerja yang dibayar.

2. Memantau Aktivitas Pengguna

Selain pemantauan komputer, pemberi kerja juga dapat memantau aktivitas karyawan dan pengguna melalui cara lain:

  • Rekaman kamera keamanan
  • Catatan akses kartu/kunci
  • Layanan lokasi pada perangkat perusahaan
  • Panggilan/pesan pada telepon kerja

Ketidakkonsistenan seperti karyawan yang jauh dari meja kerja dalam waktu lama, waktu masuk/keluar yang tidak biasa, atau aktivitas pada sumber daya kerja dari lokasi yang mencurigakan dapat mengindikasikan pekerjaan sampingan.

Baca Juga: 25 Rekomendasi Kerja Online yang Wajib Anda Coba

3. Ukur Perubahan Produktivitas

Penurunan kinerja dan produktivitas karyawan dapat menjadi tanda peringatan bahwa fokus karyawan terbagi karena pekerjaan sampingan.

Atasan harus mendokumentasikan hal-hal berikut:

  • Tenggat waktu yang terlewat atau pekerjaan yang asal-asalan
  • Penurunan output dibandingkan dengan biasanya
  • Tanda-tanda kelelahan atau keletihan
  • Gagal merespons dengan cepat

Penurunan konsisten dalam kinerja kerja mungkin disebabkan oleh karyawan yang kelelahan atau terganggu oleh pekerjaan sampingan mereka.

4. Memantau Aktivitas Jaringan

Tim IT dapat memeriksa log penggunaan jaringan untuk mengidentifikasi aktivitas yang mencurigakan, seperti:

  • Transfer data besar
  • Upaya akses yang tidak sah
  • Koneksi periferal yang mencurigakan
  • Akses komputer jarak jauh dari alamat IP yang tidak dikenal

Perilaku jaringan yang mencurigakan mungkin menunjukkan karyawan mengakses sistem perusahaan untuk membantu klien atau berbagi data untuk pekerjaan sampingan mereka.

Setiap pengawasan dan data yang dikumpulkan dengan metode ini harus dijelaskan secara transparan kepada karyawan dalam perjanjian kerja.

Melindungi pekerjaan yang dilakukan karyawan untuk organisasi Anda penting, tetapi juga esensial agar karyawan merasa bekerja di lingkungan yang aman dan terjamin.

Baca Juga: Jam Kerja Fleksibel: Pengertian, Manfaat, Kelebihan dan Kekurangannya

Apa Saja Risiko Karyawan yang Double Job?

tanda karyawan double job

Bekerja di era modern bisa sulit bagi karyawan di mana 30% karyawan dengan pekerjaan sampingan mengatakan mereka melakukannya karena membutuhkan uang tambahan untuk biaya dasar.

Namun, bagi Anda sebagai pemberi kerja utama, pekerjaan sampingan karyawan dapat menimbulkan konflik kepentingan dan risiko serius, seperti:

1. Potensi Kebocoran Data

Karyawan yang teralihkan perhatian atau merasa tidak puas mungkin lebih ceroboh dalam melindungi informasi rahasia perusahaan.

Pencegahan kehilangan data bukanlah prioritas mereka.

Catatan pelanggan, data keuangan, rencana bisnis, dan informasi rahasia lainnya berisiko terpapar atau dicuri jika karyawan menggunakannya untuk pekerjaan di luar perusahaan.

2. Masalah Keamanan pada Perangkat Perusahaan

Ketika staf menginstal aplikasi atau ekstensi browser yang tidak sah atau mengunjungi situs web yang tidak terverifikasi di laptop atau perangkat perusahaan untuk pekerjaan sampingan, hal ini meningkatkan kerentanan terhadap malware dan ancaman siber.

Data sensitif dapat bocor, dan jaringan perusahaan dapat terkompromi, yang berpotensi menyebabkan pelanggaran data yang parah.

Baca Juga: Bekerja Sambil Kuliah: Alasan, Keuntungan dan Tipsnya

3. Konflik Kepentingan

Jika pekerjaan sampingan dan pekerjaan ganda terjadi di industri terkait atau dengan pesaing Anda, karyawan dapat dengan mudah menyalahgunakan pengetahuan perusahaan.

Ini seperti hak kekayaan intelektual, atau strategi bisnis untuk menguntungkan pihak luar.

Hal ini melanggar kewajiban profesional dan hukum mereka terhadap Anda, sebagai pemberi kerja utama.

4. Penurunan Produktivitas

Seperti yang disebutkan di atas, karyawan yang melakukan pekerjaan sampingan secara tidak terhindarkan akan mengalami kelelahan yang berdampak pada produktivitas dan efektivitas mereka dalam peran utama mereka.

Kelelahan, tenggat waktu yang terlewat, dan pekerjaan yang ceroboh merusak moral dan output tim secara keseluruhan.

Anda tidak mendapatkan nilai dan usaha penuh yang Anda bayar dari karyawan tersebut.

5. Bekerja untuk Pesaing

Dalam skenario terburuk, seorang karyawan mungkin secara terang-terangan mengambil pekerjaan kedua yang bekerja langsung untuk salah satu pesaing Anda.

Situasi tidak etis ini menciptakan konflik kepentingan yang jelas, karena mereka kini memiliki akses ke data sensitif dan strategi bisnis dari dua organisasi.

Baca Juga: Hustle Culture, Apa itu dan Bagaimana Cara Menghindarinya?

Kesimpulan

Melakukan pekerjaan dobel saat ini menjadi tren yang banyak dilakukan di tengah perkembangan teknologi.

Perkembangan teknologi membuat orang-orang bisa dengan mudah mendapatkan pekerjaan sampingan atau pekerjaan kedua.

Sebagai pemberi kerja, ini menjadi issue yang harus dikenali tanda-tandanya dengan baik.

Meski memiliki pekerjaan double bisa menguntungkan bagi pekerja, namun bagi pemberi kerja ada risiko-risiko yang harus dihapai.

Oleh karenanya penting untuk memahami apa saja tanda-tanda yang dimilikinya.

Untuk memahami tanda-tanda karyawan double job, Anda bisa menggunakan sistem HRIS dari GajiHub.

GajiHub merupakan aplikasi absensi dan sistem HRIS yang dilengkapi berbagai fitur untuk kemudahan pengelolaan karyawan.

Perusahaan bisa memantau kehadiran karyawan dengan mudah melalui aplikasi GajiHub dan GajiHub juga dilengkapi dengan fitur Live Tracking di mana perusahaan bisa melakukan tracking karyawan yang bekerja jarak jauh atau melakukan pekerjaan lapangan.

Jadi tunggu apa lagi, daftar GajiHub sekarang juga di tautan ini dan dapatkan uji coba gratis untuk 14 hari.

Desi Murniati

Tinggalkan Komentar