Learning by Doing: Arti, Manfaat, dan Tips Penerapannya

learning by doing banner

Learning by doing atau belajar dengan “terjun langsung ke lapangan” adalah pembelajaran yang menekankan pengalaman langsung untuk memahami dan menguasai sebuah skill.

Di dunia kerja yang semakin dinamis, metode ini menjadi semakin relevan karena memungkinkan seseorang untuk belajar secara aktif, sesuai dengan peran mereka.

Ketika seseorang langsung terlibat dalam tugas atau proyek, biasanya proses pembelajaran menjadi lebih cepat dan bermakna.

Penerapan learning by doing sangat membantu terutama bagi mereka yang kesulitan dengan metode pembelajaran berbasis teori seperti membaca atau mengikuti pelatihan konvensional.

Namun, untuk menerapkan learning by doing secara efektif, penting bagi organisasi untuk menciptakan lingkungan yang mendorong pembelajaran aktif.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu learning by doing, manfaat, metode, dan tips menerapkannya.

Apa yang Dimaksud dengan Learning by Doing?

learning by doing 1

Learning by doing atau di lingkungan kerja dikenal sebagai on the job training adalah metode belajar praktis di mana seseorang mempelajari sesuatu sambil langsung mengerjakan tugasnya.

Dengan menerapkan apa yang dipelajari langsung di tempat kerja, Anda dapat memahaminya dengan lebih baik, karena Anda melihats endiri bagaimana teori tersebut diterapkan dalam situasi nyata.

Misalnya, belajar mengoperasikan mesin hanya dengan menggunakan buku panduan bisa menjadi sulit.

Lain halnya jika ada orang berpengalaman yang langsung menunjukkan cara menggunakannya, informasi tersebut akan lebih mudah dipahami dan diingat.

Biasanya, metode belajar ini melibatkan karyawan baru yang mengikuti atau mengamati rekan kerja yang sudah berpengalaman.

Saat mencoba tugas baru, wajar jika sesekali melakukan kesalahan.

Tapi dengan bimbingan dari rekan yang sudah ahli, kita bisa belajar dari kesalahan tersebut dengan aman, sambil mendapatkan tips dan cara kerja terbaik dari mereka.

Belajar langsung dari orang yang berpengalaman membantu kita memahami cara kerja yang benar, menghindari kesalahan, serta memperluas pengetahuan melalui tanya jawab dan praktik langsung.

Baca Juga: 15 Tips Meningkatkan Learning Culture di Perusahaan

Apa Saja Manfaat dari Menerapkan Learning by Doing?

learning by doing 2

Berikut beberapa manfaat yang akan Anda dapat dari menerapkan metode ini:

1. Meningkatkan Keterlibatan

Pembelajaran praktik cenderung lebih melibatkan peserta dibandingkan metode tradisional seperti seminar atau membaca buku panduan.

Saat seseorang aktif terlibat dalam proses belajar, informasi menjadi lebih mudah diingat.

Banyak orang lebih mudah mengingat sesuatu yang pernah mereka lakukan dibandingkan sesuatu yang hanya dibaca atau didengar.

Semakin fokus seseorang dalam sebuah tugas, maka akan semakin besar kemungkinan untuk memahami proses pembelajaran tersebut.

2. Membangun Muscle Memory

Beberapa skill, baik fisik maupun mental, bisa dipelajari melalui pengulangan hingga menjadi tindakan yang dapat dilakukan secara otomatis.

Hal ini disebut sebagai muscle memory atau memori otot.

Contoh sederhananya adalah mengetik di keyboard. Saat pertama kali belajar, Anda perlu melihat posisi tombol.

Namun, setelah berlatih terus-menerus, jari-jari Anda tahu posisi tombol secara otomatis tanpa harus berpikir.

Baca Juga: Learning Management System: Manfaat, Jenis, dan Rekomendasi

gajihub banner

3. Membantu Memahami Proses

Learning by doing membantu Anda memahami setiap langkah dalam menyelesaikan sebuah tugas.

Anda tidak hanya akan mempelajari prosedur dasar, melainkan juga belajar tips, trik, dan praktik terbaik yang mungkin tidak ada dalam buku teori.

Melalui pengalaman ini, Anda akan lebih siap dalam menghadapi situasi yang tidak biasa dan mampu menjawab pertanyaan orang lain tentang proses tersebut.

Selain itu, Anda juga bisa menyusun panduan kerja atau manual prosedur berdasarkan pengalaman langsung Anda, yang bisa membantu rekan kerja lain dan meningkatkan efisiensi tim.

4. Meningkatkan Skill Problem Solving

Saat melakukan pembelajaran praktik, Anda sering dihadapkan pada situasi tak terduga atau kesalahan yang perlu diperbaiki.

Proses ini membantu meningkatkan kemampuan Anda dalam mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah secara efektif.

Contohnya, saat merakit komputer atau menginstal aplikasi, Anda mungkin menghadapi kendala seperti performa lambat.

Menghadapi dan mengatasi masalah-masalah ini memperluas pemahaman Anda tentang sistem dan memperkaya pengetahuan teknis yang bisa dibagikan kepada orang lain.

5. Memberikan Dampak Langsung pada Produktivitas Tim

Ilmu dan skill yang diperoleh melalui pembelajaran praktik tidak hanya bermanfaat bagi diri sendiri, tetapi juga bagi tim.

Anda bisa menyusun dokumentasi atau panduan berbasis pengalaman nyata, yang mempermudah pelatihan anggota baru dan mempercepat proses kerja.

Hal ini membantu menghindari pemborosan waktu akibat kesalahan berulang dan mempercepat produktivitas tim secara keseluruhan.

Baca Juga: Manfaat Pelatihan Kerja bagi Karyawan dan Perusahaan

Apa Saja Model Learning by Doing yang Bisa Diterapkan di Tempat Kerja?

learning by doing 3

Berikut ini tujuh metode learning by doing yang dapat diimplementasikan di tempat kerja, lengkap dengan contohnya:

1. Pembelajaran Berbasis Proyek (Project-Based Learning)

Karyawan diberikan tugas atau proyek nyata yang membutuhkan kerjasama , pemecahan masalah, dan penerapan keterampilan yang telah dipelajari.

Metode ini mendorong mereka untuk mengambil keputusan, bertanggung jawab atas hasilnya, dan belajar dari pengalaman secara langsung.

Contoh:

Tim marketing ditugaskan merancang campaign media sosial untuk peluncuran produk baru.

Karawan bisa dibagi ke dalam beberapa kelompok, yang masing-masing bertanggung jawab untuk meriset target audiens, menyusun ide konten kreatif, dan menyusun campaign.

Proyek ini memungkinkan mereka mengaplikasikan teori marketing secara langsung.

2. Study Case

Metode ini menyajikan study case atau studi kasus nyata atau fiktif yang mencerminkan tantangan bisnis.

Karyawan biasanya diminta menganalisis, mendiskusikan solusi, dan mempertahankan argumen berdasarkan prinsip bisnis yang relevan.

Hal ini mendorong pemikiran kritis dan kerjasama tim.

Contoh:

Tim manajemen diberi studi kasus terkait pengambilan keputusan dalam situasi yang tidak pasti.

Mereka menganalisis situasi, mendiskusikan berbagai opsi, dan mempresentasikan solusi terbaik berdasarkan data dan prinsip bisnis.

Latihan ini melatih logika, komunikasi, dan kemampuan memimpin.

Baca Juga: Action Learning Program: Manfaat dan Cara Kerjanya

3. Job Shadowing dan Program Mentoring

Job shadowing memungkinkan karyawan baru belajar langsung dari rekan kerja yang lebih berpengalaman dengan cara mengamati pekerjaan sehari-hari.

Sementara itu, program mentoring memungkinkan proses bimbingan yang lebih terstruktur dalam jangka waktu tertentu.

Kedua pendekatan ini membantu mentransfer pengetahuan praktis dan membangun kepercayaan diri.

Contoh:

Seorang junior data analyst mengikuti senior analyst selama seminggu untuk mempelajari proses kerja secara langsung.

Setelah itu, mentor membimbingnya dalam menjalankan proyek analisis data nyata, sambil memberikan feedback yang membangun.

learning by doing 4

4. Sharing Session

Dalam kegiatan ini, karyawan yang memiliki skill tertentu diberi kesempatan untuk membagikan pengetahuan mereka kepada rekan-rekan dalam sesi interaktif.

Hal ini membangun budaya saling belajar dan memperkuat kompetensi internal perusahaan.

Contoh:

Tim teknis baru saja mengadopsi software terbaru.

Tim IT misalnya yang telah menguasai program tersebut untuk memberikan sesi pelatihan internal.

Rekan-rekan lainnya dapat belajar langsung dan mengajukan pertanyaan dalam lingkungan yang familiar.

Baca Juga: Active Learning: Arti, Manfaat, dan Cara Menerapkannya

5. Reverse Mentoring

Program ini memasangkan karyawan senior dengan karyawan muda yang memiliki pengetahuan lebih dalam bdang teknologi atau tren baru.

Tujuannya adalah menciptakan pertukaran pengetahuan dua arah dan memperkuat kolaborasi lintas generasi.

Contoh:

Manajemen ingin memahami strategi pemasaran media sosial.

Tim HR menyusun program reverse mentoring, di mana pemimpin senior dipasangkan dengan karyawan muda yang ahli di bidang tersebut.

Hal ini membuka wawasan baru bagi pimpinan dan memberi peran strategis bagi karyawan muda.

6. Pembelajaran Berbasis Pengalaman Langsung

Karyawan belajar melalui kertelibatan langsung dalam tugas-tugas nyata, termasuk trial and error.

Mereka menghadapi tantangan, mencari solusi, dan mendapatkan pemahaman yang lebih dalam dari pengalaman tersebut.

Metode ini sangat efektif untuk membangun keterampilan praktis dan pemecahan masalah.

Contoh:

Seorang teknisi baru ditugaskan untuk melakukan pemeliharaan mesin bersama teknisi senior.

Ia langsung terlibat dalam proses pemeriksaan dan perbaikan, serta mencatat setiap langkah yang dilakukan.

Pengalaman ini mempercepat pemahamannya terhadap alur kerja yang kompleks.

Baca Juga: Off the Job Training: Arti, Manfaat, Kekurangan, dan Metodenya

Bagaimana Tips Menerapkan Learning by Doing di Tempat Kerja?

belajar sambil praktik 5

Selain dengan menggunakan berbagai metode di atas, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan untuk mencapai learning by doing yang efektif:

1. Tinjau Ulang Proses Pelatihan yang Ada

Sebelum menerapkan metode pembelajaran praktis, langkah awal yang penting adalah mengevaluasi proses pelatihan yang sudah berjalan.

Hal ini membantu mengidentifikasi bagian mana yang sudah efektif dan mana yang masih bisa ditingkatkan.

Tips:

  • Tinjau materi pelatihan, instruksi kerja, dan modul yang digunakan saat ini.
  • Identifikasi keseimbangan antara pembelajaran teori dan praktik.
  • Evaluasi relevansi materi pelatihan terhadap pekerjaan yang dijalankan.
  • Diskusikan dengan tim atau atasan untuk mendapatkan perspektif yang lebih luas.

2. Identifikasi Jenis Pekerjaan yang Cocok untuk Pembelajaran Praktis

Tidak semua peran cocok dengan metode learning by doing.

Anda perlu menentukan pekerjaan atau tugas mana yang paling tepat untuk metode ini.

Tips:

  • Kelompokkan tugas berdasarkan tingkat kebutuhan praktik.
  • Pertimbangkan apakah keterampilan yang dibutuhkan lebih teknis atau konseptual.
  • Gunakan simulasi untuk pekerjaan berbasis teori agar tetap terasa nyata.
  • Tanyakan kepada karyawan bagian mana yang paling mereka butuhkan latihan langsung.

Baca Juga: Upskilling dan Reskilling: Perbedaan, Cara, dan Tantangannya

3. Rancang Metode Pelatihan Baru

Setelah memahami kebutuhan dan karakteristik pekerjaan, susun program pelatihan baru yang menekankan pembelajaran melalui pengalaman langsung.

Tips:

  • Tambahkan sesi praktik langsung dalam pelatihan, seperti uji coba alat atau tugas nyata.
  • Siapkan instruksi tertulis atau panduan sebagai pendamping praktik.
  • Tentukan tujuan pembelajaran yang terukur dan realistis.
  • Sisipkan sesi tanya jawab agar peserta merasa didampingi selama belajar.
belajar sambil praktik 6

4. Lakukan Implementasi secara Bertahap

Pelaksanaan pelatihan perlu dilakukan secara bertahap agar mudah dipantau dan disesuaikan dengan respons peserta.

Tips:

  • Mulai dari tim kecil atau peran tertentu terlebih dahulu (pilot project).
  • Tentukan jadwal pelatihan dan praktik secara terstruktur.
  • Libatkan mentor atau senior sebagai pendamping belajar.
  • Catat kendala yang muncul selama implementasi sebagai bahan evaluasi.

5. Evaluasi dan Tingkatkan Program secara Berkala

Evaluasi sangat penting untuk memastikan metode yang diterapkan benar-benar memberikan dampak.

Program yang baik harus selalu terbuka untuk perbaikan.

Tips:

  • Mintalah feedback dari peserta dan pelatih secara rutin.
  • Ukur efektivitas pelatihan melalui peningkatan kinerja atau penurunan kesalahan.
  • Perhatikan apakah karyawan merasa lebih percaya diri dan mandiri setelah pelatihan.

Baca Juga: Knowledge, Skill, Attitude Teori: Arti Sejarah, dan Manfaatnya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas learning by doing merupakan metode pembelajaran yang menekankan pada pengalaman langsung sebagai cara utama untuk memahami dan menguasai keterampilan.

Berbeda dari pendekatan teoretis, metode ini mendorong karyawan untuk belajar melalui praktik nyata, baik melalui proyek, simulasi, studi kasus, maupun observasi langsung di tempat kerja.

Dengan terlibat secara aktif, karyawan tidak hanya lebih mudah mengingat informasi, tetapi juga lebih siap menghadapi tantangan kerja yang kompleks.

Pendekatan ini terbukti efektif dalam membangun keterampilan praktis, meningkatkan kepercayaan diri, serta mendorong kolaborasi dan inovasi di lingkungan kerja.

Untuk menciptakan learning by doing yang efektif, perusahaan dapat mempertimbangkan penggunaan software absensi dari GajiHub yang dapat memudahkan pekerjaan tim HR.

GajiHub membantu tim HR mengelola penggajian, kehadiran karyawan, hingga penghitungan PPh 21.

Dengan demikian, mereka bisa lebih fokus pada tugas-tugas yang membutuhkan strategi, seperti penerapan learning by doing di lingkungan kerja.

Tertarik mencoba GajiHub? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Tinggalkan Komentar