Ansoff Matrix: Strategi, Manfaat, dan Cara Implementasinya

ansoff matrix banner

Setiap bisnis tentu ingin berkembang dan meraih kesuksesan yang lebih besar.

Untuk mewujudkannya, perusahaan perlu memperluas strategi bisnisnya dengan menerapkan model pertumbuhan yang tepat.

Salah satu caranya adalah dengan menambah produk baru atau masuk ke pasar yang berbeda.

Namun, sebenarnya masih ada berbagai strategi lain yang bisa dipilih, salah satunya Ansoff Matrix.

Matriks ini digunakan untuk menilai tingkat risiko dari setiap strategi pertumbuhan yang diambil, sekaligus memahami peluang yang bisa didapatkan.

Dengan begitu, perusahaan bisa merencakan langkah bisnis yang lebih terukur dan sesuai dengan tujuan jangka panjangnya.

Pada artikel kali ini, GajiHub akan membahas apa itu Ansoff Matrix, manfaat, contoh penggunaan, dan cara implementasinya.

Apa yang Dimaksud dengan Ansoff Matrix?

ansoff matrix 7

Ansoff Matrix adalah alat yang dapat membantu para eksekutif dan pemasar dalam suatu organisasi untuk merancang strategi guna mencapai pertumbuhan.

Matriks ini mencakup penetrasi pasar (menjual produk lebih banyak), pengembangan pasar (mencari pasar baru), pengembangan produk, dan diversifikasi (masuk ke bidang bisnis baru).

Masing-masing strategi tersebut memiliki tingkat risiko yang berbeda, sehingga perusahaan perlu mempertimbangkannya dengan hati-hati sebelum mengambil keputusan untuk menerapkannya.

Matriks Ansoff juga membantu perusahaan memilih strategi yang paling sesuai untuk mencapai tujuan pertumbuhannya.

Baca Juga: Unique Selling Proposition: Cara Membuat, Fokus, dan Contoh

Apa Saja Strategi di dalam Ansoff Matrix?

ansoff matrix 6

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Ansoff Matrix mencakup 4 strategi penting yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Strategi Pengembangan Pasar

Strategi ini bertujuan untuk menjual produk atau layanan yang sudah ada ke pasar yang baru atau lebih luas.

Artinya, perusahaan mencari segmen pasar baru yang bisa membeli produk yang sama.

Segmen pasar baru ini memiliki kebutuhan yang mirip dengan pelanggan yang sudah ada, tetapi mungkin belum tahu kalau produk tersebut bisa membantu mereka.

Beberapa contoh strategi pengembangan pasar ini adalah:

  • Ekspansi ke pasar luar negeri (internasional)
  • Menjual melalui saluran penjualan baru, seperti platform online
  • Franchising

Contoh:

Indonesia yang sudah sangat dikenal di pasar Indonesia, kini mulai memperluas penjualannya ke luar negeri.

Indomie mulai ekspansi ke pasar Timur Tengah, Afrika, dan negara-negara Asia lainnya.

Dengan memperkenalkan rasa yang lebih sesuai dengan selera lokal, seperti varian rasa baru, mereka berhasil menarik konsumen di negara-negara tersebut.

Baca Juga: Perbedaan Sales dan Marketing & Tips Meningkatkan Kolaborasi

2. Strategi Penetrasi Pasar

Strategi penetrasi pasar fokus pada menjual produk yang sama ke pelanggan yang sudah ada, tetapi dalam jumlah yang lebih banyak.

Beberapa cara untuk mencapainya antara lain:

  • Melakukan pemasaran yang lebih agresif di segmen pelanggan yang sudah ada
  • Memberikan insentif atau diskon untuk mendorong orang membeli lebih banyak produk
  • Mengubah strategi harga, seperti menurunkan atau menaikkan harga produk
  • Mencari kemitraan bisnis yang dapat membantu meningkatkan pangsa pasar

Contoh:

Coca-Cola dikenal dengan iklannya saat perayaan Natal.

Mereka menghubungkan Coca-Cola dengan perayaan Natal melalui pemasaran yang agresif dengan menyasar pelanggan yang sudah setia pada Coca-Cola.

Hasilnya, mereka berhasil meningkatkan pendapatan sebesar 13% dari penjualan selama Natal.

3. Strategi Pengembangan Produk

Strategi ini berfokus pada mengembangkan produk baru dan menjualnya kepada pelanggan yang sudah ada.

Misalnya, produsen sepatu olahraga yang sebelumnya hanya menjual sepatu, kini mengembangkan produk baru seperti pakaian olahraga dan menjualnya kepada pelanggan yang sama.

Contoh:

Wardah adalah salah satu contoh perusahaan yang sukses mengembangkan produk baru.

Awalnya, Wardah dikenal sebagai merek kosmetik yang hanya menawarkan produk perawatan wajah.

Namun, seiring waktu mereka mulai memperkenalkan produk baru seperti perawatan rambut dan produk makeup yang lebih lengkap.

Wardah menjual produk baru ini kepada pelanggan yang sudah setia menggunakan produk perawatan wajah mereka.

Dengan mengembangkan produk yang relevan dan dibutuhkan oleh pasar yang sama, Wardah berhasil memperluas jangkauannya tanpa harus mencari pasar baru.

Baca Juga: Manajemen Inovasi: Pengertian, Tujuan, dan Metodenya

4. Strategi Diversifikasi

Diversifikasi adalah strategi yang paling berisiko di antara keempat strategi pertumbuhan ini.

Pada strategi ini, perusahaan menjual produk baru ke pasar baru

Risikonya berasal dari kurangnya pemahaman tentang produk atau pasar baru tersebut.

Namun, diversifikasi juga bisa menghasilkan keuntungan yang besar jika berhasil.

Ada dua jenis diversifikasi:

  • Diversifikasi Terkait: Ketika perusahaan memasuki pasar baru yang memiliki kesamaan dengan pasar yang sudah ada.
  • Diversifikasi Tidak Terkait: Ketika perusahaan memasuki pasar baru yang sangat berbeda dengan pasar yang sudah ada.

Contoh:

Dulu, Apple hanya dikenal oleh para desainer grafis dan penggemar teknologi.

Namun, segalanya berubah dengan hadirnya iPod (dan kemudian iPhone).

Produk-produk ini sangat berbeda dari produk Apple sebelumnya dan dirancang untuk menarik pelanggan baru yang berbeda dari pelanggan lama mereka.

Karena proses pembuatan iPod dan iPhone memiliki kesamaan, Apple bisa memanfaatkan sumber daya yang ada untuk kedua produk tersebut.

Baca Juga: Pengertian ESOP, Manfaat, Cara Kerja, dan Cara Membuatnya

Apa Saja Manfaat dari Ansoff Matrix?

ansoff matrix 5

Matriks Ansoff memiliki beberapa keuntungan bagi bisnis dan perencana strategi:

1. Pendekatan yang Terstruktur

Matriks Ansoff memberikan kerangka kerja yang jelas dan terstruktur untuk mempertimbangkan berbagai pilihan strategi pertumbuhan.

Matriks ini membagi strategi pertumbuhan ke dalam empat kategori yang berbeda, memudahkan bisnis untuk mengevaluasi opsi-opsi tersebut secara sistematis.

2. Pilihan Strategi yang Beragam

Matriks ini menyediakan berbagai pilihan strategi pertumbuhan, mulai dari yang berisiko rendah seperti penetrasi pasar, hingga yang berisiko tinggi seperti diversifikasi.

Hal ini memungkinkan bisnis memilih strategi yang sesuai dengan toleransi risiko dan tujuan pertumbuhannya.

Baca Juga: Value Chain Analysis: Manfaat, Langkah, Jenis, dan Contohnya

3. Membantu Fokus pada Kekuatan yang Ada

Ansoff Matrix mendorong perusahaan untuk memanfaatkan kekuatan dan sumber daya yang sudah ada.

Strategi seperti penetrasi pasar dan pengembangan produk sering kali dibangun di atas kompetensi inti perusahaan, sehingga mengurangi kebutuhan untuk perubahan besar atau sumber daya tambahan.

5. Kejelasan dalam Pasar dan Produk

Dengan memisahkan strategi yang berhubungan dengan pasar dan produk, Matriks Ansoff daapat membantu perusahaan untuk lebih jelas dalam menentukan arah pertumbuhannya.

6. Penilaian Risiko

Matrix Ansoff membantu perusahaan untuk menilai risiko yang terkait dengan setiap strategi pertumbuhan.

Hal ini sangat berguna dalam memilih strategi diversifikasi, karena dapat menunjukkan potensi risiko yang ada saat memasuki pasar atau industri baru.

Baca Juga: Training Manajemen Risiko: Apa yang Dipelajari dan Manfaatnya

ansoff matrix 4

7. Perencanaan Jangka Panjang

Matriks Ansoff tidak hanya berguna untuk perencanaan jangka pendek, tetapi juga dapat digunakan untuk perencanaan jangka panjang.

Hal ini membuatnya menjadi alat yang fleksibel untuk bisnis dengan berbagai tujuan jangka waktu.

8. Analisis Kompetitif

Bisnis dapat menggunakan matriks ini untuk menilai posisi kompetitif mereka di pasar saat ini dan membuat keputusan yang lebih tepat untuk memperoleh keunggulan kompetitif.

9. Pandangan yang Holistik

Matriks Ansoff mendorong perusahaan untuk mempertimbangkan keseluruhan portofolio produk dan pasar mereka, sehingga memberikan perspektif yang lebih luas tentang pertumbuhan dan diversifikasi.

Baca Juga: Kano Model Analysis: Pengertian, Cara Kerja, dan Metodenya

10. Komunikasi dan Penyelarasan

Matriks ini memberikan cara yang sederhana dan visual untuk menjelaskan dan menyelaraskan strategi pertumbuhan kepada anggota tim dan pemangku kepentingan, sehingga memudahkan komunikasi.

Namun, walaupun Ansoff Matrix memiliki sejumlah manfaat, alat ini juga memiliki keterbatasan.

Misalnya, Matriks Ansoff tidak membahas semua aspek dalam perencanaan strategi, seperti analisis kompetitif, alokasi sumber daya, atau pelaksanaan strategi.

Oleh karena itu, matriks ini sebaiknya digunakan bersamaan dengan alat perencanaan lainnya dalam proses perencanaan strategi yang lebih lengkap.

Baca Juga: Lean Management: Prinsip, Teknik, Penerapan, dan Tantangannya

Bagaimana Cara Menggunakan Ansoff Matrix?

ansoff matrix 3

Setelah mengetahui manfaat matriks ini, berikut langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengimplementasinya:

1. Analisis Kondisi Saat Ini dan Evaluasi Opsi yang Ada

Matriks Ansoff adalah alat brainstorming yang bisa membantu Anda dalam proses perencanaan strategi.

Meskipun persiapan tidak selalu wajib, hal ini sangat penting untuk kesuksesan.

Dengan persiapan yang baik, sesi brainstorming akan menjadi lebih fokus dan produktif.

Anda perlu membuat agenda rapat terlebih dahulu dan pastikan setiap orang yang terlibat tahu data atau wawasan apa yang perlu mereka bawa.

Matriks Ansoff sering digunakan bersama dengan alat analisis bisnis untuk mendukung penilaian yang lebih menyeluruh terhadap faktor-faktor pendorong pertumbuhan bisnis.

Anda perlu mengetahui posisi Anda saat ini agar dapat merencanakan langkah ke depan.

Apa saja kekuatan dan kelemahan yang dimiliki? Di mana Anda melihat peluang dan tantangan?

Ada beberapa alat analisis yang bisa digunakan, seperti analisis GAP, analisis SWOT, analisis PESTLE, atau Porter’s Five Forces.

Alat-alat ini membantu Anda melihat gambaran yang lebih jelas tentang kondisi bisnis dan industri.

Anda bisa mempertimbangkan pertanyaan berikut:

  • Apa yang membuat bisnis berbeda dari pesaing?
  • Mengapa orang membeli produk atau layanan kami, dan bukan dari pesaing?
  • Bagaimana kinerja kami saat ini?
  • Berapa pangsa pasar kami saat ini?
  • Apa yang dilakukan oleh pesaing?
  • Apa kemampuan kami untuk berinovasi?

Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, Anda akan lebih mudah dalam mengetahui Matriks Ansoff mana yang perlu difokuskan lebih dulu.

2. Tentukan Toleransi Risiko

Meskipun Anda sudah ahli dalam bidang tertentu, bukan berarti Anda harus tetap berfokus pada hal itu saja.

Terkadang, Anda perlu mendorong bisnis untuk mencoba hal baru, baik karena ada peluang besar atau bahkan ancaman yang mengintai di industri yang sedang dijalani.

Semakin besar toleransi risiko Anda, semakin jauh Anda mungkin ingin melangkah keluar dari zona nyaman atau kekuatan utama yang dimiliki.

Secara umum, faktor risiko dalam Ansoff Matrix bisa dibagi seperti ini:

  • Penetrasi pasar dan pengembangan produk: Strategi dengan risiko yang lebih rendah karena berfokus pada pasar yang sudah dikenal atau produk yang sudah ada.
  • Diversifikasi: Strategi dengan risiko yang lebih tinggi karena melibatkan produk baru di pasar baru yang mungkin tidak dikenal.

Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Product Knowledge untuk Bisnis

3. Buat Rencana Strategis

Setelah Anda memilih strategi dari Matriks Ansoff yang ingin difokuskan, langkah selanjutnya adalah membuat rencana yang jelas.

Tahap ini dimulai dari membuat vision statement untuk memastikan seluruh tim dan pemangku kepentingan memahami tujuan yang ingin dicapai.

Dengan vision statement yang jelas, penyusunan bagian-bagian strategi lainnya akan jadi lebih mudah dan terarah.

Berikut langkah-langkah praktis untuk menyusun rencana strategis dengan Matriks Ansoff:

Tentukan visi yang ingin dicapai

Buat pernyataan visi singkat yang menggambarkan tujuan besar perusahaan berdasarkan strategi yang dipilih.

Kemudian, rancang rencana berdasarkan visi tersebut.

Bangun strategi, taktik, dan langkah implementasi yang sesuai dengan visi dan kuadran Matriks Ansoff yang dipilih.

Coba bandingkan beberapa strategi

Tidak ada salahnya membuat beberapa skenario strategi dari kuadran lain, untuk melihat mana yang paling cocok dengan kondisi perusahaan Anda.

Gunakan alat bantu jika perlu

Anda bisa memanfaatkan platform atau alat untuk membantu mengatur dan mengeksekusi rencana dengan lebih terstruktur.

Pertimbangkan untuk menggabungkan strategi

Banyak perusahaan besar menerapkan lebih dari satu strategi sekaligus.

Misalnya, menggabungkan pengembangan produk dan penetrasi pasar, karena mereka memiliki beragam produk atau layanan.

Baca Juga: Contoh Bisnis Plan, Komponen, dan Cara Membuatnya

Bagaimana Cara Membuat Matrix Ansoff?

matriks pertumbuhan bisnis 2

Matrix Ansoff dapat membantu Anda merancang strategi pertumbuhan bisnis.

Berikut langkah-langkah yang bisa Anda lakukan untuk membuatnya:

1. Gunakan Alat Desain atau Program

Gunakan alat seperti PowerPoint, Canva, atau Photoshop untuk membuat Matriks Ansoff secara digital.

Dengan alat ini, Anda bisa menyesuaikan warna, ukuran, dan tampilan agar lebih menarik dan mudah dibaca.

2. Buat Tabel dengan 4 Kotak Sama Besar

Buat satu persegi besar yang dibagi menjadi empat bagian yang ukurannya sama.

Hal ini akan menjadi empat kuadran dalam Matriks Ansoff.

Agar lebih mudah dibedakan, beri warna berbeda untuk masing-masing kuadran.

3. Beri Label pada Sumbu X dan Y

Sumbu horizontal (X) diberi label: “Pasar”

Sumbu vertikal (Y) diberi label: “Produk & Layanan”

Label ini akan membantu Anda memahami hubungan antara produk dan pasar dalam strategi pertumbuhan.

4. Beri Label “Lama” dan “Baru”

Untuk membedakan antara kondisi saat ini dan kondisi yang ingin dicapai, beri label sebagai berikut:

Pada sumbu produk (vertikal/Y):

  • Bawah = Produk Lama
  • Atas = Produk Baru

Pada sumbu pasar (horizontal/X):

  • Kiri = Pasar Lama
  • Kanan = Pasar Baru

5. Isi Setiap Kuadran dengan Strategi Pertumbuhan

Setelah sumbu dan label siap, kini saatnya mengisi keempat kuadran dengan strategi yang sesuai:

Penetrasi Pasar

➜ Produk Lama + Pasar Lama
Contoh: Menjual produk yang sama ke pelanggan lama dengan promosi baru

Pengembangan Pasar

➜ Produk Lama + Pasar Baru
Contoh: Menjual produk lama ke kota atau negara baru

Pengembangan Produk
➜ Produk Baru + Pasar Lama
Contoh: Menawarkan varian baru ke pelanggan lama

Diversifikasi
➜ Produk Baru + Pasar Baru
Contoh: Membuat produk baru untuk pasar yang sama sekali baru

Baca Juga: 10 Strategi Manajemen Pelanggan untuk Kemajuan Bisnis

Bagaimana Contoh Penggunaan Ansoff Matrix?

matriks pertumbuhan bisnis 1

Sebagai gambaran, berikut contoh penerapan Ansoff Matrix:

1. Penetrasi Pasar

Indomie sudah sangat populer di Indonesia.

Untuk meningkatkan penjualan, mereka meluncurkan kemasan family pack berisi 10 bungkus dengan harga lebih murah per bungkus.

Strategi ini mendorong konsumen yang sudah membeli Indomie untuk membeli lebih banyak sekaligus.

2. Pengembangan Pasar

Es Teh Indonesia awalnya hanya buka gerai di kota-kota besar di Pulau Jawa.

Kemudian mereka mulai membuka cabang di kota-kota kecil dan luar Pulau Jawa, seperti di Kalimantan dan Sulawesi, tanpa mengubah produknya.

Mereka memperluas pasar dengan produk yang sama.

Baca Juga: Manajemen Pemasaran: Tahapan, Peran, Jenis, dan Strateginya

3. Pengembangan Produk

Gojek, yang awalnya dikenal dengan layanan ojek online, mulai menambahkan fitur-fitur baru seperti GoFood, GoPay, dan GoSend.

Mereka menambahkan layanan baru untuk pengguna yang sama, yaitu masyarakat Indonesia yang sudah menggunakan aplikasi mereka.

4. Diversifikasi

Telkom Indonesia, yang biasanya fokus pada layanan internet dan komunikasi, membuat platform pendidikan digital seperti Pijar Mahir.

Ini adalah produk baru (edukasi digital) untuk pasar baru (pelajar dan pencari kerja), bukan pelanggan utama mereka sebelumnya.

Baca Juga: Manajemen Klien: Pengertian, Manfaat dan Keterampilannya

Kesimpulan

Berdasarkan artikel di atas, dapat dipahami bahwa Ansoff Matrix adalah strategi yang bisaa digunakan perusahaan untuk merencakan pertumbuhan bisnis secara terarah.

Dengan membagi strategi menjadi 4 strategi, seperti penetrasi pasar, pengembangan pasar, pengembangan produk, dan diversifikasi perusahaan dapat menilai berbagai strategi berdasarkan risiko dan peluangnya.

Selain membantu dalam pengambilan keputusan, Ansoff Matrix dapat menjadi panduan untuk merumus strategi jangka pendek maupun jangka panjang.

Untuk mendorong pertumbuhan bisnis, perusahaan juga dapat mempertimbangkan penggunaan software payroll dengan fitur manajemen data karyawan dari GajiHub.

Melalui fitur analisa data yang dimilikinya, Anda dapat memantau laporan produktivitas karyawan, mulai dari laporan kehadiran, kertelambatan, izin cuti, dan sebagainya.

Lewat data-data tersebut Anda pun bisa mengidentifikasi jika terjadi suatu masalah yang menghambat operasional bisnis.

Tertarik mencoba? Kunjungi tautan ini dan dapatkan coba gratis hingga 14 hari.

Amelia

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *